Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membocorkan Sedikit Rahasia
Mendengar awal pembicaraan yang diutarakan oleh pemuda di depannya itu membuat Patriark Fang Ziyu menahan napas, ia tidak ingin melewatkan kata demi kata yang terucap dari mulut pemuda yang bernama Fang Yuan itu.
"Mimpi itu awalnya kuanggap biasa karena aku memang pengagum Tetua Fang Yuan yang sesungguhnya meski kami belum pernah berjumpa, hanya lewat mimpi saja dimana kami sangat dekat dan pada kesempatan yang tidak hanya sekali itu aku juga diangkat menjadi murid olehnya" ucap Fang Yuan melanjutkan ceritanya.
"Lanjutkan terus..." pinta Patriark Fang Ziyu dengan penuh minat.
"Pada suatu kesempatan, tepatnya saat aku sedang berada diambang kematian setelah pertandingan Klan Fang. Aku dibawa masuk ke dalam sebuah dunia rahasia yang didalamnya terdapat perbedaan waktu dengan tempat dimana aku berasa sebelumnya. Di sana aku diobati oleh Guru Fang Yuan dan diberikan pelatihan khusus yang jelas aku rasakan selama puluhan tahun" kata Fang Yuan yang menghubungkan awal dirinya diperkenalkan dengan identitas gurunya saat di Dunia Kehampaan.
Patriark Fang Ziyu tidak berkedip, jelas ia mengetahui jika yang dimaksud oleh Fang Yuan itu adalah Dunia Kehampaan yang menjadi rahasia terbesar kakak kandungnya itu.
"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Patriark Fang Ziyu dengan mata yang mulai sembab.
"Seperti pikiran banyak orang, aku mendapatkan warisan beladirinya dan juga keahlian lainnya yang secara tidak langsung aku praktekkan saat melawan Fang Dianzuo di hutan pegunungan Gunung Pedang kemarin" jawab Fang Yuan dengan tenang, gaya bicaranya pun tampak stabil.
"Lalu bagaimana kondisi kakakku sekarang?" tanya Patriark Fang Ziyu dengan penuh rasa keingintahuan.
"Guru telah tiada, ia meninggalkan esensi darahnya untuk membuatku tetap hidup. Namun ada rahasia besar yang guru katakan padaku sebelumnya" ucap Fang Yuan dengan nada sedih, kali ini ia benar-benar terlarut dalam peristiwa nyata yang ia alami.
Patriark Fang Ziyu terdiam, apa yang ia takutkan ternyata memang benar terjadi. Kabar yang dibawa oleh Pimpinan Sekte Gunung Pedang bukanlah sesuatu yang omong kosong, meski butiran debu giok jiwa sudah diberikan kepadanya namun sebenarnya waktu itu ia sulit percaya dan tetap menjaga rahasia ini hingga saat ini.
Hal itu juga yang diminta oleh Sekte Gunung Pedang, ada sesuatu rahasia yang tidak bisa diungkapkan oleh Patriark Sekte yang bernama Liu Haikuan itu.
"Apa itu berhubungan dengan kematiannya?" tanya Patriark Fang Ziyu kemudian.
"Ya, itu benar" jawab Fang Yuan pelan.
"Sebaiknya hal ini tidak diungkapkan kepada siapapun, karena walau bagaimanapun aku tidak ingin kematian guru menjadi sia-sia" sambung Fang Yuan dengan cepat.
"Katakan saja, aku akan menjaga rahasianya meski nyawaku menjadi taruhannya" kata Patriark Fang Ziyu dengan sungguh-sungguh.
"Semua ini berhubungan dengan Kaisar Zhong Ming dan juga putrinya yang bernama Zhong Xuan" ucap Fang Yuan dengan penuh kewaspadaan.
"Apa?" Patriark Fang Ziyu berkata dengan penuh ketidakpercayaan.
Jika hal ini berhubungan dengan Istana Kekaisaran maka bukankah sesuatu yang bisa dianggap sepele, keluarga Zhong juga memiliki akar kekerabatan yang kuat di Kota Chongqing sebagai pusat pemerintahan.
"Patriark tidak usah khawatir, seperti yang aku bilang sebelumnya jika kematian Guru tidak boleh sia-sia. Patriark hanya perlu menjaga keluargaku saat aku berada di Sekte Gunung Pedang, jangan membuat gerakan apapun sebelum waktu tiga tahun tiba" ucap Fang Yuan kemudian.
"Bukankah itu waktu yang sama yang kamu berikan pada tunanganmu Xiao Mei?" ujar Patriark Fang Ziyu.
"Ya itu benar, saat itu seharusnya kemampuan tubuh suci bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Dengan warisan yang diberikan oleh guru padaku, maka pastinya Xiao Mei hanyalah batu loncatan kecil sebelum aku tiba di Ibukota Kekaisaran" ucap Fang Yuan dengan semangat membara.
"Baiklah, seharusnya masa tiga tahun juga merupakan waktu yang cukup bagiku untuk menghimpun kekuatan Klan. Aku juga tidak akan tinggal diam dengan apa yang sudah dialami kakakku" Patriark Fang Ziyu berkata dengan serius, tangannya menggenggam erat penuh kemarahan.
"Kuharap Patriark juga bisa menjaga rahasia yang tidak diketahui oleh kedua orangtuaku ini, aku tidak ingin membuat mereka khawatir berlebih dan membuat kecurigaan pihak lain" ucap Fang Yuan yang menaruh kepercayaan pada pimpinan keluarga Fang tersebut.
"Kamu tidak usah khawatir, mulai sekarang orang tuamu akan menjadi bagian keturunan keluarga inti dan berada dibawah perlindunganku secara langsung, jadi kamu bisa tenang berada di Sekte Gunung Pedang untuk meningkatkan kekuatanmu" ucap Patriark Fang Ziyu memberi kepastian.
Setelah pertemuan tersebut Fang Yuan pun kembali ke kediamannya, ia yang sudah ditunggu oleh ayah dan ibunya itu hanya tersenyum ringan saat disambut pulang.
"Bagaimana selanjutnya?" tanya Fang Linpeng pada putranya.
"Aku mendapatkan hak khusus, mulai besok ayah dan ibu akan tinggal bersama para anggota Klan inti lainnya dan juga mendapatkan perlindungan dari kepala keluarga Fang" jawab Fang Yuan sambil tersenyum.
"Benarkah?" tanya ayahnya lagi dengan ekspresi gembira.
"Tentu saja benar, jika aku berbohong maka aku takut ketampananku akan berkurang" jawab Fang Yuan sambil bercanda mencairkan suasana.
Fang Linpeng dan Xie Xian saling tatap, aura kebahagiaan muncul di wajah pasangan suami-istri itu. Menjadi keluarga inti adalah impian semua orang orang yang berada di keluarga cabang, peningkatan status semacam ini adalah pencapaian besar yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Pada keesokan harinya, saat matahari baru saja memunculkan sinarnya tersiar berita tentang pengangkatan keluarga Fang Linpeng sebagai keluarga inti. Hanya saja hal-hal yang menyangkut Fang Yuan tidak diatur secara khusus, namun hal itu dapat dimengerti oleh kalangan keluarga Fang yang sudah mengakar kuat di Kota Shaanxi itu.
Di kediaman keluarga Fang Linpeng, pada saat ini kedatangan tamu yang tidak lain adalah Xiao Yan Li. Ia yang sebelumnya tidak bisa tidur memikirkan nasib Fang Yuan itu tidak bisa menahan keresahannya meski sudah diberi tahu oleh Patriark Xiao Yancheng jika Fang Yuan akan baik-baik saja.
"Nona besar, selamat datang" ucap Fang Linpeng menyambut kedatangan Xiao Yan Li.
"Bagaimana bisa ayah mertua memanggilku seperti itu? Bukankah Li'er lebih enak didengar" ucap Xiao Yan Li menyampaikan keluhan kecilnya.
"Ba.. Baiklah" ucap Fang Linpeng dengan rasa sungkan.
"Ayah mertua, apakah Yuan Gege baik-baik saja?" tanya Xiao Yan Li dengan nada cemas.
"Ia baik-baik saja, hanya masih berada di dalam kamarnya" jawab Fang Linpeng dengan polos.
"Huh, bagaimana ia bisa menjadi suami yang bertanggungjawab jika sekarang masih bermalas-malasan di tempat tidur" keluh Xiao Yan Li seolah berkeluh kesah.
"Jika begitu, tidak masalah jika kamu ingin membangunkannya" ujar Fang Linpeng dengan santai.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat