Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
"Ah, tapi tuan tetap lebih tampan dari mereka. " Cepat - cepat Morgan meralat ucapan nya sebelum kepala nya terpisah dari tubuh nya.
Morgan meneguk ludah nya susah, pria di depan nya masih saja menatap nya layak nya seekor pemangsa yang sudah mendapatkan buruan.
Tanpa mengatakan apapun, Maximilliam pergi meninggalkan Morgan sendiri. Entah kemana tujuan pria itu, setidaknya Morgan dapat bernafas lega saat ini.
Disisi lain, di tempat yang jauh dari tempat nya tinggal. Angello membawa kedua pria itu ujian tinggal di salah satu hotel yang sedikit memiliki privasi yang lumayan. Mereka memesan dia kamar hotel agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di ingin kan selama Angello menjalankan misi.
Setelah mendapat kan kamar, Angello dan kedua pria yang tengah berselisih itu segera memasuki kamar yang berbeda. Angello memasuki salah satu kamar yang bersebelahan dengan kamar yang akan di tempati oleh Nick dan juga Andrew.
Angello melakukan hal tersebut karena dia merasa ada orang yang terus mengikuti nya sedari mereka meninggal kan bandara.
Mungkin hal itu di karena kan postingan yang di unggah oleh beberapa orang yang menyaksikan pertengkaran mereka di bandara, hanya saja Angello tidak ingin berurusan dengan penguntit ini. Masih ada hal yang lebih penting dari orang itu.
Setelah mereka masuk ke dalam kamar masing-masing, Angello langsung berjalan ke arah balkon kamar hotel nya. Sebelum nya, Angello juga sudah mengirimkan pesan padan Nick dan juga Andrew untuk menunggu nya datang.
Angello keluar dari dalam kamar, wanita itu duduk di kursi yang tersedia di balkon saat melihat beberapa penghuni kamar hotel tengah yang tengah menikmati sunset.
Karena mereka bertiga sampai di hotel ini tepat saat hari menjelang sore, alasan tentu karena tempat ini lumayan jauh dari perkotaan.
Langit sudah berwarna jingga, Angello berulang kali menguap karena menunggu para penghuni hotel itu untuk segera masuk ke dalam kamar mereka.
"Sial, apa yang sebenarnya mereka lihat. " Kesal wanita itu yang melihat semakin banyak orang yang dia di balkon kamar mereka masing-masing.
Awan perlahan berubah gelap, tapi wanita itu tak kunjung mendapati orang-orang itu yang berniat masuk ke dalam kamar mereka.
"Tidak ada cara lain. " Gumam nya, wanita itu berdiri dan menggunakan penutup kepala di hoodie yang dia kenakan.
Sedikit informasi, sebelum mereka pergi ke tempat ini. Angello dan kedua rekan nya menyempatkan diri untuk mampir ke tempat perbelanjaan, dan di sana Angello membeli beberapa pakaian yang sesuai dengan mode nya.
Angello berjalan mendekati pembatas balkon, wanita itu melihat ke arah bawah untuk mengetahui adakah penguntit itu di sana ataukah tidak.
Setelah di rasa aman, Angello kembali mengawasi orang-orang yang masih bertahan di balkon mereka masing-masing. Dan pada saat mereka lengah, Angello melompat naik ke atas pembatas balkon. Setelah lompatan pertama berhasil, Angello kembali melompat melewati sekat antara dua kamar hotel ke balkon kamar yang di tempati oleh Nick dan juga Andrew dengan cepat.
Hap...
Wanita itu berhasil mendarat dengan sempurna di balkon kamar dia pria itu, dia merunduk saat melihat seseorang yang di curigai sebagai penguntit ternyata memesan kamar hotel yang berhadapan dengan kamar yang di tempati oleh Angello.
"Orang gila, dia benar-benar mengerikan. " Umpat nya saat Angello melihat seorang pria tengah mengarahkan kamera miliknya ke arah kamar yang di tempati oleh Angello.
Wanita itu harus berjalan merunduk karena pria itu masih berada di sana, Angello berjalan dengan posisi jongkok. Dia mendekati pintu balkon kamar Nick dan Andrew.
Tuk...
Tuk...
Angello mengetuk pelan pintu berlapis kaca itu, tak lama Nick datang dan membuka pintu tersebut.
"Angello.. "
"Shutt... " Angello segera meminta Nick untuk diam.
Nick terlihat bingung, namun Angello segera menunjuk ke arah pria yang tengah memegang kamera di seberang kamar milik nya.
Tatapan Nick dan pria itu bertemu, dengan salah tingkah karena di tatap tajam oleh Nick. Pria itu bergegas membereskan kamera milik nya dan berjalan masuk ke dalam kamar.
"Dia sudah pergi, kau masuk lah. " Ucap Nick memberi tahu.
Meski Nick mengatakan itu, Angello masih tetap berjalan dengan posisi jongkok. Dia tahu orang seperti pria penguntit itu tak akan menyerah sebelum doa mendapatkan apa yang dia mau.
Setelah Angello masuk, Nick juga ikut masuk. Dan benar saja apa yang di fikirkan oleh Angello, jika pria itu masih mengintip. Nick benar-benar tak habis fikir, apakah ini dunia entertainment sebenarnya? di kelilingi oleh orang-orang yang memiliki obsesi yang sangat liar dan juga mengerikan.
Dengan cepat Nick menutup kembali pintu balkon dan menutup tirai agar pria penguntit itu tak dapat melihat keberadaan Angello di dalam sana.
Andrew yang tak tenang di tempat nya semakin tak tenang saat mendengar suara Angello yang ternyata sudah datang, pria itu sudah berkeringat dingin apalagi sedari tadi Nick selalu mengancam nya untuk mengatakan kejujuran jika tak ingin Angello memenggal kepala nya.
Angello yang berjalan ke tempat di mana Andrew sudah menunggu, dan Nick yang mengikuti Angello dari belakang membuat suasana di kamar ini sedikit sesak.
"Jadi? " Angello mendudukkan diri nya tepat berhadapan dengan Andrew.
Sedangkan Nick, pria itu membuka tas belanjaan mereka untuk mengeluarkan bir. Pria itu membawa banyak makanan dan minuman, lalu menaruh nya di meja yang berada di dekat mereka.
Andrew masih belum berani menatap Angello, dia selalu melirik ke arah Nick yang santai meminum bir milik nya.
"Aku... Aku... " Andrew merasa gugup sekarang.
"Katakan lah, aku tidak akan melakukan apapun jika kau benar-benar berbicara jujur. " Ucap Angello dengan sangat santai.
Tapi percayalah, kedua pria itu mengartikan ketenangan Angello sebagai sebuah tanda bahaya untuk mereka.
Nick yang tak ingin Angello semakin marah memberikan kode pada Andrew untuk mengatakan yang sebenarnya, dia tak ingin ikut di habisi oleh wanita itu karena kesalahan Andrew.
Andrew menarik nafas nya sebelum dia berbicara, " Ya benar, aku memang sepupu Kenan. " Ucap pria itu tanpa menatap pada Angello.
"Kau tahu apa yang tidak aku suka, Andrew Sttwin. " Ucap Angello dengan nada rendah.
Tapi di situasi menegangkan ini, Andrew seolah melupakan apa yang wanita itu tidak sukai. "ANGKAT KEPALA MU SAAT KAU BERBICARA DENGAN KU!! "
Benar saja, ketenangan wanita itu hanya bertahan sebentar. Bukti nya kini wanita itu membentak lawan bicaranya, " Kau sedang berbicara dengan ku, bukan pada kaki mu, Sialan. " Umpat Angello.
Andrew mengangkat kepala nya, pria itu menatap wajah wanita yang tengah dalam emosi yang tak terbendung. " Maaf, maafkan aku. " Gumam pria itu kecil.
"Aku tidak membutuhkan kata maaf itu sialan, yang aku butuhkan adalah penjelasan dari kebohongan mu selama ini. Dan apa saja yang telah kau sembunyikan dari ju tentang pria brengsek itu. "
Trnyta mauren bkn ibu kndungnya max?????
tp ko sok ngtur2 hdpnya max sih???
mna yg d jdohin pd ga bnr smua....
Akoh pusyiinnggg.....
pas bca ni,smbil mkir jg kl dnia hlu yg d bkin sm bpknya solen trnyta jauh bgt sm knytaannya...jd pgn gtok mreka...
gak sabar tunggu kelanjutannya
semangat kk utk upnya
semoga kk ttp sehat dan dlm lindungan yg maha kuasa
AAMIIN
skit bgt y jd angello....udh d khianati,bhkn d dnia khyalan pun trnyta solen msh ttp jd pngkhianat...
untng skrng udh beda alam....
Ga ngruh jg kl skandal'ny d sebar,scra smua orng udh tau jg....
enth pnya rncna apa angello sm cyne,yg pst jgn bkin rain end dlu..........
Duhhhhh....jd pnsran bgt.....