Season 1~
Seorang wanita yang dikhianati sang suami. Memiliki wanita kedua dalam hatinya. Membagi cinta dan kasih sayang.
Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan?
Dendam, penghianatan dan penyesalan.
Kisah masa lalu yang selalu mengiringi perjalanan hidupnya.
Pemeran utama bukan wanita lemah. Dia licik dan tak berperasaan.
Kimberly lebih mengerikan dari yang di ketahui orang. Bahkan suaminya sendiri.
Ia seperti malaikat maut berwajah polos yang memegang senjata api di balik punggungnya.
Akankah takdir membuatnya bertahan atau melepaskan?! Lalu akankah ia menemukan kebahagiaan setelah melewati hujan badai?!
🌸
Season 2~
Setelah merasakan pengkhianatan mantan suaminya, Kim merasakan hatinya beku.
Sikapnya semakin dingin dan tak tersentuh.
Namun lelaki tak tahu malu itu mampu mengetarkan sudut hatinya yang kosong.
“Oh Mr Mafia.”
Akankah Kimberly berbahagia setelah ini ataukah kisah Wanita Kedua akan terulang kembali?!
Alur lambat,santai, tidak buru-buru! Yang suka cerita dengan ritme cepat, cerita ini bukan pilihan. Namun kalian bisa coba baca aja dulu, siapa tau malah ketagihan ✌😂
Follow IG me @mhemeyyy_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Kedua 23
Follow IG me @mhemeyyy
⤵
Tengah malam Kim kembali ke kamarnya, ia tak mendapati suaminya berada di sana, baguslah jadi ia tak perlu beradu mulut dengan lelaki itu.
Malam ini cukuplah ia mempermainkan Alex, tenang saja masih ada hari besok.
Namun harapan hanya tinggal harapan, dini hari sekitar pukul 3 pagi Alex masuk ke dalam kamar dengan keadaan yang mengenaskan. Mendapati istrinya terlelap di atas ranjang membuat ingatannya kembali pada kejadian saat makan malam tadi.
Namun melihat wajah polos istrinya yang terlelap membuat emosi Alex menurun dengan sendirinya, bagaimanapun ia tak akan bisa marah di hadapan istrinya, ia sangat mencintai Kim. Namun di sudut hatinya yang lain ia juga mencintai Viola. Ia tak bisa memilih antara dua wanita ini, ia mencintai keduanya, anggaplah ia serakah dan egois tapi ini semua sudah terlanjur. Kim dan Viola punya tempat tersendiri di hatinya.
Namun apapun yang menjadi alasan Alex, tetap saja itu tidak akan di terima oleh para wanita. Mana ada wanita yang rela membagi suaminya untuk wanita lain. Namun ketika hati sudah terbagi, cinta hanyalah omong kosong.
Alex terlelap di samping Kim yang tidur dengan posisi membelakangi nya. Tidak akan ada kata manis atau kecupan sebelum tidur.
***
Pagi harinya, Kim tersentak kaget ketika mendapati Alex berada di sampingnya. Wanita itu segera bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sekarang ia tak terlalu suka berada di satu ruangan dengan Alex.
Setelah ia selesai dengan ritual mandinya, Kim keluar dan mendapati suaminya sudah terbangun. Namun Kim tak perduli, ia bahkan hanya melirik sekilas saja.
Tak ada lagi sapaan sayang, hanya ada lirikan sinis yang di perlihatkan Kim.
Setelah sudah rapi dan bersiap keluar dari kamar, tangannya di cekal oleh Alex. Kim menatapnya kemudian menyentak tangan yang di pegang Alex dengan keras.
Rahang Alex mengeras, ia kesal dengan perlakuan Kim yang tak menghargainya. "Aku hanya ingin bicara."
"Katakan!" jawab Kim datar tanpa menatap Alex.
"Jangan seperti ini, aku juga masih suamimu. Kenapa kau berubah terlalu banyak?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Alex.
Kim berdecak malas. Pikirnya, kau ini memang benar-benar bodoh atau hanya pura-pura bodoh. Kau masih saja tak menyadari kesalahanmu.
"Aku hanya menyesuaikan dengan apa yang kamu lakukan padaku, adil bukan?! Beruntunglah kau karena aku masih menjadi istrimu sampai saat ini." balas Kim tajam kemudian berlalu meninggalkan Alex yang tertikam dengan ucapannya.
Alex lupa bahwa setelah semua yang terjadi, Kim masih berdiri di sampingnya sebagai istrinya. Lalu apalagi yang kau inginkan Alex? Ingin Kim bersikap biasa saja seperti sebelumnya? Bermimpilah, itu tak akan terjadi.
Setelah selesai mandi, Alex langsung turun ke meja makan, disana ia lihat anak dan istrinya sudah mulai sarapan tanpa menunggu kehadirannya. Hatinya terasa sakit, ia benar-benar tak di anggap disini.
Ia mendekati putra dan putrinya namun sebelum mendaratkan kecupan pada keduanya, Alex lagi lagi tertampar dengan ucapan Kiana.
"Jangan bersikap manis kalau hanya untuk menyakiti kami, Dad!" Kia menatap Alex dengan tajam seolah menghakimi.
"Kia hanya salah paham, Nak."
"Kami sudah mengerti Dad, kami bisa melihat dan mendengar." sahut Kalvin yang baru saja semalam bersikap manis dengan Alex.
Mengenai semalam itu memang rencana kedua anaknya untuk melihat keadaan ayah nya. Ternyata sangat buruk. Sebagai anak-anak yang cerdas, Kiana dan Kalvin cukup mengerti tentang apa yang tengah terjadi, apalagi berita tentang Alex dan Viola bersliweran di Tv, itu semakin membuat kedua anaknya geram dengan Alex.
Kim sudah memberikan pengertian namun anak-anak tetap membelanya.
"Bisakah kita lanjutkan sarapan saja?" tanya Alex mengalihkan perhatian, karena merasa hawa panas sudah menyelimuti ruang makan ini.
"Kami kenyang, Mom!" ucap kedua anaknya langsung turun dari kursi dan meninggalkan ruang makan.
Alex hanya menghembuskan nafas pelan. Kemudian beralih menatap Kim yang seolah tak terganggu sama sekali. Wanita itu tetap melanjutkan sarapan dengan tenang.
"Kenapa kau diam saja?"
"Lalu aku harus bilang apa?!"
"Setidaknya berilah anak-anak pengertian." walau bagaimanapun Alex sangat mencintai anaknya terlepas dari apa yang terjadi saat ini.
"Apa aku harus mengatakan kalau mereka akan punya Mommy baru?!"
***
Di kantor, Alex tengah memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa pusing. Saham Greyson Group's semakin hari semakin menurun. Ini tidak akan baik untuk perusahaan, secepatnya ia harus mencari solusi yang terbaik.
Abi yang mengerti hanya bisa terdiam karena usahanya tak membuahkan hasil, baru kali ini gagal dalam menangani masalah.
"Tuan!"
"Kita harus melakukan konferensi pers."
"Untuk apa? Itu akan semakin menyulitkan."
"Untuk mengkonfirmasi berita tersebut, Tuan. Setidaknya kalau media mendengar langsung, ini tak akan menjadi perbincangan lagi. Setelah itu beritanya pasti akan menghilang dengan sendirinya,"
"Kau yakin?"
"Saya yakin, Tuan!" jawab Abi penuh percaya diri. Siapa yang akan tahu bahwa di balik ucapan Abi tersimpan arti yang mendalam.
"Aturkan jadwal untuk besok dan aku akan menemui Viola hari ini."
"Saya mengerti!"
Setelah kepergian Abi, lelaki itu mencerna ucapan asistennya. Memang benar seharusnya akan seperti itu, saat ini media masih belum bisa menuliskan berita apapun karena tak ada konfirmasi baik dari pihak Alex maupun dari Kim selaku istrinya.
Namun siapa yang tahu, akan ada berita yang lebih heboh lagi terkait ini semua.
Alex pergi meninggalkan kantor menuju rumah Viola, istri keduanya. Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan Moskow yang tak begitu ramai mengingat ini masih jam kerja.
Alex memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah sederhana itu.
Tanpa mengetuk pintu lelaki itu langsung masuk ke dalam rumah. di ruang keluarga, di lihatnya istri, anak dan mama mertuanya duduk sambil menikmati gosip terkini.
"Sayang, kau datang?!" sapa Viola manja.
"Halo Mama, lama tidak bertemu." sapa Alex pada wanita paruh baya tersebut. "Kapan Mama datang?"
"Oh Alex, Mama datang kemarin." wanita paruh baya tersebut menjawab sambil membawa Velyn menjauh dari ruang keluarga.
Memberikan ruang untuk pasangan suami istri itu berbicara.
"Ada apa, kenapa kau datang tiba-iba?"
"Besok datanglah ke kantor, aku akan melakukan konferensi pers tentang berita ini." ucapan Alex membuat Viola berteriak kegirangan walau hanya dalam hati. Sebentar lagi, ia akan di akui sebagai istri seorang Alexavier Hansel Greyson.
"Lalu bagaimana dengan istrimu?!"
"Istriku sudah tahu semuanya, aku sudah menceritakannya."
"Lalu, apa kau akan meninggalkanku?" menatap Alex dengan wajah sedih dan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Tidak ada yang akan aku lepaskan. Kau dan Kim akan tetap menjadi istriku."
"Apa istrimu tidak marah melihat ini semua?" tanya Viola dengan suara lirih, namun di dalam hatinya ia berteriak marah. Kenapa istri Alex tidak marah dan meminta cerai saja, bukankah Kim tidak akan mau menerima kesalahan apapun.
Tidak ada yang perlu Alex jelaskan. Ia memilih tak menjawab.
Dalam mimpimu sekalipun kau tak akan di biarkan bahagia, sudah cukup lima tahun kau berbahagia bersama Alex dan hartanya.
***
Malam semakin larut, dinginnya malam tak membuat Alex segera masuk ke dalam kamar. Kim tak ada di kamar, ia memilih menyalakan rokok di balkon. Seperti malam sebelumnya, saat pulang tak ada yang menyambutnya, ia hanya bisa diam dan langsung masuk ke kamar. Ia sedang tidak ingin berdebat dengan Kim atau anak-anak.
Mungkin pikir Alex ini hanya kemarahan sementara, mungkin mereka akan kembali saat bisa menerima keadaan.
Alex sudah di buta‘kan dengan harta dan kedudukan. Ia berpikir bahwa semua pencapaiannya bisa meluruskan segala hal. Namun ia tak bisa mengembalikan kehidupan yang terlanjur berantakan.
Suara pintu terbuka membuatnya menoleh, ternyata itu Kim. Alex langsung membuang rokoknya dan masuk ke kamar. Namun tak sama sekali Kim menyapa atau meliriknya.
"Darimana?" tanya Alex basa basi.
Kim yang mendapat pertanyaan hanya melirik sekilas tanpa menjawab.
"Bagaimana kabarmu hari ini?"
"Apa matamu buta? Apa pendengaran mu juga bermasalah? Kau pikir aku akan baik-baik saja setelah semua kejutan ini?!" berondong Kim dengan kasar dan tajam. Tak perduli bagaimana perubahan raut wajah Alex.
"Ini hanya soal waktu, kau akan menerima ini seiring berjalannya waktu." menjeda ucapannya sebentar sebelum melanjutkan lagi. "Viola wanita yang baik, kau pasti akan cocok dengannya."
Kim semakin muak mendengarnya. Ia bersungut-sungut ingin mendebat suaminya malam ini. "Tidak ada wanita baik yang akan menikahi suami orang. Baik menurutmu belum tentu baik untukku, kau memang bodoh karena di buta‘kan oleh cinta."
"Kau hanya belum mengenalnya."
"Aku lebih mengenal siapa wanita mu daripada dirimu sendiri!"
Deg!
Alex tentu saja terkejut setengah mati. Bagaimana mungkin Kim mengenal istri keduanya, Kapan mereka bertemu. Itulah pikiran Alex saat ini. "Kau mengenal Viola?"
Kim hanya terkekeh sinis mendapati ucapannya. Oh jadi Alex tak tahu apapun tentang Viola, baguslah!
"Kau pikir?! Tidak ada wanita baik yang akan menyakiti hati wanita lainnya. Tidak ada saudara yang akan tega mengorbankan saudaranya sendiri, bahkan hubungan yang pernah terjadi tak berarti untuknya. Lalu baik yang kau maksud itu yang seperti apa?"
🌸🌸🌸🌸🌸
JANGAN LUPA LIKE • KOMENT • DAN BERIKAN VOTE! •