Arabella harus menelan kekecewaan dan pahitnya kenyataan saat dirinya mengetahui jika pria yang selama dua tahun ini menjadi kekasihnya akan bertunangan dan menikah dengan wanita yang sudah dijodohkan dengan pria itu.
Arabella pikir dirinyalah wanita satu-satunya yang dicintai pria itu, tapi ternyata dirinya hanyalah sebagai pelampiasan selama wanita yang dijodohkan berada di luar negeri.
"Bagaimana jika aku hamil? apa kau memilih ku dan membatalkan perjodohan mu?"
"Aku tidak mungkin mengecewakan kelaurga ku Ara."
Jawaban Maher cukup membuat hati Arabella seperti ditikam benda tajam tak kasat mata. Sakit, terlalu sakit sampai dirinya lupa bagaimana melupakan rasa sakit itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginjakkan kaki di Jakarta
Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama, akhirnya Arabella sampai di Jakarta, wanita mengehela napas dalam sebelum akhirnya kakinya melangkah keluar dari bandara.
"Apa kau degdegkan?" Samuel berjalan sejajar dengan sang adik, meskipun belum pernah menginjakkan kakinya di Jakarta, tapi Samuel pria yang cukup wawasan.
"Mungkin karena aku sudah lama tidak mengunjungi kota ini lagi kak," Arabella tidak menutupi jika dirinya merasa berdebar kembali menginjakkan kaki di Jakarta, kota yang pernah dia tinggali selama tiga tahun dan memiliki kenangan manis sekaligus buruk, andai bukan karena karir Arabella mungkin tidak akan mau menginjakkan kakinya lagi ke tempat yang sudah membuat dirinya hancur.
Samuel merangkul pundak Arabella, jika orang melihat mereka seperti pasangan kekasih bukan kakak dan adik.
"Tidak masalah, sekarang ada aku. Meskipun aku tidak tahu bentuk wajah pria bajin*gan itu, tapi kau bisa menggunakan aku untuk membalas dendam mu." Samuel membuka pintu taksi agar Arabella masuk, dan setelahnya dirinya masuk.
Mereka akan menginap di hotel selama berada di Jakarta. Arabella membawa Samuel untuk membantunya, selain itu juga untuk antisipasi jika Maher menemukanya.
Di lain tempat seseorang baru saja mendapat kabar jika orang itu melihat seorang wanita yang mirip dengan orang yang bosnya cari, orang itupun mengirim foto seorang wanita yang berjalan dengan seorang laki-laki dalam posisi merangkul.
Maher mengepalkan tangannya, matanya menyiratkan kemarahan dengan dada yang bergemuruh, mimpinya kini menjadi nyata, wanitanya kembali namun datang dengan pria lain.
"Di mana mereka sekarang?" Maher berbicara dari sambungan telepon, pria itu tampak menahan kekesalan melihat apa yang anak buahnya kirim.
Meskipun tidak di pungkiri jika dirinya begitu senang, Maher juga merasa sakit hati melihat Arabella menggandeng seorang pria, tapi semua itu tidak membuat Maher menyerah, dia akan mempertahankan cintanya meskipun ada pria lain.
"Kau datang tidak akan pernah bisa pergi lagi." Gumamnya dengan seringai tipis di bibirnya.
*
*
Sampainya di hotel Arabella masuk kedalam kamar, mereka memesan satu kamar namun dengan dua ranjang, selain untuk menghemat uang Arabella juga sudah antisipasi jika Maher menemukan dirinya.
"Istirahat dulu, acaranya masih tiga jam lagi," Ucap Samuel sambil memainkan ponselnya di atas ranjan.
Sedangkan Arabella memilih membuka laptopnya untuk mempersiapkan apa yang harus dirinya siapkan. Ini adalah acara besar, sudah pasti harus menampilkan sesuatu yang sempurna mungkin, Arabella akan menunjukkan hasil terbaiknya dan semoga membuahkan hasil.
Pameran sekaligus mencari bakat desainer yang ingin ujuk kebolehan, jika berhasil maka hasil rancangan mereka akan di kembangkan oleh desainer ternama, dan untuk Arabella sendiri acara ini begitu menguntungkan untuk memperkenalkan desainer miliknya yang belum dikenal banyak orang.
"Nanti saja kak, aku harus memastikan semua dulu."
Selain mereka berdua, Arabella juga membawa Sasmita untuk membantunya, dan anak buahnya itu sudah sampai di tempat diselegarakan lebih dulu untuk menyiapkan segalanya.
Maher tersenyum saat anak buahnya memberi tahu jika Arabella akan mendiri undangan dari pemeran besar tersebut, itu berarti dirinya tidak perlu menemuinya, karena wanita itu akan datang sendiri padanya.
Maher menatap foto yang dikirim anak buahnya, foto Arabella yang baru keluar dari bandara, di zoom nya wajah Arabella membuat kerinduan dihati Maher semakin menggebu.
"Maafkan aku, aku akan menembus semua kesalahanku yang sudah aku lakukan." Gumamnya dengan tatapan sendu, menjelaskan bagaimana sakitnya saat wanita itu pergi, pergi dengan membawa darah dagingnya.
*
*
Tinggalkan jejak kalian 😘😘😘