NovelToon NovelToon
Perenggut Malam Pertamaku

Perenggut Malam Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:681.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brengseek! Apa yang kau lakukan pada istriku?"

"I...itu suara Bastian. Lalu.. lalu siapa yang sedang berada di atas tubuhku?" batin Ingrid yang tiba-tiba wajahnya menjadi pias.

"Aku hanya ingin mencicipi barang baru milik kakak. Ternyata sangat nikmat," ucap Marcell dengan senyuman mengejek nampak tersungging di bibirnya menatap ke arah Bastian. Seolah puas melihat api kemarahan di mata Bastian yang datang bersama seorang pria itu.

Malam pengantin yang seharusnya menjadi malam sakral bersejarah dan paling membahagiakan bagi seorang pengantin menjadi malam tragis awal mula kehancuran Ingrid setelah mengetahui bahwa yang mengambil kesuciannya bukanlah suaminya, melainkan adik iparnya yang bernama Marcell. Pria yang terkenal playboy dan tidak berguna.

Bagaimana nasib pernikahan Ingrid setelah malam itu? Apakah Bastian akan berlapang dada menerima Ingrid ataukah menceraikan Ingrid yang telah ternoda di malam pertama pernikahan mereka itu?

Yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Kekasih

Pria yang berpakaian serba hitam itu menghampiri petugas pengurus ruangan yang selama ini mengurus semua pengobatan Ingrid.

"Kamu? Kenapa kamu tidak muncul langsung dihadapan mereka dan menunjukkan dirimu pada mereka?" tanya petugas pengurus ruangan itu pada pria yang memakai pakaian yang serba hitam itu.

"Aku punya alasan sendiri," sahut pria itu menghela napas panjang, "apa bibi sudah meminta dokumen yang diperlukan dari mereka?" tanya pria itu dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Sudah. Aku sudah mengurus semuanya,"

"Ingat, bik, aku ingin yang VIP,"

"Tenang saja, akan bibi urus semuanya sesuai keinginan kamu. Em.. kalau bibi boleh tahu, kenapa kamu begitu peduli pada wanita itu dan keluarganya?" tanya petugas pengurus ruangan itu hati-hati, tidak ingin pria itu tersinggung.

"Aku berhutang nyawa padanya," sahut pria itu tanpa bisa dilihat bagaimana ekspresi wajahnya karena masker, kacamata, topi dan tudung Hoodie yang menutupi wajah dan kepalanya.

"Kenapa kamu dulu tidak menikahinya saja sebagai balas budimu?"

"Sayangnya dia tidak mencintai aku,"

"Benarkah? Apa mata gadis itu buta, hingga dia tidak menyukai pemuda setampan dan setajir kamu? Malah menyukai pria miskin seperti itu. Pria itu bahkan ingin memindahkan istrinya ke ruangan biasa. Kalau bibi masih gadis, pasti bibi duluan yang ngajakin kamu nikah. Sayangnya bibi sudah tua dan putri bibi masih kecil. Kalau bibi jodohkan sama kamu, yang ada entar dia nikah sama kakek-kakek," celoteh wanita itu terkekeh kecil.

Pria misterius itu ikut terkekeh kecil seraya menggelengkan kepalanya pelan mendengar kata-kata petugas pengurus ruangan itu.

*

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, Bastian dan Ingrid pun sampai di rumah Bastian. Ema menyambut kedatangan mereka dengan senyuman lebar. Ingrid pun merasa senang dengan sikap ibu Bastian yang menyambut dirinya dengan antusias itu, tanpa menyadari semua hanyalah akting semata.

"Maaf, ya, mama hanya sempat menengok kamu di rumah sakit beberapa kali," ucap Ema menampilkan ekspresi tidak enak hati.

"Nggak apa-apa, ma," sahut Ingrid tersenyum tipis.

"Ya, sudah, ayo masuk!" ajak Ema seraya merangkul Ingrid dan membimbing Ingrid masuk ke dalam rumah.

Mata wanita itu melirik ke arah kulit Ingrid yang belum sembuh sepenuhnya. Kulit Ingrid terlihat seperti bersisik karena kulitnya yang beberapa hari lecet kemarin mengelupas. Ada perasaan jijik di hati Ema melihat kulit Ingrid yang seperti itu.

Ema dan Ingrid terus melangkah mengikuti Bastian yang berjalan di depan keduanya. Bastian menaiki anak tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada

"Nah, ini kamar Bastian. Sekarang juga menjadi kamar kamu," ujar Ema sesaat setelah mereka masuk ke dalam kamar, "kamu suka, nggak? Kalau ada yang nggak kamu sukai katakan saja, biar nanti di renovasi sesuai keinginan kamu," ujar Ema lembut dan penuh senyuman.

"Nggak ada yang perlu di ubah, kok, ma. Ini sudah nyaman," sahut Ingrid yang tidak banyak protes.

"Bagus lah kalau sadar diri," gumam Ema dalam hati.

Mengingat kejadian di malam pertama pernikahannya kemarin, Bastian dan Ema memperlakukan dirinya dengan baik saja sudah membuat dirinya bahagia. Ingrid tidak berani meminta apapun lagi. Sedangkan Bastian nampak mulai menyusun pakaian Ingrid ke dalam lemari.

"Bas, biar aku saja yang melakukannya," ucap Ingrid yang merasa tidak enak hati melihat suaminya menyusun pakaiannya.

"Sudah, biarkan saja. Bastian hanya ingin menunjukkan rasa cinta dan perhatiannya sama kamu. Bukankah begitu, Bas?" tanya Ema tersenyum tipis.

"Tentu saja, ma. Aku tidak keberatan melakukan hal kecil seperti ini untuk istriku," sahut Bastian penuh senyuman.

Sungguh akting yang natural dan mumpuni dari ibu dan anak. Bukankah lebih baik kalau mereka berdua menjadi pemeran film atau sinetron?

"Ya, sudah, kamu istirahat saja. Mama tidak akan menganggu kamu," ujar Ema tersenyum tipis, kemudian keluar dari kamar itu.

Senyum di wajah Ema pun menghilang setelah keluar dan menutup pintu kamar Bastian. Wajahnya berubah menjadi kesal.

"Sebenarnya malas sekali bermuka manis pada perempuan kotor itu. Entah sampai kapan Bastian akan menjadikan perempuan itu istrinya," gerutu Ema seraya melangkah pergi.

Saat hari beranjak malam, Ingrid merasa gelisah karena sebentar lagi mereka akan makan malam bersama. Ingrid tidak ingin bertemu dengan Marcell, namun juga enggan mengatakan hal itu pada Bastian.

Saat pergi ke ruangan makan, bahkan saat makan malam, Ingrid was-was takut bertemu dengan Marcell. Ingrid benar-benar tidak ingin melihat wajah Marcell. Namun untungnya sampai makan malam selesai, hingga kembali ke kamar, Ingrid tidak bertemu dengan Marcell.

"Grid, kamu istirahat saja lebih dulu. Aku akan pergi ke luar menemui temanku," pamit Bastian.

"Iya," sahut Ingrid tersenyum tipis.

Bastian melajukan mobilnya ke sebuah klub malam terbesar di kota itu. Pria itu masuk ke klub malam itu dan langsung menuju sebuah ruangan.

"Gimana? Dia sudah sembuh belum?" tanya pria yang tidak lain adalah Alex kemudian menghisap rokok di tangannya. Seorang wanita seksi nampak duduk di pangkuan pria itu seraya meraba wajah dan melepaskan kancing kemejanya.

"Kulitnya belum sembuh benar. Lihat ini!" ucap Bastian seraya menunjukkan foto Ingrid pada Alex.

Alex memperbesar foto itu dan melihat kulit Ingrid seperti kulit ular yang mengelupas. Pria itu membuang napas kasar setelah melihat foto itu.

"Kamu memberikan obat yang terbaik nggak buat dia? Lama sekali sembuhnya," gerutu Alex terlihat kesal. Sedangkan wanita yang duduk di pangkuan Alex tidak bisa diam. Jemari tangan wanita itu beralih merayap di leher dan turun di dada serta perut Alex.

"Dia dirawat di ruangan VIP dengan dokter spesialis kulit terbaik di rumah sakit terbesar di kota ini, Lex," sahut Bastian tidak berdusta.

"Begitu dia sembuh, langsung bawa padaku. Dan ingat satu hal lagi, karena dia sudah tidak perawan lagi, maka aku tidak akan hanya meniduri dia sekali sesuai perjanjian kita dulu," ujar Alex menekan rokoknya di asbak.

"Iya," sahut Bastian menghela napas panjang.

"Kita bersenang-senang," ucap Alex mencium bibir wanita di pangkuannya, alu bangkit seraya menggendong wanita itu.

Setelah menemui Alex, Bastian melajukan mobilnya menuju sebuah apartemen.

"Sialan! Apa sebenarnya yang membuat Alex tertarik pada Ingrid? Padahal banyak perempuan yang mengelilinginya yang tidak kalah cantik dengan Ingrid. Dan si Marcell sialan itu.. jika saja malam itu dia tidak meniduri Ingrid, pasti hutangku pada Alex sudah lunas. Sekarang.. tidak tahu berapa kali si Alex sialan itu akan meniduri Ingrid. Aku seperti menikahi seorang wanita penghibur. Sial!" umpat Bastian kesal.

Bastian memasuki sebuah apartemen dan menuju sebuah unit apartemen. Pria itu nampak hafal dengan password pintu unit apartemen itu. Bastian masuk ke dalam dan langsung menuju ke kamar utama di unit apartemen itu.

"Kau? Untuk apalagi kamu ke sini?" tanya wanita bernama Melly itu dengan wajah yang terlihat sinis. Wanita yang merupakan kekasih Bastian itu baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan bath robe.

"Kamu tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Aku hubungi nomor kamu pun nggak aktif. Aku rindu banget tahu, sama kamu," ucap Bastian hendak memeluk Melly, namun Melly langsung menghindar.

"Bukannya kamu sudah punya istri? Kenapa masih datang kemari? Aku nggak mau dijadikan simpanan siapapun, termasuk kamu," ujar Melly terdengar datar seraya berjalan menuju lemari pakaiannya.

"Sayang, aku menikah dengan dia juga karena terpaksa. Aku dijodohkan oleh orang tuaku dengan dia untuk balas budi. Aku cintanya cuma sama kamu. Bahkan sampai saat ini aku belum pernah bercinta dengan dia," ujar Bastian yang hampir semua kata-katanya adalah jujur.

Ingat, hampir semua jujur, bukan semua jujur. Karena kenyataannya Bastian tidak merasa terpaksa di jodohkan dengan Ingrid.

"Tetap saja intinya kamu sudah menikah," sahut Melly seraya memilih pakaian di lemarinya.

"Greb"

Bastian memeluk Melly dari belakang. Melly berusaha melepaskan pelukan Bastian, tapi Bastian semakin erat memeluk Melly.

"Aku menjual dia untuk membayar hutangku di Alex. Setelah Alex puas, aku akan menceraikan dia. Aku hanya mencintai kamu seorang. Hanya kamu yang akan melahirkan anak-anakku," ucap Bastian kemudian mengecupi leher Melly.

Melly menghela napas kasar, "Papamu tidak menyukai aku. Kamu yakin bisa mendapatkan restu dari papa kamu?"

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
phity
ayo dong thor up lagi...penasaran ini gimna selanjutnya
Daryati Idar
lanjut thor
moon
lucu jga cemburu Ingrid, lanjut dong kak
Sumi afiz
Ingrid di kerjain Marcell akhirnya kesel sendiri suaminya ga peka apa kerjain balik Ingrid y
nuraeinieni
ada yg cemburu,,,;😃dan si suami terus goda istrix,,,😃tanggung jawab tuh,,rayu istrimu yg ngambek.
moon
bgus
iirmaynt
ckk.... dasar pelakor gatal gk punya malu beneran deh.. gimana ya cara musnahin pelakor ini 😠😠
iirmaynt
ya ampun malah punya pikiran gitu lagi dasar si uler keket 🐛🐛
iirmaynt
bagus Grid.. godain aja terus si Marcell, biar kapok dia gk kuat menahan hasrat & segera menyudahi obrolan dgn Nindy.. minim si Nindy nya diusir kek dari situ 😏😑
Aprisya
waduuuh bumil sedang dalam mode cemburu, bantal sama guling melayang semua 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀ pokoknya keselll.. keseeelll😂😂😂😂
Susetiyanti RoroSuli
byuh byuh byuh , yg satu istri sengaja penggoda alias manas manasi dan satunya pelakor dadakan yg tak faham kondisi , muka lhu ditaruh di belakang aja Nindy alias diputar pakai kursi roda putar itu ya , koq bisa ya , wuaah wuah , berantem aja jika sama sama nggak.mau ngakah
Aprisya
iihh nindy,,dasar nindy udah gak punya urat malunya, harusnya kamu peka dikit dong,,
Lovely_88
Gak usah X perlu penjelasan alasan cemburu harusnya loe'y nyadar diri jg lah masa ama bumil apa perlu'y pengakuan cemburu dasar laki g peka y kyk loe Cel dgn Inggrid berubah aja loe harusnta taulah sikap'y ama loe uda ada rasa penerimaan jg cinta kadang heran jg ya ama laki modelan kyk gt lah g ada logika jg kyk ngerjain untuk hal2 g penting 😏😏😏
Aprisya
udah cell gak usah kebanyakan gak enak hati sama orang lain,,, yang ada orang lain malah tega nyakitin hati kita
Sugiharti Rusli
hadeh Ngrid tinggal bilang aja iya cemburu, dasar yah perempuan suka gitu kan cowo tuh DNA harus dikasih tahu secara jelas biar ga salah paham🙉🙉🙉
Dewi S Ayunda
hahaha..dasar yaa. kaum adam.emang gitu. udah bikin kezeeel masih nanya. real life banged dah ah.
Erna
mumet dg kelakuan dua sejoli,,,dah kyk bocil,,,g ada yg paham..
iirmaynt
cewek gk sadar diri gk punya malu, urat malunya udah putus 😏
iirmaynt
ngatur² aja lu Nindy.. enak aja elu siapa sih sok² kata lagi 😠😠
iirmaynt
gangguin banget, kyk lintah gk bisa diusir gitu aja kudu diremesin pakai tembakau 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!