Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Sementara itu, setelah Sadrina selesai mengerjakan semua pekerjaannya di mansion, dia segera pergi menemui Andra ke salon yang dijanjikan pada sore hari ini.
"Mengapa lama sekali? Sudah setengah jam aku menunggu kedatanganmu, Mak Lampir." Andra langsung mengomel ketika Sadrina baru saja tiba di salon.
Sadrina sangat kesal, baru saja dia tiba di salon, pria itu malah mengomelinya, sehingga dia menjawab pertanyaan dari Andra sambil nyeroscos. Sepertinya dia adalah satu-satunya pembantu yang berani melawan majikannya. "Aku harus membereskan mansion. Apa kamu lupa kalau aku ini pembantu di mansion kamu? Setiap hari aku harus memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, membereskan kamar kamu, bersih-bersih di halaman, membereskan semua ruangan di mansion, menyetrika semua pakaian kamu, menyap... mmphh!"
Sadrina berhenti bicara ketika Andra menempelkan jari telunjuknya pada bibir wanita itu. Andra sangat pusing mendengar ocehannya Sadrina. "Stttt... aku tidak ada waktu untuk mendengarkan ocehanmu itu. Lebih baik kita segera masuk ke salon."
Sadrina menepis jari telunjuknya Andra yang menempel di bibirnya. "Memangnya untuk apa kita harus bertemu di salon?" Tanya Sadrina, penasaran.
Andra tidak menjawab pertanyaan dari Sadrina, dia segera berjalan masuk ke dalam salon, kemudian Sadrina berjalan mengekorinya dari belakang.
Begitu Andra masuk ke dalam salon tersebut, semua mata wanita yang ada di sana tertuju kepadanya, seakan terpana dengan ketampanannya. Bagi Andra hal tersebut adalah sebuah hal yang biasa.
Andra menatap salah satu karyawan yang ada di salon tersebut. "Tolong rombak penampilan wanita ini!"
"Rombak? Kamu pikir aku barang? Lagian buat apa aku harus dirombak?" Protes Sadrina.
"Gak usah banyak tanya. Lakukan saja apa yang aku perintahkan!" Ucap Andra dengan nada ketus.
"Tapi..."
Andra tidak ingin mendengarkan protes dari wanita itu, dia memilih untuk pergi ke ruang tunggu.
Sudah hampir satu jam Andra menunggu Sadrina yang sedang didandani, dia terlihat sedang asik memainkan ponselnya. Sore ini ada sekitar tiga wanita mengirim pesan kepada pria tampan itu.
Bella
[Hai Andra, aku kangen kamu.]
Rosi
[Andra, Aku sangat mencintaimu.]
Ticka
[Andra, jika kamu meminta kepuasan padaku, aku siap melakukannya. Aku sudah sangat berpengalaman.]
Entah mengapa Andra sangat malas untuk menanggapi pesan dari mereka, sehingga dia memilih untuk mengabaikannya. Dia memotret dirinya sendiri, kemudian dia mengupload foto tersebut di instagram.
Baru saja dia mengupload foto, dia sudah mendapatkan ribuan like dan banyak wanita yang berkomentar di instagramnya itu.
A: Apakah kamu manusia atau malaikat tampan, Andra?
B: Aku berharap bisa bertemu dengan kamu.
C: You’re good looking
D: You caught my eye
E: Tubuhmu dengan seksi, boleh minta nomor kamu?
F: Kamu sangat pantas menjadi aktor atau model!
Masih banyak komentar lainnya di instagramnya itu. Dan semua komentar tersebut, mereka memuji ketampanan Andra dan penampilannya yang selalu terlihat stylish, menggunakan kemeja yang pada bagian lengannya digulung setengah dan kancing kemeja bagian teratas dilepas, membuatnya terlihat sangat keren.
Andra hanya tersenyum smirk memandangi fotonya sendiri yang baru dia upload di instagram. Jangankan orang lain, dia sendiri pun sangat mengagumi wajahnya sendiri, karena memang faktanya pria itu memiliki wajah sangat begitu rupawan, didukung dengan penampilannya yang selalu stylish dan badannya yang proporsional, membuat dia semakin terlihat mempesona.
Kemudian Andra melihat jam tangannya sekilas, dia pun membuang nafas, hal yang paling malas untuknya adalah mengantar wanita ke salon. Tapi dia terpaksa harus melakukannya, agar Sadrina tampil cantik di acara makan malam nanti.
"Mengapa sangat lama sekali?" Gerutunya nya dengan nada kesal.
Andra pun memilih untuk memainkan ponselnya kembali, dia sangat terlihat kesal dan jenuh harus menunggu Sadrina yang sedang didandani, memakan waktu cukup lama.
"Bagaimana penampilannya, Tuan?" Terdengar suara sang owner di salon tersebut.
Andra yang sedang fokus dengan ponselnya, dia mendongakkan kepalanya, pandangannya teralihkan untuk melihat penampilan Sadrina yang sedang berdiri dihadapannya.
Pria itu nampak tertegun ketika melihat penampilan Sadrina yang sangat cantik, ditambah dengan pakaiannya yang mengenakan sebuah guan yang sangat indah.
Apakah dia tidak salah lihat? Ataukah ada yang tidak beres dengan matanya? Mengapa musuh bebuyutannya itu terlihat sangat cantik?