Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 Kembali ?
"Abang bagaimana ini? Apa kondisi papa baik-baik saja"? Ayyura masih khawatir, mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Sayang Kamu yang tenang ya, semoga papa Abbas baik-baik saja dan tidak ada yang serius". jawabnya sembari menggenggam lembut tangan istrinya.
"Aamiin Ya Allah semoga ya Bang". balas Yura.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit akhirnya mereka sampai di Rumah Sakit besar yang ada dipusat Kota itu.
Semua keluarga turun dari mobil dan segera melangkah lebar untuk melihat kondisi papanya Ayyura. Didepan ruangan itu sudah ada Mama Anna dan keluarganya Yura yang lain.
Mereka juga masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Assalammualaikum". ucap Ayyura dan keluarganya.
"Walaikumsalam, Yura". balas Anna dengan terisak.
Ayyura langsung memeluk sang mama dengan begitu erat, dan memberikan nya sedikit ketenangan.
"Sebenarnya ada apa ini ma"? tanya Ayyura kembali.
"Papa Kamu nak, Papa Kamu kecelakaan dan kondisinya cukup parah". jawab Anna dengan terisak dia benar-benar kalut malam ini.
"Mama yang sabar ya, Ayyura yakin semuanya akan baik-baik saja, Allah pasti akan menolong papa". katanya sembari mengelus punggung sang mama.
Tidak lama berapa orang yang memakai pakaian dan jas putih keluar dari dalam ruangan itu.
"Permisi, dengan keluarganya Tuan Abbas"? tanya pria paruh paya yang usianya tidak jauh dari Abbas.
"Iya kita keluarga nya". sahut Ayyura cepat.
"Kita sedang membutuhkan banyak darah saat ini".
"Karena keadaan tuan Abbas sangat kritis didalam. Persediaan darah dirumah sakit ini, tidak ada yang sama dengan golongan darahnya Tuan Abbas"
"Golongan darah tuan Abbas sendiri terbilang sangat langkah". ujar Dokter itu menjelaskan.
"Kalau boleh tahu, apa golongan darah papa mertua saya Dok"? potong Aydeen cepat.
"AB negatif". jawab Dokter itu kembali.
"Hah AB negatif"? semua orang menatap Dokter itu dengan rasa tegang sekaligus kaget.
Karena darah yang disebutkan barusan termasuk darah yang terbilang langkah didunia.
"Apa Dok AB negatif? Papa saya golongan darahnya AB negatif"? sentak Yura tiba-tiba.
"Iya Nona benar, apa anda memiliki darah yang sama dengan papa anda"? tanya Dokter itu.
"Tidak .. dia bukan putri kandungnya mereka"! bantah salah satu saudaranya Mamanya Ayyura.
"Maya jaga ucapanmu"! sergah Anna dengan emosi.
"Tapi benar Kak, dia bukan anak kandungnya kalian". sambungnya lagi.
Ayyura terbelalak saat mendengar kenyataannya kembali, bahwa pria paruh baya yang sedang berjuang didalam sana itu bukan papa kandungnya.
"Ayy .. Kamu gak papa"? lirih Aydeen sembari memeluk sang istri memberinya sedikit kekuatan.
"Jadi apa tidak ada satupun diantara kalian yang memiliki darah AB negatif? Biasanya yang dapat memiliki darah yang sama hanya Anak dan Ayah". ucapnya kembali dengan khawatir.
"Apakah putri kami satunya didalam tidak dapat mendonorkan darahnya untuk suami saya Dok"? sela Anna dengan rasa takut memuncak.
"Maaf Nyonya Anna, walaupun kondisinya tidak separah Tuan Abbas. Namun Nona yang didalam saat ini belum sadar, biarkan saya mengeceknya terlebih dulu, apakah golongan darahnya cocok dengan tuan Abbas apa tidak". balasnya.
"Ya pasti cocok lah Dokter. Dia adalah anak sah dari Kakakku dan Bang Abbas". sindir Maya menatap nyalang pada Ayyura.
Dari dulu Ayyura sangat dikucilkan oleh keluarga Mamanya. Mereka tidak ada yang menyukai kehadirannya, semejak Yura diangkat dan tinggal dirumah mewahnya Abbas.
Jujur mereka membenci Yura karena mereka semua menganggap Yura telah mengambil separuh kasih sayang, cinta, dan kebahagiaan milik keponakannya.
"Baiklah kita akan segera mengeceknya lebih dulu".
"Kalau begitu kita pamit dulu". ujar Dokter itu lalu pergi dari kumpulan keluarga Abbas dan Addison.
"Tunggu ma, siapa yang ada didalam"? tanya Yura.
"Begini nak .. Hmm itu eehh". Anna gugup sampai tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Ada apa ma? siapa didalam"? tanya Yura sekali lagi.
"Didalam ada keponakan kami tersayang kenapa"? ketus Maya dengan sinis.
"Keponakan? Siapa Anty"? tanya Yura suaranya mulai bergetar dan sedikit takut.
"Siapa lagi kalau bukan tunangannya Aydeen". jawabnya dengan enteng.
"Hah? Sebenarnya ini ada apa"?
"Kami semua tidak mengerti". sahut Hanna yang sejak tadi hanya menyimak.
"Iya Kak Hanna, didalam ada Malika. Menantu kakak telah kembali sekarang". jawabnya dengan wajah yang sudah berbinar.
"Apa? Wanita ular itu kembali"? sentak Azzahra.
"Hah? Wanita ular ? siapa yang kau maksud itu"? sergah Maya menatap nyalang pada Azzahra.
"Dia memang wanita ular, mana ada wanita baik-baik yang kabur dihari pernikahannya"? jawabnya dengan itonasi mengejek.
"Sudah cukup! Kalian sibuk bertengkar saja"!
"Azzahra cukup"! ujar Hanna menengahi.
"Apa Malika kembali"? tanya Aydeen sembari mengernyitkan dahinya. Rahangnya mengeras saat tahu wanita yang membuatnya patah hati 3 bulan lalu telah kembali. Wanita yang sudah berhasil memporak-porandakan hati dan perasaanya.
Ayyura tersenyum kecut dibalik cadarnya.
Apa dia kembali?
Baru saja dia dan suaminya belajar untuk bisa saling menerima satu sama lain. Tapi dia malah kembali.
"Iya Aydeen kekasihmu telah kembali". jawabnya.
"Maaf Maya sebelumnya. Aydeen tidak memiliki kekasih saat ini. Dia hanya mempunyai seorang istri, dan kami hanya memiliki satu menantu saja tak lain itu hanya Ayyura seorang". jawab Hanna tegas.
"Benar kata mami. Kami keluarga Addison hanya bisa menerima satu wanita saja, dan itu Ayyura". balas Zahra dengan seringai tipis dibibirnya.
"Tapi Kak Hanna, kita belum tahu alasan dia pergi karena apa, hmm". bujuk wanita itu yang usianya lebih muda berapa tahun dari Anna dan Hanna.
"Dia putri kandung dari keluarganya Bang Abbas dan Kak Anna, lagi pula dia adalah tunangannya Aydeen".
"Aku yakin Aydeen juga masih sangat mencintainya". ucapan demi ucapan itu membuat hati Yura begitu sesak dan sakit mendengarnya.
Dirinya seolah hanya sebatas wanita pengganti ditengah-tengah hubungan Aydeen dan juga Malika.
"Cukup"!!! teriak Aydeen dengan lantang.
Semua kaget dengan teriakan yang menggelegar, Mereka semua menatap Aydeen dengan takut.
Aydeen menatap Maya dengan begitu tajam dan mengintimidasi, dia benar-benar muak sekarang ini.
Untuk apa wanita itu kembali?
Apa dia sudah tidak punya malu lagi?
Aydeen mengusap wajahnya kasar dan merutuki kebodohan dirinya yang datang ke rumah sakit ini.
semakin kesini akan semakin seru