NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Duchess Pemberani

Reinkarnasi Duchess Pemberani

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:73.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jasmine D'Orland, seorang duchess yang terkenal dengan karakter jahat, dituduh berselingkuh dan dihukum mati di tempat pemenggalan di depan raja, ratu, putra mahkota, bangsawan, dan rakyat Kerajaan Velmord.

Suaminya, Louise, yang sangat membencinya, memenggal kepala Jasmine dengan pedang tajamnya.

Sebelum kematiannya, Jasmine mengutuk mereka yang menyakitinya. Keluarganya yang terlambat hanya bisa menangisi kematiannya, sementara sebagian bersorak lega.

Namun, enam bulan sebelum kematian itu, Jasmine terlahir kembali, diberi kesempatan kedua untuk mengubah nasibnya yang tragis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi

Ketika Duke Louise, Cecilia, dan para tamu memasuki aula utama kediaman Clair, suasana berubah gemerlap. Dekorasi yang anggun, hiasan bunga segar, lilin-lilin mewah, dan tirai dengan bordir emas menyambut mereka dengan keindahan yang luar biasa. Para tamu tak henti-hentinya memuji keindahan aula itu.

“Ini luar biasa!” seru salah satu tamu bangsawan, seorang Marquis dari wilayah tetangga. “Duke Louise, Anda benar-benar telah menyiapkan penyambutan yang megah dan elegan untuk kami semua.”

Beberapa prajurit juga berbisik, “Duke kita memang luar biasa. Hiasan ini pasti menelan banyak biaya.”

Namun, sebelum Louise sempat berkomentar, Duchess Jasmine yang berdiri anggun di tengah aula, tersenyum dan berkata dengan nada tegas namun sopan. “Maaf, tetapi Anda keliru.”

Para tamu dan prajurit terkejut, lalu memandang ke arah Jasmine yang kini memegang kendali suasana.

“Hiasan dan penyambutan ini bukanlah hasil kerja pelayan Duke Louise atau... kekasihnya,” kata Jasmine, melirik Cecilia dengan senyuman yang penuh arti. “Semua ini adalah hasil kerja saya dan para pelayanku, yah sebagian dari pelayan kediaman Clair sih.”

Ruangan menjadi hening sesaat. Beberapa tamu saling pandang, sementara Louise mengerutkan dahi, merasa tersinggung namun bingung.

Seorang tamu lain mencoba mencairkan suasana. “Oh, Duchess, Anda benar-benar memiliki selera yang luar biasa! Dekorasi ini menunjukkan perhatian Anda yang mendalam terhadap detail.”

“Benar sekali,” tambah seorang prajurit, “Tidak ada yang seperti ini di kediaman lain. Ini adalah penyambutan yang paling indah yang pernah saya lihat.”

Jasmine tersenyum kecil, menerima pujian itu tanpa sedikit pun rasa rendah hati. “Terima kasih atas pujiannya. Namun, mari kita luruskan fakta sejak awal. Semua ini adalah hasil kerja keras para pelayan saya yang setia dan pelayan Clair yang tampak setia juga. Dan tentunya, ini semua dilakukan untuk menghormati para prajurit yang telah berjuang keras untuk wilayah Clair.”

Cecilia, yang merasa tersisih, tersenyum kecil namun penuh kepalsuan. Dengan nada lembut dan sopan, ia berkata, “Tapi bukankah pelayananku, Nania, yang mengurus sebagian besar dari ini, Duchess? Saya bahkan memerintahkannya untuk memastikan penyambutan yang spektakuler.”

Jasmine menoleh, senyumnya semakin lebar, namun matanya penuh sindiran. “Oh, Nania? Tikus busuk itu?”

Ruangan menjadi sunyi. Para tamu, prajurit, dan bahkan pelayan terdiam, terkejut dengan ucapan langsung Jasmine. Louise menatapnya dengan alis terangkat, sementara Cecilia tampak bingung.

“Apa maksudmu?” tanya Louise dengan nada tajam.

Jasmine mengangkat bahunya dengan santai, menghindari tatapan Louise, lalu berkata dengan nada ringan, “Ah, tenang saja. Kalian akan segera tahu nanti.”

Cecilia tampak semakin tidak nyaman. “Duchess, saya rasa Anda salah. Nania adalah pelayan yang sangat berbakat dan dapat dipercaya. Dia selalu memastikan semua yang saya perintahkan berjalan sempurna.”

Jasmine tersenyum manis, tapi nada suaranya tajam seperti pisau. “Mungkin begitu di matamu, Lady Cecilia. Tapi di sini, di kediaman Clair, kita memiliki standar yang jauh lebih tinggi. Dan tikus-tikus busuk seperti Nania tidak layak berada di tempat ini.”

Louise mengetukkan jarinya di meja, suaranya terdengar dingin. “Jasmine, cukup sudah. Jangan membuat drama di depan para tamu.”

Jasmine menoleh ke arahnya, senyumnya tidak memudar sedikit pun. “Drama, Duke? Saya hanya menyampaikan kebenaran. Bukankah para tamu layak mengetahui siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas semua ini?”

Cecilia hendak membalas, tetapi Jasmine melangkah ke depan, mengangkat tangannya dengan anggun, memotong percakapan. Ia berdiri di tengah aula dan berkata dengan suara lantang.

“Para tamu yang terhormat, prajurit yang gagah berani, saya ucapkan selamat datang di kediaman Clair. Kehadiran Anda semua adalah kehormatan bagi saya dan seluruh pelayan yang telah bekerja keras untuk menyambut Anda.” ucap Duchess Jasmine membuka kata sambutannya.

Para tamu dan prajurit bertepuk tangan, meskipun ada bisikan kecil di antara mereka. Jasmine tersenyum dan melanjutkan.

“Saya ingin mengungkapkan rasa hormat saya kepada para prajurit yang telah mengorbankan diri demi melindungi wilayah ini. Kehadiran Anda semua di sini adalah bukti bahwa Clair memiliki kekuatan dan keberanian yang tak tertandingi.”

Jasmine berhenti sejenak, matanya melirik Louise dan Cecilia yang duduk di sudut ruangan. Namun, ia tidak menyebut nama mereka.

“Saya juga ingin berterima kasih kepada para pelayan yang telah bekerja keras untuk memastikan acara ini berjalan dengan sempurna. Tanpa mereka, tidak mungkin kita bisa menyambut Anda semua dengan kemegahan seperti ini.”

Kepala pelayan, Harold, yang berdiri di belakang Jasmine, tersenyum canggung. Ia tahu bahwa Duke dan Cecilia tidak disebutkan sama sekali, tetapi tidak ada yang berani berkata apa-apa.

Jasmine mengakhiri sambutannya dengan anggukan sopan. “Silakan nikmati makanan pembuka ini. Makanan terbaik telah disiapkan untuk Anda semua. Ini semua untuk merayakan keberanian dan kesetiaan.”

Para tamu dan prajurit bertepuk tangan dengan penuh antusias. Beberapa dari mereka bahkan berbisik, “Duchess Jasmine benar-benar mengesankan.”

Louise menatap Jasmine dengan tajam, sementara Cecilia berusaha menjaga senyumnya tetap tenang meskipun wajahnya sedikit memerah karena malu.

“Duchess benar-benar memukau hari ini. Benar-benar seorang bangsawan kelas atas.”

“Dia jauh lebih menawan daripada lady Cecilia.”

“Memang seorang Duchess lebih berkelas dibandingkan seorang Count.”

Jasmine tersenyum puas di dalam hati mendengar ucapan para tamu yang hadir.

“Duchess Jasmine,” salah satu tamu bangsawan mendekatinya, “saya harus mengatakan, Anda benar-benar memukau hari ini. Ini pertama kalinya saya melihat sisi Anda yang seperti ini.”

“Terima kasih, Lord Arvin,” jawab Jasmine dengan senyum sopan. “Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai nyonya rumah.”

Duchess Jasmine berjalan anggun di temani Lianne dan 2 pengawalnya, berjalan kearah para tamu dan prajurit yang menikmati jamuan makanan pembuka di aula utama. Wajahnya memancarkan senyum ramah, membuat siapa pun yang memandang merasa dihormati. Jasmine berhenti di salah satu meja tempat beberapa prajurit tengah menikmati minuman anggur.

“Bagaimana kabar kalian selama di perbatasan?” tanya Jasmine dengan nada hangat, menatap salah satu prajurit yang tampak sedikit gugup.

Prajurit itu, seorang pria muda dengan seragam yang sedikit lusuh akibat perjalanan jauh, segera berdiri dan memberi hormat. “Kami baik-baik saja, Yang Mulia Duchess. Kehormatan besar bagi kami bisa kembali dengan selamat dan diterima di kediaman ini.”

Jasmine tersenyum, mengangguk lembut. “Kalian adalah pahlawan sesungguhnya. Tanpa keberanian dan pengorbanan kalian, Clair tidak akan seaman ini. Terima kasih atas kerja keras kalian.”

Mendengar kata-kata itu, prajurit lain yang duduk di meja yang sama bergumam, “Kami tidak menyangka akan disambut dengan keramahan seperti ini. Penyambutan yang sungguh luar biasa.”

“Dan itu karena aku menghargai kalian semua,” tambah Jasmine, menatap mereka satu per satu. “Kalian adalah tulang punggung wilayah Clair. Hari ini adalah hari untuk kalian, bukan untuk siapa pun yang hanya berdiri di balik nama besar.”

Seorang prajurit yang lebih senior, dengan janggut lebat, tertawa kecil. “Duchess, Anda memiliki kata-kata yang sangat menguatkan hati. Saya rasa, anda merupakan sosok yang menginspirasi.”

Jasmine tertawa ringan. “Oh, aku hanya mengatakan apa yang seharusnya. Tapi, bagaimana pengalaman kalian di medan perang? Apakah kalian mendapatkan perlengkapan dan dukungan yang memadai?”

Seorang prajurit muda di ujung meja berkata dengan suara pelan, “Sebenarnya, beberapa perlengkapan kami... kurang. Tapi kami berhasil mengatasinya dengan persediaan tambahan dari desa-desa di sekitar perbatasan.”

Ekspresi Jasmine berubah serius sejenak. “Kurang, katamu? Ini tidak boleh terjadi lagi. Aku akan memastikan semua yang kalian butuhkan dipenuhi sebelum tugas berikutnya. Keamanan kalian adalah prioritas.”

Para prajurit saling pandang, tampak terkejut sekaligus terharu dengan perhatian yang ditunjukkan Jasmine. Salah satu dari mereka berkata dengan penuh keyakinan, “Duchess, Anda benar-benar berbeda dari apa yang kami dengar sebelumnya. Anda adalah pemimpin sejati.”

"Apa yang kalian dengar itu, kebanyakan hanyalah rumor tak berdasar," ucapnya lembut dan tersenyum.

Di meja lain, para tamu bangsawan memperhatikan interaksi Jasmine dengan para prajurit. Bisikan-bisikan mulai terdengar di antara mereka.

“Duchess Jasmine benar-benar tahu bagaimana membuat para prajurit merasa dihormati.”

“Dia jauh lebih berkarisma daripada dari pada bangsawan lain. Lihat bagaimana dia berbicara langsung kepada mereka.”

“Dan tidak seperti lady lainnya, yang hanya tahu bagaimana berpura-pura anggun.”

Sementara itu, Jasmine kembali tertawa kecil bersama para prajurit ketika salah satu dari mereka menceritakan cerita lucu dari medan perang.

“Jadi, ketika kami sedang memasang jebakan untuk musuh, salah satu teman kami malah terjebak di dalamnya sendiri!” kata prajurit itu sambil terkekeh.

Jasmine tertawa ringan, menutup mulutnya dengan elegan. “Oh, itu benar-benar cerita yang menarik! Aku harap temanmu tidak terluka parah.”

“Dia baik-baik saja, Yang Mulia. Hanya sedikit malu, itu saja,” jawab prajurit itu dengan tawa yang menular.

Jasmine melirik sekilas ke arah Louise dan Cecilia, lalu kembali berbicara dengan para prajurit, kali ini tentang keluarga mereka.

“Apa kalian sudah memiliki waktu untuk bertemu keluarga setelah kembali?” tanya Jasmine lembut.

Beberapa prajurit mengangguk, sementara yang lain tampak ragu. Salah satu dari mereka berkata, “Belum, Yang Mulia. Kami datang langsung ke sini dari perbatasan.”

Jasmine mengangguk dengan wajah penuh pengertian. “Setelah acara malam ini, pastikan kalian pulang dan bertemu keluarga. Mereka pasti sangat merindukan kalian. Beritahukan kepada mereka bahwa mereka adalah bagian penting dari perjuangan kalian, sama seperti kalian adalah bagian penting dari Clair.”

Para prajurit mengangguk dengan wajah penuh rasa hormat. Mereka merasa dihargai tidak hanya sebagai prajurit, tetapi juga sebagai manusia.

“Ini adalah milikku sekarang,” pikir Jasmine dalam hati, sambil tersenyum tipis. “Wilayah Clair, rakyatnya, bahkan para prajuritnya. Aku akan merebut semua perhatian mereka. Dan saat itu terjadi, aku akan meninggalkan mereka semua dengan bangga.”

1
Hikam Sairi
pedes banget bawang merah nya Thor 😭😭😭😭😭😭
Poniti
lanjuuuuut thor 😍😍😍😍😍😍
Lafaigh Ufaufi
hajar saja kata kata si duke,biar mampus dia,lemot banget cara berfikirnya..greget nich yg baca,hanya autor yg bisa sabar he
Lafaigh Ufaufi
pingin aku jambak si duke,yg lemot itu...hiii..gemes dech
Bonny Liberty
ku lempar pake 💣
Bonny Liberty
ku lempar palanya pake 🦴
Narti Narti
selalu mengesankan thor lanjut
Narti Narti
AQ hadir thor, semoga sehat selalu
Rossy Annabelle
rasanya tuh pengen nonjok q😬
Moh Rifti
next.../Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Ayu Septiani
good job Jasmine..... lawan terus argumen dari louise. egonya terlalu tinggi
Ayu Septiani
louise memang bodoh. matahatinya buta tidak bisa melihat kebenaran
ika yanti naibaho
terima kasih up nya/Smile/
ika yanti naibaho
next ya kak terima kasih up nya
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Chen Nadari
wahh ketemu karya baru mu Thor... sukses sll/Kiss/
Grey
lanjuttt kak, semangat
Dinda Siti
geram sekali aku thor bacanya, bikin si louise menyesal thor, jangan sampai si jasmine luluh sama dia thor/Angry//Angry//Angry//Angry/
Poniti
lanjuuuuttttyy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!