NovelToon NovelToon
Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.

Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.

Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.

Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak lembur, lalu kemana?

Riri masih berkutik dengan benda berwarna hitam di depannya, pandangannya begitu fokus menatap pada benda lebar yang di nama kan komputer tersebut, dengan satu tangan memainkan bolpoin sambil membaca beberapa laporan bisnis bersama perusahaan Alexsander. Namun saat Riri sibuk membaca laporan, ia tiba-tiba kembali teringat dengan lipstik yang ada di mobil suaminya tadi pagi. Seketika membuat Riri menjadi tidak fokus, dan terganggu.

Riri pun memutuskan untuk bersandar pada kursi kebesaran nya, dan sedikit menghela nafasnya, tiba-tiba kepalanya semakin pusing kala memikirkan lipstik berwarna merah mencolok tersebut. Riri mencoba untuk memejamkan matanya, sambil memijat keningnya.

"Apa nanti malam mas Sam akan lembur lagi?." Riri yang berbicara di dalam hati, dan berfikir kenapa akhir-akhir ini suaminya sering lembur pulang pagi.

Riri pun kembali duduk di posisi tegap, lalu meraih ponsel di atas tumpukan dokumen, lalu membuka pesan. Riri mencoba untuk mengirim pesan kepada Samuel untuk menanyakan apakah Samul akan lembur lagi.

Pesan pun sudah terbuka, kontak bernama suamiku dengan terdapat emotikon hati berwarna merah sudah terlihat jelas di sana.

"Mas? apa nanti malam kamu lembur lagi?." tanya Riri dalam pesannya. Namun pesan hanya centang dua berwarna abu-abu.

Riri pun kembali meletakan ponselnya di atas meja, Riri terus menunggu balasan dari Samuel, dan tidak lama centang dua abu-abu pun sudah berubah menjadi centang dua berwarna biru.

"Iya sayang, seperti biasa nanti malam aku lembur, kamu tidur duluan saja tidak usah menungguku." balasan pesan dari Samuel.

Riri sudah menduga bahwa suaminya akan lembur kembali dan pulang dini hari, namun Riri semakin merasa curiga, bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Riri memutuskan nanti malam mencoba untuk datang ke kantor Samuel tanpa sepengetahuan Samuel, untuk memastikan apakah benar Samuel itu lembur.

"Iya sayang, aku akan tidur lebih dulu, kamu semangat ya lembur nya." balasan Riri lalu Samuel hanya membalas emotikon kiss.

***

Tidak terasa hari sudah petang, waktu sudah menunjukan pukul 18:10 WIB. Riri baru saja keluar dari bermen kantor, dia sengaja pulang sedikit larut malam, karena akan pergi ke kantor Samuel, masih menggunakan kostum kerjanya Riri langsung meluncur ke kantor sang suami.

"Seharusnya mas Sam masih di kantor jam segini kalau memang benar-benar lembur." ucap Riri pelan sambil menatap arloji berwarna emas melingkar di pergelangan tangannya.

Riri terus melajukan mobilnya dengan kencang, bahkan Riri sesekali menekan klaksonnya untuk mendahului pengendara yang lainnya. Jarak tempuh kantor Riri dengan kantor Samuel cukup jauh bisa memakan waktu hampir 1 jam.

Di dalam mobil Riri sempat ke fikiran, untuk mencoba bertanya dengan Alexsa, apakah kantor hari ini lembur, namun Riri kembali berfikir jabatan Alexsa hanyalah staf biasa, hanya staf-staf penting saja yang pasti mengerjakan proyek besar perusahaan suaminya.

Tidak lama Riri pun akhirnya sudah tiba di depan perusahaan besar tersebut, namun Riri lagi-lagi merasa tercengang kala menatap perusahaan yang terlihat sudah sepi bahkan pintu gerbang sudah di tutup. Riri yang sudah memberhentikan mobilnya terus menatap ke arah sekitar kantor, dan benar saja tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, hanya ada dua security yang mungkin sedang jaga sif malam.

Tok.. Tok.. Tok..

Deg.. Riri yang seketika terkejut kala melihat kaca mobil di ketok oleh seseorang, Riri bisa melihat bahwa itu adalah seorang Security. Riri langsung menurunkan kaca mobilnya.

"Selamat malam nona.. eh ibu Riri, selamat malam buk." security yang sudah menundukan kepalanya untuk memberi hormat.

"Iya selamat malam, apakah kantor sudah tutup ya?." tanya Riri menoleh ke arah security.

"Iya buk sudah, sudah tutup dari jam 5 tadi." jawab security yang bernama pak Anton tersebut.

"Sudah tutup? bukannya hari ini kantor suami saya sedang lembur ya?."

"Lembur?." pak Anton yang sedikit bingung. "Maaf buk sudah hampir 1 bulan ini kantor tidak mengadakan lembur untuk karyawannya."

"Untuk atasannya? seperti suami saya?." tanya Riri lagi.

"Sama buk, kantor sama sekali tidak mengadakan lembur untuk staf dan atasannya, bahkan pak Sam sudah pulang dari jam 4 sore tadi."

Deg...

Riri yang kembali terkejut, hampir 1 bulan kantor suaminya tidak ada lembur, lalu yang suaminya bilang lembur pulang pagi itu, lembur apa? di mana dia lembur? dan dengan siapa dia lembur? Seketika membuat Riri semakin bertanya-tanya.

"Apa ibu kesini untuk mencari pak Sam?." tanya pak Anton.

"Ya udah kalau begitu saya permisi pak, terimakasih atas informasinya." Riri yang sudah bersiap kembali melajukan mobilnya.

"Baik buk, selamat malam, dan hati-hati di jalan." pak Anton yang kembali menundukkan kepalanya memberi hormat.

Mobil kembali melaju meninggalkan kantor Samuel. Pak Anton masih mematung menatap pada mobil Riri yang sudah melaju pergi, pak Anton yang merasa bingung pun seketika langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bu Riri kan istrinya pak Sam, kenapa malah tidak tau perihal suaminya lembur atau tidak, aneh sekali." ucap pak Anton.

Di dalam mobil Noora merasa hatinya begitu bergemuruh tidak karuan, ternyata benar bahwa Samuel menyembunyikan sesuatu dan berbohong kepadanya.

"Apa mas Sam membohongiku, lalu pergi kemana dia selama ini jika tidak lembur di kantor, astaga Riri kau telah di bohongi suamimu sendiri selama hampir 1 bulan."

Riri pun seketika juga teringat akan ucapan Alexsa kemarin, jika Samuel memang sibuk di kantor, lalu apakah Alexsa juga berbohong kepadanya? seketika Riri teringat kala Adel mengirim pesan ke padanya bahwa suaminya turun dari pesawat menggandeng seorang wanita, ia juga teringat akan lipstik yang menempel pada kemeja suaminya, dan teringat juga lipstik yang ada di dalam mobil suaminya, dan sekarang ia mendapati bahwa suaminya tidak lembur di kantor.

"Apa-apan ini!, permainan macam apa ini!." Riri yang begitu terlihat sangat marah.

"Apa kau benar-benar menghianatiku mas!." ucap Riri semakin menambah laju kecepatan mobilnya. Riri seketika merasa bahwa seratus persen suaminya berselingkuh mempunyai wanita lain.

"Kalau memang benar kau menghianatiku, kau harus menanggung akibatnya!." Riri yang begitu terlihat marah, dadanya seketika kembang kempis dengan tangan terus memukul-mukul stir mobil.

Riri semakin menambah laju kecepatannya, ia semakin tidak terkontrol melajukan mobilnya, bahkan ia mendapatkan klakson terus-terusan dari pengendara yang lainnya karena mobilnya terlihat ogal-ogalan di jalan. Dengan hati yang masih bergemuruh di penuhi hawa amarah, Riri seketika sadar untuk apa dirinya marah, dan untuk apa melajukan mobilnya begitu kencang, itu malah bisa membunuh dirinya sendiri. Seketika mobil pun menjadi melaju secara pelan, dan Riri pun memutuskan untuk menepi di tepi jalan yang tidak terlalu sepi.

Malam ini Riri memutuskan untuk tidak pulang, dan mencoba untuk menghubungi teman-temannya yaitu Alexsa dan Adel, untuk mencurahkan semua isi hatinya yang sedang porak-poranda.

Haphone di dalam tas pun sudah di raih nya, Riri mencoba untuk menghubungi Alexsa terlebih dahulu.

"Tut.. Tut.." telfon yang sudah tersambung.

"Hallo," ucap Alexsa dengan nada yang berat terlihat serak.

"Ada apa Ri?."

"Uhuk.. uhukkk.." Alexsa yang terus saja batuk.

Riri yang tadinya ingin menangis pun seketika menjadi tidak jadi kala mendengar suara temannya yang terlihat sedang sakit.

"Apa kamu sedang sakit Sa?." tanya Riri.

"Iya.. dan hari ini aku juga tidak masuk kerja karena sedang tidak enak badan, seharian tidur terus." jelas Alexsa.

"Ah begitu rupanya, ya sudah istirahat saja, aku cerita besuk saja."

"Memang mau cerita apa, cerita saja." ucap Alexsa dengan nada begitu berat, bahkan Riri hampir tidak bisa mendengar dengan jelas suara Alexsa.

"Cerita tidak penting, besuk saja aku cerita kalau kamu sudah sembuh, ya sudah istirahat lagi, cepat sembuh Alexsa." ucap Riri.

"Baiklah.. aku tunggu besuk ceritamu." jawab Alexsa lalu sambungan telfon pun terputus begitu saja.

Riri pun langsung mengehela nafasnya secara dalam-dalam, lalu ia memutuskan untuk menghubungi Adel, Riri berharap Adel bisa mendengarkan curhatannya dan mau menemaninya jalan-jalan malam ini agar hati dan fikirannya tidak terlalu kacau.

"Tut.. Tut..." Telfon sedikit lama tidak ada jawaban. Riri masih menunggu telfon di angkat oleh Adel, namun telfon juga tak kunjung di angkat, dan tidak lama telfon pun akhirnya di angkat juga.

"Hallo." ucap seorang wanita namun Riri bisa mendengar bahwa itu bukan suara Adel.

"Hallo." jawab Riri.

"Iya ada apa Ri?."

Riri yang kembali mendengar suara tersebut seketika langsung paham. "Eh tante, maaf tante sudah menganggu malam-malam." ucap Riri.

"Tidak apa-apa, apa kamu sedang mencari Adel?." tanya tante Rita yaitu mama Adel.

"Iya tante, apa tante sedang bersama Adel."

"Iya.. ini tante sedang di apartemen Adel, karena Adel sedang sakit cukup parah, dari kemarin muntah-muntah, jadi tante menginap untuk menjaganya."

"Ah.. begitu ya tante, ya sudah besuk saja, saya akan menghubungi Adel lagi tante."

"Apa ada perlu yang ingin kamu sampaikan, nanti biar tante yang sampaikan kepada Adel." ucap tante Rita.

"Tidak perlu tante, gak penting kok, titip salam saja buat Adel ya tante, semoga cepat sembuh."

"Iya nanti tante sampaikan ya Ri."

"Iya tante, terimakasih." Riri yang langsung mematikan sambungan telfon begitu saja.

Riri langsung melemparkan ponselnya di tempat duduk sebelahnya, hari ini hari yang begitu kacau untuknya, saat ia sedang membutuhkan teman-temannya, kenapa temannya sedang terkena musibah.

"Aaaaaaaaaaaa!!!." teriak Riri begitu kencang, karena tidak ada tempat untuk dirinya bersandar, seketika air mata yang ia tahan dari tadi akhirnya tumpah juga membasahi pipi mulusnya.

1
Saini Jamudin
samuel sendiri yang ngak mau anak dari riri di suru menunda hamil..sekarang dia mau mengaku anak nya..suda terlambat
Arin
/Heart/
Ranny Sutrisna
Loh....loh...loh...kok aku jadi bingung ya 🙄

Ketemu Romi, si Udel bilangnya itu anak Romi.
Ketemu Sam, si Udel bilangnya itu anak Sam.

Sebenernya itu anak siapa yak??? Jgn² bakalan ada bapaknya yang lain lagi neh.

Thor pinter bingitz sih bikin yang baca jadi bingung 😂
Ranny Sutrisna
Wkwkwkwk.....bener Thor 🤣🤣🤣🤣🤣

Ini lidah agak kaku kalo ngomong exzi karena namanya tidak ada di KKBI
Norlehaarsad95 Norlehalela
bodoh punya cerita
Rismawati Damhoeri
mana ada perempuan bisa menalak, seribu kalipun si Riri memberikan talak, tetap aja tidak sah, menggugat cerai bisa
Patri Behel
Kecewa
Patri Behel
Buruk
Sumi afiz
pagar makan tanaman 🤦🤦
Iyas Masriyah
Luar biasa
Heny
Tdk mau bercerai tp menyakiti pasangan hingga wanita itu hamil egois
Salma Akib
riri kok egois,,gmn pun Sam ayahx
Sri Rahayu
Luar biasa
Neni marheningsih
heran Thor...kalau anak mantan mafia kan sebelumnya pasti di ajari cara berkelahi dan bawa senjata..ko ini mah lucu kaya lemah gitu..yg jadi Riri juga kenapa jadi wanita lemah haruse kan tangguh bisa bela diri.
Neni marheningsih
udah tau si Tiger licik kenapa papanya Riri cuma datang bertiga di tambah 2 orang jadi 5 orang itu SM aja bunuh diri gimana si Thor bikin emosi aja 😬😬
Neni marheningsih
jadi laki katanya pembisnis tapi ko bodo..Alex Alex...udah di bilangi SM mertua supaya ati2 tapi ko goblog ae..harusnya bawa pengawal juga minta calon mertua supaya ada pengawalanan
Neni marheningsih
ealah malah bilang jangan sampai hubungan renggang..dasar songong si Alex..mau Anya ngaku pacar apa calon bini haruse si Alex tegas kalau perlu putus hubungan pertemanan kalau si perempuan ga tau malu..jadi laki ko mencla mencle ga tegas pengin banget nonjok muka si alex
Neni marheningsih
oalah...bodonya Alex ada perempuan ngomong kaya gitu diem aja haruse di bantah jangan planga plongo.. tonjok haruse muka si Alex..sama aja kaya si samuel
Rejeki Utami Dewi Sudibyo
Kecewa
Rejeki Utami Dewi Sudibyo
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!