Alana Safira Mahendra, ialah gadis biasa yang sering di panggil lana. ia berusia 16 tahun tapi dia sangat di benci oleh keluarganya, karna hasutan dari anak angkat yang di temukan oleh orang tuanya.
Awalny keluarga mereka harmonis tapi setelah kedatangan anak yang di temukan oleh orang tuanya semua berubah, ia menghasut dan mefitnah Lana kepada keuarganya mengakibatkan keluarganya membeci Lana.
Karna telah lelah mengemis kasih sayang dan perhatian dri keluarganya Lana pun meyerah, ia akan menunjukan sifat asli yang selalu ia tutupi dari keluarganya.
'Semuanya berubah, akan aku tunjukan siapa Alana safira yang sebenarnya dasar keluarga bangs*t' Ucap Alana Safira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 29
Diana kembali ke ruang tv setelah membereskan belanjaannya, di sana sudah ada Matthew dan suami. Diana duduk di samping suaminya.
Matthew yang melihat mommy nya telah berada di sana ia ingin menanyakan perihal kejadian tdi yang menimpa mommy nya.
"Mom apa kau baik baik saja" tanya Matthew
"Seperti yang kau lihat sayang" jawab mommy.
"Boleh ceritakan ciri ciri gadis yang menolong mu mom" penasaran Matthew.
"Dia seorang gadis yang cantik baik hati berambut panjang kulit putih sudah itu saja" jawab Diana.
"Mom mungkin ada yang lebih membuat Mommy berkesan selain itu" ucap Matthew.
Diana pun mengingat apa ciri ciri lain dari Alana setelah berusaha mengingat akhirnya Diana mengingat pakaian yang di gunakan oleh Alana seperti pakaian yang dia belikan untuk putranya.
"Oh iya Matt apa baju yang mommy belikan dari Negara A masih ada?" tanya Diana.
Matthew yang mendengar ucapan Mommy nya mengingat pakaian mana yang Mommy nya maksud.
"Pakaian yang mana mom, aku lupa" jawab Matthew.
"Pakaian yang Mommy pesan dari butik tante mu di negara A yang di desain khusus untukmu, terdapat tulisan Rayn berwarna gold di dada kanan Bajunya dan Huruf M yang berada di saku celana cargo nya" jelas Diana.
Matthew mengingat kembali tentang baju yang Mommy maksud, akhirnya dia ingat itu baju yang tadi pagi ia berikan untuk Lana gunakan.
"Ya mom aku ingat sekarang memangnya kenapa" tanya Matthew.
"Gadis yang menolong Mommy memakai baju yang persis mommy berikan padamu, ya benar memang sama mommy yakin" jelas Diana.
Matthew yang mendengar jawaban mommy nya terkejut. Berarti yang menolong mommy nya adalah Lana. Karna selama ini dia tahu bahwa namanya Lana bukan Alana.
"Apa itu benar mom?" Ucap Matthew berdiri dari sofa.
Farhan dan Diana yang melihat anaknya terkejut sampai begitu heran dengan reaksi yang menurut mereka berlebihan.
"Ya mommy yakin boy" jelas Diana.
"Mom apa mommy tau yang menolong mommy itu calon mantu mommy" ucap Matthew tersenyum.
"Yang bener kamu boy" tanya Farhan.
"Bener dad soalnya baju itu baru saja Matt pinjamkan sama Lana tadi pagi" jawab Matthew.
Farhan dan Diana terkejut mendengar jawaban yang di berikan oleh anaknya. Di pinjamkan tadi pagi kata kata itu terus terngiang dalam pikiran Farhan dan Diana.
"Apa maksud dari perkataan mu boy?" Tanya Farhan.
Matthew terdiam ia baru menyadari kesalahannya.
"Jelaskan" ucap Mommy.
Matthew mulai menceritakannya pertemuannya dengan Lana di bukit dan semuanya sampai ia membawa Lana ke apartemennya. Matthew menceritakan semuanya tanpa ada yang di tutupi.
"Jadi ceritanya seperti itu Mom Dad" jelas Matthew.
Dian yang mendengar penjelasannya tidak percaya bahwa anaknya ini bisa bersikap sangat manis. Farhan merasa bangga dengan putranya dia dapat menjaga orang yang dia sukai.
"Bagus boy cepat bawa mantu Mommy, mommy merestui hubungan kalian" ucap Mommy Diana senang ternyata gadis yang menolongnya adalah gadis yang membuat putranya jatuh cinta.
"Ya mom Matt akan secepatnya membawa Lana untuk bertemu mommy dan daddy" jawab Matthew tersenyum.
"Ya kami tunggu boy"ucap Daddy Farhan.
Akhirnya Matthew dan kedua orang tuanya mengobrol sudah menjadi kebiasaan di hari libur mereka akan menghabiskan waktu bersama keluarga.
****
Lana telah sampai di apartemen nya ia duduk di sofa dan memandangi langit langit apartemennya. Ia melihat koper yang di antar oleh zahira semalam masih berada di dekat pintu kamarnya. Karna Lana melarang siapapun untu masuk kedalam kamarnya.
Saat melihat koper ia teringat akan kakaknya mereka pasti sangat khawatir. Lana segera menelpon kakaknya untuk mengabari keadaanya.
Kediaman Mahendra
Leon yang mondar mandir terus menerus di ruang keluarga membuat anggota keluarga yang lain merasa pusing melihatnya.
"Leon bisa kah kau berhenti kau membuat kami semu pusing" ucap Alex.
"Ya Leon apa yang membuatmu gelisah?" Ucap Ratih.
Leon yang mendengar pertanyaan kedua orang tuanya tak habis pikir bagaimana kedua orang tuanya tak merasa khawatir pada putri mereka.
"Apa kalian tak mengkhawatirkan Lana?" Ucap Leon.
"Untuk apa dia sendiri yang ingin pergi dari sini" jawab Alex.
Nino yang sedari pun mengkhawatirkan Lana mendengar jawaban papahnya menjadi terbawa emosi.
"Ya Lana pergi karna ulah kita semua, kita mengabaikan Lana setelah kedatangan Hana apa kalian tak menyadarinya" ucap Nino.
Mereka semua membenarkan ucapan Nino tapi mereka enggan untuk menurun kan harga diri mereka. Hana yang mendengar ucapan Nino merasa kesal.
"Aku tak pernah merebut kasih sayang dan perhatian kalian dari kak Lana hiks..hiks" ucap Hana menangis.
Niko yang berada di samping Hana langsung memeluknya.
"Apa apan kau Nino kenapa yang membawa bawa Hana dalam masalah ini, itu memang kesalahan Lana sendiri kenapa dia selalu bertingkah" ucap Niko kesal pada Nino yang membuat adiknya menangis.
Tiba tiba telpon Leon berdering ia langsung mengangkatnya.
"Kenapa baru ngabarin?" Tanya Leon.
Nino yang mendengar ucapan Leon langsung mengetahui siapa yang menelponnya.
"Sekarang kamu tinggal dimana dek?" tanya Leon.
"Aku tinggal di apartemen gardenia kak" jawab Lana.
Leon terkejut mengetahui bahwa adiknya sekarang tinggal di apartemen gardenia karna setahu Leon apartemen di kawasan elit.
Mereka yang berada di ruangan tersebut hanya menyimak percakapan yang di lakukan oleh Leon.
"Apa kamu bilang apartemen gardenia?" Ucap Leon tak percaya.
"Iya kak sekarang aku tinggal di apartemen gardenia unit 203 tapi jangan bilang pada siapa pun kecuali kak Nino" ucap Lana.
Leon tahu kenapa Lana hanya memberitahu dia dan nino.
"Baiklah, apa kau sudah makan dek?" tanya Leon.
"Sudah kak, apa kakak sedang bersama kak Nino?" tanya Lana
"Ya aku juga bersama dengan yang lain" ucap Leon.
"Kak boleh aku bicara sebentar dengan kak Nino" ucap Lana.
"Lana mau ngomong Nin" ucap Leon menyerahnya kan telponnya
Nino pun menerima telpon yang di berikan oleh Leon.
"Ya Lan ada apa" tanya Nino.
"Kak aku ingin minta tolong tolong awasi Hana karna kemarin aku melihat bahwa dia sedang jalan dengan om om akan aku kirimkan fotonya padamu" ucap Lana.
Nino yang mendengar ucapan Lana terkejut ia tak sengaja melirik ke arah Hana saat adiknya bicara dan Hana pun sedang memperhatikannya. Nino pun kembali memalingkan wajahnya.
Hana yang merasa bahwa Nino dan Lana sedang membicarakan dirinya, ia takut Lana mengetahui perbuatannya.
"Oke, kapan kapan boleh ya gue maen ke apartemen loe" ucap Nino.
"Oke nanti gue kasih kode aksesnya. Kasih ke kak Leon lagi" ucap Lana.
"Nih kak" memberikan kembali telpon pada Leon.
"Yaudah kamu istirahat yang penting kamu baik baik aja jngan lupa makan oke" ucap Leon mengakhiri panggilan telpon.
"Oke Kak. Bye" ucap Lana.
soalnya kn sikit2 asikk belain si anak pungut. kata nya pengusaha. seharusnya bisa mikir donkk. mana yg salah. mana yg benerrr....
king mafia juga