SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU
Di salah satu rumah sakit ternama di salah satu kota terpadat Surabaya. Seorang wanita hamil tengah berjuang melahirkan anak bungsunya. Ini merupakan kelahiran anak keempatnya. Yang seharusnya lebih mudah dengan pengalaman melahirkan tiga anak sebelumnya. Tapi karena sebuah insiden, bayi yang seharusnya terlahir sebulan lagi. Harus terlahir secara prematur hari ini.
"Ayooo, buuuu tarik nafas,, hembuskan,, tarik nafas hembuskan," intruksi dokter kandungan.
Disya merasakan rasa sakit, seakan tubuhnya terbelah menjadi dua. Namun, demi sang anak di dalam perutnya dia menahannya. Dan mengikuti arahan dari Bidan.
"Uhhh, huuuuu,, sakitt dok.,,ahhhhh,,uhhhhh,"
"Sekali lagi bu,, ikuti aba-aba saya. Tarik nafas,,, hembuskan,, tarik nafas....1 .....2.....3... dorooong...."
"Uhhhh,, waaaahhhhhh,, uuuuhhhh,, Aghhhhhhhh."
Keringat bercucuran seperti air yang tumpah. Menjelaskan begitu beratnya usaha seorang ibu dalam melahirkan. Tak peduli dengan nyawanya sendiri, segala usaha diupayakan, untuk sebuah kehidupan makhluk kecil di dalam perutnya.
Dengan satu tarikan nafas terakhir yang Disya keluarkan dengan sekuat, akhirnya seorang bayi cantik terlahir di dunia.
"Alhamdulillah, putri bungsu ibu telah lahir dengan selamat dan sehat."
Dokter menggendong bayi yang masih berlumuran darah dan air ketuban, untuk mendekat kepada Disya.
Disya hanya mampu tersenyum lebar. Tenaganya sudah habis seusai melahirkan. Meski begitu tatapannya begitu lembut pada bayi yang baru lahir itu. Tanpa kekesalan ataupun rasa tidak suka.
"Cantik sekali. Baru kali ini saya lihat bayi baru lahir, yang secantik ini," kata dokter berkomentar. Dia mengatakan yang sebenarnya. Sebagai dokter yang telah menangani banyak kelahiran. Penilaiannya tak mungkin salah.
"Benarkah," balas Disya dengan lemah. Tapi masih tak menutupi kebanggan dalam nadanya.
"Benar, bayi yang sangat cant-,, ah tapi kenapa bayinya tak menangis."
Mendengar ucapan sang dokter, membuat Disya menjadi cemas. Putri bungsunya lahir secara prematur, Disya takut sesuatu yang buruk terjadi. Sebagai ibu dari tiga anak tentu dia paham betul apa jadinya jika bayi tak menangis saat baru lahir.
Bayi Ivy, yang dikhawatirkan semua orang, perlahan membuka matanya. Cahaya menyilaukan yang masuk membuat matanya berkedip-kedip untuk membiasakan. Setelah terbiasa yang menyambutnya adalah pemandangan yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Karena setiap terlahir kembali
Ivy selalu kembali di dalam ruang kelas. Dan tempat ini sama sekali tak terlihat seperti ruang kelas.
Melihat langit-langit putih yang tak dikenal sebuah pikiran menyala.
[Wahhh, apakah akhirnya aku berada di surga. Hehehe akhirnya setelah banyak keh-]
Rasa sakit tiba-tiba terasa di bokongnya. Rasanya seseorang memukulnya dengan keras.
[-Aww,, siapa yang memukulku. Sakit sekali, huuhuuu. Apakah di surga tetap merasakan sakit juga, Hikss,,huuuu.]
Ooeeee oooweeeeeekkk
[Siapa bayi yang menangis itu,, huuuu. Apakah kamu juga merasakan rasa sakit ku bayi.]
"Syukurlah," ucap dokter penuh rasa syukur.
Menepuk bokong bayi sebenarnya hanya stimulasi yang dilakukan dokter untuk mengejutkan saja. Tetapi kulit bayi yang baru lahir memang lebih sensitif dibanding orang dewasa. Ditambah bayi kali ini memiliki kesadaran orang dewasa. Jadilah reaksi yang terlalu berlebihan.
"Apa tidak apa dokter?" tanya Disya prihatin.
"Tidak apa bu semua normal. Untuk lebih yakin nya kita akan melakukan pengecekan menyeluruh nanti. Sekarang saya akan memandikan nantinya dulu.... Suster,, kamu mandikan bayinya dan taruh di ruang inkubator. Awasi perkembangan selanjutnya baik-baik."
"Baik dokter," seorang perawat menerima bayi Ivy dan membawanya untuk dimandikan.
...----------------...
Setelah beberapa jam terlewat, dengan segala apa yang Ivy alami. Ivy mulai memahami bahwa untuk ke-5 kalinya, dia telah terlahir kembali.
[Hufhhhhh]
Dan semenjak Ivy mengetahui itu. Kesekian kalinya dia telah menghelas nafas. Sepertinya hanya Ivy satu-satunya bayi yang baru lahir, tapi sudah memiliki beban berat.
Tapi bagaimana tidak memiliki beban. Jika dirinya telah dilahirkan untuk yang keempat kalinya. Dimana semua ingatan masih tersimpan jelas. Empat kali dia harus mengalami mati di usia yang tidak lebih dari 17 tahun.
Tak peduli bagaimana dia mencoba melawan. Takdir kejam itu tak bisa dia elak. Ivy bahkan pernah sekali mencoba berteman dengan protagonis wanita pada saat kelahirannya yang sebelumnya. Berharap keduanya bisa hidup rukun. Tapi kematiannya malah datang lebih cepat. Ivy sempat bertanya-tanya, apakah takdir begitu memusuhinya.
Apa kesalahannya dan keluarganya, hingga harus menemui takdir yang begitu menyedihkan.
Hingga tepat setelah kematiannya di kelahiran yang ke-empat, baru Ivy mengetahui. Bahwa selama ini dia telah hidup di dunia novel. Sang pahlawan wanita adalah orang yang terlahir kembali dengan kemampuan sistem. Tentu saja dia yang hanya manusia biasa tak akan bisa melawannya.
Novel itu berjudul 'Pembalikan takdir sang protagonis'. Dalam buku itu dimulai saat protagonis wanita terlahir kembali saat ulang tahunnya yang ke-15 tahun. Sejak saat itu sifat protagonis yang sebelumnya baik dan polos. Seketika berubah 180 derajat, menjadi kejam, licik, dan tak kenal ampun. Hal itu juga bukan tanpa alasan.
Di kehidupan protagonis wanita yang pertama, diceritakan sebagai pribadi baik, murni, dan polos. Sayangnya dia memiliki kelahiran yang amat rendah. Tapi sebenarnya tak ada yang buruk dalam awal hidupnya. Dengan keluarga harmonis yang membesarkannya. Tak ada yang kurang dalam hidupnya.
Semuanya masih berjalan baik sampai akhirnya dia memasuki masa SMA. Karena prestasinya dia berhasil diterima di sekolah elit. Sekolah yang memiliki alumni-alumni orang penting. Asalkan berhasil lulus, maka masa depannya pastilah akan cemerlang. Sayangnya itu adalah awal dari bencana yang harus dia alami.
Seperti novel pada umumnya jika ada protagonis wanita. Maka ada protagonis pria.
Bakat dan kepolosan yang dia miliki. Membuat protagonis pria jatuh cinta. Protagonis pria memanglah bukan orang biasa. Dia adalah salah seorang pewaris keluarga kaya. Meski ada perbedaan kedudukan. Tak menghalangi keduanya untuk memadu kasih.
Keduanya pun menjalin kasih. Bagai kisah Cinderella yang miskin, dicintai seorang pangeran, dan menjadi ratu.
Jika Cinderella memiliki ibu tiri sebagai antagonis. Maka disini sahabat masa kecil dari protagonis pria adalah antagonis nya.
Dengan gangguan sang antagonis, kehidupannya yang awalnya mulus menjadi kacau. Dari mendapat bullyan di sekolah. Hingga kehilangan satu-persatu keluarganya. Karena sang antagonis pula hubungannya dengan protagonis pria sempat beberapa kali merenggang. Tapi siapa protagonis wanita untuk melawan keluarga di belakang sang antagonis. Bahkan protagonis pria yang dia harapkan untuk melindunginya. Malah lebih mempercayai sang antagonis.
Pada akhirnya protagonis wanita kehilangan nyawa dengan dendam di dalam hatinya. Lalu terlahir kembali dengan sebuah sistem. Dengan sistem itulah protagonis memulai jalannya membalikkan takdir. Satu-persatu musuhnya dia hancurkan. Bahkan protagonis pria tak luput darinya.
Jika Ivy hanyalah pejalan kaki biasa. Dia hanya akan dengan senang hati menonton pertunjukan balas dendam dari protagonis wanita.
Masalahnya sang antagonis adalah saudari perempuannya yang terkasih. Dan dirinya sebagai adik dari sang antagonis, tak bisa lepas dari rencana balas dendam protagonis wanita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments