Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21 - Jangan Merepotkan
Siang hari nya.
Alyssa yang merasa bosan menghampiri Nyonya Anas yang tampak duduk di ruang keluarga.
"Ma, Apa boleh aku minta izin untuk pulang sebentar mengambil barang-barang ku?." Tanya Alyssa.
Nyonya Anas menatap Alyssa. ia tersenyum kecil. "Boleh, tapi Jasson akan mengantar mu."Ucap Nyonya Anas.
"Tapi, dia kan sudah berangkat kerja Ma." jawab Alyssa.
"Kamu tunggu saja di kamar, nanti Jasson kembali Mama akan panggil kamu." ucap Nyonya Anas.
Sikap Nyonya Anas sangat berbeda saat bertemu dengan Alyssa pertama kali, tatapan yang dingin kini berubah menjadi tatapan yang hangat, Alyssa pun sedikit merasa lebih nyaman.
"Jasson, Pulang lah sebentar saat jam makan siang." ucap Nyonya Anas.
"Ada apa Ma?." Tanya Jasson.
"Ada yang mama ingin minta tolong, kamu bisa kan?." jawab Nyonya Anas.
"Baik lah." Balas Jasson tanpa berkata apa pun lagi.
Setelah jam makan siang, Jasson kembali ke rumah bersama Alvin. ia pun di hampiri Nyonya Anas yang menyambut kepulangan nya.
"Ada Apa Ma?." Tanya Jasson.
"Alyssa bilang dia ingin pulang mengambil barang nya, kamu temani dia Jasson." Ucap Nyonya Anas.
"Mama menyuruh ku pulang untuk ini?." Tanya Jasson tak percaya apa yang ia dengar.
"Jasson, Alyssa itu istri kamu, kamu harus membagikan waktu untuk nya, baru menikah saja kamu sudah kembali ke kantor, bagaimana Alyssa bisa hamil kalau seperti ini." Ucap Nyonya Anas.
Jasson yang mendengar kata hamil pun menghela nafas berat, Lagi-lagi kata yang membosankan itu terus terdengar di telinga Jasson.
"Imah, panggil Alyssa." Ucap Nyonya Anas pada pembantu.
"Baik Nyonya." Jawab nya.
Tak berselang lama Alyssa keluar dari kamar nya, dari jauh ia sudah melihat raut wajah Jasson yang tidak enak di pandang. dia pasti marah karena Ibu nya meminta nya untuk mengantar ku."Batin Alyssa.
Jasson lalu berbalik keluar lebih dulu tanpa mengatakan apa pun. "Bibi, kami berangkat dulu."Ucap Alvin pamit.
"Iya Alvin."
"Ma, Aku berangkat dulu." Ucap Alyssa juga. Nyonya Anas tersenyum mengangguk.
•••
Di dalam mobil. Alyssa masuk ke dalam, sementara Jasson sudah lebih dulu masuk ke dalam. Alvin pun menjalan kan mobil nya meninggalkan kediaman rumah Jasson.
"Apa kamu bisa tidak merepotkan orang lain?." Tanya Jasson saat ada di dalam mobil.
"Bukan aku, Tapi Mama yang meminta ku menunggu mu." Ucap Alyssa.
"Jika kamu keberatan mengantar ku, Hentikan saja mobil nya di tepi jalan, aku bisa pergi sendiri." Ucap Alyssa.
"Vin, kamu dengar apa yang di bilang?."
"Serius Jasson?." Tanya Alvin ragu untuk mengiyakan ucapan bos nya itu.
"Dia yang minta."Ucap Jasson.
"Alyssa, kamu nyakin ingin turun?." Tanya Alvin.
Alyssa menoleh melihat Alvin, ia mengangguk tanpa ragu. Alyssa tak kenal siapa Alvin, hanya saja ia melihat ia juga hadir di hari pernikahan nya, mungkin dia keluarga Jasson, pikir Alyssa.
Alvin lalu menghentikan mobil nya di tepi jalan sesuai permintaan kedua orang itu. Alyssa dengan kesal turun dari mobil.
"Jalan." Ucap Jasson. Alvin pun menjalankan mobilnya setelah Alyssa turun dan menutup pintu mobil.
"Kenapa kamu bersikap seperti itu pada Alyssa jasson?, apa kau tidak kasihan pada nya?." Tanya Alvin.
"Diam lah, aku sedang tak ingin membahas ini." Ucap Jasson.
Alvin mengelengkan kepala nya melihat sikap Jasson yang menurutnya sungguh keterlaluan, Karena Ini bukan Jasson yang ia kenal, meski kesal pada orang, Jasson tidak bersikap seperti ini. apa lagi Alyssa kini adalah Istri nya.