Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Apa pun?" tanya Honey penuh arti.
"Iya, apa pun itu," jawab Alpha sangat yakin.
Senyuman tipis terukir di bibir Honey yang mungil setelah mendengar jawaban mommy-nya. Anak perempuan itu menatap kedua orang tuanya secara bergantian, kemudian menarik tangan kanan orang tuanya dan menyatukannya.
Kai dan Alpha saling pandang, dengan kompak mereka beralih menatap tangan mereka yang di satukan oleh Honey.
Honey tersenyum lebih lebar, "mommy sudah berjanji akan menuruti apa pun keinginanku, kalau begitu aku sangat ingin Mommy dan Daddy bersatu. Aku ingin mempunyai keluarga yang utuh seperti teman-temanku," ucap Honey menatap ibunya penuh permohonan.
Alpha menggelengkan kepalanya berulang kali, lalu menarik tangannya, "Mommy akan mengabulkan semua keinginanmu, kecuali yang satu ini. Mommy dan Daddy tidak mungkin bisa bersatu," jawab Alpha dengan berat hati.
Senyuman Honey langsung sirna dari wajah cantiknya. Anak perempuan itu memanyukan bibir, kedua matanya sudah mengembun, dalam hitungan detik tangisnya pun pecah. Lagi-Lagi dia harus menelan kekecewaan karena keegoisan ibunya.
Kai membuang nafas kasar, seraya menatap tajam Alpha. "Kenapa kau tidak memikirkan perasaan Honey, Al?!" Kai berkata dengan penuh penekanan.
"Kita bisa merawat Honey bersama-sama, tanpa harus ada ikatan pernikahan. Aku akan memberikanmu izin bertemu dengan Honey setiap hari tanpa ada batas waktu!" jawab Alpha sangat enteng. Bukan tanpa sebab Alpha memberikan keputusan seperti itu, pasalnya dia tidak lagi percaya dengan komitmen, cinta dan pria. Dia tidak ingin menjalin hubungan pernikahan karena takut jika suatu saat Kai kembali menyakitinya seperti dulu.
Alpha beralih menatap putrinya dengan lembut, "dengarkan sayang. Mommy dan Daddy akan terus bersamamu, meskipun nanti kita berdua tinggal terpisah dengan Daddy," jelas Alpha pada putri kesayangannya.
"No, Mommy ... bukan ini yang aku inginkan," jawab Honey di sela isak tangisnya yang begitu memilukan.
"Sayang, mohon mengertilah," pinta Alpha seraya menangkup wajah putrinya penuh kelembutan.
Kai mengusap wajahnya dengan kasar, menatap Alpha yang masih berusaha untuk meyakinkan Honey menerima keputusan yang ada. Kai tidak akan tinggal diam, sebagai seorang ayah tentu dia ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya. "Bisa bicara sebentar, Al? Tapi tidak di sini!" ucap Kai terdengat dingin dan datar.
Alpha menoleh, dan menatap pria yang berdiri berseberangan dengannya itu, kemudian dia menganggukkan kepala pelan, bertanda kalau setuju berbicara empat mata dengan pria tersebut.
"Mommy dan Daddy keluar sebentar sayang," izin Alpha pada putrinya, kemudian dia mengecup pucuk kepala Honey sangat dalam dan penuh kasih sayang.
Honey terdiam, tidak menjawab ucapan ibunya, karena anak perempuan itu masih terisak sedih di atas tempat tidur.
*
*
"Apa yang ingin kau bicarakan, Kai?" tanya Alpha ketika mereka berdua sudah berada di luar ruang rawat putri mereka.
"Al, bisakah kau membuang semua keegoisanmu itu!" ucap Kai seraya menunjuk wajah Alpha penuh amarah.
"Kenapa kau berkata seperti itu? Kau ingin menuruti permintaan Honey?" jawab Alpha seraya mendongak menatap Kai yang menjulang tinggi di hadapannya. Maklum tinggi Alpha hanya sebatas leher Kai, jadi dia harus sedikit mendongak agar bisa menatap pria jangkung tersebut.
"Tentu, apa pun akan aku lakukan demi membahagiakan Honey! Tidak seperti dirimu yang terus mementingkan diri sendiri! Oh ... atau kau sudah mempunyai kekasih jadi kau menolak permintaan Honey?!" tuduh Kai penuh kecemburuan.
"Omong kosong apa ini?!" balas Alpha sangat emosi, membalas tatapan tajam pria tersebut.
Mempunyai kekasih? Rasanya Alpha ingin tertawa keras saat mendengar tuduhan Kai.
Hatinya telah mati rasa. Selama ini banyak pria yang mendekatinya, tapi karena dia sudah tidak percaya dengan arti cinta dan pria, dia memilih menjauhi dua hal tersebut.
Lebih baik dia fokus mengurus anaknya, dan karirnya.
"Bisa saja 'kan!" sahut Kai tersenyum sinis dibarengi dengusan kesal. Rasa cemburu menyambangi hatinya saat membayangkan Alpha mempunyai kekasih hati.
mana tau apa itu cinta.. lanjut thor