Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32.
Saat lutut Valerie terluka, Nathan telah melihat bekas luka lama di sekitar lutut Valerie. Dan saat ini, ia baru memperhatikan lagi bekas luka pada kulit Valerie.
Nathan perlahan berjongkok, tanpa mengalihkan matanya memandang kaki Valerie yang polos. Yang lebih tepatnya pada area kemejanya yang tersingkap.
"Siapa yang melakukan ini?" tanya Nathan menyentuh bekas luka di atas lutut Valerie.
Bekas luka yang memanjang. Pasti sangat menyakitkan saat ia terkena luka itu. Dada Nathan yang tadinya berdegup karena tergoda oleh tubuh indah Valerie, kini membara oleh rasa amarah melihat bekas luka tersebut.
"Ini luka saat aku duduk di bangku SMP" jawab Valerie pelan, seraya tangannya perlahan menurunkan kemeja Nathan yang memperlihatkan lukanya.
"Apa yang terjadi pada waktu itu?" tanya Nathan lembut, seraya menahan tangan Valerie yang akan menutupi bekas luka itu.
"A.. aku terjatuh dari tangga" jawab Valerie pelan.
"Tangga? kenapa bisa lukanya seperti terkena benda tajam?"
Nathan meraih tubuh Valerie, lalu membopongnya keluar dari dalam ruang pakaian. Dengan pelan ia meletakkan Valerie ke atas tempat tidur.
Kemudian Nathan menarik selimut, tapi ia penasaran dengan keadaan tubuh Valerie lainnya. Tangannya yang akan menyelimuti Valerie, ia urungkan.
"Apakah ada bekas luka lainnya?" tanya Nathan ingin tahu.
Ia pun menyentuh kerah kemejanya yang Valerie kenakan. Ia ingin mengetahui keadaan Valerie, dan ingin tahu sejauh mana penderitaan yang di alami Valerie.
Valerie reflek memegang tangan Nathan, tapi Nathan memegang tangan Valerie yang memegang tangannya.
"Valerie, kamu sekarang sudah menjadi istri ku, dan mulai hari ini aku akan menjadi pelindungmu! jadi... sebagai suami, aku harus mengetahui apa yang terjadi pada mu!"
"Apakah kamu percaya dengan apa yang ku katakan?" tanya Valerie.
"Tentu saja aku percaya, kenapa kamu bertanya seperti itu?" kening Nathan berkerut memandang Valerie, sepertinya setiap Valerie mengatakan sesuatu, orang tua Valerie tidak percaya.
"Karena... biasanya apa yang ku katakan, Papa dan Mama tidak percaya padaku" jawab Valerie dengan suara pelan.
"Apa?? kenapa mereka bisa seperti itu?!" Nathan tidak menyangka orang tua Valerie tidak percaya pada putri mereka.
Nathan menggenggam ke dua tangan Valerie ke dalam tangannya yang besar, memberi Valerie kehangatan perhatian nya.
"Mereka lebih mendengarkan apa kata Lili, dan mengabaikan apa pun yang aku katakan!"
Nathan mengecup tangan Valerie. Ia tidak menyangka kehidupan Valerie sedari remaja sangat sulit mendapatkan kasih sayang orang tuanya.
"Katakan, apakah kamu sering mendapat pukulan setiap kali Lili mengadu?" Nathan meremas pelan tangan Valerie dalam genggaman tangannya.
"Iya, sejak di bawa dari kampung, Lili selalu berbohong agar aku di benci Papa dan Mama, dan mereka sangat percaya setiap kali mendengar perkataan Lili" kata Valerie masih dengan nada suara pelan.
"Sungguh terlalu mereka! pilih kasih! mereka tidak menyayangi putri kandung sendiri!" suara Nathan terdengar menggeram.
Nathan membuka kemeja bagian kerah kemeja, ia tadi ingat saat melihat tanpa sengaja, tubuh Valerie bagian seputar dada dan bahu, ada bekas luka yang sudah lama.
Mata Nathan nanar melihat bekas luka di bagian bahu memanjang ke dada Valerie. Jemarinya perlahan menyentuh bekas luka itu.
"Ini terluka, karena apa?" tanya Nathan penasaran mengamati bekas luka itu.
"Di pukul Papa pakai kayu rotan, karena Lili terjatuh ke selokan tanpa sengaja, setelah mendengar penjelasan Lili"
Nathan merasa sangat kesal sekali mendengar cerita Valerie. Membayangkan Valerie kecil, tidak ada seorang pun yang membelanya, saat menerima pukulan dari orang tua Valerie.
"Apakah ada bekas luka lainnya pada tubuhmu?" tanya Nathan semakin ingin melihat keadaan tubuh Valerie.
"Di bagian punggung" jawab Valerie.
Mendengar jawaban Valerie, seketika tubuh Nathan membeku. Punggung? Nathan tidak sanggup membayangkan, bagaimana Valerie menahan sakit saat punggung ringkih itu di pukul Ayah Valerie.
Nathan seketika meraih tubuh Valerie, begitu mendengar jawaban Valerie. Ia mendekap tubuh mungil Valerie dalam pelukannya. Hatinya terasa sakit mendengar penindasan yang di alami Valerie.
Nathan mengecup puncak kepala Valerie, dan menekan pipi Valerie ke dadanya. Ia meraih tubuh mungil Valerie ke atas pangkuannya.
Ia dengan hati-hati meletakkan kepala Valerie ke dadanya, karena luka pada kepala Valerie masih belum sembuh.
Ia tidak akan membuat Valerie mengalami penindasan lagi. Istrinya adalah seseorang yang layak di perhatikan sepenuh hati.
Bersambung......
selamat Natan dan Valerie akhirnya belah duren juga 😝😝😝
atau justru sebaliknya jd makin penasaran pengen lg dn lg 🤣
Congrats ya Nathan n Valerie
Happy honeymoon...
Seneng yaa Om Nathan dapat yg msh muda..perawan pula...jaga Valeri ya Om 😀
apa lg udh belah duren....🙈🙈🙈