SKY

Malam hari

Setelah terjadinya penusukan, tiba tiba sky demam tinggi

Pada akhirnya alea membawa sky pulang ke rumahnya dengan menggunakan taxi online

Saat ini sky dan alea baru saja sampai di kediaman sky

Alea pov.

"Kuat berjalan tidak?" ~tanya ku sambil memapah sky

"Aku pusing, bee" ~keluh sky

"Bertahan sampai ke kamar mu" ~ucap ku yang berusaha memapah sky

Tubuh sky benar benar lemas saat ini

Tingnong...tingnong...tingnong

Ceklek!

"Kalian kenapa bar..." ~ucap sarah ku potong

"Bu, tolong bantu aku bawa sky ke kamarnya.

Sky demam tinggi" ~ucap ku, membuat sarah terkejut

"Astagfirullah...

Kenapa bisa?

Ini tinggi sekali" ~ucap sarah sambil menyentuh kening sky

"Bu..." ~tegur ku

"Ah ya, maaf maaf...

Ayo ibu bantu" ~ucap sarah

Kini alea dan sarah memapah sky untuk masuk ke dalam kamarnya

Saat ini sarah belum menyadari perban yang berada di telapak tangan sky

...***...

Di kamar sky

Alea dan sarah pun langsung meletakan sky di atas tempat tidurnya

"Astagfirullah!

Tangan kamu kenapa, sky?

Apa kamu habis tawuran lagi, iya?!" ~tanya sarah intimidasi

"Bu, sebaiknya hubungi dokter saja.

Aku takut terjadi sesuatu dengan sky" ~ucap ku

"Sky habis tawuran?" ~tanya sarah

"Tidak bu, tadi sky tidak sengaja tertancap ranting pohon pada saat dirinya ingin membenarkan rumah pohon miliknya" ~bohong ku

Jika alea yang mengatakannya sarah pun langsung percaya

Dan bagi sarah alasannya pun masih masuk di akal

"Ibu sudah menghubungi dokter.

Semoga saja lukanya tidak infeksi" ~ucap sarah sambil memperhatikan tangan sky yang sudah membengkak

"Semoga saja bu.

Aku benar benar khawatir" ~ucap ku sambil melepaskan sepatu sky

"Lalu kenapa kalian baru pulang huh?!

Seharusnya setelah kejadian kalian langsung pulang!" ~ucap sarah

"Ibu tau bagaimana sky" ~ucap ku, membuat sarah menghembuskan nafasnya secara kasar

"Lalu bagaimana dengan ujian terakhir kalian?" ~tanya sarah

"Bu, jangan bicara terus.

Aku pusing" ~keluh sky sambil memeluk tangan sarah

"Yang bicara ibu, kenapa kamu yang pusing?" ~tanya sarah

"Bu, aaaaaaaa...

Ini sungguh sakit sekali" ~ucap sky dengan segala rengekannya

"Menjijikan sekali!" ~ucap sarah, membuat ku terkekeh

Inilah sky, jika sudah sakit maka akan menjadi bayi yang sangat rewel

Alea pov end.

...***...

"Sekarang dirinya bisa bebas dan masih bisa senang senang.

Tidak lama lagi troublemaker itu akan menangis darah" ~ucapnya dengan smirknya

"Hahahahaha tapi apa kamu yakin akan berhasil?" ~tanyanya

"Sangat yakin!

Aku tau jika dirinya ingin menikahkan alea secepatnya!

Entah apa alasannya, aku pun tidak mengetahuinya dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" ~ucapnya

"Untuk sekarang berikan dia kebahagiaan walaupun hanya sebentar"

"Tentu saja!

Setelahnya keparat itu akan pergi dan alea pun akan membencinya"

Entah rencana busuk apa yang akan di lakukan oleh kedua orang yang saat ini sedang membayangkan kehancuran sky

Dan mungkin tidak hanya sky, melainkan alea dan juga sarah

...***...

"Bagaimana dok?" ~tanya alea dan sarah khawatir

"Huh! Jika tidak di bersihkan maka lukanya akan infeksi.

Demam tingginya efek dari lukanya yang begitu dalam" ~ucap sang dokter sambil meperban kembali lukanya, setelah sang dokter membersihkan dan mengobatinya

"Lalu apa yang harus saya lakukan dok?" ~tanya sarah

"Berikan antibiotik untuk putra anda.

Agar rasa nyeri dan demamnya cepat turun" ~ucap sang dokter

"Saya akan memberikan resep obatnya dan anda bisa menebusnya di apotik mana pun" ~ucap sang dokter

Sang dokter pun memberikan resep obatnya kepada sarah untuk segera di tebus

"Kalau begitu saya permisi.

Semoga putra anda cepat sembuh" ~ucap sang dokter

"Terimakasih dokter, mari saya antar" ~ucap sarah sambil mempersilahkan sang dokter

"Alea, tolong jaga sky sebentar.

Ibu ingin menebus obatnya lebih dulu" ~ucap sarah

"Baik bu" ~ucap alea

Alea pun langsung menghampiri sky dan duduk di tepi tempat tidurnya

"Huh! Semoga ini yang terakhir kalinya kamu melakukan hal konyol" ~ucap alea sambil menyekah keringat yang berada di kening sky

"Bee..." ~panggil sky dengan suara lemasnya

"Kenapa hum?" ~tanya alea sambil memijat kepala sky

"Jika aku mati bagaimana?

Apa kamu akan mencari pengganti ku?" ~tanya sky dengan konyol

Bukannya terkejut, justru alea tertawa atas pertanyaan sky

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"Bee...

Kenapa kamu tertawa?

Kamu ingin aku cepat mati?" ~tanya sky sambil menarik tangan alea untuk di peluknya

"Hahahaha bagaimana aku tidak tertawa jika pertanyaan mu sungguh konyol!" ~ucap alea dengan gelak tawanya

"Sky, kamu hanya demam karna luka yang berada di telapak tangan mu.

Dan itu masih sangat jauh ke jantung!

Tidak sampai menyentuh jantung mu!

Hahahahahahahaha" ~ucap alea menjelaskan

Lagi lagi alea tertawa begitu lepas saat melihat bagaimana melasnya wajah sky

Di tambah saat ini terlihat sangat pucat

"Alea, hentikan tawa mu itu!

Aaaaaaa ibu, alea" ~rengek sky bak anak kecil

"Sakit hiks hiks hiks

Kepala ku pusing, tubuh ku sakit semua!

Hiks hiks hiks ibu..." ~ucap sky dengan isak tangisnya

"Hahahahahaha yakkkkkkkk!

Kamu hanya demam, bukan sakit keras!

Lemah sekali hahahahaha" ~ucap alea dengan gelak tawanya sambil memukul lengan tangan sky

"Aw aw sakit...

IBU......." ~teriak sky

Brakkk

"Ada apa sky?" ~tanya sarah panik

"Ibu, alea memukul anak tercinta mu hiks hiks hiks

Sakit, bu" ~adu sky

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

Bukannya merasa bersalah, justru alea kembali mentertawakan tingkah laku sky yang seperti anak kecil

"Bu, lihat alea!" ~ucap sky sambil menunjuk alea

"Alea..." ~tegur sarah

"Maaf bu, maaf" ~ucap alea yang berusaha menahan tawanya

Sebenarnya sarah pun ingin sekali mentertawakan sky yang saat ini seperti bayi

Tidak seperti biasanya yang di kenal sebagai troublemaker

"Sekarang kamu minum oabtnya, setelah itu istirahat" ~ucap sarah sambil memberikan obat untuk sky

Sky pun langsung meminum beberapa butir obat yang sudah di siapkan oleh sarah

"Bu, jadi kan aku menikah dengan alea?" ~tanya sky

"Sembuh saja dulu!

Kenapa harus membahas pernikahan lagi?" ~tanya alea

"Karna aku bersungguh sungguh ingin menikahkan mu.

Ingin hidup bersama mu selamanya" ~ucap sky

"Aku tidak mempermasalahkan jika nantinya kamu ingin kuliah.

Yang jelas aku tidak ingin kuliah dan aku lebih memilih untuk bekerja" ~ucap sky

"Sesuai kesepakatan, jika nilai mu lebih unggul dari alea maka ibu akan menikahkan kalian.

Tapi jika tidak, yasudah jangan memaksa alea.

Sekali pun nilai mu lebih unggul dari alea, seharusnya kamu tidak boleh terlalu menuntut alea" ~ucap sarah menjelaskan

"Jadi bagaimana, bee?

Semua keputusan ada di kamu.

Aku tidak ingin nantinya kamu memberikan harapan palsu kepada ku" ~ucap sky

Alea pun menarik nafasnya dalam dalam

"Aku menikah harus ada walinya, sedangkan ayah ku saat ini sedang di penjara.

Seburuk apapun ayah ku, dirinya tetap ayah ku yang sudah ingin membesarkan ku.

Jadi aku tidak akan mau jika nantinya kita menikah tanpa ayah ku" ~ucap alea menjelaskan

"Apa yang di katakan oleh alea sangat lah benar.

Ayah alea masih bertanggung jawab besar atas putrinya" ~ucap sarah

Seketika sky terdiam dan berpikir keras bagaimana caranya untuk mendapatkan restu dari sang calon mertua

Terlebih saat ini hubungan antara sky dan ayah alea sangat lah buruk

...***...