NovelToon NovelToon
Ilmu Warisan Leluhur

Ilmu Warisan Leluhur

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Balas Dendam / Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Ali

Hamdan seorang siswa SMA kelas dua. Sedari kecil sudah tinggal di Panti sehingga dia tidak pernah tahu akan keberadaan orang tuanya.
Hamdan sangat suka silat tapi dia tidak punya bakat.
Setiap kali latihan, dia hanya jadi bahan ledekan teman-temannya serta omelin Kakak pelatihnya.
Suatu hari Hamdan dijebak oleh Dewi, gadis pujaan hatinya sehingga nyawanya hampir melayang.
Tak disangka ternyata hal itu menjadi asbab berubahnya takdir Hamdan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konspirasi

Hamdan berlari dengan gembira.

Dia tiba di depan sebuah Toko Mas yang tak jauh dari gang tempat tinggalnya.

"Bos, harga kalung itu berapa?"

"Oo yang itu lima juta delapan ratus."

"Kalau yang ini?"

"Enam juta tiga ratus lima puluh."

"Yang itu, Bos."

"Yang mana?"

"Itu yang di tengah..bukan...yang sebelahnya lagi. aaa yang itu."

"Oo ini sebelas juta empat ratus tujuh puluh ribu."

Semangat Hamdan langsung mengempis saat mendengar harga emas itu.

"Bagai mana ceritanya dia bisa memberikan hadiah ke Dewi jika harganya selangit.

Hamdan patah semangat.

"Kamu mau beli yang budget berapa? Harga bisa runding punya. Kamu boleh pilih-pilih dulu."

Hamdan kembali semangat. Apa lagi saat terbayang senyuman Dewi saat memakai hadiah ulang tahun darinya.

Hamdan pun tersenyum sendiri.

"Budget yang dua juta ke bawah yang mana, Bos?"

Pemilik Toko itu mengeluarkan berbagai kalung dengan harga sesuai permintaan Hamdan.

Hamdan mulai memilih sambil membayangkan jika kalung itu dikenakan di leher Dewi, apa kah cocok atau tidak.

20 menit berlalu.

"Bagai mana? Kamu jadi beli apa tidak?" Beberapa pelanggan yang lain tidak selama Hamdan dalam memilih suatu barang.

Sebelum datang ke sini mereka sudah bisa menaksir kisaran harga dan budget mereka.

"Jadi lah, Bos. Kalau yang ini berapa, Bos?" Hamdan menunjuk sebuah kalung yang kelihatan agak unik.

"Kalau yang itu dua juta lima ratus enam puluh lima ribu saja."

Wajah Hamdan sontak berubah.

"Tak bisa kurang, Bos?"

"Karena sama kamu, ambil lah dua juta lima ratus lima puluh ribu saja."

Hamdan terpana. Apa dia tak salah dengar?

"Cuma kurang 15 ribu saja, Bos?"

Pemilik Toko itu tersenyum malu.

Setelah negosiasi yang memakan waktu sangat lama.

Entah memang harga kalung itu memang murah atau Pemilik toko sudah sangat bosan dengan Hamdan yang terus menawar tanpa kenal lelah, akhirnya kalung itu pun terjual dengan harga dua juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah.

Sampai di tempat tinggalnya, Hamdan kembali harus memakan mie rebus setiap hari sampai gajian bulan berikutnya.

Semua uangnya sudah habis terpakai.

Uang gajian menjaga gudang ditambah uang yang selama ini dia tabung dari hasil jerih payahnya kerja paro waktu mengangkut barang di pasar semuanya ludes.

Hamdan sedikit merana.

Tapi saat membayangkan senyum Dewi yang akan menerima hadiahnya ini dengan gembira, maka kesedihan Hamdan pun langsung sirna tak berbekas.

...****************...

Saat itu sore hari. Di sebuah Cafe yang tak jauh dari perempatan jalan Banglas-Kartini, Dewi dan Rika sedang bersantai menikmati musik sembari makan dan minum.

Ada banyak pelanggan di sana sehingga kamu akan kesulitan mencari tempat yang kosong.

"Kamu yakin ingin memberikan dia pelajaran, Dewi? Apa nanti tidak akan berbahaya? Bagai mana pun juga, dia adalah teman sekelas kita."

Rika menunjukkan raut wajah bimbang.

"Apa yang perlu ditakutkan? Siapa suruh dia membuat kesal banyak orang? Tanggung sendiri lah akibatnya." Ketus Dewi.

"Jika Tanto dan gengnya melewati batas bagai mana? Kan bisa fatal. Kamu juga akan ikut terseret, Dewi."

"Apa peduli ku. Gara-gara dia yang terus mengejar aku, Kak Dika sampai sekarang masih tetap cuek terhadap aku. Pada hal aku sangat suka dengan Kak Dika."

Kak Dika yang Dewi sebut adalah pelatih tim Voli sekolah.

Dia merupakan atlet nasional. Karena Kepala Sekolah kenal baik dengan orang tua Kak Dika sehingga dia bisa meminta bantuan Kak Dika untuk melatih tim Voli di SMA Selat Panjang ini.

"Menurut Tanto, si breng*ek itu tidak punya keluarga, asalkan kamu menutup mulut ember mu, jika pun terjadi sesuatu padanya tidak akan mempengaruhi kita. Jadi kamu tenang saja."

Rika tahu dia tidak akan bisa merubah sikap Dewi sehingga dia tidak ingin memaksanya lagi.

Oleh karena itu dia langsung merubah topik pembicaraan.

"Menurut gosip yang beredar, Kak Dika sudah mempunyai tunangan kan, Dewi? Apa kah kamu tetap ingin mendapatkan cintanya?"

Dewi mendengus. "Jika bukan gara-gara si breng*ek itu, Kak Dika rela untuk meninggalkan tunangannya demi aku."

"Dari mana kamu tahu?" Mata Rika menjadi cerah. Dia belum mendengar info tentang itu.

"Dari siapa lagi kalau bukan Kak Dika sendiri yang bilang. Dika bertunangan karena dijodohkan oleh orang tuanya. Dia tidak mencintai tunangannya sama sekali."

Mereka terus ngobrol hingga malam tiba.

Setelah itu mereka bertemu dengan Tanto di tempat karoke.

Awalnya Dewi secara tidak sengaja mendengar berita tentang Tanto yang dihajar oleh Hamdan sampai pingsan.

Berbekal dengan dendam dan rasa malu Tanto, Dewi akhirnya menggiring Tanto bekerja sama untuk melenyapkan Hamdan.

Rika hanya tahu separuh dari rencana. Dia hanya tahu bahwa Dewi telah berkolaborasi dengan kelompok Tanto untuk memberikan sedikit pelajaran kepada Hamdan agar menimbulkan efek jera.

Dewi sengaja tidak memberi tahu keseluruhan dari rencana mereka.

Mereka ingin melenyapkan Hamdan.

Tidak akan ada yang menuntut karena Hamdan hidup sendiri. Tidak ada keluarga dan sanak family.

Dia tahu, si Rika ini kadang-kadang berhati lembut. Tidak tegas.

"Bagai mana persiapannya, Tanto? Aku tak mau ada celah. Semuanya harus bersih. Kamu pastikan orang-orang bisa dipercaya."

"Tenang saja, Dewi! Kamu tak perlu risau akan hal itu. Semua berada dalam kendali."

"Oh ya, bagai mana dengan Fitri? Dia akrab dengan si bod*h itu. Aku tak mau nanti menimbulkan kecurigaan darinya."

"Kamu tenang saja. Fitri besok tidak masuk sekolah." Dewi tersenyum misterius.

...****************...

Pagi-pagi sekali, Hamdan sudah bangun tidur.

Setelah olah raga dengan melakukan pemanasan seperti push up, sit up dan berbagai gerakan pukulan serta tendangan, Hamdan pun segera membuat sarapan.

Dia tidak langsung mandi karena tubuhnya penuh keringat.

Setelah memastikan kadonya dimasukkan ke dalam saku celana, tepat jam enam pagi, Hamdan langsung berangkat ke sekolah dengan semangat tinggi.

Berbeda dengan biasanya, karena teringat ucapan Rika semalam sehingga Hamdan menahan diri untuk tidak memandang dan menyapa Dewi.

Ini adalah kesepakatannya!

Hamdan merasa tersiksa karena tidak bisa menyapa sang buah hati.

Tapi saat mengingat bahwa sebentar lagi dia akan bertemu berduaan saja dengan sang pujaan, hal ini mampu meredam perasaan Hamdan.

Selama mata pelajaran berlangsung, Hamdan sedikit pun tidak bisa berkonsentrasi.

Bahkan dia sedikit pun tidak menyadari bahwa Fitri tidak masuk kelas hari ini tanpa keterangan apa-apa.

Sama saja membolos. Pada hal ini bukan lah tipe Fitri.

Sebentar-sebentar dia melihat jam di dinding.

Rasanya waktu hari ini lama sekali. Berjalan bagai kan siput.

Saat bel berbunyi menandakan waktu istirahat, Hamdan segera mengikuti Dewi sekitar 200 langkah di belakang.

Dalam waktu singkat mereka sudah masuk ke dalam hutan kecil itu.

Dewi berbalik. Dia tersenyum dan melambai ke arah Hamdan.

1
Suwono Wono
Luar biasa
Suwono Wono
Pakai audio biar sambil kerja👍👍👍👍
Suwono Wono
Itulah kehidupan dimana yg kuat kaya punya jabatan selalu minta menang🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️
Alfis Alfari
Luar biasa
cakson
Lumayan
Suwono Wono
ini aku suka👍👍👍👍
Bahrul Ulum
cinta itu lebih panjang umurnya dr pd hidup manusia
Arthur Dani
Buruk
Hendri Yansah
Luar biasa
Hendri Yansah
Biasa
JJ opa
Luar biasa
Dana Kristiana
mantap bngt, pembalasan yg keren abis 😍😍😎😎😎😎💪💪💪💪
AL AZHAR SHARULLIDA BIN ABDULLAH SHARULLIDA
sebetul nya sy x suka komentar tapi sy mahu ckp ceritanya mantap dn jln ceritanya bagus
Dana Kristiana
good luck Hamdan 💪💪💪💪
Hadi Wahyono
Luar biasa
Tok Uban Redland
Lumayan
Dedi Dedi
cok endingx gantung
Nunung Setiawan
Luar biasa
Jihan Sansan
Fitri oh fitri km dmana kasihan Hamdan
Jihan Sansan
Dasar si nenek lampir kurang asem pulat pelet hrs d tusuk tuh matanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!