NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 TERLALU ABSURD UNTUK DIMENGERTI

Kelompok pertama. Tiga orang berpakaian hitam mulai menjalankan aksinya. Salah satu pemimpinnya mengucap mantra yang tak bisa dimengerti dengan tangan sibuk menabur bunga tujuh rupa. Dua orang yang mengikutinya melakukan tarian aneh, sambil berteriak, "Howohh, hoowooh, bwahh. Howoh, howoh, bwahh, blublublublublu," tanpa henti. Wajah mereka sangat serius, seperti benar-benar seperti mengadakan ritual khusus.

Gerakan ketiganya semakin aneh di saat berikutnya. Satu orang mulai membuka pakaiannya, menyisakan celana hitam pendek sebatas lutut. Lalu mulai bertingkah layaknya monyet. Berjalan kesana dan kemari. Satu orang temannya, merangkak di lantai, mengaum menyerupai raungan serigala. Dan sang pemimpin seolah tak mau kalah, tubuhnya bergetar, dengan kepala patah-patah menggeleng ke kanan ke kiri, yang semakin cepat di setiap detiknya.

"Hwuuu, datang! datang! datanglah, howoss, hewess hawess howwesssss wess wess," serunya kencang dengan kalimat tak jelas di bagian akhir.

Bayi Ivy bertepuk tangan melihat penampilan di depannya. Menurutnya itu tontonan yang sangat menarik. Sungguh telah menghilangkan rasa bosannya tadi.

Ayah Ethan menatap dengan mata berkedut-kedut gatal. Tangannya bergerak cepat hendak menutupi mata bayi dalam gendongannya. Pemandangan yang tak patut dilihat oleh bayinya. Entah penipu macam apa yang telah dibawa bawahannya ini. Ataukah memang kerja dukun seaneh ini.

[Uhh, ayah jangan menutup mataku. Ivy masih ingin menonton. Apa lagi pertunjukan selanjutnya, ayo-ayo biarkan Ivy melihat.]

Sambil tangannya aktif mencoba menghilangkan tangan yang menutupi matanya. Tapi Ethan tak gentar dan terus menutupi mata bayinya.

Di sisi lain Disya mengalihkan pandangan, memegang dahi merasakan sakit kepala. Untung saja tak ada orang lain yang menyaksikan adegan ini. Jika tidak keluarga mereka akan menjadi lelucon di pergaulan atas. Terutama teman-teman sosialitanya. Mereka pasti akan mencap keluarga mereka memasuki sekte aneh. Rasanya menonton kejadian ini bahkan lebih melelahkan dari pada saat di melahirkan.

Kakek dan nenek Ivy, tak kalah terkejutnya, keduanya sama-sama menutup mata, terlalu tak sanggup melihat adegan yang terlalu absurd. Tak pernah sekalipun dalam separuh hidup mereka menyaksikan hal aneh macam ini.

(Karena adegan yang ditampilkan terlalu berbahaya mari kita skipp saja, author masih terlalu shok(」゚ロ゚)」…)

...----------------...

Beberapa menit kemudian.

Setelah semua kelakuan aneh yang mereka tampilkan selesai. Ethan segera mengusirnya dengan cepat. Sungguh bisa gila dirinya jika mereka terlalu lama di sini. Apalagi sejak tadi seluruh keluarga memberinya tatapan tajam. Meski tak menengok, indranya masih sangat peka. Dengan rasa lelah Diapun mempersilahkan orang selanjutnya untuk bergerak. Berharap yang kelompok selanjutnya adalah orang benar.

Kelompok kedua, terlihat sedikit lebih baik. Dua orang yang nampak seperti seorang guru dan murid. Membacakan kan lantunan-lantunan ayat suci Al-Quran. Mula-mula semuanya normal, semua orang khusyu saat mendengarkan setiap ayat nya, begitu nyaman masuk ke telinga sampai meresap ke dalam hati, bahkan meski mereka tak memahaminya. Saat bacaannya selesai lalu tiga buah botol air dikeluarkan dari dalam tas. Belum ada yang berpikir akan ada sesuatu yang aneh. Yang lain hanya berpikir mungkin mereka kehausan. Pikiran orang normal pada umumnya.

Tapi kenyataannya sangat jauh meleset. Rupa-rupanya kata-kata selanjutnya yang mereka ucapkan langsung mengguncang jiwa dan raga.

"Air di botol pertama ini untuk mandi. Cukup tuangkan sedikit dalam gayung terakhir setelah mandi. Lalu botol kedua untuk diminum. Taruh saja separuh air botol ke dalam ketel. Separuhnya lagi ditaruh setelah air di ketelnya sebelumnya habis. Dan botol ketiga adalah untuk disiram di sekeliling rumah. Karena rumahnya besar, cukup campurkan saja sebotol air ini ke dalam bak besar."

Sang guru lantas memberi isyarat pada muridnya untuk menyerahkan botol air.

Ethan yang sedang menggendong bayi Ivy tentu tak bisa menerimanya. Tak mungkin dia memerintah ayah dan ibu mertua. Hanya sang istri yang bisa dimintai tolong. Lewat pandangan dia hanya bisa mengisyaratkan, "Gak enak nolak sayang, cepet kamu terima, biar cepet selesai."

"Siapa yang sebenarnya kamu undang kak Ethan," balas Disya dalam tatapan penuh makna. Meski enggan Dia bergerak menerima tiga botol air. "Terima kasih."

"Sama-sama, tuan dan nyonya tak perlu khawatir, tak akan ada makhluk gaib yang akan mengganggu acara. Semua dijamin aman sampai acara berakhir."

[Memangnya kita sedang mengusir hantu ya. Hahaha, aduhh, aktor yang ayah undang benar-benar lucu, hahaha.]

"Kami memang takut pada hal ghaib yang menjadi alasan bungsu mereka terlahir kembali. Tapi bukan berarti itu mengusir hantu. Bahkan jika itu hantu, bukankah bungsu mereka juga hantu, apa maksudnya mengusir bayi mereka sendiri," batin seluruh keluarga frustasi.

"Haha, ya ya," sahut Ethan tertawa kering.

"Mau hantu, santet, guna-guna apapun tak ada yang bisa menembus benteng yang sudah saya buat," kata guru itu lagi.

"Baik, kami mengerti. Ini sudah selesai ya, ehem, untuk uangnya, bawahan saya sebelumnya sudah mentransfernya kan. Nah, ini uang tambahannya, terima kasih sudah datang," Ethan mengisyaratkan pengusiran. Dengan satu tangan Dia mengambil segepok uang di dalam laci meja. Untungnya hari ini dia menyiapkan banyak uang tunai di kamar ini. Jika tidak entah serepot apa mereka harus berlama-lama menghadapi kelompok orang-orang aneh ini.

Belajar dari kelompok pertama usiran halusnya tak bekerja. Mereka baru mau pergi saat Dia memberikan uang tambahan. Mengesalkan, tapi lebih baik dari pada harus menyaksikan tingkah yang lebih gila lagi. Lagipula mereka adalah yang paling tidak kekurangan uang.

Sungguh saat ini Ethan begitu ingin langsung menendang Alex ke Afrika.

...----------------...

Teater kecil.

Di tempat lainnya.

"Hachimmm," Alex menggosok hidungnya lantaran gatal. Tidak ada angin tidak adak hujan, hawa dingin tiba-tiba saja menyerang, membuat bulu judulnya berdiri.

"Siapa yang berniat buruk padaku?" gerutunya.

"Apakah kamu salah melakukan tugas lagi? Pasti bos yang berfikir hendak menghukummu lagi," sahut teman di sebelahnya setelah menggerakkan pion kuda.

Alex adalah salah satu bawahan terpercaya bos mereka. Hampir kebanyakan tugas dilimpahkan padanya. Tapi anehnya Dia selalu berakhir dihukum. Dari mulai hukuman ringan sampai ke berat.

"Heh, omong kosong. Aku selalu melakukan tugas ku dengan benar. Lihat saja, tugas yang baru saja bos perintahkan. Aku akan mendapat hadiah besar darinya," ucap Alex sombong. Setelah mengatakan itu tatapannya kembali teralih pada papan catur, memikirkan gerakan selanjutnya.

Yang lain mendengarnya saling melemparkan tatapan.

"Memangnya tugas apa yang kamu kerjakan?" tanya teman satunya yang tak ikut bermain.

Alex menggerakkan tangannya, pion kuda hitam dimakan, lalu Dia menjawab, "Mencari orang pintar."

"Guru maksudnya, ohh, apa untuk pelajaran tambahan bos muda. Bukankah itu hal mudah."

"Kau salah. Pikiranmu terlalu dangkal. Itulah kenapa bos tak menaikkan pangkatmu," Dia membusungkan dada dengan bangga. Memang hanya dirinya yang pintar di kelompok orang ini.

"Orang pintar yang dimaksud adalah.... dukun. Haihh, aku hampir saja kesulitan mencarinya. Terlalu banyak pilihan. Apalagi bos meminta yang terbaik," tangannya menggaruk kepala, terlalu bingung memikirkan balasan selanjutnya, rasanya dimanapun Dia bergerak, kemenangan tak berpihak padanya. Tapi Dia menahan ekspresi bingungnya. "Akhirnya aku memilih tiga kelompok dengan divisi yang berbeda. Hoho, dukun pun ada divisinya. Kalian pasti baru tahu kan."

Sambil memperhatikan sekeliling tangannya bergerak diam-diam.

Yang lain terlalu shock dengan kabar yang diterima sehingga tak lagi memperhatikan kapan catur.

"Benar-benar tugas yang sulit. Tapi tak masalah, selama bonusnya besar, hehehe. Nanti aku akan traktir kalian semua makan enak. Skak, aku menang, cepat-cepat bayar taruhannya,"

".............?"

"Sepertinya ada yang tak benar!?"

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!