Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode . 24. Bertemu Orang Tua Damar
Rutinitas Amelia setiap pagi adalah mengantar Rafi ke sekolah kemudian Amelia melanjutkan perjalanannya ke rumah sakit.
Tiba dirumah sakit, Amelia bergegas menuju ruangannya dan bertemu dengan Damar, merekapun seperti biasa berjalan beriringan menuju ruangan praktek masing-masing.
"Mel,,,,kita makan siang bareng dengan ayah dan ibu, ya ". kata Damar memberitahukan rencananya pada Amelia
"Kok makan siang, mas,,,,takutnya pasienku banyak ". ujar Amelia tak siap
"Kalo dinner kan pastinya kamu gak bisa, jadi.kita lunch aja ". kata Damar tersenyum
Amelia hanya menatap Damar dengan tatapan yang sulit diartikan
Damar dan Amelia kemudian berpisah diujung koridor rumah sakit menuju ruangan masing-masing
"Suster Lina,,,,aku akan makan siang di luar sebentar, tolong ingatkan aku ya". kata Amelia pada suster yang selalu mendampinginya
"Baik bu dokter,,," ujar Lina tersenyum kearah Amelia.
Meskipun gelisah, Amelia tetap fokus memeriksa pasiennya dengan teliti dan hati-hati. Suster Lina yang melihat kegelisahan Amelia kemudian bertanya
"Dokter Amel, baik-baik aja kan???" tanya Lina menatapnya khawatir
"Nggak apa-apa, suster,,,,hanya sedikit gugup". jawab Amelia apa adanya
Suster Lina hanya mengangguk tak ingin bertanya lebih lanjut.
Tanpa terasa waktu jam istirahat pun tiba dam Damar segera menghampiri Amelia diruangannya.
"Berangkat yuk,,,".ajak Damar setelah pintu ruangan Amelia terbuka
"Ayo,,,," ujar Amelia kurang bersemangat
"Mas Damar udah cerita kan sama ayah dan ibu, mas,,,tentang keadaanku???" tanya Amelia ketika mereka sudah berada dalam mobil
"Belum sempat,,,," jawab Damar singkat tapi tetap tersenyum
Sementara itu Rodrigo mengajak Alex untuk makan siang di restoran.
"Tumben tuan muda gak makan siang bareng den Rafi ". tanya Alex setelah mereka berada dijalan raya
"Perasaanku gak tenang sejak pagi, makanya kita makan diluar, mungkin aja perasaanku bisa tenang ". jawab Rodrigo menatap lurus ke jalan raya yang di penuhi kendaraan
Diwaktu yang hampir bersamaan mobil yang dikendarai oleh Damar dan mobil yang dikendarai oleh Alex memasuki area parkiran.
Alex dan Rodrigo kemudian mengambil tempat duduk dan tak lama kemudian Damar bersama Amelia pun memasuki restauran dan segera bergabung dengan meja orang tuanya yang berdekatan dengan meja yang ditempati Rodrigo
"Tuan muda,,,dokter Amelia pas dibelakang tuan ".kata Alex kemudian memiringkan kursinya agar tak terlihat oleh Amelia.
"Maaf ayah, ibu,,,,kami membuat kalian menunggu pasien Amel lumayan banyak dan jalan agak macet ". kata Damar sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya hal yang sama dilakukan oleh Amelia
"Yang penting kalian datang, gak masalah bagi kami jika harus menunggu ". ujar pak Joko ayah Damar bijaksana
"Ayah, ibu,,,,kenalkan Amelia yang pernah Damar ceritakan.". kata Damar memperkenalkan Amelia
"Kenalkan nama saya Amelia,.pak,,,,ibu,,,". kata Amelia memperkenalkan diri
"Cantik juga calon mantu ayah, ya kan, bu,,," ujar pak Joko yang langsung disetujui oleh Marina ibu Damar
Wajah Rodrigo berubah merah padam, tangannya terkepal mendengar pembicaraan orang-orang yang berada dibelakangnya. Alex yang melihat keadaan tuan mudanya bergidik ngeri dan berdoa dalam hati agar tuan mudanya tidak lepas kendali.
"Maaf bu,,,,tapi apakah mas Damar sudah pernah menceritakan keadaan diri saya yang sebenarnya???" tanya Amelia dengan suara lembut dan tersenyum membuat wajah Damar menjadi kaku
"Maksudnya apa, ya nak Amel, Damar???" tanya balik Marina tak mengerti
"Maksud saya kenyataan bahwa saya mempunyai seorang anak ". jawab Amelia apa adanya dan tak ingin berbohong
"Apaaa?????" kata Marina setengah berteriak
Amelia hanya tersenyum kecut, dia sudah memikirkan akan seperti ini jadinya, karena tidak semua orang bisa menerimanya yang sudah mempunyai anak
"Suamimu kemana??? kalian berpisah karena meninggal atau bercerai hidup ". suara Marni terdengar datar
"Tidak,,,"..jawab Amelia pendek, dan tak ingin menjelaskan lebih detail
"Damar,,,,putuskan hubungan kalian, ibu gak mau punya menantu yang gak jelas seperti dia ". kata Marni dengan menunjuk Amelia persisi didepan matanya.
"Damar,,,,turuti kata-kata ibumu, kami tidak ingin menjadi bahan gunjingan para kerabat kita". ujar pak Joko tegas.
"Tuan muda, kasian dokter Amel,,,dan ternyata orang tua pria itu rekanan perusahaan kita, tuan ". kata Alex setelah memperhatikan dengan baik ayah Damar.
Perasaan Amelia sangat terluka mendengar kata-kata ibu Damar dan yang lebih mengenaskan Damar tak bisa memperjuangkan dirinya.
'untunglah Rafi tak menyetujui hubungan kami, Damar ternyata tak bisa diajak berjuang bersama, bukannya aku aku ingin Damar durhaka pada orang tuanya tapi setidaknya dia bisa menghentikan orang tuanya agar tak menghinaku'. batin Amelia miris
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
jangan lupa dukungannya ya...
salam manis selalu
klu duda beda mereka sdh halal dulunya .
tp klu free sex agak gimana gt, ada kecewa nya 😂😂