Cinta Tak Terlupakan

Alici mendekati Raka yang masih diam, Raka memperhatikan Alicia yang berjalan ke arahnya sembari menahan sakit.

" pak Raka, saya mohon jangan dibesarkan masalah ini pak. saya bisa menggantikan jika anda ingin menghukum adik saya, hukum saya saja." ucap Alicia memohon sembari menahan tangis

" lo ngapain sih cia, udah biarin aja. biar emilia itu sekali-sekali jera " sahut fanny

para karyawan pun melihat kejadian itu dengan berbagai reaksi, ada yang menatap iba pada Alicia, bahkan beberapa karyawan wanita terlihat ikut menangis melihat Alicia yang memohon sembari menangis pada Raka

" cia.. udah deh. gak usah kayak gini " ucap fanny kesal

" ini terakhir kalinya fan, setelah ini aku gak akan melibatkan diri lagi dalam urusan Emilia, sekali ini aja fan. " pinta Alicia

" tapi kenapa cia ?" tanya fanny kesal

" Mereka keluarga Hadi Wijaya fan, papa gak ada apa-apa nya dibandingkan mereka, keluarga papa bisa hancur dalam sekejap fan " jawab Alicia sambil menangis

Risya tersentak mendengar jawab Alicia, segitu takut nya dia melihat keluarga nya hancur jika berurusan dengan keluarga papa nya, Hadi Wijaya

fanny terdiam, dan memang benar. keluarga pak darma tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan keluarga Hadi Wijaya, di mata mereka keluarga Alicia seperti setitik debu yang tidak berguna sama sekali.

Alicia lantas berlutut di hadapan Raka sambil menangis.

" Tuan, saya mohon sekali ini saja. maafkan adik saya tuan, saya mohon . " ucap alicia sembari menangis

" saya akan berterima kasih sekali seumur hidup saya pada tuan, "

dan saya akan memaafkan segala sesuatu yang terjadi padaku malam itu tuan . kita akan kembali ke awal dan menjadi orang asing.

Raka menatap dahi Alicia yang meneteskan darah itu. perlahan wajah marahnya mulai mereda.

" obati luka mu, maka akan ku maafkan. " jawab Raka lalu berjalan keluar diikuti jimmy.

Risya bernafas lega lalu membantu Alicia berdiri. bu meli dan fanny juga mendekat dan membantu Alicia

...****************...

di dalam mobil

jimmy melirik spion dan melihat Raka yang terlihat melamun menatap keluar jendela

" tuan, benarkah masalah ini akan kita diamkan saja ?" tanya jimmy

" sebenarnya aku sangat marah jim, apalagi gadis sialan itu memaki adikku bahkan sampai berani menjambak rambutnya. ingin sekali aku meluluh lantakan keluarga itu dalam sekejap, tapi permohonan dan air mata gadis itu. aku tidak bisa membiarkannya jim. Risya juga sepertinya tidak tega melihat gadis itu yang menangis dan berlutut padaku. aku bisa apa jim " ucap Raka

" iya tuan, tidak biasanya non Risya tidak merengek untuk membalas orang yang telah mengganggunya. sepertina non Risya semakin dewasa tuan " ucap jimmy

Raka hanya diam, dalam hati nya ia membenarkan ucapan jimmy itu. untuk pertama kalinya adik bungsunya itu tidak merengek dan memintanya untuk membalas perlakuan yang diterimanya.

...

sementara itu bu meli, fanny dan Risya sedang membantu membersihkan luka di dahi dan siku Alicia.

" au.. sakit.." rintih alicia saat fanny mengelap luka di dahi alicia.

" maaf..maaf " sahut fanny sambil meniup-niup luka alicia

" kakak senior.. nama kakak siapa ? kita belum berkenalan sebelumnya " tanya Risya

" Alicia Putri, panggil saja Alicia," sahut Alicia

" namaku Risya. Risya Hadi Wijaya " ucap Risya sembari tersenyum

Alicia tersenyum pada Risya.

" oh ya kak alicia, kak Alicia udah jadi karyawan tetap atau masih magang ?" tanya Risya

" aku sama temen ku fanny masih magang dek " jawab Alicia

" ohh.... gitu ya " sahut Risya mengerti.

" ayo saya antar pulang, Alicia , fanny. non Risya bawa mobil sendiri ?

" iya saya bawa mobil sendiri bu meli. " sahut Risya

" ya udah kak Alicia, aku duluan ya ? " ucap risya lagi

" iya hati-hati ya dek " sahut alicia sembari tersenyum

...****************...

Keluarga Hadi Wijaya sedang bercengkrama di ruang keluarga saat Risya berjalan masuk.

" kok baru pulang sayang ? " tanya bu mona

" iya ma, maaf ya lama. abis keasikan ngobrol sama temen. " sahut Risya sambil melirik ke arah Raka yang sedang duduk diam menikmati camilan.

kak raka gak bilang apa-apa kan sama mama dan papa ? bisa gawat kalo mama sama papa tau

" Risya, kok Rambutmu agak berantakan gitu ?" tanya Arsya yang memperhatikan rambut kembaran nya itu

" berantakan ? gak kenapa-kenapa. mungkin kena angin, tadi aku kepanasan jadi aku buka jendela mobil tadi, hehe.." sahut Risya sembari menyentuh rambutnya.

apa kurang rapi ya aku nyisir nya tadi. ? si tengil arsya ini.

Raka hanya melirik pada Risya. dan Risya segera duduk di samping papa nya dan memeluk lengan papa nya.

pak hadi pun mengelus puncak kepala putri nya itu dan mengecupnya

" pa, tadi aku ketemu sama kakak senior yang pernah aku ceritain itu loh " ucap Risya semangat

" kakak senior yang mana ? laki -laki atau perempuan ?" tanya pak Hadi

" perempuan papa, yang pernah nolongin aku saat hampir tertabrak motor itu loh pa" ucap Risya

" ohhh..yang itu . jadi sudah tau nama nya ?" tanya pak Hadi

" udah pa, Alicia putri. , namanya cantik ya pa " ucap Risya

" iya.. " sahut pak Hadi

" wajahnya juga cantik pa, hatinya juga lebih cantik " sahut Risya lagi

Raka menoleh pada Risya yang sedang menatap nya

anak kecil ini

" aku tu pengen nya pa, punya kakak ipar yang sifat nya kayak kak Alicia gitu. wajahnya cantik, sifatnya baik, hatinya juga lembut banget. gak kayak calon nya kak Raka tuh. " ucap Risya sambil menatap Raka

" bukan aku yang memilihnya " sahut Raka

pak Hadi dan bu mona saling menatap, memang benar jika bukan Raka yang menginginkan perjodohan ini. tapi krystal dan orang tuanya. karena pak Hadi adalah teman baik papanya krystal. karena itulah pak Hadi setuju dengan perjodohan ini tanpa bertanya pada putra nya itu terlebih dahulu.

" Raka.." ucap bu mona lembut

Raka hanya diam.

" papa sama mama juga ih. kenapa sih jodohin kak Raka sama kak krystal itu ? udah tau kak Raka sifatnya dingin gitu malah dijodohin sama krystal itu..gak banget deh ma... " ucap Risya

" Risya..gak boleh gitu sayang. " ucap bu mona

" harusnya ma,pa kak Raka itu dicarikan orang yang sabar dan baik kayak kak Alicia itu. bisa jadi kan sifatnya kak Raka berubah gitu. kalo sama kak krystal .yang ada malah keduanya bakalan berantem terus tiap hari " ucap Risya

pak Hadi pun nemikirkan perkataan putrinya itu, dan ada benarnya juga. krystal memang wanita yang cantik dan dari keluarga terpandang. tapi sifatnya arogan .jika disandingkan dengan Raka yang dingin itu.pasti keduanya sering bertengkar. tapi dia bingung bagaimana ingin membatalkan perjodohan ini. dia tidak enak pada teman nya itu

" ayolah pa, ma. aku juga pengen punya kakak ipar yang baik kayak kak Alicia " rengek Risya

" tenang dek. nanti kakak yang deketin kak Alicia itu mu itu. jadi dia bisa jadi kakak iparmu.gimana ?" ucap Arsya

" tengil. kau masih terlalu kecil untuk kak Alicia. kau juga playboy. aku gak rela kak Alicia sama kamu. " sahut Risya

" panggil aku kakak !" ucap Arsya

" kau hanya lebih tua 5 menit. jangan bertingkah. " sahut risya jengkel

" bagaimana kalau kakak ?" tanya Arka

" hemmmm...." Risya Nampak berpikir

" kak Arka sih lumayan. Tapi aku pengen nya sama kak Alicia itu sama kak Raka aja. kak Raka kan lebih Kaya, hehehe... " sahut Risya cengengesan

" jadi kakak gak dibolehin nih ?" tanya Arka lagi

" kalau kak Alicia nya mau sama kakak..gak apa-apa deh. yang penting kak Alicia jadi kakak ipar aku , " ucap Risya girang

" mama jadi penasaran sama kak Alicia mu itu sayang. " ucap bu mona

" orang nya baik banget deh ma, tadi aja dia yang terluka malah khawatir sama aku. "

ups..keceplosan.

Raka melirik kesal pada Risya, susah payah dia diam saja dari tadi justru Risya sendiri yang malah membongkar nya

" luka ? kalian tadi sebenarnya kenapa sih ?" tanya mama khawatir "

" sebenarnya aku tadi hampir jatuh lagi ma, trus ditolongin kak Alicia lagi. makanya kak Alicia terluka, tapi dia nya malah nanyain keadaan aku ma. malah khawatir sama aku. " ucap Risya

hufft....hampir saja

Raka tersenyum sekilas melirik Risya, sementara yang di lirik melototkan matany pada Raka

anak kecil ini. sudah pandai berbohong rupanya

ucap Raka sembari tergelak di dalam hati

" ohh..jadi dia udah 2 kali nyelamatin putri mamah ini ya , kalau begitu nanti mama sempatkan deh buat ngeliat nya. dia masih kuliah kan ?" tanya bu mona

" masih ma, udah semester akhir , kak Alicia lagi magang loh ma di kantor papa, di departemen nya kak Raka " sahut Risya

bu mona menoleh pada putra nya itu.

" Raka kok gak bilang dari tadi sih sayang kalo dia magang di kantor. " ucap bu mona

" gak ada yang tanya " sahut Raka

bu mona kesal pada putra sulung nya itu. entah berasal dari mana sikap dingin nya itu. pak Hadi memberi isyarat pada istrinya agak tidak mengganggu Raka.

" udah ma, nanti kalo sempat. kita ke kantor, kita lihat seperti apa calon menantu yang direkomendasikan putri kita ini " ucap Pak Hadi

" bener ya pa ? yeay !!" ucap Risya girang

" tapi Raka, bener ya orangnya Cantik ?" tanya bu mona

" gak perhatiin ma " jawab Raka

bu mona diam menahan kesal pada putra nya itu.

pak hadi menepuk bahu Raka. Raka menoleh pada Papa nya

" maksudnya ma, aku jarang ketemu dia di kantor. lagipula kata bu meli dia baru masuk kok ma " sahut Raka

bu mona hanya mengangguk

aku harus secepatnya melihat gadis itu. tidak biasanya Risya begitu menyukai seseorang, bahkan sampai mengatakan ingin kakak ipar sepertinya. gadis ini pasti istimewa.

...****************...