Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 09
Cala mengikuti langkah kaki Pak Seto yang akan mengantarkannya menuju kamar yang akan ia tempati selama berada dimansion Rowan.
"Nona.." Dari arah pintu samping kolam renang, terdengar suara Ardi yang memanggilnya.
Cala menghentikan langkah kakinya begitu juga dengan Pak Seto, mereka langsung menolehkan kepalanya menatap Ardi.
"Ya?" Sahut Cala
"Tuan Rowan sudah menunggu anda diruang kerjanya". Kata Ardi memberitahu
Kening Cala mengernyit bingung, ada apa Rowan meminta nya untuk datang keruang kerjanya? Jika ada hal yang ingin dibicarakan kenapa tidak sedari tadi?
Cala menganggukkan kepalanya. "Ya saya akan kesana".
"Tapi tuan Rowan meminta anda untuk membersihkan diri dahulu sebelum menghadap beliau nona", tukas Ardi
"Pak Seto, silahkan antar nona Calantha ke kamarnya", sambungnya memberi perintah pada Pak Seto
Pak Seto mengangguk."Baik tuan, mari nona".
Setelah itu, Ardi langsung pergi dan Cala bergegas kembali melangkahkan kakinya menyusul Pak Seto yang sudah berjalan lebih dulu.
.
Sesampainya didepan pintu kamar Cala, Pak Seto segera membuka pintunya.
"Ini kamar anda nona, silahkan masuk".
Dengan ragu-ragu, Cala melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Kamar yang terlihat dua kali lipat lebih besar dari kamarnya yang ada dirumah Papa Hestu. Cala berjalan mengelilingi setiap sudut kamar tersebut, disana terdapat ranjang yang besar, lemari baju dan juga kamar mandi pribadi. Jadi, Cala tidak perlu repot-repot keluar dari kamar jika ingin buang air kecil ataupun sebagainya.
Sejenak, Cala menatap semua barang-barang yang ada didalam kamar tersebut, ia merasa jika semua ini memang sudah disiapkan oleh Rowan sebelum lelaki itu menikahinya, bukan.. Lebih tepatnya menikahi Ivana karena dia hanya pengantin pengganti.
Cala berbalik badan menatap Pak Seto yang masih berdiri diambang pintu kamar.
"Pak Seto, apakah Rowan juga tidur dikamar ini ?" tanyanya penasaran
Pak Seto menggelengkan kepalanya,
"Tidak nona. Kamar utama yang ditempati oleh tuan Rowan berada dilantai tiga. Sedangkan kamar ini dilantai dua". Jawab Pak Seto
Mendengar itu, Cala mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Setidaknya ia merasa sedikit bebas jika tidak sekamar dengan Rowan.
"Nona lebih baik anda segera membersihkan diri, saya hanya tidak ingin anda terkena amukan tuan Rowan jika anda terlalu lama membuatnya menunggu". Kata Pak Seto mengingatkan
"Ah iya, Pak Seto benar lebih baik aku segera membersihkan diri. Tapi, aku tidak membawa baju ganti". Ujar Cala
"Anda bisa memakai baju yang ada didalam lemari itu nona, tuan Rowan sudah mempersiapkannya". Ucap Pak Seto seraya tangannya menunju lemari baju yang ada disamping Cala.
Cala menoleh menatap lemari itu.
"Baiklah kalau begitu saya permisi nona". Pak Seto segera pamit undur diri dan berlalu keluar dari kamar Cala, tak lupa ia juga menutup kembali pintu nya
Cala segera berjalan mendekati lemari baju itu lalu membukanya. Alangkah terkejutnya ia ternyata isi dalam lemari baju-baju itu sangat komplit. Mulai dari dress sampai dalamannya, bahkan ukurannya pun juga pas dengan miliknya.
"Astaga, apa dia cenayang? Kenapa semua baju yang ada disini ukurannya pas ditubuh ku?" Gumam Cala bermonolog sendiri
Tak ingin ambil pusing, Cala segera mengambil handuk dan bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri, ia akan mengambil pakaiannya nanti setelah selesai mandi.
.
.
30 menit berlalu, Cala sudah selesai membersihkan diri. Sambil bersenandung kecil Cala melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang melilit ditubuh rampingnya sebatas dada dan paha, seraya tangannya mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.
Cala melempar handuk kecil itu ditepian ranjang, lalu ia berjalan kearah lemari untuk berganti pakaian. Tanpa Cala sadari jika ada sepasang mata tajam yang terus mengamati gerakannya.
Dia adalah Rowan, ia duduk disofa dekat pintu kamar sambil menyilangkan kakinya dan bersedekap dada. Pandangan matanya terus terfokus pada Cala yang masih sibuk memilih baju.
"Ekheem..." Rowan berdehem keras hingga membuat Cala terjingkat kaget mendengar suara baritonnya.
"Apa kau berniat menggoda ku?!" Ucapnya dengan sinis
Cala berbalik badan dan pandangan matanya tertuju pada Rowan yang tengah menatapnya dingin.
"R-rowan.." lirih Cala, ia terkejut dengan kehadiran Rowan yang tiba-tiba sudah ada didalam kamarnya, entah sejak kapan pria itu masuk kedalam. Bahkan mengetuk pintunya saja tidak.
Sebelah alis Rowan terangkat, ia langsung berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekati Cala sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
Rowan juga sudah berganti baju, lelaki itu mengenakan celana jeans hitam panjang dan dipadu padankan dengan kaos kerah juga berwarna hitam yang membuatnya terlihat semakin tampan.
"J-jangan mendekat, a-aku akan segera berganti baju. Tunggu sebentar". Ucap Cala terbata-bata, ia segera berlari kembali masuk kedalam kamar mandi.
Tapi sialnya, Rowan lebih dulu langsung mencekal pergelangan tangannya. Ia membenturkan punggung Cala dipintu lemari, lalu merangkul pinggang ramping Cala. Sedangkan sebelah tangannya bertumpu pada pintu lemari mengunci pergerakan Cala.
Demi apapun, Cala gugup setengah mati. Detak jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya ketika Rowan mendekatkan wajah, bahkan ujung kedua hidung mereka hampir bersentuhan. Cala bisa rasakan hembusan nafas beraroma mint itu dari mulut Rowan.
"K-kamu mau apa?" ujar Cala, ia menahan nafas nya saat Rowan menggeser wajahnya lalu berbisik ditelinga kirinya.
"Selamat datang dineraka pernikahan yang ku buat, ingat kau tidak akan bisa lari dari sini kecuali aku mengizinkannya". Rowan berbisik, hembusan nafasnya membuat bulu kuduk Cala seketika meremang.
Kemudian, Rowan menjauhkan wajahnya lalu menatap Cala sambil tersenyum menyeringai.
"A-apa maksud kamu? Aku hanya menggantikan Ivana karena dia kabur melarikan diri", tukas Cala tak mengerti dengan ucapan Rowan
"Ya dan kau akan menggantikan adik mu itu menerima siksaan dari ku". Rowan mengucapkannya dengan dingin dan tegas
Mendengar itu, Cala mengerutkan dahinya. Ia masih belum paham dengan maksud ucapan Rowan.
"Aku tidak mengerti apa maksud mu?"
Rowan berdecih, ia lalu menegakkan tubuhnya dan kembali memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
"Kau pikir pernikahan ini terjadi karena aku mencintai Ivana? Kau salah besar Cala. Aku menikahi Ivana untuk membalas dendam atas kematian istriku".
"Istri?"
"Ya, aku kehilangan istriku dan juga calon anak ku karena ulah Ivana. Dia telah menabrak orang yang kucintai hingga tewas. Dan, sekarang aku akan membalasnya. MEMBALAS DENDAM KEMATIAN ISTRIKUUU!!"
.
.
.
To be continue..
jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen yaa... Terima kasih 🌹♥️
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..