Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Pertemuan
Keesokan harinya Rey menemui Kenzo di ruangannya, dia ingin memberikan laporan hasil penemuannya yang sangat buruk sepanjang kariernya sebagai seorang asisten. Dia masuk ke dalam ruangan dengan kepala tertunduk dan tidak berani menatap atasannya.
Kenzo yang merasa aneh dengan sikap Rey hanya bisa menghela nafas kesal. Sepertinya ada kabar buruk yang dibawa oleh Rey.
" Angkat kepalamu dan Katakan padaku Ada apa sebenarnya, Kenapa kau menunduk begitu dalam." ucap Kenzo dengan tatapan tajam ke arah Rey.
"Maaf tuan, aku tidak bisa menyelesaikan dengan baik." jawab Rey kembali menunduk.
Mendengar ucapan Rey, Kenzo langsung berdiri dan mendekati Rey lalu menepuk bahunya.
"Ayo duduk dan katakan padaku, kegagalan apa yang kau maksud. " Kenzo mengajak Rey duduk di sofa, rasa canggung menyelimuti karena baru kali ini dia gagal dalam tugasnya.
"Katakan!" perintahnya lagi.
"Maaf, tuan. Aku tidak bisa menyelesaikan tugasku dengan baik." ucap Rey lagi.
"Tugas yang mana? " tanya Kenzo bingung dengan tugas yang mana yang tidak bisa diselesaikan oleh seorang Rey.
"Mencari informasi tentang wanita itu, Tuan. "
Kenzo menaikkan alisnya saat Rey mengatakan tentang wanita itu. Maksudnya, wanita yang mana, apakah wanita yang ingin menikah dengannya itu?
"Katakan, " Kenzo semakin penasaran dibuatnya.
"Aku sudah mencari informasi pada temannya yang bekerja di bar itu tentang Alana. Tapi dia tidak tahu. Mereka hanya teman sekolah dan itupun hanya satu tahun. Setelah itu, Alana keluar dari sekolah dan menghilang. Namun satu tahun terakhir ini mereka bertemu lagi, dan Alana jadi semakin dekat dengan Neil. Karena dia butuh pekerjaan. "
Kenzo menyimak dengan seksama tiap informasi yang dikatakan oleh Rey. "Lalu, "
"Aku sudah menyelidiki sekolah tempat Alana menuntut ilmu, tapi Nihil. Aku tidak mendapatkan apapun. Semua informasi tentangnya benar-benar di back-up dengan baik hingga tidak ada satupun dari tim kita bisa mencari tahu siapa Alana. " ujar Rey, "Karena itu maaf, aku sudah gagal Tuan. "
Kenzo tersenyum tipis dan mengangguk mengerti, dia tidak akan menyalahkan Rey karena telah gagal di pekerjaannya. Karena mungkin memang orang di belakang wanita itu bukan orang sembarangan.
"Ya, sudah tidak apa-apa. Sekarang persiapkan pertemuanku dengannya. Bukankah untuk menikah, kedua mempelai harus bertemu dulu antara satu sama lain? " ujar Kenzo dengan senyuman penuh arti.
"Tuan, jadi anda? "
"Ya, aku penasaran dengan sosok wanita itu. Aku ingin melihatnya secara langsung, untuk bisa mengambil kesimpulan tentang dia?" ujar Kenzo.
Rey mengangguk mengerti, jika tuannya itu memiliki rasa penasaran yang besar maka tidak ada satupun yang bisa mencegahnya. Dia hanya bisa patuh dengan apa yang diperintahkan oleh atasannya.
***********
Kini Alana dan Neil sudah berada di sebuah restoran dengan fasilitas VIP dimana hanya orang tertentu saja yang bisa membooking tempat itu.
Kemarin Alana mendapat kabar dari Neil kalau hari ini Kenzo ingin bertemu dengannya. Entah apakah pria itu setuju dengan syarat yang diberikan atau tidak. Tapi yang pasti menurut asistennya, Kenzo ingin bertemu dengan Alana terlebih dulu.
Tanpa ada persiapan dan hanya menggunakan pakaian seadanya Alana dan Neil pergi ke tempat yang sudah di tentukan oleh Rey.
Terdengar bunyi handle pintu di buka dari luar. Alana dan Neil langsung menoleh ke asal suara, mereka sangat penasaran dengan sosok yang akan masuk ke dalam ruangan itu.
Benar saja mereka berdua langsung melongo tak percaya saat melihat sosok yang baru masuk diikuti Ray dibelakangnya. Pria itu sangat tampan, tidak, tapi sangat sangat tampan dengan mata tajam dan wajah sempurna bak pahatan Dewa Yunani.
Begitu juga dengan Neil yang baru pertama kali bertemu dengan sosok Kenzo. Karena selama ini dia hanya berurusan dengan asistennya saja dan hanya mendengar ketampanan dan kekejaman pria itu saja. Dan hari ini dia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan tuan muda itu.
Pria itu duduk tepat di hadapan Alana, dia lalu meminta Neil untuk keluar dari sana. Dan hanya ada mereka bertiga sekarang. Kenzo memperhatikan dengan seksama penampilan Alana dari atas hingga bawah.
"Jadi, kau yang bernama Alana." tanya Kenzo dengan suara beratnya dan juga dingin.
"I– Iya, saya yang bernama Alana." jawab Alana yang merasa gugup. Ah, kenapa dia tiba-tiba menjadi gugup seperti ini?
"Aku dengar kau meminta sebuah syarat padaku, agar aku bisa menidurimu. Apa itu benar? " Tanya Kenzo lagi kali ini dengan tatapan tajam menusuk.
Alana terdiam dan menunduk dia tidak berani menatap mata elang yang menatapnya tajam.
"Apa alasanmu menikah dulu sebelum aku mengambilnya dari mu. Ayolah ini bukan jaman purba, hal itu sudah biasa dilakukan oleh pria dan wanita. " kata Kenzo dengan senyum mengejek.
Alana langsung mendongak dan membalas tatapan Kenzo dengan tajam. Kenzo sempat tak percaya saat melihat keberanian Alana yang menatapnya dengan tajam. Begitu juga dengan Rey, yang ikut terkejut melihat perubahan sikap Alana.
"Maaf Tuan, anda memang orang kaya. Dan sudah terbiasa melakukan nya dengan banyak wanita. Itupun dengan wanita bekas sisa orang banyak. Tapi berbeda dengan ku, aku belum melakukannya dengan siapa pun. Dan aku menjaganya selama ini untuk kuberikan kepada suamiku kelak, agar ada sesuatu yang bisa aku banggakan untuk kuberikan kepada suamiku. Karena aku tidak memiliki apapun yang aku banggakan kepada suami ku nanti selain kegadisanku ini. " ucap Alana dengan tegas dan sedikit berapi-api.
Kenzo terdiam mendengar ucapan Alana dia masih tidak menyangka kalau masih ada wanita yang menjaga miliknya dengan baik seperti Alana. Namun sesaat kemudian Kenzo menyunggingkan senyuman sinisnya.
"Lalu kenapa sekarang kamu mau menyerahkan itu kepadaku? Hanya demi uang? " ujar Kenzo dengan senyum mengejek.
"Ya, demi uang. Karena aku terlilit hutang dan aku ingin hidup dengan nyaman. Tapi, itu kulakukan bukan karena aku menjualnya dengan cuma-cuma dan tanpa status. Aku ingin sebuah pernikahan walau hanya semalam, Aku akan memberikannya pada suamiku walau aku tidak mencintainya." ucap Alana dengan suara bergetar dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Kenzo mengernyitkan kening nya saat melihat reaksi Alana yang sepertinya berlebihan baginya yang sudah berpengalaman menghadapi berbagai karakter wanita. Dan sepertinya wanita di hadapannya ini masih sangat polos.
"Baiklah kalau begitu, Sebuah pernikahan untuk mendapatkan kegadisan seorang wanita. Ini benar-benar diluar kebiasaan ku, nona Alana. Tapi, aku akan mencobanya. Dan mungkin setelah semalam nanti status kita akan berubah menjadi duda dan janda. " Kenzo terkekeh mendengar ocehannya sendiri.
"Rey, berikan berkas perjanjian itu. "
Rey yang sejak tadi ada dibelakang Kenzo langsung menyerahkan sebuah kontrak yang akan ditandatangani oleh mereka berdua.
"Bacalah, dan Aku harap nanti kau tidak mengecewakan ku nona Alana dan bisa memuaskanku di ranjang. "