Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengalah
"gue tidur dimana?" tiba-tiba Lidya masuk ke kamar hotel .lalu menanyakan pada Tiffany dan Elsa
Di mana dia harus tidur karena hanya melihat satu ranjang di dalam kamar hotel tersebut.
Elsa menunjuk sofa yang ada di dekat balkon kamar hotel kepada Lidya "itu tempat kosong, kalau mau pakai saja!"
Lalu Elsa kembali rebahan dan menguasai ranjang ,sedangkan Tiffany tak menanggapi Lidya
Dan malah masuk ke dalam kamar mandi
"kalian pikir Saya mau tidur di sofa, ingat ya ini acara kantor pacar saya!" Lidya yang kesal hendak keluar kamar namun Tiffany menyahut ucapannya setelah keluar dari kamar mandi
"Jadi maunya di mana tuan putri?"Tiffany seolah menyindir pada Lidya yang sangat tak tahu malu
Meski sudah tahu jika Cavero telah memiliki istri namun masih saja mau menjadi pacar Cavero
"Gue laporin ya kalian sama Cavero!" Lidya keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar cavero.
Namun apa yang terjadi bukannya dibukakan pintu Lidya sama sekali tidak mendapatkan tanggapan dari pacarnya
Sekitar setengah jam Lidya menunggu dan akhirnya kembali ke kamar tiffany dan elsa
"cavero bilang gue harus tidur di ranjang atau kalian akan kena marah olehnya!" ucap Lidya berbohong agar mendapatkan tempat yang terlihat sangat nyaman
Namun tifany tak percaya dengan ucapannya dan mengiyakan agar rencananya berjalan mulus
"tenang tante, kita tidur bareng kok! Istri dan pacar kan harus akur" ucap tifany tentunya sudah memiliki rencana yang menyenangkan untuk lidya
"jangan panggil gue tante, gue masih muda dan cantik jadi buka mata lo lebar-lebar, cavero sangat cinta sama gue" lidya membanggakan dirinya
"sa bodo teuing!" elsa nyanyi sambil menyindir lidya yang tak tau malu
Rasanya ingin membuang cavero dan lidya ke laut. Tapi sayangnya tifany tak mengizinkan elsa berbuat kriminal
"sa, makan yuk aku lapar nih" ajak tifany dan mengedipkan mata pada elsa agar mengikutinya. Tifany sudah menyiapkan sesuatu yang akan membuat lidya terkejut
"ayo, aku juga lapar! Tante mau nitip sesuatu?" tawar elsa pada lidya yang saat ini sedang bersantai sambil bermain ponsel
"ngga perlu, nanti calon suami gue yang akan bawakan makanan langsung kesini, pergilah sana jangan ganggu kita mau berduaan" lidya menolak tawaran elsa karena takut akan diracuni.
Lidya menaruh curiga dan tak mempercayai tifany tentunya
"oke!" elsa dan tifany keluar kamar dan mencari makan untuk mengisi perut keduanya
"kamu ada rencana apa buat si tante itu?" tanya elsa pada tifany yang terlihat santai saja .
Padahal saat ini suaminya sedang bersama dengan pacarnya, elsa sampai bingung harus bagaimana
"biarkan saja dulu dia istirahat, kita lihat saja besok!" ucap tifany dengan senyuman smriknya
"ngga sabar aku fan, pingin ku jambak-jambak lalu ku lempar ke antartika sama suami mu yang udah tua tapi otaknya cuma buat hiasan" kesal elsa meledak
Tifany hanya tertawa dan dari kejauhan ia lihat lidya dan cavero sedang jalan berdua meski tak terlalu mesra namun rasanya menjadi aneh dihati tifany
"cemburu ya?" goda elsa melihat tifany menatap dua insan dengan tatapan berbeda
tifany tak terima dan mengelak ucapan elsa "sorry ye! Gue cemburu sama modelan begitu, ogah!" jawab tifany sambil menoyor kepala elsa
"jangan sembarangan bicara kawan lain kali" tifany ngambek diledek cemburu
elsa bukannya marah malah tertawa kencang "hahahaha"
****
malam hari
Kegiatan malam hari di hotel adalah rapat dan yang tak berkepentingan dilarang ikut dalam acara.
tifany sebagai wakil dari pak malik tentu saja harus hadir dalam rapat.
Sementara elsa dan lidya menunggu di cafe yang tak jauh dari tempat rapat berlangsung
di dalam ruang rapat
"sebelumnya perkenalkan ini istri saya sekaligus perwakilan dari perusahaan Jasa mandiri Tifany larasati dan saya sendiri sebagai wakil dari perusahaan wisata jaya cavero abraham" cavero memperkenalkan diri dan juga istrinya sebagai tanda dua perusahaan tergabung menjadi satu begitu juga dengan penerusnya
Rapat dilanjutkan dengan presentasi proposal dan laporan dari staf. Cukup lama rapat berlangsung
Elsa mengajak lidya kembali ke kamar namun tak mau dan bilang akan menunggu cavero selesai rapat
sekitar pukul dua belas malam rapat baru selesai cavero melihat tifany tertidur dengan kepalanya bersandar di meja
"biar saya bawakan berkasnya pak, silahkan bantu bu tifany ke kamar" ucap pegawai yang ikut rapat
Cavero membangunkan tifany tentu saja sangat susah dan karena sudah sangat malam cavero menggendong tifany dan membawanya ke kamar hotel
Sialnya ada pegawai mertuanya yang kebetulan sedang berkeliling untuk mengecek kenyamanan menantu dan anaknya
Cavero membelokkan kakinya menuju kamarnya sendiri sedangkan lidya yang menunggu di depan pintu hanya bisa melihat
Dengan kode yang cavero berikan membuat lidya tetap terdiam dan tak berani mendekat
Sesampainya dikamar "bocah bangun! Tifany jangan pura-pura, kamu mau ganggu saya dan lidya kan?" ucap cavero yang ingin bertemu dengan lidya namun tak bisa karena ada tifany dikamarnya
tifany terbangun dan melihat cavero dengan lidya sedang duduk di sofa balkon dengan kepala lidya bersandar di pundak cavero
Tifany merasa cavero keterlaluan, dia bilang hanya liburan berdua tidak termasuk tidur berdua.
Tifany keluar kamar dan menutup pintu dengan sangat kencang lalu pergi keluar hotel. Cavero yang mendengar suara pintu dibanting kaget dan melihat diranjang sudah tak ada istrinya
"bocah itu sudah pergi? Akhirnya bisa tidur dikasur yang nyaman berdua sayang" ucap lidya
"hm, iya tidurlah dulu saya keluar sebentar" cavero tiba-tiba merasa khawatir pada tifany
"kamu pasti mau lihat istrimu kan? Ngga boleh, kamu harus tetap disini!" lidya memegang tangan cavero erat
"ngga kok, hanya keluar sebentar saja" cavero beralasan namun tetap tak bisa keluar karena ditahan oleh lidya
Cavero pasrah dan tetap tinggal. Keduanya tidur dalam satu ranjang yang sama namun tak terjadi apapun
Cavero hanya akan melakukannya saat ia berpisah dari tifany dan menikahi lidya kelak