NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berlalu

Setelah 14 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:37k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.

hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Malam ini, Karina menutup tokonya pada pukul delapan malam. Seperti biasa, Karinalah yang menutup rolling door karena Karina tak mau membuat sang ibu mengeluarkan banyak tenaga. Pasalnya, rolling door di ruko yang Karina sewa memang agak seret.

Srreeettttt.

"Eh, kok gampang?" Karina malah menghentikan gerakannya.

"Kenapa berhenti?"

" Ah!!" Karina terkejut karena suara di belakangnya itu. Tapi, sedetik kemudian, dia melotot saat mengetahui siapa yang membantunya itu. "Ngapain kamu disini?" tanya Karina dengan ketus.

"Aku mau ketemu Raka."

"Raka sudah tidur. Lebih baik kamu pulang. Keluargamu sudah menunggu." Karina kembali melanjutkan menutup pintu hanya tersisa selebar badannya saja.

"Tapi Raka bilang dia belum tidur dan pengen martabak telor buatan mamang-mamang. Bukan buatan Mamanya seperti biasa."

"Kok kamu tahu?" Karina mengerutkan keningnya.

"Kita saling bertukar pesan tadi."

"Kapan kamu punya nomor telepon Raka?" selidik Karina.

"Kemarin saat di dealer motor."

Karina mendengus karena jawaban Gala. Rupanya Gala benar-benar tak main-main ingin mendekati Raka.

"Apa kau boleh masuk?" tanya Gala dengan menaikkan satu alisnya.

"Nggak!! Kamu disini aja. Biar aku panggilkan Raka" Dengan gerakan cepat dan wajah tak ramah, Karina berbalik badan, lantas masuk ke dalam tokonya untuk memanggil Raka.

Ya, tak sampai lima menit, Raka turun dengan wajah girang.

"Om beneran bawain aku martabak?" Bukannya basa-basi menyapa Gala dulu, Raka justru langsung menanyakan si martabak.

"Ini" tunjuk Gala sambil mengangkat plastik di tangannya. Bukan hanya satu kotak, tapi ada empat kotak sekaligus.

"Banyak amat, Om?" Anak itu semakin berbinar.

"Kan buat Mama sama Nenek juga."

"Wah, makasih ya, Om. Om baik banget deh, sampai malam-malam kesini bawain martabak. Padahal, aku cuma cerita aja kalau aku bosen martabak buatan Mama." Raka menerima kantong berisi martabak itu dari Gala.

"Tadi kebetulan Om lagi ada di dekat tukang martabak." bohong Gala karena nyatanya, saat mereka saling bertukar pesan, Gala masih ada di kantornya.

"Ya udah, masuk dulu yuk, Om. Kita makan sama-sama. Terlalu banyak kalau Raka sendiri yang makan."

"Emangnya boleh?"

"Boleh, kenapa nggka boleh? Ayo!!" Rak memimpin Gala masuk lebih dulu. Membuka sedikit lebar pintu yang sudah di tutup Karina tadi.

Sementara Gala di belakangnya, mengepalkan tangannya di depan dada sambil berkata "Yes" tanpa suara.

"Aku tutup ya, Om. Kita naik saja ke atas,"

"Hah?! Ke atas?"

"Iya. Mama sama nenek kan disana."

Meskipun pura-pura canggung, tapi sesungguhnya Gala senang karena bisa bertemu lagi dengan Karina. Ya, selain Raka, Karina juga tujuan Gala. Tapi, untuk Karina Gala tak mau memaksa.

Sampai di lantai dua, Gala memperhatikan sekitarnya. Satu ruangan luas dengan kamar dan satu kamar mandi Sepertinya.

Ada buffett dengan tivi yang di depannya ada kasur busa. Sepertinya itu untuk tidur Raka, karena di sana ada juga meja belajar lengkap dengan buku dan peralatan belajar lainnya. Tak ada kursi tamu atau sofa disana. Sepertinya mereka terbiasa duduk lesehan.

"Duduk di bawah nggak apa-apa ya, Om" ujar Raka meminta persetujuan Gala. Tapi, sedetik kemudian, Raka ingat sesuatu. "Eh, Om duduk sini aja deh," Raka memberikan kursi belajarnya.

"Nggak usah, Ka. Om disini aja." Gala menahan pergerakan Raka menggeser kursi.

"Ada siapa la... gi?" Suara Karina tertelan angin saat dia tahu siapa yang ada disana. Wanita itu baru saja keluar dari kamarnya.

"Ngapain kamu ngajak dia naik, Raka?"

"Sssstttt, udah malem, jangan kenceng-kenceng suaranya." Tiba-tiba ibu Karina menepuk pundak Karina dari belakang.

"Tapi Raka bawa di..."

"Udah biarin. Nak Gala kan tamunya Raka."

Karina kesal karena semua orang berpihak pada Gala. Sementara Gala dengan menyeringai penuh kemenangan kepada Karina.

"Ya udah, kalau itu tamu kamu. Bikinin minum sendiri sana! Mama nggak mau, Mama ngantuk"

"Ya sudah, nenek aja yang bikinin." Lagi-lagi ibu Karina menjawab pertanyaan yang Karina tujukan untuk Raka.

"Tapi, Bu..."

"Ya sudah, masuk lagi sana! Katanya ngantuk."

Dengan muka ditekuk, bibir cemberut dan kaki dibentakkan, Karina masuk begitu saja ke dalam kamar. Tak lupa dia membanting pintu dengab keras.

Brak.

Semua terlonjak kaget sambil geleng-geleng kepala.

"Maaf ya, Nak Gala. Karina memang seperti itu."

"Iya, Bu. Nggak apa-apa. Saya yang salah karena bertamu malam-malam." sungkan Gala.

"Nggak apa-apa. Saya malah berterima kasih karena udah bawain banyak makanan untuk Raka."

"Sedang pas aja waktunya, Bu."

"Ya sudah, ibu bikinin minum dulu di bawah ya,"

"Nggak usah repot-repot, Bu. Saya...." Gala memandang dispenser yang ada di pojok ruangan. "Saya bisa minum air putih saja."

"Oh begitu?"

"Iya, Bu. Ibu makan aja bareng kita."

"Maaf, Nak Gala. Bukannya ibu nggak mau, tapi Ibu sedang mengurangi makan malam karena kadar gula Ibu agak tinggi kemarin."

"Oh ya? Ibu perlu ke rumah sakit?" Gala benar-benar khawatir.

"Nggak perlu, Nak. Ibu udah ke dokter sendiri." Bu Widya, ibunya Karina tersebut manis. "Baiklah, Ibu masuk dulu ya."

Gala mengangguk sopan lalu kembali fokus kepada Raka.

"Kamu tidur disini, Ka?" Lelaki itu mulai mengambil satu potong martabak dan memakannya perlahan.

"Iya, Om. Kalau di dalem nggak muat. Udah ada Mama sama Nenek."

Gala manggut-manggut mengerti. Sebenarnya dalam hatinya merasa iba. Dia hidup dengan sangat baik di rumahnya dengan anaknya yang lain. Anak yang tak pernah kekuatan apapun. Sementara Raka, anak sulungnya hanya tidur di lantai dengan kasur busa.

Karena Gala berasal dari kalangan atas, Gala tak tahu nikmatnya tidur lesehan sambil ditonton tivi. Dan jika lupa memasang timer, tivi itu bisa menonton kita tidur sampai pagi. Wkwkwkwk.

"Kamu pengen modifikasi motor kamu nggak, Ka? Biar keren. Meskipun motor matic, tapi saya lihat banyak juga yang jadi keren karena dimodifikasi."

"Maulah, Om. Raka ini sebenarnya anak normal. Cuma, Raka kan harus patuh sama Mama."

Mereka terus mengobrol sambil memakan martabak. Ditemani sagalon air putih di sana.

"Kalau kamu mau, Om bisa antar kamu ke bengkel teman Om. Dulu waktu Om kuliah suka modifikasi motor disana."

"Benarkah, Om?'"

"Nggak boleh!!!"

Senyum cerah Raka memudar karena sang ibu tiba-tiba keluar dari kamar. Seketika, Raka kembali menjadi anak penurut.

"Kamu ini jangan ngajarin anak saya yang enggak-enggak. Anak saya itu anak baik. Jangan pernah racuni anak saya dengan kebiasaan kamu. Lagi pula, kamu pikir modif-modif nggak berguna begitu nggak pakai uang?" Karina nyerocos sesukanya.

"Awas saja kalau sekolah Raka jadi terganggu karena ide-ide nggak berguna kamu itu."

Raka sendiri sudah ciut nyalinya karena Gala dimarahi oleh Mamanya. Sementara Gala sendiri, justru tak fokus dengan omelan Karina. Lelaki itu malah memikirkan hal ynag tidak-tidak karena Karina sedang berdiri di depannya dengan memakai daster kekinian di atas lutut.

'Kenapa gue baru sadar kalau dia jadi seksi begitu? Sepertinya, lebih besar dari 14 tahun yang lalu'

1
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
otak GALA udah travelling kemana yah,,ini parah ni🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
renata jngn coba2 sm kirana....awas tar dihajar sama raka😂😂😂😂
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
PAK GALA,,saran saya kamu ambil hati anakmu dulu,,bebaik dan berkawan,,berteman,,pasti tuh RAKA akan luluh nanti nya,,lagi kamu boleh ngarang cerita bahawa kamu kecelakaan dan diselamat warga kerana truk blong gitu,,tidak sampai meninggal seperti apa yang telah pak RENDRA katakan,,untuk kamu mendekatkan diri pada anakmu.tuh juga kamu pandai berbohong 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pak GALA kan udah punya isteri tuh ,,habis mahu simpan dimana tuh isteri kamu nanti nya GALA,,baik halalkan untuk pak RENDRA🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
idih gala maksa.....
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Dwi Winarni Wina
Karina gala itu horang kaya tajiiiiir melintir 7 turunan 7 tanjakan tdk akan abis.....
Lia Sakking
Luar biasa
Lia Sakking
Biasa
Dwi Winarni Wina
Anaknya gala sm karina dah besar sekolah menengah pertama,,,
Dwi Winarni Wina
Waktu memperkosa karina penampilan gala sangat dekil dan biasa aja msh tampan sih,,,
Dwi Winarni Wina
saingan rendra dan gala mendapatkan karina...
Dwi Winarni Wina
Raka sebenarnya tdk tega sm mama pasti kecewa dan sedij raka diskor pihak sekolah...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya raka dan tmn2nya diskor krn ketahuan ikutan tawuran
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
Dwi Winarni Wina
Akhirnya karina dipertemukan lg dgn org telah memperkosanya 14tahun yg lalu dan karina msh mengenai org itu memiiki tanda tato....
Dwi Winarni Wina
Karina akan segera bertemu dgn ayah kandungnya raka ternyata horang kaya dan tajiiiiir melintir,,,,
Setelah sekian lama 14tahun ayah dan ank akan bertemu dlm insiden mobil ayahnya dilemparin batu sm anaknya sendiri,,,,
Dwi Winarni Wina
Kemungkinan pria misterius itu yg memperkosa karina lg kena obat perangsang jd cari pelampiasan,,,
pria misterius akan bertanggungjawab krn telah menodai karina akan balik lg....
Yuli Ana
ini novel bagus... tpi sayang masih sepi....🥰🥰🥰❤️
Murni Dewita
👣
Yuli Ana
modus itu rin.... gala gelo bisa aja manfaatin sikon.
.. wkwkwkwkwkwk.
.
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!