Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi saatnya akad akan dimulai. Raka dan Sandra sudah duduk didepan penghulu dan disamping kiri kanan ada paman yang menjadi saksi dari pihak Sandra,dan Om haris dari pihak Raka. Karna Sandra tidak punya ayah ataupun keluarga yang jadi wali nikah, maka yang bertindak sebagai wali nikahnya adalah wali hakim.
"Saudara Raka ,apakah kamu sudah siap?" Tanya bapak penghulu tersenyum kearah calon pengantin yang duduk dihadapanya.
""Insya Allah, siap pak." Jawab Raka dengan wajah tegang .
"Baik ayo kita disegerakan."
Lalu penghulu menjabat tangan Raka sambil mulai mengucapkan ijab.
"Saya nikah dan dikawinkan engkau saudara Raka wijaksono dengan saudari Sandra amalia binti Ahmad Subardjo dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas seberat 50 gram ,dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Sandra Amalia binti Ahmad Subardjo dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai." Ucap Raka lantang.
"Bagaiman saksi,sah?"
"SAH..."
"SAH..."
"Alhamdulillah...."jawab serempak para hadirin yang turut hadir menyaksikan prosesi akad.
Raka dan Sandra berdiri berhadapan,ada raut kelegaan dimata keduanya. Senyum bahagia selalu terbit di bibir mereka.
Sandra mencium takzim tangan laki-laki yang ada dihadapinya yang sudah menjadi suami sahnya. Begitu juga dengan Raka mencium kening perempuan menyandang status baru menjadi istrinya.
Setelah rangkaian prosesi akad dilaksanakan ,para tamu dipersilahkan menyantap makanan yang sudah disiapkan.
Sedangkan manten langsung berganti pakaian,karna sebentar lagi resepsi akan segera dimulai.
Raja dan Ratu sehari terlihat bahagia duduk di pelaminan. Senyum merekah selalu tersungging di bibir keduanya saat menyambut para tamu undangan yang datang silih berganti mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.
Acara berlangsung meriah,rasa lelah mendera Sandra. Raka menyadari bahwa istrinya nampak kelelahan.
"Sayang....Kamu capek ya?"
"Sedikit." Jawab Sandra nyengir.
"Kalau kamu capek,ayo kita istirahat." ajak Raka lembut.
"Tapi tamu masih rame ." Jawab Sandra ga enak hati.
"Ga papa. Dari pada kamu tumbang nantinya." Jawab Raka cemas." Kamu tunggu sebentar disini aku mau ke papa dan mama dulu minta ijin." Ucap Raka lagi.
Sandra mengangguk tanda mengerti dan melihat suaminya melangkah mendekati kedua mertuanya.
"Pa...Ma...Sandra sepertinya kelelahan. Gimana kalau Raka ajak Sandra untuk istirahat dikamar." Ujar Raka meminta ijin kepada orang tuanya.
"Ya udah ga papa, nak.cIni acaranya bentar lagi juga kelar. Jangan sampai istrimu jatuh sakit karna kecapean." Jawab sang mama perhatian.
"Kalau gitu Raka dan Sandra ke kamar dulu,pa..Ma..."
Lalu Raka melangkah menuju paman dan bibi Sandra untuk meminta ijin istirahat.
"Paman..bibi....Kami mau ijin duluan istirahat. Sandra udah ga kuat katanya." Ujar Raka.
"Ga papa,nak. Jaga Sandra ya jangan sampai sakit. Bibi titip ,nak?"ucap bibi terharu.
"Tenang saja, bi.Sandra pasti akan aku jaga karna sekarang dia sudah menjadi tanggung jawabku." kekehnya.
Raka lalu mengajak istrinya turun dari panggung menuju kamar untuk melepaskan lelah.
Dari sudut panggung tempat yang di sediakan buat keluarga duduk selama acara berlangsung nampak tante Ita dan Ajeng ada juga disana.
"Mama." rengek Ajeng yang sudah tidak tahan melihat kebahagian Sandra.
"Kamu ini kaya anak kecil saja, udah ga usah merengek kaya gitu diliat orang ga bagus." ujar tante Ita memarahi putrinya. Ia sebenarnya juga sudah muak bermanis muka sedari tadi tapi demi rencananya ia harus bertahan.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.