"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Keluarga Martin tentunya tak menyangka akan kabar perceraian itu.
"Apa Bentley sudah memberitahumu sebelumnya Ric?." Tanya Martin.
"Dia begitu sibuk akhir-akhir ini pah kita jarang bertemu, namun sekarang aku akan mendatanginya di perusahaan karena ada urusan juga." Jawab Ricky.
"Baiklah.."
Mendengar kakaknya akan datang ke Max Corp, Selena langsung menghampiri. "Kak mau menemui om Bentley?."
"Iya kenapa?."
"Aku titip balikin map bimbingan ya sekalian."
Ricky menggeleng ia sedikit kesal dengan adiknya. "Berikan kembali oleh dirimu dik, dia juga berperan penting jangan ilmunya dapat sopan santun mu hilang."
Bella, Martin dan Ricky menatap ke arah Selena. Membuat wanita itu tak nyaman. "Iya-iya maafkan aku."
"Bagus, ini baru adik kakak."
"Iya." Mengalah Selena.
"Baiklah aku pergi sekarang." Pamit Ricky.
"Hati-hati."
Putra sulung Martin berlalu dari rumah besar itu, sementara Selena masuk kembali ke dalam kamarnya.
Ia sendiri juga tak bisa lama-lama menghindari Bentley, ini keputusannya memilih terikat dengan pria itu jadi Selena juga jangan mau untungnya doang dia harus membantu Ben sembuh dari impoten-nya.
"Biarkan saja mengalir." Lirih Selena tak mau mempermasalahkan soal ciuman, toh dia sendiri mengaku menyukainya karena penasaran.
Selena memasukkan map tebal milik Ben ke dalam tas kerja, rencananya setelah selesai menyusun skripsi ia akan mengembalikan itu pada Ben.
.
Max Corp.
Tok tok tok!
Mendapat kode dari Bentley, Joshua melangkah untuk membukakan pintu. "Tuan Ricky? silahkan masuk."
Ricky masuk ke dalam ruang direktur utama itu, tampak Ben sibuk dengan layar laptopnya.
"Ah kau baik-baik saja?." Sapa Ben berdiri menyapa orang terdekatnya itu. "Aku turut bahagia atas kelahiran putra pertamamu."
Namun Ricky menepis tangan Bentley membuat pria itu kebingungan.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, apa kau baik-baik saja setelah kabar yang beredar?." Serius Ricky.
Ben paham. "Aku baik-baik saja, mau bagaimana lagi."
Ricky rasanya ingin mengomeli Ben. "Rumah tanggamu tampak tidak ada masalah Ben! ah ya sudahlah sebenarnya aku menyayangkan tapi kau yang menjalani."
"Iya..."
"Masih banyak wanita yang lebih baik." Lanjut Ricky
"Adikmu saja." Batin Ben menjawab.
Ricky mengeluarkan berkas dari dalam tas kerjanya. "Ini tandatangani, semuanya sudah tersusun secara rapi tinggal kita terjun ke lapangan untuk merealisasikan proyeknya."
Ben melihat semuanya itu dengan seksama. "Baiklah."
"Aku tak bisa lama-lama karena istriku menunggu.."
"Iya, untuk memulai proyek ini kita lakukan minggu depan." Balas Ben melihat jadwalnya.
"Kabari adikku juga dia akan banyak ikut andil." Timpal Ricky.
Bentley terdiam mengingat Selena. "Bagaimana pengujiannya?."
"Lancar, dia diluar dugaan ku." Balas Ricky. "Soal kemarin lupakan, Selena lagi malas beraktivitas."
"Sangat tidak sopan."
Ricky menghela nafas berat ia sudah tahu akan seperti itu. "Maafkan adikku dia sedikit ngeyel."
"Ya menjengkelkan." Timpal Ben.
Ricky pasrah saja karena memang begitu kenyataannya.
Setelah mengobrol sebentar, Ricky pun pulang diantar Joshua ke depan.
Tak terasa sore pun tiba..
Mama Bella yang sedang menyiram tanaman bunganya menoleh saat melihat Selena sudah siap-siap.
"Aku pergi dulu ma."
"Hati-hati sayang."
"Iya."
Bella menatap kepergian putrinya untuk kepentingan pekerjaan.
Di tengah perjalanan menuju Max Corp handphone Selena bunyi, ia langsung mengangkatnya.
"Bentley sudah pulang nona, datang saja ke rumahnya." Lapor Joshua.
"Lah biasanya pulang malam kan om Jos?." Balik tanya Selena.
"Jadwalnya hari ini lebih awal kosong, beliau sedikit tak enak badan."
"Ya sudah minta alamatnya."
"Saya kirim."
Panggilan pun berakhir.
Setelah alamat di kirim Joshua, Selena mau tak mau putar arah menuju kediaman Bentley.
Sekitar 15 menit akhirnya Selena sampai di hadapan rumah besar itu, penjaga menghampirinya untuk mengecek. Tampak penjaga gerbang menghubungi seseorang dan tak lama gerbang dibuka mempersilahkan Selena masuk.
Selena turun dari mobil tampak seorang pelayan wanita menghampirinya dengan wajah ramah. "Mencari tuan Ben?."
"Iya bi om dimana ya?."
"Silahkan beliau sedang berenang di kolam samping non." Tunjuknya.
Selena melangkah mengikuti arahan pelayan, hingga tak lama ia sampai di kolam renang dan benar saja Ben ada di sana. Selena terdiam melihat pemandangan itu. "Damn it!.."
.
TBC
Ayo tinggalkan jejaknya sebagai dukungan jangan lupa ya!🤗😉
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh