Berawal dari pernikahan yang dipaksakan dan berujung rumah tangga yang di hancurkan oleh pelakor...
Apakah Anita akan menangis dan merebut kembali suaminya??
Ohh.. tidak harga diri itu penting menurut Anita jika memang suami nya lebih memilih pelakor itu yaa serahkan saja itung-itung membantu orang yang tidak mampu mencari mendamping hidupnya. Dan memberikan barang bekas nya pada orang lain selagi masih bisa di manfaatkan kenapa tidak?
Agar tak mubazir ucap Anita.
Jahat memang mulut Anita mengatakan jika suaminya adalah barang, tapi dengan begitu ia tau apa saja yang di lakukan suaminya di luaran sana.
Apalagi soal selingkuh dan KDRT yang pernah di lakukan oleh suaminya semakin membuatnya yakin untuk menyumbangkan suaminya itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Dan kalau dipikir selingkuh itu macam penyakit yang tak ada obatnya selain mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sesampainya di rumah setelah perjalanan jauh Anita segera membersihkan diri di susul oleh anak dan suaminya.
Ia memanaskan masakan yang di bekali oleh keluarga Andi, Ibunya Andi sempat menangis saat Anita pamit pulang karena Ibu dari Andi sudah menganggapnya sebagai anaknya sendiri.
Setelah kabar kelulusan mereka Ibunya Andi sebut saja Mama Wulan sudah tidak pernah bertemu dan mengetahui kabar dari Anita lagi.
Ia sangat berterimakasih pada Anita karena hanya Anita lah yang mau berteman dengan Andi, selama mereka masih sekolah.
Flash back on...
Anita yang sedang kabur dari mata pelajaran matematika, ia beralasan ingin bu4ng 4ir k3cil.
Setelah sampai ia malah di kejutkan oleh seorang lelaki yang berjongkok di sudut kamar mandi yang pintu terbuka, lelaki itu menutupi wajahnya dengan lutut meringkuk menangis.
Anita mendekati lelaki tersebut, ia melihat bahwa baju dari anak laki- laki tersebut basah.
"heii... Kamu ngapain?
Setelah melihat siapa yang mengajaknya berbicara anak laki-laki tersebut malah histeris.
" ampun ampun sudah ampun" ucap lelaki itu sambil memepetkan tubuhnya ke sudut kamar mandi.
"hee... Jangan takut boleh kenalan? Ucap Anita menyodorkan telapak tangan di depan anak laki- laki itu.
" A-andi" ucapnya sambil menggapai telapak tangan Anita.
"oh.. Nama kamu Andi, aku Anita bangun yook jangan disini" ucap Anita dengan menggandeng lengan anak laki-laki tersebut.
Anita mengajaknya ke bawah pohon besar yang berada di samping sekolah.
"kamu kenapa bisa di kamar mandi? Mojok? Kenapa juga baju mu basah?" pertanyaan beruntun dari Anita malah membuat Andi termenung.
Ia tak percaya jika masih ada yang ingin tahu akan keadaan dirinya selain orang tuanya.
Andi pun tak segan menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, ia adalah korban bully dari teman sekelasnya, dan yang mem bully nya adalah anak-anak perempuan di kelasnya.
Makanya di saat ia melihat Anita di awal tadi, ia mengira bahwa Anita adalah salah satu dari yang mengerjainya tadi.
Andi di tarik paksa oleh ke enam teman perempuan sekelasnya menuju kamar mandi saat jam istirahat, lalu kepala Andi di masukkan kedalam penampung air hingga ia banyak menelan air di dalam bak penampungan air tesebut.
Tidak hanya sekali namun berkali- kali hingga keseluruhan wajah Andi memerah, setelah alarm tanda masuk kelas berbunyi baru ia di tinggalkan oleh teman- temannya sendirian di kamar mandi.
"kamu mau nggak berteman sama aku?" ucap Anita setelah ia mendengar cerita dari Andi.
"kamu mau jadi teman ku, beneran?" ucap Andi tak percaya bahkan ia sampai menggoyang- goyangkan tubuh Anita.
"iyaaaa... Sudah iih pusing tau" ucap Anita.
Kriiiiing....
Alarm tanda bel pulang sekolah berbunyi.
"ke kelas ku dulu yok ntar baru ke kelas kamu, aku takut kalau teman yang mem bully mu itu masih menunggumu di kelas"ucap Anita sambil melangkah kan kaki.
Dan benar saja dugaan Anita teman yabg mem bully Andi masih di kelas menunggu Andi, untuk melanjutkan kegiatan mereka yabg sempat tertunda.
" kamu siapa?"ucap teman kelas Andi.
"aku temennya Andi, mau ambil tasnya Andi" ucap Anita lantang.
"berani betul kamu masuk kelas orang tanpa izin" ucap salah teman Andi yang lain.
"kamu aja berani kok Bully Andi di dalam lingkungan sekolah" ucap Anita tak gentar.
Andi yang takut jika Anita kalah, ia hanya bisa menarik- narik kecil baju Anita dan berbisik.
"udah yok biarin aja tas aku ayo pulang" ucap Andi menahan takut.
Anita tak menggubris perkataan Andi ia malah langsung menyelonong masuk pengelihatannya mengedar ke seluruh ruangan, memindai sesuatu yang di carinya.
Tak lama ia menemukan tas yang berada di atas lemari yang ia duga adalah milik Andi yang sengaja di lemparkan ke atas lemari yang cukup tinggi.
Anita dengan santai menggeret kursi ke arah depan lemari menaikinya dan menggambil tas milik Andi dan menyerahkan pada si pemilik.
Lalu Anita keluar ruangan ia sempat berdiri di ambang pintu kelas Andi dan berkata.
"jangan sampai ada yang menggangu Andi kalau aku sampai tau kalian ganggu Andi liat akibatnya" ucap Anita dengan aura yang mencekam.
Seluruh mahluk bernafas di dalam ruang kelas tersebut serasa tercek!k saat Anita mengeluarkan ancamannya, entah Khodam apa yabg di miliki oleh Anita sehingga bisa melumpuhkan mental musuh hanya dengan berbicara saja.
Sesampainya di gerbang sekolah Anita dan Andi berpisah Anita berpesan jika Andi harus bisa menjaga dirinya saat Anita tidak ada, jangan pernah takut selagi kamu benar.
Sesampainya di rumah Anita mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa saat ia sudah selsai makan siang dan beristirahat beberapa menit.
Anita menyempatkan tidur siang, karena sorenya ia akan ikut ekskul voli.
Setelah selesai ekskul voli Anita melajukan kendaraannya untuk pulang.
****
Di gerbang sekolah ia sudah di sambut oleh Andi yang sudah menunggu ya sedari tadi.
"siput sampai berakar aku nungguin" ucap Andi dengan bibir monyong lima senti dan jangan lupa tangannya yang selalu meliuk-liuk yang membuat Anita tertawa.
Keduanya memasuki kelas masing- masing dan berjanji akan ke kantin bersama.
Anita bersama keempat teman nya berjalan menuju ke arah kelas Andi, Anita sudah bicara semua tentang Andi dan temannya setuju jika Andi ikut bersama mereka.
Di dalam kelas Anita tidak melihat siapa pun alias kelas sedang kosong.
Di tengah kebingungan Anita di kejutkan oleh suara seorang pria dari arah belang mereka.
"kamu cari si banci ya? Tuh di belakang kelas lagi jadi bulan-bulanan Febby sama grup nya" ucap anak laki-laki tersebut.
Anita dan kawan- kawan pun bergegas menuju kebelakang kelas Andi, setelah ia berterima kasih.
*****
Setibanya Anita Cs di belakang kelas Andi mereka di kejutkan oleh sesuatu yang memang tidak pantas, Andi di paksa menggunakan rok dan juga jilbab oleh teman sekelasnya.
Anita yang sudah tidak sabar pun langsung maju mendorong anak perempuan yang berambut kuncir kuda, lalu ia dengan kuat menarik tangan Andi dan mengajak nya berlari dari area belakang kelas Andi.
Setelah kejadian itu tidak ada lagi pembullyan terhadap Andi, dan sejak saat itu pun Andi dan Anita Cs berteman.
Andi pun tak sungkan mengajak Anita Cs bermain kerumahnya, hanya untuk sekedar mengobrol dan bergosip.
Mamah Wulan pun sudah pernah membawa Andi ke psikiater, dokter di sana mengatakan jika yang di alami oleh Andi adalah hal alami atau tidak di buat buat. Dan akan pulih jika memang sudah saatnya, dan saat itu lah yang selalu di tunggu oleh Mamah Wulan.
Orang tua mana yang senang jika anaknya mengalami kelainan mental?
Mamah Wulan senang ketika Andi mengatakan akan ada teman yang datang namun temannya adalah anak-anak perempuan.
Bagi Mamah Wulan biarlah jika memang teman- teman anaknya wanita semua selama di rumah ia akan mengawasi mana tau ada hal yang tidak pantas.
Namun selama berteman dengan Anita Cs yang di rasakan oleh Mamah Wulan adalah Andi yang semangat sekolah dan tidak pernah merasakan sedih lagi akibat di rundung oleh teman sekelasnya.
Andi pun mulai mengikuti beberapa kegiatan ekskul di sekolahnya.
Mamah Wulan sangat senang dan berterima kasih pada Anita Cs terutama Anita karena jika anaknya tidak di temukan oleh Anita mungkin Andi akan meminta untuk berhenti sekolah seperti yang sudah-sudah.
Flash back off..