Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.
Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..
Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa
" Anna, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Bibi Inah yang mengkhawatirkan keadaannya
" Anna baik-baik saya bi tenang saja"
" Tapi bagian belakang badanmu melepuh Anna"
" Itu hanya luka kecil bi, nanti juga akan sembuh dengan sendirinya"
Bibi Inah hanya bisa menghelakan nafasnya saja, dia merasa sangat sedih sekali melihat keadaan Anna yang baru pertama kali bekerja.
Namun Anna menganggap semuanya baik-baik saja, ini belum seberapa bagi Anna waktu sebelum dia bekerja disini dia juga mendapatkan perilaku yang tidak baik dari anak majikannya dulu.
" Bibi sudah selesai mengoleskan salep luka bakar dibelakangmu, mungkin nanti agak nyeri"
" Terima kasih bi" sahut Anna dengan wajah tersenyumnya
Bibi Inah benar-benar merasa sedih sekali, gadis sebaik Anna mendapatkan perilaku tidak baik dari tuannya.
" Anna, mengapa kamu tidak berhenti saja dan mencari pekerjaan yang lebih baik untukmu?"
Anna menggelengkan kepalanya dengan wajah tersenyumnya.
" Ini tidak seberapa bi, sebelum Anna bekerja disini Anna selalu mendapatkan perilaku yang tidak baik dari anak majikan Anna dulu, hanya majikan Anna yang sangat baik kepada Anna, waktu itu Anna juga pernah masuk rumah sakit karena anak majikan Anna menabrak Anna"
Bibi Inah terkejut saat mendengar ceritanya Anna.
" Bagaimana mereka setega itu kepadamu Anna?" tanya Bibi Inah dengan mata yang berkaca-kaca
" Bukan terhadap Anna saja bi, namun kepada majikan Anna pun begitu padahal itu adalah Ibu mereka tetapi mereka memperlakukannya seperti binatang bi, sampai pada akhirnya majikan Anna meninggal dari sana Anna langsung berhenti bekerja mendapatkan sisa gajih Anna pun sangat susah mereka menyiksa Anna habis-habisan lalu setelah itu mereka memberikan gajih Anna"
Bibi Inah langsung memeluk Anna, betapa malangnya kehidupan Anna dia tidak tau begitu kejamnya orang itu menyiksa Anna.
Sementara Sara dan Bagas yang mendengar cerita Anna membuat mereka terdiam saja, Sara merasa sangat sedih sekali berbeda dengan Bagas dia hanya diam dengan wajah yang begitu datar tanpa ekspresi.
" Anna" panggil Sara
Seketika Bibi Inah melepaskan pelukannya lalu membuat mereka berdua menoleh.
" Nyonya" kata Anna langsung berdiri menghadap Sara
Sara menatap wajah mungilnya Anna, betapa cantik serta baik hatinya Anna namun mengapa orang-orang begitu kejam kepadanya?
" Bagas perjanjian kita dikamar tadi, sekarang lakukan" kata Sara membuat Anna kebingungan
Bagas hanya bisa menarik nafasnya, lalu dia menatap Anna yang melihat kearahnya dengan bingung.
" Maafkan aku"
Dug!
Anna benar-benar terkejut saat mendengar kata 'Maaf' dari Bagas.
" T-tidak, anda tidak perlu meminta maaf tuan" kata Anna dengan tidak enak hatinya
" Mama dengar sendiri bukan? Bahwa aku tidak perlu meminta maaf"
" Bagas" tegur Sara membuat Bagas kesal" Anna, jangan terlalu baik hati jika Bagas melakukan kesalahan kamu harusnya menegurnya bukan membelanya" kata Sara dengan tegasnya
Anna menggelengkan kepalanya, dia sangat tidak enak sekali kepada Bagas.
" T-tidak Nyonya, tuan tidak salah mungkin itu memang kesalahan saya yang terlalu memaksa tuan sehingga membuat tuan tidak sengaja mendorong saya"
" Cukup Anna" bentak Sara membuat Anna terdiam" Saya mau kamu lebih tegas lagi kepada Bagas agar dia tidak egois serta membuatmu terluka Anna, baru hari pertama kamu bekerja dia sudah melukaimu, apa kamu paham Anna?" kata Sara dengan nada menekannya
" S-saya paham Nyonya" jawab Anna dengan wajah yang menunduk
" Bagus, sekarang dengan tuluslah kamu meminta maaf kepada Anna" kata Sara kepada Bagas
" Ma"
" Mama tidak mau lagi mendengar rengekan kamu Bagas cepat lakukan saja, apa begitu susahnya kamu meminta maaf kepada Anna?"
Anna yang merasa tidak enak sekali karena Sara memaksa Bagas untuk meminta maaf kepadanya.
Ini untuk pertama kalinya Anna mendapatkan majikan yang sangat baik. Dimana Anna yang masih menundukkan kepalanya tidak berani menatap kearah Bagas.
Bagas yang terlihat sangat kesal sekali membuatnya terpaksa melakukannya.
" Baiklah, aku minta maaf sudah melukaimu dihari pertama bekerjamu"
Anna yang hanya diam saja kini Sara mencoba menegurnya.
" Apa jawabanmu Anna?"
Anna mengangkat wajahnya lalu menatap kearah Bagas.
" I-iya tuan s-saya maafkan, tetapi sebenarnya itu tidak apa-apa tuan"
" Mama dengar bukan? Kalau begitu biarkan aku kembali kekamarku"
Sara hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah putranya.
" S-sini saya antar anda kekamar"
" Tidak perlu aku bisa sendiri" jawab Bagas dengan ketusnya
Anna menatap kearah Sara, dimana dia menganggukkan kepalanya mengatakan biarkan saja Bagas sendiri.
Saat Bagas menjauh sedikit dari mereka kini Anna mulai berpamitan kepada Sara.
" Nyonya, kalau begitu saya pamitan pulang dulu besok saya akan kembali" kata Anna membuat Bagas berhenti
" Loh kok pulang? Seharusnya kamu menginap disini saja"
Anna tampak terkejut dan bingung.
" A-apa boleh jika menginap disini Nyonya?" tanya Anna dengan wajah bingungnya
" Tentu saja boleh, kamu kan bekerja bersama saya jadi yang jelasnya kamu harus tinggal disini sampai Bagas sembuh"
" T-tapi waktu itu saya pulang Nyonya"
" Pekerjaan kamu dulu dengan sekarang sepertinya berbeda Anna, jadi sekarang kamu tidak perlu pulang kamu akan tinggal disini sampai Bagas sembuh"
Anna benar-benar sangat tidak tau bahwa sekarang dia harus tinggal dirumah majikan, dulu boro-boro mau tinggal saat waktu jam bekerja sudah selesai saja Anna sudah diusir dengan anak majikannya dulu.
Makanya Anna begitu merasa sangat kaget sekali.
" T-tapi saya tidak membawa barang-barang saya Nyonya, jadi apakah boleh besok saya pindah kemari sambil membawa barang saya?"
" Jelas bisa Anna, apa kamu mau saya bantu mengambil barang-barangmu biar besok gak susah lagi?"
" A-aa i-itu tidak perlu Nyonya, biarkan saya sendiri membawa barang-barang saya barangnya gak terlalu banyak kok Nyonya"
" Apakah kamu yakin Anna?" tanya Sara dengan nada menyakinkan
" Saya yakin Nyonya, rumah saya dekat aja kok"
" Benarkah? Dimana rumahmu?"
" Dijalan Anggana 2 Nyonya"
Dug!
Jantung Bagas berdebar saat mendengar ucapannya Anna, bukannya itu tempat kejadian dimana dia kecelakaan waktu itu?
Seketika Bagas, mengingat seseorang yang pernah menyelamatkan namun sayangnya wajahnya tidak pernah jelas jika kejadian itu kembali mendatanginya.
Sara yang sadar kini dia menoleh kearah Bagas yang hanya terdiam saja, Sara tau Bagas pastinya memikirkan kembali kejadian itu.
Sara juga sedang mencari gadis yang membawa Bagas kerumah sakit waktu itu, jika gadis itu tidak membawanya mungkin Bagas tidak akan selamat.
" Lalu apa tempat tinggalmu dekat dengan trotoar besar itu?" tanya Sara
Dimana Bagas mengepalkan tangannya, terlihat jelas sekali tangannya begitu gemetaran sekali.
" Benar sekali Nyonya, tetapi disebelah trotoar besar itu ada gang kecil disanalah rumah saya" jawab Anna dengan bangganya
Rasa jantung Sara berdebar sangat cepat sekali, dia mengira apakah Anna yang menyelamatkan Bagas waktu itu?
Lalu Bagas dengan cepatnya menggerakkan kursi rodanya untuk menuju kearah kamarnya, Sara menatap kepergiannya Bagas dengan wajah yang begitu sangat sedih sekali.
Anna merasa tidak ada yang beres kini dia mencoba bertanya kepada Sara.
" Nyonya, ada apa?" tanya Anna dengan nada sedikit khawatirnya
Seketika Sara tersadarkan dari tatapannya, kini dia menoleh kearah Anna dengan wajah yang terpaksa tersenyum.
" Oh tidak apa-apa Anna, kalau begitu kamu boleh pulang tapi hati-hati ya jangan lupa besok kembali kemari"
Anna menganggukkan kepalanya.
" Baik Nyonya, terima kasih banyak kalau begitu saya pamit pulang dulu"
" Hati-hatilah Anna" ulang Sara kembali
Anna pun meninggalkan Sara dan Bibi Inah, dimana terlihat jelas bahwa Sara memikirkan kejadian Bagas waktu itu.
" Apakah Anna yang membantu Bagas waktu itu? Dimana semua perawat dan Dokter mengatakan gadis mungil membawanya kerumah sakit dengan raut wajah sangat khawatir" gumam Sara dalam hatinya