NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14

"Jawab!! Kalian semua pada bisu!!" Teriak Lio marah, karena tidak ada di antara mereka yang menjawab pertanyaan kakak pertamanya.

"Lula dibully kak." Ucap Azka, Byan, dan Evan berbarengan.

"Apa? Siapa yang berani ngebully princess Alexander?" Tanya Nata dengan penuh emosi.

"Cherry ada videonya kak." Lanjut Cherry gugup dan takut karena ekspresi mereka yang sangat menyeramkan.

Mereka pun segera memutar video yang ada di telepon sahabat adiknya itu, semua laki\-laki yang ada di sana pun menyaksikan dengan serius sambil menggeram marah karena adiknya yang disiksa seperti itu.

"Lo bakalan mati sama gue Angel!" Batin Evan yang saat ini sudah tidak bisa menahan emosinya itu. Dia tidak akan segan-segan membalas kesakitan gadisnya bahkan dia akan membalasnya berkali kali lipat dari apa yang dirasakan pacarnya itu.

"Berani-beraninya dia mencelakai Princess gue." Batin Azka yang juga tak kalah emosinya. Rasanya saat ini dia ingin membalaskan rasa sakit adiknya kepada wanita iblis itu.

"Lihat saja, bakalan gue balas!" Batin Byan geram.

"Azka, besok kamu carikan data ketiga orang yang sudah mencelakai princess, dan serahkan ke kakak!" Perintah Rian dingin dan tak terbantahkan. Seketika semuanya memandang takut dan merasa bahwa kehidupan Angel dan kedua temannya akan seperti di neraka.

"Iya kak." Balas Azka.

****

Sementara dokter pun sudah selesai memeriksa Lula.

"Gimana dok keadaan Lula?" Tanya mereka semua serentak ketika melihat dokter telah keluar dari kamar adik mereka.

"Pasien tidak mengalami luka yang serius. Dia hanya perlu banyak istirahat."

"Periksa lagi, saya tidak mau ada kesalahan yang terjadi dalam pemeriksaan adik saya!" Ucap Rian tak terbantahkan.

"Sudah kak, Nata sendiri yang melihat semua dokter yang sudah profesional memeriksa princess. Jadi kakak tenang saja." Balas Nata yang mengerti kekhawatiran Kakaknya itu. Ya Nata mengumpulkan semua dokter yang sudah ahli untuk menangani adiknya itu.

"Awas sampai princess kami sampai kenapa-kenapa, akan kami pecat kalian semua!" Lanjut Arsen tak kalah dinginnya.

"Memang ya keluarga Alexander itu memang mengerikan." Batin mereka. So buat semua orang jangan sampai berurusan dengan keluarga Alexander jika masih ingin hidup aman dan damai.

*****

Semua orang pun telah berkumpul dikamar Lula, mereka sibuk memperhatikan gadis cantik yang sibuk memakan Apelnya dengan santai tanpa memandang orang-orang di sekelilingnya yang sudah sangat khawatir kepada dia. Baru saja Lula tersadar, dia langsung meminta apel yang sudah disajikan oleh rumah sakit.

"Hmm, kenapa pada ngelihat ke Lula?" Tanya Lula ketika dia sudah menghabiskan apelnya tersebut, Lula pun sangat bingung kenapa pandangan semua orang terfokus kepadanya.

"Sayang kami semua khawatir sama kamu." Ucap Evan yang menyadari kebingungan Pacarnya itu.

"Iya kak maafin Lula ya sudah bikin khawatir." Balas Lula dengan nada menyesal.

ketujuh pria keluarga Alexander pun langsung memeluk princess mereka seakan akan takut ada yang melukai gadis manis itu.

"Kakak mohon, cukup kali ini saja kamu kayak gini sayang." Rian sangat tidak bisa melihat adik kesayangannya itu terluka.

"Iya, kami khawatir banget, untung saja Mama sama Papa tidak tahu." Lio juga merasa tidak bisa melihat adiknya merasakan kesakitan seperti sekarang.

"Iya sayang, mulai sekarang kamu tidak boleh pergi-pergi ya kecuali sama kakak." Ucap Nata lembut kepada adiknya itu.

"Maafin kakak ya yang enggak bisa jagain kamu." Setelah beberapa menit berlalu, Azka pun mulai membuka suaranya. Dia merasa telah sangat gagal menjaga adiknya itu. Begitu juga dengan Byan yang sangat merasa terpukul melihat kondisi adiknya saat ini.

"Kami sayang banget sama kamu." Ucap Adit dengan penuh rasa sayang.

"Kami bakalan jagain kamu dengan nyawa kami." Sambung Arsen.

"Iya kak, Lula juga sayang sama kakak." Balas Lula tersenyum haru.

"Gue juga mau dipeluk." Timpal Gavin sambil memeluk Cherry yang sedang fokus melihat kakak beradik di depannya.

"Apaan sih lo main peluk-peluk." Bentak Cherry sambil memukul lengan Gavin keras.

"Dasar cewek singa!"

"Dasar playboy!"

Sementara yang di ruangan itu tertawa melihat tingkah Gavin dan Cherry yang tidak pernah akur. Mereka berdoa supaya Cherry bisa membuat Gavin tobat dari keplayboyannya itu.

****

Beberapa jam berlalu. Lihatlah sekarang semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sang pacar Evan, dan teman-temannya sudah pamit pulang dari beberapa jam yang lalu. Sementara gadis yang masih memakai baju pasien itu merasa sangat kesal karena tidak diacuhkan. Kakak pertama dan keduanya yang sibuk memeriksa email yang masuk, ya apalagi kalau bukan masalah pekerjaan. Sementara Nata yang sudah izin menangani pasien, Adit dan Arsen yang sibuk dengan laptop mereka, dan Azka dan Byan yang sedang asyik bermain game.

"Kesel! Masak Lula dicuekin sih." Batin gadis itu kesal.

"Semuanya pada pulang sana! Percuma jagain Lula, tapi kalian sibuk sama urusan kalian masing-masing! Mending Lula telepon Mama sama Papa, biar Lula menyusul saja ke sana." Ucap Lula kesal, sontak perkataan gadis itu membuat semua aktivitas keenam pria tampan itu terhenti dan mendadak pucat. Bisa-bisa Mama dan Papa mereka akan marah besar karena membuat sang princess marah. Lagi pula mereka tidak ingin berpisah dengan adik mereka itu.

"Sayang, kamu jangan marah ya! ini lo kak Lio yang mengajak kakak memeriksa email yang masuk." ucap Rian membela diri karena sangat takut jika adiknya itu marah.

"Loh kok jadi nyalahin aku sih kak!" Balas Lio tak terima. Enak saja dia dijadikan kambing hitam oleh kakaknya itu.

"Ini gara-gara kak Arsen yang ngingatin kakak kalau ada tugas!" Sambung Adit membela diri.

"Kok jadi aku sih!" Gerutu Arsen.

"Kamu sih Byan yang ngajakin mabar!" Lanjut Azka yang juga ikut membela dirinya itu.

"Kok jadi a..."

"Stoppp!!!!!Berisik banget sih kak pusing nih kepala Lula." Teriak gadis itu frustrasi karena melihat kakak-kakaknya yang saling menyalahkan. Sontak mereka pun segera terdiam mendengar teriakan adiknya yang terdengar sangat menyeramkan.

"Hmm sayang, kamu mau kakak beliin apa?" Tanya mereka serentak, kenapa mereka semua bisa kompak seperti itu.

"Oh jadi mau nyogok aku?"

"Bukan gitu sayang." Jawab mereka serentak.

"Sudahlah mending Lula suruh kak Evan buat jemput Lula." Sambung Lula sambil segera menghubungi pacarnya itu.

"Jangan sayang!" Teriak mereka cemas.

"Maafin kita semua ya sayang, sekarang kakak tidak sibuk lagi kok" Ucap Rian dan menyuruh adik-adiknya menyimpan laptop dan telepon mereka semua sekalian dimatikan agar tidak membuat princessnya ini marah lagi. Kini keenam pria tampan itu sudah membuang semua barang-barang laknat yang membuat adiknya sampai marah seperti sekarang.

"Wah adik kakak." Teriak Nata yang tiba-tiba sudah masuk ke kamar Lula dan langsung memeluk adiknya itu. Tanpa melihat suasana yang sedikit berbeda. Dia juga merasa bingung kenapa semua saudaranya itu memucat.

"Iya kakak Lula tersayang. Lula sayang banget sama kak Nata, kakak selalu perhatian sama aku. ayo kak kita pergi keluar cari udara segar. Di sini panas apalagi banyak yang tidak perhatian sama Lula." Ucap gadis itu menyindir para kakaknya yang sudah memucat.

"Ayo sayang!" Balas Nata yang sudah mulai menyadari suasana sekarang. Nata pun dengan senang hati menuruti kemauan adiknya itu. Kapan lagi dia bisa berduaan dengan adiknya tanpa gangguan kakak-kakak dan adiknya itu.

"Tidak ada yang boleh ikut!! Kalau masih ngeyel ngikutin, Lula bakalan nyusul Mama sama Papa." Sambung Lula tegas ketika melihat kakak-kakaknya yang lain sudah bersiap siap untuk mengikutinya.

Mereka semua hanya bisa diam tak berkutik mendengar ancaman adiknya yang tidak terbantahkan itu.

"Rasain!" Ucap Nata dengan nada mengejek dan segera menggenggam tangan adiknya untuk keluar.

"Ini gara-gara kalian nih." Kesal Rian kepada adik adiknya.

"Kok kami sih!" Balas mereka serentak karena juga merasa sedih dan cemburu melihat Nata yang bisa pergi berduaan dengan Lula.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!