NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

PINGGIR KOTA - SORE HARI

Saat aku merebahkan kepala dipangkuan gadis bernama Audrey dan memikirkan nasibku, aku melihatnya tersenyum kepadaku.

Tidak ada gunanya gadis bernama Audrey ini mengusap-usap kepalaku, karena sejujurnya pikiranku terasa hampa. Dia juga tidak akan mengerti perasaanku yang sebenarnya.

"Akio, aku juga bisa mengerti bagaimana perasaanmu yang sebenarnya." Ucapnya sambil mengelus-elus rambutku.

"..."

Aku diam saja tanpa menanggapi. Meski gadis itu imut, aku masih tidak ingin mengobrol dengannya karena toh dia juga tidak akan tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Kemungkinan dia akan menangkapku ketika aku lengah saat memberitahu perasaanku kepadanya.

"Kau tidak perlu menanggapinya, aku hanya ingin merangkulmu saja agar kamu tidak sendirian lagi." Jelasnya.

"Kau tahu apa tentang ku?! Semua orang sama saja!" teriakku yang masih berbaring dipangkuannya.

"Akio, semua manusia pasti memiliki sifat mereka masing-masing." Ucapnya. "Sebelumnya kamu pasti selalu sendirian, ekspresi wajahmu mirip sepertiku."

Audrey menunduk dan mencium keningku.

Aku tidak yakin apakah Audrey seumuran denganku atau lebih tua dariku, tapi aku pikir jarang ada gadis yang seumuran denganku. Aku merasa perlakuannya padaku seperti perlakuan ibu kepada anaknya meskipun wajahnya terlihat imut dan suaranya benar-benar Tegas.

Ekspresinya terlihat tulus dan sangat memahamiku. Dia juga sepertinya menyadari saat melihatku bertarung dengan dua preman sebelumnya bahwa aku adalah seseorang yang kesepian dan membutuhkan teman mengobrol. Faktanya aku memang membutuhkan teman yang bisa mengerti aku karena selama ini orang disekitarku tidak bisa memahamiku dan justru memandangku sebelah mata meskipun mereka menganggap wajahku tampan. Seluruh manusia memiliki hati yang sangatlah busuk.

Audrey terlihat sangat mengkhawatirkanku ketika dia mengamati ekspresiku. Tapi sebenarnya aku hanya sedang melamun saja.

"Akio... aku tahu kamu tidak mau mengobrol denganku tapi setidaknya kamu bisa menjawab ucapanku." Ucap Audrey dengan ekspresi lembut dan sabar kepadaku.

"Maafkan aku audrey." Ucapku padanya agak menyesal. "Aku juga sebenanya ingin mengetahui pengalaman hidupku sendiri secara jelas, sebelum keluar dari kamar, mereka semua terbantai oleh erupsi bencana yang ada tapi aku benar-benar trauma berat." Lanjutku dengan emosional.

Audrey mendengar perkataanku dan kemudian memintaku bangun dari berbaring dipahanya, setelah itu dia menatap mataku dan berbicara.

"Aku mengerti perasaanmu Akio, sejak kecil pasti kamu trauma berat mendapatkan Serangan dari Erupsi Malaikat dan tidak mendapatkan perhatian dari orang tuamu begitu jelas karena orang tuamu tewas dalam bencana erupsi. Sama sepertiku yang sejak kecil diperlakukan tidak adil oleh orang tuaku sendiri." Ucapnya.

Awalnya aku terdiam mendengar ucapannya, tapi kemudian aku terkejut dan merasa aneh saat sebuah pelukan hangat mendarat menuju tubuhku. Audrey memelukku begitu lembut, membuatku tanpa sadar melakukan apa yang seharusnya tidak kulakukan.

Pelukan Hangat dengannya terasa seperti mimpi bertemu bidadari dari surga. Dia benar-benar memelukku dengan mesra sampai tubuhku merasakan Kenikmatan Tubuhnya.  Refleks aku balas balik sedikit demi sedikit di pinggangnya.

Setelah pelukan hangat selesai, dia mengatakan sesuatu padaku.

"Akio... jika kamu tidak ingin berada di laboratorium, kamu bisa menginap di tempatku."

Awalnya aku ingin menolak, tapi kemudian aku menerima tawarannya. Mendengar itu, dia segera menarik tanganku dan membawaku pergi ke tempatnya.

BEBERAPA JAM KEMUDIAN - APARTEMEN

Saat kami sampai diapartemen dimana dia tinggal, ada banyak orang dengan simbol yang merendahkan kelas bawah. Meski begitu, audrey menyuruhku tetap tenang. Dia memegang tanganku dengan erat.

Manajemen tempat ini begitu rapi dan teratur. Audrey juga berpesan kepadaku agar bisa saling menolong dengan sesama manusia kelas bawah lainnya di lantai bawah, mengingat pemilik apartemen ini sangat peduli pada orang yang tidak mampu untuk tinggal disini, karena di bebani pajak.

Dia gadis yang sangat pengertian dan peduli sesama manusia. Tidak seperti gadis lain yang kutemui sebelumnya. Dia mengajakku masuk, membuat aku bisa melihat jika ruang apartemen miliknya sangatlah rapi dan bersih seperti orangnya. Aku jadi memiliki beberapa pertanyaan rahasia dikepalaku.

"Audrey berapa usiamu sekarang?" Tanyaku.

"Usiaku? Hmm... 17 tahun."

Dia benar-benar manis seperti bidadari surga. Aku berharap gadis semanis dia bisa menemukan jodoh yang tepat. Audrey menyuruhku untuk masuk ke kamar miliknya dan aku melihat dekorasinya yang sangat rapi. Di usia yang enam tahun lebih muda dariku, dia sudah tinggal sendiri. Sepertinya memang takdirku akan selalu bersamanya.

"Oh yah... Kalau kamu ingin ke kamar mandi, itu ada di belakang." Ucapnya sambil menunjuk area belakang.

"Kalau begitu aku akan kembali ke squadku dulu, jaga apartemen." lanjutnya dengan ekspresi senang dan menutup pintu apartemen, meninggalkanku sendirian.

Audrey pun sempat mengatakan sesuatu yang samar - samar di saat diri nya meninggalkan apartemen.

"Anak kecil bernama Akio Graham, kau dan aku memang sama-sama pengungsi kerena memiliki perasaan yang tidak enak tentang dunia ini. Bagiku tidak ada orang lain selain kamu yang memiliki perasaan yang sama."

Audrey menggelengkan kepalanya dan menepuk kedua pipinya. kemudian tanpa berlama-lama dia berjalan meninggalkan apartemen menuju ke squadnya.

........BERSAMBUNG........

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!