Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.
Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Setelah Laila bersiap, dan telah mengenakan pakaian gurunya dan telah merapikan perkakas yang akan ia bawa ke untuk sekolah, Laila pun keluar menuju ruang dapur, untuk membungkus bekas buat makan siang di sekolah. Saat lagi lah sedang membungkus bekalnya tersebut tiba-tiba dewa datang ke dapur membuat Laila terkejut.
" Sedang apa dewa di sini ya." batin laila namun karna ia pura pura gak tau aja ia pun lanjut dengan sarapan pagi di dapur dekat dewa berdiri di depan kulkas . ternyata dewa membuka kulkas dan mengambil minuman dingin yang Laila beli buat stok kulkas, Laila sendiri masih menikmati sarapan pagi dengan santai, sedangkan dewa curi curi pandang kepada Laila yang tampak asik makan Tampa memperdulikan dirinya. namun karna terlalu gengsi yang tinggi malah membuat dirinya menahan lapar sendiri setelah itu berlalu dari dapur dan berjalan ke arah ruang tamu
"Alhamdulillah akhirnya kenyang juga." ucap Laila,yang sudah siap sarapan, lalu masuk ke kamar buat mengambil tas jinjing, lalu langsung pergi ke sekolah, namun sebelum itu Laila singgah lagi ke dapur buat mengambil bekal sekaligus merapikan bekas sarapannya.lalu meletakan mangkuk dan gelas bukas ia makan tadi di wastafel, dan terakhir menutup lauk dengan tudung saji yang masih banyak untuk makan siangnya nanti.
Lalu Laila pergi dengan cepat, walau waktu masih menunjukan 06.00 pagi, karna semalam di beritahukan di grub sekolah akan mengadakan rapat pada setengah delapan pagi. karena waktu dari departemen dewa di sekolah tempat ia mengajar menggunakan waktu setengah jam, jadi Laila lebih berangkat lebih pagi.
Sedangkan dewa yang melihat Laila sudah pergi, lalu ia pergi menuju dapur dan memastikan sekali lagi bila Laila benar-benar pergi mengecek ke pintu depan.
" Aman aman, gue bisa makan dengan tenang kalau begini, laila sudah pergi waktunya mengisi perut yang sudah minta diisi dari tadi." kelakar dewa dengan bahagia dan sudah tidak sabar untuk menikmati masakan laila yang sungguh menggugah selera. sepertinya dewa juga mulai bergantung oleh masakan Laila sebenarnya bisa saja dewa meminta Laila untuk memasakan dia, memang itu kan sudah kewajiban laila sebagai seorang istri, namun kita lihat lagi ke kedewa nya yang merasa gengsi terlalu tinggi ,apa lagi masalah tentang kotrak pernikahan mereka yang menyebutkan tidak akan ikut campur urusan masing-masing , dewa pun masih belum menganggap laila sebagai istri seutuhnya.
Lalu dengan cepat dewa mengambil piring lalu mengisi nasi ke dalam piring dan mengisinya dengan lauk pauk yang sudah Laila masak.
Dengan semangat 45 dewa memakan makanan tersebut dengan tahap, seperti orang yang tidak makan selama dua hari dan tanpa ia sadar ia telah menghabiskan lauk yang tersedia di piring tersebut.benar-benar masakan Laila sungguh nikmat ,kalah dengan restoran bintang 5 di luaran sana mungkin setelah ini ia akan mencoba bernegosiasi dengan laila untuk menyiapkan sarapan dirinya dan makan malam juga tentunya.namun bukan untuk sekarang, paling untuk esok hari kalo dewa sempat mengobrol dengan Laila.
Setelah dewa menyelesaikan makan nya ia pun langsung berangkat menuju kantor, walau agak telat sedikit tidak jadi masalah karena siapa yang bakal marah kalo dia terlambat datang wong dewa pemilik perusahaan tersebut. Setelah dewa merapikan pakaian nya tersebut dan membiarkan bekas makanan itu begitu saja di meja makan yang masih berantakan ,lalu ia puun berangkat menuju perusahaan tersebut,dan untungnya saja ia tidak ada agenda meeting pada pagi
hari ini, kalau tidak mungkin sudah terlambat dari tadi.
Di sekolah
"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak ibu yang cantik dan yang tampan apa kabar semua." ujar Laila ketika baru memasuki kelas tempat ia mengajar dengan semangat serta dengan hati yang gembira.
"Waalaikumsalam selamat pagi juga ibu guru Laila yang cantik." ucap anak anak semua dengan senang.
"Alhamdulillah kalau semua anak-anak ibu yang cantik dan tampan pada sehat semua,ibu juga senang mendengarnya dan apakah pagi hari ini pada semangat semua buat belajar dan apakah sudah sarapan semua sebelum berangkat sekolah tadi,, timpal Laila lagi.
"Sudah bu guru kami sudah sarapan semua di di rumah,dan juga membawa bekal buat istirahat nanti buk guru." kata salah satu anak mewakili temenya untuk menjawab pertanyaan dari Laila.
" Bagus, ibu suka dengan semangat kalian dan juga alhamdulillah jadi kalian bisa menghemat uang jajan dan uangnya bisa kita hubungkan ya, dan bisa juga untuk dibelikan untuk keperluan sekolah ataupun buat masa depan kalian nantinya, ibu sangat bangga dan sangat terharu dengan anak didik ibu Alhamdulillah."
"Kalau begitu pagi ini sudah siap untuk belajar lagi dengan ibu lagi kan." Sambung Laila dengan senyum bahagia pada nak didiknya.
" Siap buk guru." ujar mereka serempak.
" Bagus, namun sebelum itu kita berdoa sama sama, sebelum memulai belajar ya supaya tambah semangat,dan mudah di mengerti.”
"Baik bu guru."
" Kalo begitu Rian kamu sebagai ketua kelas, silakan pimpin doa buat teman teman kamu." tunjuk Laila pada anak laki-laki di kelas itu.
" Siap buk guru, mari teman teman kita berdosa semua,doa di mulai."
”Doa selesai."
" Makasih Rian, yaudah sekarang ibu bakal kasih tugas buat anak ibu ya, nanti tulis di buku kalian masing-masing yang bakp ibu tulis di papan tulis, dan kalo sudah siap nanti langsung di kumpul di depan ya."
" Baik buk guru."
lalu mengeluarkan buku masing-masing,dan mencatatan tugas yang di berikan oleh Laila di papan tulis di depan.
Tak terasa Kini waktu mengejar di kelas yang Laila sudah selesai dan kini waktunya buat istirahat.
" Alhamdulillah akhirnya selesai juga, terimakasih ya anak anak ibu, kalian boleh istirahat nanti buku kalian akan ibu bagiakan setelah ibu mengecek nya ya. ,dan sampai jumpa esok hari, assalamualaikum semua." kata laila sambil mengangkat buku tugas dari anak anak muridnya,dan menjinjing tas mau di bahu,lalu berjalan menuju ruang guru.
”Baik buk guru."
Sampai di ruang guru Laila menyapa guru lain dan berjalan ke meja nya berada dan meletakan buku murid nya terlebih dahulu. lalu meletakan tas dan mengambil bekal yang ia tari di kotak paper bag, namun sebelum itu Laila mencuci tangan di wastafel yang berada di ruangan tersebut, dan setelah itu Laila langsung memakan bakalan tersebut dengan perlahan.
Dan tak berselang lama kemudian Citra dan ayu masuk ke ruangan guru dan menyapa beberapa guru yang sedang makan siang, dan begitu juga menyapa Laila yang sedang makan tentunya,apa lagi meja citra dan ayu berada di depan dan samping meja Laila.
" Assalamualaikum Laila apa kabar ,tadi pagi aku mau menyapa kamu, tapi kamu kuduluan masuk kelas makanya baru sempat sekarang menyapanya." ujar citra.
"Waalaikumsalam, iya maaf ya tadi pagi aku buru-buru soalnya, sudah langsung masuk kelas yuk kita makan bareng ini aku lagi makan, lumayan bawa banyak aku hari ini." tawarin Laila makan kepada Citra dan Ayu.
" Hehehe makasih Laila, memang kami juga belum ada ke kantin dan juga nggak bawa bekal sih." jawab ayu dengan tertawa dan tanpa malu ia meminta lauk yang Laila tadi tawarkan, untungnya ia membawanya nasi aja dan Alhamdulillah malah dapat lauk gratisan dari temennya tersebut.
Sedangkan Citra hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap Ayu, namun berbeda dengan laila yang hanya tersenyum saja melihat tingkat temannya tersebut. Namun akhirnya cintra juga mengambil lauk dari Laila karna mereka sudah ketagihan dengan masakan rumahan Laila yang begitu nikmat.
Setelah mereka selesai makan, kini giliran Citra yang menggibah tentang berita baru yang ia dapatkan pada Laila maupun Ayu.
"Kalian tahu nggak berita yang aku dengar kita akan ada kedatangan guru baru,kalo gak salah pengganti buk Wati yang sudah pensiun." ujar citra yang memberitahukan kepada ayu dan Laila.
"Oh ya, kamu dapat berita dari mana kok aku baru dengar kalau ada guru pengganti Bu Wati,, tanya ayu, sedangkan Laila hanya mendengarkan saja bertanya berita tersebut. lagi pula itu buka utusan dia kenapa harus heboh pula itu juga urusan orang lain.
Hingga panjang lebar citra dan ayu bergibah, Sedang Laila hanya menjadi pendengar yang baik sambil memeriksa tugas anak muridnya.
.....
....