Cinta Setelah Pernikahan

" hwaaa, Daddy jahat " Tangis Cia malah semakin kencang setelah kakinya sembuh .

" Ihhh, benci sama Daddy" teriak Cia memukul Leo dengan bantal bahkan kaki yang tadinya Leo pijit kini sudah menendangnya.

" Sayang , ehhh jangan terlalu banyak bergerak dulu " ucap Leo memeluk Cia.

" Enggak mau " keras kepala Cia mendorong Leo agar tidak memeluk nya .

Cia mengamuk dan memukuli Leo sampai puas sedangkan Leo hanya terbaring pasrah menerima apapun yang Cia lakukan padanya .

" Sayang " ucap Leo dengan lembut memegang wajah Cia yang menindihnya dengan kedua tangan karena Cia akan menggigit bibirnya.

Cia langsung masuk kembali kedalam selimut saat sadar dia tidak pakai apa-apa.

" Nggak mau liat Om " ucap Cia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

" Daddy sayang " senyum lebar Leo melihat Cia yang lucu sekali kalau sedang ngambek .

" Nanti ngambek lagi sekarang mandi agar bisa sarapan" ucap Leo tanpa menunggu lama membuka selimut dan menggendong Cia .

" Lepasin aku" Cia berpegang pada seprei dan selimut agar tidak dibawa Leo.

" Sayang mau Daddy isi lagi?" pertanyaan Leo yang membuat Cia langsung melepaskan tangan dari seprei.

" Hwaaa, udah penuh " mewek Cia duduk menggelengkan kepalanya.

" cepat Daddy mandikan jangan melawan lagi " ucap Leo dengan senyum cool nya walaupun sebentar nya ingin tertawa melihat Cia yang ngambek namun masih takut-takut.

Cia mengusap air matanya dan mencoba diam ketika Leo menggendong nya kekamar mandi .

" Kamu kalau nggak patuh Daddy tiduri setiap hari " senyum mesum Leo menaruh Cia dalam bathtub.

" Daddy gila" tangis Cia yang entah kenapa tidak bisa melawan Leo semalam dan malah terbuai sampai seluruh tubuhnya gemetaran.

" Sekarang kamu taukan sebuas apa Daddy " ucap Leo menyabun tubuh Cia .

" Dan masih bisa lebih dari itu " ucap Leo yang membuat Cia kaget sampai gemetar .

" Aku bakal bilang Papi sama Mami aku biar Daddy dapat balasan setimpal" ucap Cia menangis memeluk lututnya.

" Mau bilang apa cantik ? yang ada mereka malah senang Daddy buatin cucu " ucap Leo tersenyum penuh kemenangan .

" Aku bakalan tuntut Daddy , sesuai kontrak kita dan bakal ambil semua harta Daddy " ucap Cia mengancam dan menatap Leo dengan mata menyipit masih ingin balas dendam.

" Iya tuntut lah , atau kamu mau ambil semua nya sekarang tanpa menuntut pun akan Daddy kasih sekalian tubuh Daddy mau?" tawar Leo yang terlihat begitu ikhlas namun terdengar sangat menyebalkan.

Di ancam bukannya takut malah mau memberikan langsung!.

" aaaaak " Cia Tantrum sendiri hingga menyiram Leo yang tengah memandikan nya .

" Kamu mau mandi bareng Daddy, iya?" tanya Leo melepas kaos oblong yang di pakainya sudah basah karena disiram Cia.

" Daddy nyebelin " kali ini Cia mewek ketika tidak satupun usahanya membuahkan hasil , Leo benar-benar sabar mau Cia melakukan apapun padanya .

muachh.

" Pukul aja Daddy , jangan menangis " ucap Leo mengecup bibir Cia.

Selesai ganti baju Leo mengeringkan rambut Cia dengan duduk di ranjang dengan hair dryer.

" Mau makan apa biar Daddy masakin " tanya Leo pada Cia yang hanya duduk diam .

" Nasi goreng mau?" tanya Leo.

" Baiklah Daddy masak sebentar ya tunggu disini dan jangan banyak berjalan kaki kamu masih sakit " ucap Leo mengecup kening Cia.

20 menit kemudian.

Cia duduk diranjang memeluk lututnya dan melamun memikirkan segalanya kenapa semua terjadi begitu cepat tanpa bisa Cia cegah .

Cia terlalu percaya pada Leo yang menyuruh dia datang untuk berpamitan bahkan meminum air yang Leo berikan dan ternyata itu adalah jebakan yang membuat Cia tidak sadarkan diri bahkan Cia tidak tau apa yang Leo lakukan selama dia tidak sadar .

" Daddy jahat " rintih Cia ketika tau Leo tidak sebaik yang dia pikirkan.

Leo masuk kedalam kamar membawa nampan berisi makanan dan segelas susu .

" Sayang makan dulu ya " ucap Leo dengan hangat duduk di hadapan Cia , menyikat rambut Cia agar tidak menutupi wajahnya.

" Ayo kita makan " ucap Leo meluruskan kaki Cia agar tidak duduk memeluk lutut lagi .

" Ayo makan " ucap Leo menyuapi .

" Nggak sekalian makanan nya Om kasih racun biar aku mati " ucap Cia menatap Leo dengan mata berkaca-kaca.

Leo meletakkan makanan itu diatas meja dan diam dalam waktu cukup lama membelakangi Cia.

" Cia , Daddy tau kamu marah dan kecewa bahkan merasa Daddy sangat jahat " ucap Leo yang duduk ditepi ranjang membelakangi Cia.

" Iya, Daddy memang salah bahkan merencanakan semua ini tapi teruntuk kamu ketahui Daddy sangat mencintai kamu dan ingin mempertahankan pernikahan ini " ucap Leo dengan suara berat .

" Daddy tidak punya cara lain karena sidang perceraian kita hari ini dan dengan surat kontrak pernikahan yang kita tanda tangani bersama maka proses perceraian pun akan tetap berjalan sebagaimana mestinya " ucap Leo.

" Aku benci sama Daddy, munafik , Daddy brengsek , aku benci dan nggak akan maafin Daddy sebelum mendapat balasan yang setimpal " ucap Cia .

" Iya , Daddy munafik karena sudah melanggar janji yang diucapkan, Daddy penjahat karena sudah merenggut nya dengan paksaan bahkan menjebak kamu dan iya Daddy memang harus mendapatkan balasan setimpal " Leo mengakui kesalahannya sama sekali tidak menolak .

" Silahkan maki dan hina Daddy kapan perlu bunuh Daddy " ucap Leo yang tidak akan menolak hukuman.

" Daddy terlalu mencintaimu sampai melakukan segala cara untuk memiliki kamu , Daddy serakah Cia " ucap Leo yang benar-benar menyesal dan merasa semakin sakit sampai ke relung hati karena setelah semuanya terjadi Cia malah membencinya.

" Kamu ingin Daddy dihukum mati?" tanya Leo menatap dengan tatapan kosong .

" Ihhhh, emang sialan ya . Udah bikin aku bakalan hamil terus mau meninggal nanti anak Daddy ini yang hidupin siapa " ucap Cia dengan begitu polos memukul punggung Leo yang duduk memunggungi nya .

" Astaga" Leo tersenyum menahan tawa dalam seriusnya mendengar Cia yang ada saja gebrakan nya yang diluar ekspektasi.

" Aku nggak bisa apa-apa" ucap Cia lagi .

" Kalau Daddy dihukum mati masa aku hamil nggak ada suami nanti dibilang ini anak hubungan gelap , aku kan malu " ucap Cia menangis sedih namun sungguh lucu ketika Leo menatapnya.

" Astaga , anak labil ini malah kemana pikiran nya " batin Leo memijat pelipisnya tidak jadi menyesal malah merasa sudah benar meniduri Cia .

" Itu kamu tau dari pada kamu hamil sendiri mending kita lanjutkan pernikahan ini " ucap Leo kembali duduk menghadap Cia.

" Tapi aku benci Daddy, nggak mau liat Daddy" ucap Cia menggelengkan kepalanya.

" Daddy jahat kenapa harus masukin dedek keperut aku" ucap Cia mengelus perutnya dengan perasaan miris .

" Astaga , apa aku tiduri dia lagi seharian ini " ucap Leo menatap Cia dengan penuh hasrat .

Pemikiran Leo terlalu jauh sampai berpikir Cia akan membencinya dari hati tapi Leo lupa kalau Cia masih labil dan perasaan nya mudah berubah .

" Okey kita tunggu 1 bulan kalau aku nggak jadi hamil kita bakalan cerai dan selama 1 bulan ini jangan pernah berharap aku bakal seperti dulu , Daddy jahat tau nggak sebaik yang aku pikir " ucap Cia mengambil jalan tengah .

" kamu akan hamil sayang "