NovelToon NovelToon
Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh.

Gadis Badas Transmigrasi Ke Tubuh Istri Bodoh.

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Kebangkitan pecundang / Penyesalan Suami
Popularitas:277.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar 4 bahasa, harus meninggal karena orang yang iri dengki kepadanya.

Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.

“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Ada Hubungan Apa Aruna Dan Alaric?

Makan malam pun selesai, semuanya pergi setelah berbasa-basi sebelum berpisah.

Bahkan Yura terus tersenyum geli pada Alaric, Yura terus mengingat saat tadi Alaric tersedak dan wajah pria itu memerah entah karena kesakitan atau menahan malu.

.

.

Di dalam mobil, Alaric mengelus perutnya.

“Ini salah mu, Al! Kenapa kau malah beralasan ingin menyapa mereka dan memesan makanan saat ditawari? Aku jadi makan 2 kali!“ sungut Sabrina, wanita itu pun mengelus perutnya yang kekenyangan.

“Ck! Kenapa kau rewel, padahal kau senang sekali makan satu meja dengan kekasihmu itu!“ balas Alaric.

“Jadi Anda berdua makan dua kali?“ tanya Eki, sang Assisten baru saja pulang dari rumah sakit untuk mengirim makan malam bagi keluarga Yura, dan ditelepon Alaric untuk mengendarai mobil karena tadi Alaric datang sendiri tanpa supir.

“Ada obat?“ tanya Alaric, perutnya benar-benar begah.

“Nggak ada, Pak. Kita berhenti dulu di apotek sebentar ya, Pak.“ Jawab Eki dan mencari apotek terdekat.

Saat menemukan Apotek, Eki keluar dari mobil.

Di dalam mobil Sabrina melirik Alaric, dia mencurigai sesuatu. “Al, aku mau nanya dong!“

“Jangan tanya aneh-aneh!“ Alaric menjawab ketus.

“Kamu suka Aruna?“ tanya Sabrina blak-blakan.

Alaric mendengus kasar, “Kau bilang aku gila karena menuduh mu sebagai wanita selingkuhan Tuan Yoga, tapi sepertinya kau lebih gila dariku... aku masih waras Sabrina! Untuk apa aku menyukai wanita bersuami!“

“Masa sih? Biasanya tebakanku selalu benar! Ah, ya... ngomong-ngomong tentang Aruna, aku dapat kabar dari Mas Emran kalo selingkuhan Kak Yoga minta dinikahi karena lagi hamil. Kamu juga pasti denger tadi, kalau Aruna sempat menanyakan kondisi kandungan dari mantan istri kak Yoga.“

Alaric berdecak sebal, “Terus, apa hubungannya dengan ku?“

“Ada lah! Kalau kau tertarik atau mungkin suka sama Aruna, rebut dia dari kak Yoga. Jadi lah pahlawan karena menyelamatkan Aruna dari lelaki lucnutttt seperti kak Yoga! Aku orang pertama yang akan mendukung mu... asal kita saling mendukung!“

“Bicara tuh jangan ngawur, Sabrina! Kalau Aruna masih menerima Yoga sebagai suaminya meksipun udah di khianati... percuma juga aku maju!“ Alaric malah emosi, dia jadi kesal sendiri karena Yoga menyelingkuhi wanita semenarik Aruna.

“Ekhm! Udah ada yang mulai terbuka nih, manggil Aruna tanpa embel-embel Nyonya!“ sindir Sabrina seraya terkekeh.

“Kamu!“ Alaric baru tersadar dia sudah terpancing.

“Alahhhh... udahlah! Aku janji bakal jaga rahasia kamu, Al. Aruna tuh kasihan loh, mau tau ceritanya nggak?“ Sabrina menaik turunkan alisnya.

“Ck! Aku nggak perduli!“ Alaric mengacuhkan Sabrina kali ini, dia harus jaga image-nya.

Namun Sabrina malah ingin terus memancing Alaric. “Kasihan banget Aruna, ya. Dia tuh setahun menikah sama kak Yoga terus disik-sa di rumah itu. Sering dikasih makan sama tempe tahu doang, nasi pun cuman seuprit. Belum kekera-saan fisik yang dilakukan suami, adik iparnya sama Ibu mertuanya. Kadang Aruna tuh diten-dang Paula, adik iparnya pas lagi disuruh-suruh. Ditam-par kak Yoga kalo pria itu lagi kesel katanya sih sering keinget mantan istri yang ninggalin dia. Terus... Mama mertuanya yang sering nyuruh setrika baju, masak, bebersih rumah belum ngurus si kembar. Kebayang kan rumah gede milik keluarga mereka, yang membersihkan cuma Aruna sendiri... padahal ada pembantu tapi mereka sengaja menyik-sa Aruna. Aku bahkan pernah memarahi Mas Emran karena diem aja nggak nolongin Aruna, Mas Emran bilang sering diancam ibunya agar nggak bantu Aruna.“ Sabrina bicara panjang lebar, dia mengetahui cerita itu dari Emran yang sering curhat karena tidak bisa membantu Aruna.

Kedua tangan Alaric mengepal erat, saat ini dia ingin sekali membunuh seseorang.

Keluarga sial-an! Umpat Alaric dalam hati.

.

.

Sementara di Apartemen sewaan milik Vania, Yoga masih bertengkar dengan mantan istrinya.

“Mulai sekarang, jangan ganggu aku! Aku akan memberikan fasilitas terbaik untukmu, tapi jangan pernah memintaku untuk menceraikan Aruna dan menikahi mu! Kau nggak pantas disandingkan dengan Aruna, dia adalah istri dan Ibu yang baik bagiku dan anak-anak. Kau hanyalah ingin memeras uangku lagi, kan!“ cibir Yoga, sejak mendengar Vania menghabiskan uang demi berkeliling dunia dan bersenang-senang, Yoga berubah ilfil kembali pada Vania seperti lima tahun ini.

“Oke! Berarti mulai sekarang aku akan bertindak lebih jauh dari ini, Mas! Karena kamu ingkar janji akan menikahi ku lagi setelah menceraikan Aruna tapi ternyata omong kosong! Aku akan menyebarkan video kita saat bercinta, gimana?“ Vania tersenyum menyeringai.

“Sebarkan saja dan aku akan melaporkan mu ke poli-si atas pencemaran nama baik dan penyebaran vide-o asusi-la!“

Mata Vania membelalak, dia malah diancam balik.

Sial! Padahal aku udah nggak mau kerjasama dengan Aruna lagi karena aku benci sama wanita itu! Tapi sekarang, sepertinya aku masih harus mengikuti keinginan Aruna.

.

.

Esoknya....

Makan malam itu sungguh membekas dalam ingatan Alaric, saat makan tidur maupun bekerja selalu terbayang wajah Aruna. Apalagi setelah mendengar kisah menyedihkan Aruna di keluarga Yoga, dia malah semakin kepikiran dan gelisah.

“Sial! Apa yang terjadi padaku?!“ Alaric membanting dokumen ke atas meja kerjanya dengan kasar.

“Eki! Kemarilah!“ Alaric memijit interkom di ruangan kerjanya.

Tak lama sang assisten pribadi masuk. “Iya, Pak.“

“Bagaimana keadaan Nona Yura?“

"Masih belum ada perkembangan signifikan, Pak.“

“Kau utus Awan untuk mengurus keluarga Nona Yura, aku ada tugas baru untukmu!“

“Baik, tugas apa Pak?“

“Cari informasi lebih detail atau lebih dalam lagi tentang Aruna, maksudku Nyonya Aruna istri dari Tuan Yoga.“

Wajah Eki terlihat penasaran, akhirnya dia bicara. “Pak, Anda benar-benar tertarik pada Nyonya Aruna. Pak, jangan ya Pak! Nanti Anda bisa dituntut karena jadi Pebinor!“

Tak!

Pena yang tadinya berada di atas meja melayang ke kepala sang assisten.

“Jangan banyak omong! lakukan saja! Cari tau juga tentang mantan isteri Tuan Yoga, aku beri kau waktu dua hari dan segera laporkan padaku!“

“Aduh berat, Pak. Ada bonus, kan?“

“Astaga, Eki!“ Alaric bersiap melempar map di meja ke arah Assisten nya itu.

Eki hanya cengengesan, dia pun cepat-cepat undur diri.

“Aruna...“ gumam Alaric, akhirnya dia menelepon Sabrina dan membuang harga dirinya.

“Halo, bisakah kita bertemu?“ ujar Alaric setelah sambungan tersambung.

“Ada apa nih, tumben banget ngajak aku ketemu? Jangan bilang, setelah kau memutuskan pertunangan kita... kau malah merindukan ku?“ goda Sabrina.

“Ck! Aku mau minta bantuan mu!“

“What! Seorang Alaric minta bantuanku? Ah shittttt... sial, pipiku sakit!“ terdengar suara tamparan di pihak Sabrina.

Alaric memutar bola matanya, dia juga sebenarnya tidak percaya jika dirinya bisa seperti ini.

“Mau bantu atau nggak? Kalau enggak, ya udah!“ Alaric tak sabaran.

“Eh, nggak sabaran banget sih! Minta bantuan apa?“

“Katamu, kau lumayan kenal dengan Aruna...“ Alaric menarik nafas untuk menenangkan hatinya sebentar, “Aku ingin bertemu dengan mu, tapi kau harus bisa mengajak dia. Aku ingin bertemu dengannya, tapi... jangan sampai dia tau ini adalah rencanaku.“

“Hfffff... Oke! Beres! Aku nggak akan bertanya, aku paham perasaan mu Al. Oh, ternyata benar... Aruna adalah spek wanita idaman mu, Al!“ terdengar tawa Sabrina menggema di ujung sana.

“Kau__“ Alaric ingin mengumpa-ti Sabrina, namun telepon sudah ditutup oleh wanita itu.

Akhirnya Alaric mengirim pesan mengirimkan tempat untuk pertemuan.

.

.

Yura baru sampai di rumah setelah mengantar si kembar sekolah, dia berencana akan pergi ke rumah sakit untuk menemui kedua orangtuanya karena merindukan mereka. Dia berhutang banyak pada Alaric sebab pria itu sudah menjaga keluarganya.

Jujur saja saat bertemu di restoran dan saat Alaric memperhatikan dirinya ada desiran aneh dalam hatinya maka dari itu dia sengaja menggoda Alaric karena itu sangat menyenangkan baginya.

“Alaric... ahhh, sayangnya dia tunangan wanita lain padahal laki-laki sok' cool kayak gitu tipeku banget.“ Gumam Yura seraya terkekeh menertawakan dirinya yang kesemsem pada Alaric.

Drrrrrrrtt.

Panggilan masuk dari Sabrina, Yura langsung mengangkat nya. "Halo? Apa kamu ingin mengabari ku perkembangan dari adikmu? Apa kau sudah berhasil mendapatkan bukti tentang tab-rak lari pada Yura?“

“Belum ada, adikku nggak bertingkah aneh dan hanya pergi kuliah. Di kamarnya pun aku nggak menemukan apapun, sabar lah dulu... lagipula, sepertinya ancaman mu padaku sebentar lagi enggak akan berlaku lagi karena aku akan segera bersama Mas Emran tanpa takut diketahui orang tuaku.“ Jawab Sabrina dengan percaya diri.

“Lalu, mau apa kamu menelepon ku?“

“Ayo bertemu, membicarakan masalah adikku. Jika kau bersedia ketemu... aku akan memberikan sesuatu padamu dan kau pasti akan senang.“

“Baik, dimana?"

“Eighty Nine Eatery Coffee and Sprint.“

"Oke, aku pergi sekarang sebelum menjemput anak-anak di sekolah.“

Sambungan pun terputus, Yura pun bersiap-siap untuk pergi.

.

.

Di Perusahaan nya, Yoga memijit pelipisnya yang pusing. Dia memikirkan rencana untuk menyingkirkan Vania, namun pikirannya buntu.

Apalagi saat semalam pulang ke rumah, adik perempuan nya mengatakan sesuatu yang membuatnya takut kehilangan Aruna. Ya... Paula menceritakan tentang Alaric yang terus memperhatikan istrinya sepanjang makan malam saat dirinya pergi bersama Vania. Itu sangat membuatnya marah dan cemburu. Yoga ingin tau, sebenarnya ada hubungan apa antara Aruna dan Alaric?

1
Zenun
Nah bener kata si mbok
Lhina Bright
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ astagfirullah gimana toh modelnya kulkas klo pintunya 70.../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ beku doooong /Smirk//Smirk//Smirk/
Rere™Black Rose🖤: beruang Antartika 🤣🤣🤣
total 1 replies
Lhina Bright
na suka banget deeeh, klo cewek gak gampang ditindas dan juga bar-bar plus badas lagiiii.../Skull//Skull//Skull//Skull/
Tiara Bella
lanjut....semoga Yura GK kenapa"
Uthie
Hmmmmm.... bumil jadi stres kan jadinya...
Bintang Juing
Luar biasa
N'Dön Jùañ Shakespeare
😁😁 bener mbok marahin aja 2 majikanmu 🤭
Yuli Ana
gughfhcjgjfhm
Bzaa
semangat Aruna💪😘
Keysha Aurelie
Ok gpp kak tetap semangat,
Keysha Aurelie
bukan itu alasanya Yura , banyak sekali kesalahan Amira yang pantas mendapatkan balasannya
Keysha Aurelie
Dave sudah sadar ,ayo Dave segera nikahi Una ,
bang Al gimana tuh
yumna
al jdi curht m mmang rujak..🤣🤣🤣🤣...yura knp kira"...?
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
yumna
semngat ka
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
aku malah lebih suka yg FL nya Badas gini min GK menye² apalagi lemah lunglai mudah di kibuli Ampe bucin tolol/Facepalm//Grin/bikin males baca, kalo FL nya Badas gini, beuuhhh mantul /Good//Heart/
Yuli Ana
ya kan gara2 kasus Kania, alaric di kambing hitamkan... dimusuhi Dave Sampek mau dibunuh segala... makanya alaric nyekap Amira biar dihukum sendiri sama Dave... trus Amira juga biar jera gitu. kan udah sering nyakitin wanita2 yang pernah Deket dengan alaric. jadi jangan disalahin alaric nya... dia hanya ingin membuktikan kalau Kania meninggal bukan gara2 dia...
Zenun
sedikit hihihi
Zenun
harus rela atuh, kan dirimu yang ora danta😁
Zenun
hayolooo, siap-siap dikunyah macan ini mah
Zenun
Maaf Dave, Aruna sudah bertemu Elvan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!