Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengurus makan
"Iya non, setelah ini bibi akan berhenti dari sini jadi jika non ingin bertemu bibi datanglah kedesa bibi, non tau bukan dimana tempatnya. Sekarang pergilah non waalaikumsalam" jawab bibi sembari pergi dari sana dengan cepat.
Setelah Raya pergi berlawanan arah dengan bibi sum, Raya pun menggunakan taksi karena bingung akhirnya raya pergi kembali ke makam kedua orang tua nya untuk berpamitan
Flashback off
Disinilah Raya sekarang di makam orang tuanya, karena akan pergi jauh jadi raya mencari penjaga makam untuk mengurus makam kedua orang tuanya.
Setelah mencari tau akhirnya saat ini Raya sudah menemukan rumah penjaga makam itu, Yang tidak jauh dari makam dan kebetulan sekali di depan rumah itu ada orang yang sedang duduk santai.
"Assalamualaikum pak, saya mau tanya?"
"Waalaikumsalam nona, ya ada yang bisa Sanya bantu?" Tanya bapak itu
"Begini pak, apa benar bapak yang mengurus makan Disni?" Tanya Soraya.
"Benar sekali nona, perkenalkan nama saya Agus saya penjaga makam disini"
"Alhamdulillah jika begitu pak, begini pak saya mau minta tolong untuk bapak bisa mengurus makan kedua orang tua saya, karena saya akan tinggal di luar kota. Apa bisa pak dan untuk biayanya akan saya kirim setiap bulanya"
"Kalau boleh tau makamnya dimana non?" Tanya pak Agus.
"Itu pak yang ada di blok A, yang baru di makamkan tadi siang dan perkenalkan nama saya Raya atau Soraya. Lalu bagaimana pak apa bisa?" Tanya Raya
"Insyaallah bisa non, semua yang ada disini juga begitu jika tinggal di luar kota dan kalau soal biaya seikhlas nya saja non. Ini nomer hp saya" ucap pak Agus
"Alhamdulillah jika begitu pak dan maaf ini untuk biaya awalnya, nanti seterusnya saya transfer ya pak" ucap Raya yang sudah menyiapkan uang nya.
Saat melihat uang yang di berikan Raya sangat banyak bagi penjaga makam itu pun terkejut.
"Nona ini sangat banyak, cukup segini saja" ucap pak Agus
"Gak papa pak, saya ikhlas jadi terima ya pak" Jawab Raya
"Baik nona Raya, terima kasih saya terima ya. Saya doakan semoga nona selalu di berikan ketabahan dan ke ikhlas dan serta di mudahkan segala urusannya, pokoknya kebaikan untuk nona" ucap pak Agus dengan tulus.
"Aamiin... terima kasih banyak pak atas doannya, semoga bapak juga sehat selalu, ohya ini nomer telpon saya pak di simpan jadi jika ada apa apa bapak bisa hubungi Raya. Sekarang Raya pamit ya pak terima kasih, assalamualaikum" ucap raya
"Aamiin, bapak juga terima kasih nona Raya hati hati di jalan, waalaikumsalam" ucap pak Agus.
Setelah berpamitan dengan pak Agus raya pun berjalan keluar wilayah pemakaman dan memesan taksi karena Raya ingin mencari penginapan untuk malam ini saja.
Setelah itu Raya akan pergi jauh tapi hanya sementara, dia pergi bukan karena kalah tapi dia akan kembali membalas semua ini dan mengambil rumah kenangan orang tuanya, raya mulai curiga jika meninggal kedua orang tua nya sepertinya karena sengaja.
"Aku Soraya Mayasari bersumpah, jika benar meninggal nya kedua orang tua ku bukan kecelakaan secara alami tapi karena di sengaja, maka akan ku balas kalian semua yang sudah membuat aku menderita jadi tunggu saja pembalasanku, aku kembali untuk membalas semuanya dan mengambil milik orang tua ku" ucap raya dengan penuh tekat yang kuat.
"Aku mau check isi tabungan ku dulu, karena aku harus punya uang untuk pergi semoga cukup" ucap Raya dalam hati
Lalu Raya membuka aplikasi m-beking, saat sudah terbuka betapa terkejutnya Raya saat melihat isi di dalam tabungan itu.
"Ini gak salah, apa aku salah masuk, coba ku ulang lagi" ucap Raya mencoba membuka kembali m- beking nya dari awal dan tetap sama.
"Ini bagaimana bisa sebanyak ini, apa mungkin bunda dan ayah yang mengisinya selama ini, aku memang tidak pernah melihat jumlah tabungan ku selama ini" ucap Raya dalam hati
"Jika begitu aku akan pergi keluar negri saja, agar tidak bertemu dengan orang orang yang ku kenal lagi, dan aku akan kembali pada saat yang tepat" ucap Raya dalam hati.
Bebera saat akhirnya Raya sampai di sebuah penginapan untuk menginap malam ini dan besok dia baru akan pergi dari kota ini, karena hari sudah sangat larut dan jadwal penerbangan nya adalah besok siang.
Setelah di dalam kamar yang Raya pesan, raya pun segera membersihkan tubuh nya dan berganti pakaian bersih.
Saat raya duduk di tempat tidurnya raya teringat orang tuanya yang telah tiada, lalu raya teringat sesuatu pemberian bibi sum yang katanya adalah titipan sang bunda.
Raya mengambil kotak itu, tapi saat akan membukanya raya tidak bisa karena terkunci,
"Bagaimana cara membuka kotak ini jika di kunci seperti ini, apa bibi lupa memberi kuncinya ya?" Tanya Raya pada dirinya sendiri.
Raya pun berpikir keras mencari cara untuk membuka kotak itu, lalu tanpa sengaja tangan Raya menyentuh kalungnya yang terbiasa dia mainkan saat raya dalam kebingungan, tapi lama lama dia baru teringat saat jika bandul kalungnya adalah sebuah kunci kecil.
"Eh... Apa kunci ini bisa membuka kotak ini, bunda pernah bilang jangan pernah lepas kunci ini, jangan jangan ini kunci untuk membuka kotak ini. Apa salah nya di coba" ucap Raya dan mencoba memasukan bandul kalunya ke lubang kunci dan tepat sekali, ternyata ini benar kuncinya.
"Wah.. beneran ini kuncinya, bunda memang terbaik" ucap Raya yang mulai sedih saat mengingat sang bunda dan ayahnya.
Saat kotak itu terbuka terlihatlah 5 buah kartu ATM, Dua buku sertifikat tanah kosong dan satu sertifikat dan surat kepemilikan sebuah rumah sakit dan surat untuk Raya dari Bundanya.
"Kenapa semuanya dari bunda, ayah gak titip pesan gitu?" Bingung Raya
Dengan perlahan Soraya membuka surat itu, entah kenapa saat memegang surat itu dia merasakan kesedihan mendalam.
Seakan akan surat itu di buat disaat orang itu sudah tau jika ini adalah surat terakhirnya.
Raya sampai tidak bisa membendung tangisannya, rasanya dia tidak sanggup untuk membacanya.
"Bunda, ayah, raya cuma mau bunda dan ayah. Jika benar kalian meninggal karena seseorang, tega sekali mereka apa salah ayah dan bunda" ucap Raya.
Raya sebenarnya bukanlah gadis yang cengeng, baru kali inilah ia tidak bisa menahan kesedihannya yang sangat dalam. Kematian orang tuanya adalah pukulan terbesar untuk Raya, tidak pernah terbayangkan di fikiran raya jika ia akan kehilangan kedua nya dalam waktu bersamaan seperti ini.
Setelah menenangkan diri akhirnya Raya pun membuka surat itu dan mulai membacanya dengan perlahan.
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak