ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
paryanto belajar ilmu pengobatan dengan ki ageng
Dan dihari berikutnya paryanto pun datang menemui ki ageng. Dan paryanto pun sesuai kesepakatan langsung menagih janji nya untuk diajarkan ilmu pengobatan ki ageng.
"Kiii, saya sudah siap menerima ilmu dari akiik, kita mulai dari mana dulu kii. Tanya paryanto kepada ki ageng.
"Mula-mula kamu harus mengetahui dulu cara menghitung denyut nadi, karena denyut nadi adalah deteksi pertama kali terhadap pasien yang akan kamu tolong. Ucap ki ageng yang mulai mengajarkan paryanto.
Lantas ki ageng pun memegang pergelangan tangan paryanto dan memberitahukan kan letak tempat urat nadi kepada paryanto, Sampai paryanto benar-benar memahaminya.
"Deteksi dini kau harus mengetahui rumus nya to, apabila denyut nadi pasien lebih dari 100 dari 1 menit maka pasien memiliki tekanan darah tinggi, itu menandakan tidak normal, dan apabila bila dibawah 80 itu juga tidak normal, dan menunjukan tekanan darah rendah, kamu harus meresepkan obat yang tidak berlawanan dengan tekanan darah nya" ucap ki ageng yang mengajarkan metode pengobatan kepada paryanto
Singkat cerita paryanto pun mulai memahami sebagian ilmu pengobatan yang sudah diajarkan ki ageng kepadanya. tidak terasa waktu sudah berlalu selama seminggu, karena sudah merasa cukup ilmu , paryanto pun pamit kepada ki ageng.
"Kiiik saya mau pamit kii , saya rasa saya sudah cukup menimba ilmu dari akiik dan saya sudah siap untuk mengikuti sayembara. Tenang aja kiik saya tidak lupa dengan janji saya, besok kalo saya sudah berhasil memenangkan sayembara , akiik pasti saya ajak masuk istana, saya jadikan penasehat atau tabib istana, akiiik tinggal milih mau yang mana,?" ucap paryanto sambil ketawa kegirangan..
Kii ini ada sedikit hadiah, kenang-kenangan (sambil menyodorkan buntelan kantong yang isinya uang kepengan) ucapan terimakasih saya, maaf kalo tidak banyak kii, ini aja hasil tabungan saya sebulan.hehehe ucap paryanto kepada ki ageng.
Sudah gak usah pake ngasih kepengan segala, akiii senang bisa mengajarkan kamu ilmu pengobatan karena ada banyak manfaat nya, yang berguna dan bisa membantu banyak orang. Ucap ki ageng sambil menolak kepengan pemberian paryanto.
kemudian paryanto pamit kepada ki ageng untuk, kembali kerumah nya dan ia ingin mempersiapkan dirinya untuk mengikuti sayembara yang dititahkan sang prabu ali mashur.
Sebelum pergi ki ageng menitipkan pesan kepada paryanto, "ingatlah kedalaman ilmu yang kita miliki jangan pernah membuat diri kita merasa sudah paling poll dan tidak ada tandingannya, orang yang baru belajar pasti akan merasa bahwa dirinya hebat dari yang lain pdhl ilmu nya masih se kobokan baskom sedangkan ilmu yang tersedia masih luas seperti hamparan samudra. Tetaplah rendah diri, jangan jumawa." begitulah pesan ki ageng kepada paryanto, sebelum paryanto bergegas pergi meninggalkan ki ageng.
Saat diperjalanan pulang, paryanto melihat kereta kuda yang dikawal oleh pengawal-pengawal raja, sempat paryanto mengira bahwasanya itu raja negeri way waru mas. Yang akan pergi kerumah ki ageng . Untuk menjemputnya mengobati tuan putri. Karena penasaran ditambah lagi ke khawatiran paryanto akan prasangka-prasangkanya. paryanto memeberanikan diri untuk menanyakan kepada pengawal temenggung yang berada dipaling terdepan.
"Tak,tik, tuk, tak, tik, tuk, s , dek, dek, dek ( suara langkah kuda dan guncangan kereta kuda),
Tunggu!!!, mohon maaf tuan raja (sambil dengan sedikit teriak) paryanto menghentikan langkah kereta kudanya.
Dari dalam kereta kuda terdengar suara, "pengawal, hentikan laju kudanya, coba periksa ada apa didepan sana? Ucap temenggung munsir penuh tanda tanya.
"Lapor, tuan temenggung, ada seorang pemuda yang menghentikan perjalanan kita, mungkin dia ingin memberi tahu kita sesuatu, ucap ronggo (pelayan temenggung)
Tanyakan kepada nya apa maksud dan tujuan nya? Ucap temenggung memerintahkan kepada ronggo.
"baik tuan.(ronggo) dengan berjalan mundur dan bergegas menghampiri paryanto.
"Hey, anak muda ada apa sampai kau berani menghentikan langkah kereta kuda tuan temenggung ku. Apa ada informasi penting yang ingin kau sampai kan, atau kau hanya ingin mengganggu perjalanan kami dan cari mati! Bentak ronggo kepada paryanto.
"Maaf tuan-tuan saya kira tuan-tuan sekalian adalah pengawal istana yang membawa prabu ali masyhur, jadi saya ingin memastikan agar bila benar , warga disini bisa menjamu dan menyambut kedatangan sang raja. Alasan paryanto menjawab pertanyaan dari ronggo.
Dalam batin paryanto. "Hadeh hampir aja aku kena pukul, untung aku bisa ngeles'.
"Bukan kami adalah pengawal temenggung munsir yang ingin menemui ki ageng, untuk belajar ilmu pengobatan dari nya.
Apakah kamu tau dimana letak rumahnya, coba tunjukan pada kami". Ucap ronggo menanyakan kepada paryanto
Owalah, ternyata nyari ki ageng to, kebetulan sekali saya ini murid nya, dan saya ini hanya satu- satunya karena ki ageng sudah tidak mau menerima murid. Ucap paryanto menjawab pertanyaan ronggo.
Karena terdengar sampai dalam kereta, maka temenggung pun marah. Dan keluar dari kereta. Temenggung munsir yang terkenal juga dengan kesaktian nya terbang keluar dari dalam kereta dan langsung menendang dada paryanto sampai terpental jauh.
"Aduuhhh... Mati aku". teriak paryanto yg jatuh tersungkur dan terpental jauh dari tempat ia berdiri semula.
"Lancang mulut mu, siapa yang berani menolak keinginan ku, maka ku pastikan ia akan merasakan kebinasaan", ancam temenggung yang terlihat sangat murka.
"Pengawal seret pemuda ini bawa dia untuk mengantarkan kita kerumah ki ageng. Perintah temenggung kepada para pengawalnya.
"Baik tuan", jawab serempak mereka (pengawal)
Setelah itu dibawa lah paryanto untuk mengantarkan rombongan temenggung menuju rumah ki ageng. Setelah sampai. Paryanto di suruh untuk memanggil ki ageng, karena melihat kondisi rumah yang sedang tertutup pintunya.
Kiiik, tok tok tok ( mengetuk pintu) , kiiikk.
ucap paryanto dengan ketakutan.
"Iyaa sabar to", jawab ki ageng dari dalam rumah, karena akii sudah kenal suara paryanto maka akiii dengan membuka pintu sambil berkata " kok kembali lagi, emang sudah selesai sayembaranya, mau jemput akiii , ngajak ke istana yaa?, tanya ki ageng pada paryanto.
"bukan kiiik tapi saya mengantarkan rombongan temenggung munsir untuk bertemu akiii, beliau juga mau seperti saya, jadi murid akii" jawab paryanto dengan sedikit gugup
Karena melihat kondisi paryanto yang ketakutan, ki ageng pun langsung
Mendatangi rombongan temenggung. Dan bertanya langsung.
"Maaf tuan tuan yang terhormat, apakah tuan mau belajar ilmu pengobatan juga?? Tanya ki ageng.
Dari dalam kereta keluar lah temenggung. Dengan baju kebesaran nya ia menunjukan bahwa siapa dirinya bila dinilai dari penampilan nya.
"Apakah akiii yang bernama ki ageng, yang sudah terkenal sampai istana karena kemahiran, ilmu pengobatan akii dalam mengobati pasien- pasien aki. Tanya dan sekaligus pujian temenggung kepada ki ageng.
"betul saya ki ageng, tapi kalo terkenal sih, saya tidak seperti apa yang tuan katakan barusan, karena saya hanya tabib biasa tuan. Jawab ki ageng yang merendah.
"Tidak salah" lagi jawab temenggung. "Aku adalah temenggung munsir, yang terkenal dan nomor satu di antara temenggung- temenggung yang lain nya. Yang berada dinegeri way waru mas. Pasti akii sudah sering mendengar kabar itu kan??.., dengan sombongnya temenggung munsir memperkenalkan dirinya.