NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Nero

Istri Kecil Tuan Nero

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Angst / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:599.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Gresya Salsabila

Menikah dengan lelaki yang dicintai, ternyata tidak menjamin kebahagiaan, ada kalanya justru menjadi luka yang tak ada habisnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Raina Almeera. Alih-alih bahagia karena menikah dengan lelaki pujaan—Nero Morvion, Raina malah menderita karena hanya dijadikan alat untuk membalas dendam.
Walau akhirnya ... takdir berkata lain pada skenario yang dibuat lebih awal oleh Nero.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKTN 31

Dua minggu telah berlalu sejak Raina pergi dari rumah. Selama itu pula Nero mencari, tetapi tak jua ada hasil yang berarti. Bahkan, Nero sudah mengirim orang untuk mencari di Singapura. Namun, hasil tetap nihil. Tak ada tanda-tanda keberadaan Raina di sana.

Nero makin kacau dibuatnya. Bukan hanya penampilan yang saat ini kurang terurus, melainkan juga pekerjaan. Datang ke kantor hanya seperti berpindah tempat untuk melamun dan mengumpat seorang diri. Banyak tugas yang terbengkalai dan hanya dilimpahkan kepada Bryan karena otak sedang tidak bisa diajak bekerja—hanya bersisi tentang Raina, Raina, dan Raina.

Sampai kemudian, Bryan memberanikan diri untuk bicara—demi kebaikan bersama.

"Saya tahu Anda sedang ada masalah, Tuan, tapi ... tolong jangan mengabaikan perusahaan. Ada Kai Group yang harus kita waspadai," ujar Bryan dengan hati-hati. Pikirnya, kalaupun masih diamuk tak mengapa, asalkan setelah itu Nero lebih fokus lagi dengan pekerjaan.

Mendengar ucapan Bryan yang sesungguhnya memang benar, Nero menarik napas panjang.

"Hari ini aku akan pulang lebih awal dan beristirahat. Besok akan kuselesaikan apa yang harus diselesaikan."

Walau dalam hati luar biasa kacaunya, tetapi Nero tak bisa mangkir dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Ada N&M yang harus ia pertahankan. Bukan hanya demi ribuan karyawan yang menggantungkan hidup di sana, melainkan juga demi perjuangan yang telah ia lalui sejak lama. Bukan hal mudah membawa N&M dalam posisi ini, dan itu tak boleh disia-siakan. Meski ada masalah yang cukup berat, tetapi sudah seharusnya N&M tetap menjadi prioritas.

"Aku harus tetap profesional, atau ... posisi ini akan hilang dari pijakan," gumam Nero setelah tiba di mobil.

Sebagai pebisnis besar, memang sulit baginya jika hanya memikirkan masalah pribadi. Terlepas dari bagaimana babak belurnya hati, dia dituntut untuk tetap tegas dan cerdas menghadapi segala macam urusan bisnis yang mungkin bisa menjadi ancaman.

"Aku butuh teman bicara," batin Nero sembari membelokkan mobilnya ke arah lain. Bukan menuju rumahnya, melainkan menuju rumah Ramon. Dia ingin mengobrol dengan sahabatnya itu, yang mungkin belum tahu bahwa Raina kabur.

Beberapa menit kemudian, Nero sampai di rumah Ramon. Untungnya lelaki itu ada di rumah, dia sedang bermain dengan putri kecilnya yang baru genap sepuluh bulan.

"Tumben kamu ke sini jam segini, langsung dari kantor ya?" tanya Ramon saat Nero sudah masuk ke rumah. Memang tak biasanya Nero berkunjung pada sore hari, sebelumnya selalu malam. Apalagi saat ini Nero tampak suntuk dan lelah, mau tak mau Ramon jadi menebak ada sesuatu di balik kedatangannya.

"Iya."

Benar kan memang ada sesuatu dengan Nero. Buktinya, dia hanya menjawab singkat dan terkesan malas. Malah caranya duduk yang terlihat kasar, seolah suasana hatinya memang tidak baik.

"Kamu kenapa sih?" Ramon kembali bertanya, sembari menggendong putrinya dan membawanya dalam pangkuan.

Nero tak menyahut, sekadar menarik napas panjang dan mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Ada masalah?" Ramon tetap memperhatikan Nero, menilik setiap gerakan yang menggambarkan sebuah beban.

Nero mengangguk.

"Masalah apa?"

"Masalah serius," jawab Nero. "Aku ke sini karena mau bicara sama kamu, sekalian minta bantuan kalau bisa."

"Ya udah bicara aja. Kamu ada masalah apa?"

Nero tak langsung menyahut, tetapi malah menatap bocah kecil yang ada di pangkuan Ramon. Sejak tadi bocah itu berceloteh panjang, terkadang juga tertawa, dan Ramon tentu saja menanggapi. Sejujurnya, Nero kurang nyaman. Dia butuh waktu yang tenang untuk bicara, tanpa terganggu oleh apa pun—meski itu hanya anak kecil.

"Kamu nggak keberatan kan kalau aku sambil ngasuh Raya? Baby sitter-nya lagi nggak enak badan, aku suruh istirahat dulu tadi," ucap Ramon setelah melihat arah pandangan Nero, dan sedikit banyak dia paham apa yang dipikirkan sahabatnya itu.

"Memangnya istrimu ke mana?" tanya Nero.

"Kerja."

Nero mengernyitkan kening. "Kerja? Sejak kapan?"

"Baru beberapa hari ini."

"Kamu izinin?" tanya Nero.

"Iyalah. Dia juga punya mimpi dalam kariernya, sama kayak aku. Nggak adil dong kalau yang boleh ngejar mimpi cuma aku doang, sedangkan dia harus ngurus kami dan mengubur mimpinya sendiri. Aku cinta banget sama dia. Aku nggak mau dia mikir kalau pernikahannya denganku seperti belenggu yang merampas kebebasan dan mimpi-mimpinya. Aku ingin jadi lelaki yang selalu dukung dia, bisa diandalkan olehnya, tapi nggak mengekang juga," jawab Ramon dengan panjang lebar.

Nero terdiam. Perlakuan Ramon terhadap Alisya berbanding terbalik dengan perlakuannya terhadap Raina. Sialnya, sekarang keadaan juga berbanding terbalik. Ramon dan Alisya tetap harmonis, sementara dirinya ... malah ditinggal kabur.

"Ngomong-ngomong ... kamu tadi ada masalah apa?" Ramon bertanya lagi karena Nero tak jua bicara.

"Raina pergi," ucap Nero beberapa saat kemudian.

"Pergi ke mana?"

"Kalau aku tahu dia pergi ke mana, tidak mungkin sekarang aku cerita di sini."

Ramon terkejut. "Lah, maksudmu?"

Nero mengembuskan napas kasar, kemudian menceritakan tentang kedatangan Ava dan kepergian Raina yang tak terduga.

Namun, bukannya mendapat simpati, Nero malah mendapat umpatan dari Ramon.

"Kamu emang laki-laki brengsek, Nero! Istri mana yang nggak marah coba, kamu bawa perempuan lain ke rumah dan nggak kasih penjelasan apa-apa. Malah sikapmu itu bikin orang salah paham. Wajar kalau Raina kabur, mudah-mudahan aja nggak balik lagi!"

"Mulutmu belum pernah disumpal kepalan ya. Aku berusaha mencari dia, tapi kamu malah berharap dia tidak kembali," geram Nero sambil menatap tajam. Andai yang bicara bukan Ramon, pasti sudah dihajar habis-habisan.

"Memangnya kenapa kalau nggak balik? Katanya kamu nggak cinta, jadi apa masalahnya? Kalau soal dendam ... dengan hilangnya Raina, aku yakin Raksa juga akan hancur sendiri dengan itu. Kalaupun sekarang udah nikah sama Anne, tapi Raina tetaplah adik kesayangannya. Benar, kan?"

Nero terdiam lagi. Makin ke sini ia makin mengerti, dia mengharap Raina kembali bukan karena dendam, melainkan karena dirinya sendiri. Tak bisa dipungkiri lagi, dia memang merindukan dan membutuhkan wanita itu.

Bersambung...

1
murtini murtini128
Lumayan
murtini murtini128
Kecewa
Lismawati Salam
Luar biasa
nelly cornellya
aduh babang nero
Ririn Nursisminingsih
nah gini dong reina
Shepty Ani
yg memuja olliver tp jodohnya pasti orion wkwkwk biasanya gt yg cuek yg diem" bucin haha
Shepty Ani
klo nero jujur aku nggak khawatir karna dia cerdik licik cerdas dan berambisi untuk menang jd santau pasti semua terkendali cuma rania ini aduh mau diapain ini anak takut bgt aku loh
Shepty Ani
hati" raina jebakan batman sebaiknya lapor ayank dlu
Shepty Ani
uch senengnya py ayank yg super cerdas dan peka sama sinyal" bahaya disekitar jd meski banyak yg ngincer kamu aman sayang
Shepty Ani
kasihan kakak ipar dikerjain wkwkw yg sono lagi enak enak
Shepty Ani
hati" nero ini jebakan tiati banyak ulet bulu bertebaran nanti badanmu gatal
Shepty Ani
pasti si nicko nih mau memperalat diva nih
Shepty Ani
gile salut ama kamu thor bisa bikin karakter macem nero yg cerdas tp nggak langsung menuju ke tujuan intinya dibuat seolah ngalir padahal ada usaha dan paksaan yg keliatannya nggak maksa tp kayak lawannya mau nggak mau ngikut tp nero sesantai itu gt, otak cerdasnya nero berarti otak cerdasnya penulis gt gambarannya the best emg author nyiptain karakter klo begitu nggak cuma raina yg klepek" aku juga thor 😭🤣
IG👉Salsabilagresya: Kak, 😍😍😍😍, terima kasih banyak untuk semua komen terbaiknya. Baru buka novel ini lagi dan nemu banyak komenan dari kakak, jadi moodbooster banget, Kak. sekali lagi makasih ya.. 🥰🥰
total 1 replies
Shepty Ani
iya om aku mau hihi
Shepty Ani
ayo nero tolong ayank kamu biar dia cinta lagi ama kamu
Shepty Ani
astaga bapak nero bener" lu yak
Shepty Ani
nero emg jago bgt bikin orang lemah wkwkwk tp aku suka encer bgt otaknya wkwk
Shepty Ani
kayaknya ada saham atas nama reina mky dikasih undangan mungkin itu saham pemberian suamimu
Shepty Ani
wah ganesh kayaknya naksir raina cemiwiw
Lhisa Amira Nhatasya
bikin nanti si nero bucin thor dan buat si raina jd wanita yg kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!