Pengkhianatan yang di lakukan Mike, membawa Aleena bertemu dengan seorang pria tampan yang tidak di kenalnya sama sekali di sebuah club mewah yang berada di pusat kota London.
Minuman alkohol yang di teguk Aleena malam itu benar-benar mempengaruhi dirinya. Gadis polos itu seketika menjadi liar bahkan dengan berani merayu pria yang saat itu berada di dekatnya.
Pria tampan pemilik rahang tegas itu terlihat semakin gelisah, ketika merasakan aliran panas tubuhnya tidak wajar. Terlebih gadis muda pemilik wajah cantik dengan rambut warna karamel bergelombang indah itu merayunya dengan gerakan begitu seksi.
Dalam keadaan setengah sadar Aleena menyerahkan tubuhnya pada pria asing yang tidak di kenalnya sama sekali.
Keduanya menghabiskan malam panas dengan liar layaknya pasangan yang sedang di mabuk cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERHATIAN SEAN
Aleena menggerakkan tubuhnya ingin berganti posisi. Tapi saat ini rasanya begitu nyaman. Tidak seperti biasanya, terasa begitu hangat.
Jemari lentiknya meraba-raba sesuatu yang terasa keras dan berbulu. "Hm.."
"Kenapa kau tidak makan, hem. Kau hanya memakan strawberry dan cokelat saja".
Suara Sean sontak saja membuat Aleena kaget. Ia baru tersadar sedang berada di penginapan, bukan kamarnya di apartemen.
Mendadak ia terduduk. Rambutnya kusut masai. "Apa yang kamu lakukan di sini, Sean?", ucapnya setengah berteriak memekakkan telinga Sean.
"Tidur. Apa lagi. Kau pikir aku harus tidur di mana", jawab Sean merubah posisi tidur tertelungkup sambil memeluk bantalnya.
"Tidur lah lagi sekarang masih malam".
Aleena menelan saliva-nya melihat punggung lebar laki-laki itu tanpa memakai pakaian, hanya memakai celana celana jeans panjang saja.
Aleena menggelengkan kepalanya yang terasa berdenyut.
Ale, turun dari tempat tidur. Jujur, perutnya terasa sangat lapar sekarang.
"Jangan makan makanan itu, Ale. Itu sudah dingin. Pesan yang baru", ucap Sean tanpa merubah posisinya.
Aleena duduk di sofa, melihat makanan yang terlihat masih baik saja, meskipun sudah dingin. Ia malas untuk memesan makanan baru.
"Aku tidak akan mati makan makanan dingin", ucapnya melahap hamburger dengan daging panggang.
Ternyata Ale benar-benar lapar, gadis itu melahap makanannya hingga habis.
*
"Huek..
"Huekk..
Sean yang tengah tertidur, tiba-tiba membuka matanya, terkejut mendengar suara dari kamar mandi. Pandangan mencari Aleena yang tidak ada di kamar bersama nya.
"Huek..
"Alee?", Panggil Sean
Ia membuka pintu kamar mandi.
"Ale ada apa. Apa kamu sakit?".
"Perutku mual...
"Akh..kepala ku pusing sekali", lirih Aleena menahan sakit.
"Kenapa tiba-tiba sakit?".
"Huh.. seperti nya kamu benar, karena aku makanan dingin".
Sean menuntun Ale kembali ke tempat tidur. Ia melihat makanan di atas meja sudah di makan.
"Kamu sangat ceroboh, Aleena. Kenapa nekat makan makanan dingin itu. Aku sudah bilang untuk pesan makanan baru. Lihatlah akibatnya, perutmu sakit".
"Aku akan mencari dokter..
"Tidak perlu. Biarkan aku istirahat sebentar. Tubuh ku pasti pulih. Aku rasa, aku masuk angin karena kehujanan", ucap Aleena pelan. Wajahnya terlihat pucat.
Sean mengusap-usap kening Aleena. Ternyata tindakan itu berhasil membuat Aleena tenang dan terlelap.
*
Aleena merenggangkan kedua tangannya. Tubuhnya sudah terasa lebih baik sekarang.
"Bagaimana rasanya? Apa kita bisa pulang hari ini?", tanya Sean sambil memakai jaket kulit ke tubuhnya. "Kalau kau belum merasa sehat sebaiknya kita tunda kepulangan kita".
"Iya. Aku tidak apa-apa, tubuh ku baik-baik saja. Aku mandi sekarang", ucap Aleena sambil beranjak dari pembaringan.
Ia tidak ingin menyulitkan Sean kali ini. Laki-laki sudah rapi dan siap pergi.
"Aku akan menunggu mu di restoran. Kita makan dulu sebelum pulang", ujar Sean sebelum menutup pintu kamar.
Sebenarnya Aleena ingin berendam air hangat menghilangkan penat tubuh, tapi sekarang sudah pukul sepuluh dan Sean sudah menunggu di bawah. Tentu saja Aleena tidak mau membuat laki-laki itu marah padanya. Sean sudah sangat baik sekali padanya.
Selama ia mengenalnya, Sean selalu memperlakukan Aleena dengan penuh perhatian. Terutama ketika berada di Bierdi. Keduanya semakin akrab. Bahkan Margot kerap menggoda dirinya. Mengatakan Sean sosok pasangan yang cocok untuk Aleena.
Aleena cepat-cepat membersihkan tubuhnya di bawah kucuran shower.
...***...
To be continue