Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5 : Pembelaan
“Aku calon suamimu.”
Tania sedikit terkejut mendengarnya, namun dari ingatan Putri Tania memang sejak dua tahun lalu Raja Oberon menjodohkan dirinya dengan Tania, Raja Atlas pun tidak dapat menolak sebab itu keinginan Raja Oberon sendiri.
“Kau, calon suamiku?” Tanya Tania memastikan.
Oberon mengangguk, “Kita sudah lama di jodohkan, dan saling mencintai. Dayangmu bilang kau lupa ingatan, mungkin kau melupakanku.”
Tania diam mendengarkan penjelasan Oberon, saling mencintai dia bilang? Apa dia mengada ngada cerita? Jelas dari ingatan Putri Tania bahwa ia sangat membenci Raja Oberon. Diam-diam Tania tersenyum geli, apa Raja Oberon berniat mencuci otaknya?.
Tangan Oberon bergerak mengusap pipi Tania lembut, menghapus jejak-jejak air matanya, “Akan kubuat kau mengingatku lagi.” Ucap Oberon lembut. Refleks Tania mengangguk, usapan Oberon sama seperti Orion, membuatnya luluh akan pesonanya.
Oberon yang melihat Tania menurut rasanya semakin gila, dia tidak pernah sedekat ini dengan Tania karena Tania selalu menjauh. Ingin sekali rasanya ia mengurung Tania dalam dekapannya, ah dia harus segera menikahinya. 2 tahun penantiannya sudah cukup membiarkan Tania bebas.
Ingatanmu benar-benar tidak boleh kembali, Titania. Batin Oberon licik, ia sudah merencanakan untuk membuat Tania lupa ingatan selamanya.
Tanpa Oberon ketahui, Tania memang sudah menerimanya sekarang.
***
Tania kembali ke kamarnya bersama Oberon, dia bilang kepalanya sedikit pusing, sebenarnya itu hanya alibi saja. Tania yang tidak lain adalah Vela hanya ingin bermanja bersama Oberon, tidak ada salahnya bukan menikmati tubuh Tania yang merupakan tubuhnya juga?
Sekarang Tania sedang berbaring di tempat tidurnya dengan Oberon yang mengelus kepalanya. Dapat Tania lihat pancaran cinta yang besar dari mata Oberon yang selalu menatapnya lembut.
“Kau sangat tampan.” Ucap Tania refleks, membuat Oberon tersenyum geli, “Kau baru menyadarinya?”
Tania menggeleng, “Aku yakin, dari dulu kau memang tampan. Karena itu aku mencintaimu, bukan?” Tanya Tania polos, namun berhasil membuat Oberon terdiam sesaat.
Mengerjai nya sangat menyenangkan, Batin Tania tertawa.
“Tentu, dan akan kubuat kau jatuh cinta lagi padaku, itu pasti.” Jawab Oberon yakin, namun bagaimanapun tersirat ketakutan dalam dirinya, jika Tania mengingat ingatannya pasti dia akan membenci Oberon, lagi.
Tak lama, dayang Lyra datang, ia membungkuk memberi hormat, “Salam Yang Mulia Raja Oberon dan Putri Tania.”
“Ada apa?” Tanya Oberon tanpa menatap dayang Lyra, ia masih tetap pada kegiatannya mengelus kepala Putri Tania lembut.
“Raja Atlas, Ratu Miranda dan Putri Bianca datang berkunjung melihat keadaan Putri Tania, Yang Mulia.” Jelas dayang Lyra.
“Hm, Biarkan mereka masuk.”
“Baik, Yang Mulia.”
Pengganggu, Batin Oberon kesal, kedatangan mereka mengganggu waktu kebersamaannya dengan Putri Tania.
Tak lama ketiga orang itu masuk ke kamar Tania, mereka berdiri di sisi ranjang Tania.
“Bagaimana keadaanmu?” Tanya Raja Atlas lembut, bisa-bisa ia di jadikan abu oleh Raja Oberon jika berani membentak Tania.
“Siapa kalian?” Tanya Tania, ia menggenggam tangan Oberon erat, seolah orang yang sedang waspada. Ia akan menjalani drama ini dengan baik.
“Tania, kau benar-benar lupa ingatan? Kau tidak mengingat kami?” Tanya Ratu Miranda dengan ekspresi khawatir.
Tania yang melihat itu berdecih dalam hati, ia akan mengalahkan drama nenek sihir ini.
Tania mengamati penampilan Ratu Miranda dari atas sampai bawah, beralih pada Putri Bianca yang di sampingnya, seolah menilai penampilan mereka. Mereka menggunakan perhiasan yang begitu banyak dan mewah.
“Apa kalian dayang istana?” Tanya Tania polos. Membuat mereka membulatkan mata, setelah Tania meneliti penampilan mereka lalu mengatakan dayang istana? Benar-benar sebuah penghinaan.
“Tania!” Tegur Raja Atlas, ia tidak Terima anak dan istrinya dikatakan dayang.
“Jangan menegurnya! Tania mengalami lupa ingatan wajar dia tidak tau!” Ucap Oberon dingin, berhasil membuat Raja Atlas bungkam jika sudah berurusan dengannya.
Sedangkan Tania yang mendengar pembelaan dari Oberon tersenyum senang. Akting ku lebih bagus, batinnya senang.
“Tania, ini ibu dan dia ayahmu. Dia Bianca adikmu.” Jelas Ratu Miranda, sebenarnya ia masih menahan kekesalannya.
“Tania, semoga kau cepat mengingatku. Agar kita bisa bermain bersama.” Ucap Bianca memamerkan senyum manisnya, dari pandangan Tania Bianca sering memandangi Oberon.
Apa dia ingin menggoda milikku? Batin Tania kesal.
Tania membalas senyuman Bianca, “Jika aku sudah sembuh kita bisa bermain bersama, adik.”
“Oh, ya. Kalau aku boleh tau, apa kau akan pergi ke sebuah acara? Kenapa riasan wajahmu begitu tebal seperti wanita penggoda?” lanjut Tania.