Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Aira mulai memacu kuda besinya saat mendengar bunyi suara tembakan pistol, di arahkan ke udara, bertanda pertandingan di mulai,
Di awal putaran pertama Aira memacu motornya dengan tenang mencari celah demi celah untuk menyalip lawannya, bahkan di tikungan tajampun Aira bisa menyalip lawan dengan santai tanpa ragu sedikit pun,
Suara suara riuh di tribun memberi semangat untuk Aira,
setiap Aira melintasi tribun mereka bersorak sorak,
Tak kalah jauh di tribun keluarga Aleta, semuanya besorak menyemangati Aira,
"Ayo sayang... Kamu pasti bisa!" ucap Brian dalam hati, dia sudah mengkaliam Aira adalah punya dia, saat dia bisa mencium Aira tadi, suek emang
Aira semangkin memacu kuda besinya meninggalkan satu persatu para lawannya jauh di belakang sana,
Tak kalah jauh di tribun di luar kota nun jauh di sana, di kampung halaman Aira, warga sedang berkumpul mengadakan nonton bersama, melihat Aira yang sedang memacu kuda besinya itu,
"Airaaa.... semangat nak!!"
Aira kamu pasti bisa....!!"
Kakaaa.... kami padamu...!!"
Dek Airaaa..... maju terus, kalahin musuh mu...!!"
Teriakan demi teriakan menggema di lapangan, memberi semangat untuk Aira,
Tak sengaja Ayah kandung Aira melewati lapangan, dia mendengar Orang orang, sedang meneriakan nama anaknya,
Karena penasaran Pak Sandi memberhentikan laju motornya,
Ternyata Orang orang sedang menonton balap motor di sana, pak Sandi melihat foto putrinya yang terpampang di bener duduk di atas motor dengan pakaian balapnya,
"Apakah itu Aira anakku, ternyata kau semangkin cantik dan semangkin sukses, maafkan ayah nak!" ucap sang Ayah, dalam hatinya,
Tak kuasa melihat anaknya di layar tancap tersebut dia langsung pulang,
Tak kalah jauh di kantor tempat Bima abang Aira bekerja, Orang orang juga menonton aksi Aira,
"Wiiihhhh.... Keren banget peserta perempuan satu satunya tau!" teman temannya,
"Iya, klau ngak salah udah sampai keluar negeri dia ikut balapan!"
Ya pantas lah, liat aja skillnya ngak ada lawan!"
Banyak pujian demi pujian di ucapkan oleh teman teman kantornya, membuat dada Bima semangkin sesak,
Berbulan bulan mencari sang adik tak pernah ketemu, sekali melihat sekarang lagi berada di arena balap, di siarkan langsung oleh televisi,
"Dek, maaf kan abang yang tak pernah memberi kasih sayang padamu, kau tumbuh menjadi gadis cantik dan kuat, jatuh sudah air mata Bima,
Balik ke arena balap,
Saat tinggal satu kali putaran lagi, pembalap di Belakang Aira melakukan kecurangan, pas berpapasan dengan Aira dengan sengaja dia menendang motor Aira.
Aira hampir mental dari motor, karena refleknya sudah terlatih, Aira tidak sampai terjatuh ke aspal, tangannya masih berpagangan pada stang motor, kedua kaki Aira terseret di aspal, Aira tak menyerah dia tetap menggas motor semangkin kencang, sampai Aira melayang di udara,
Itu membuat para penonton menjerit panik.
Jangan tanya Aleta, Jasmin, Momy dan Mami Brian berteriak histeris, takut Aira kenapa napa,
Para Pria pria tampan itu, muka mereka sudah tegang tak karuan,
Ali dan Tommy yang berada dalam Team Aira, sudah berjalan mondar mandir, takut terjadi apa apa sama Aira,
Di tribun para siswa fakultas Aira, pecah sudah tangis mereka,
Aira di tengah arena, semangkin memacu motornya, sebelah kakinya berusaha mencari pijakan di motor, tapi mata tetap fokus kedepan,
Hap...! dengan mudahnya Aira kembali duduk manis di atas motornya,
Lawan yang sudah merasa menang yakin Aira tak akan bisa melanjutkan pertandingan, dia lengah untuk itu, Aira sengaja berada jauh di belakangnya,
Di waktu yang tepat Aira akan membuat syok terapi bagi lawannya yang curang itu,
Seluruh penonton yang tegang baik di tribun maupun di kampung halaman Aira, di kantor Bima, dan di cafe tempat Aira bekerja, jangan di tanya di ruang team IT di kantor Tommy tak kalah kalang kabut melihat itu, sekarang mereka bernafas lega, karena Aira sudah kembali duduk masih di atas motor,
Detik detik lawan Aira mau memasuki garis finish, Aira dengan kecepatan penuh melesat dengan mudah menyalip lawannya, Aira mencuri start awal, dan Aira menjadi pemenangnya,
Semua yang ada di tribun bersorak gembira.dengan kemenangan Aira,
Jangan di tanya lawan culasnya tadi, memandang Aira penuh emosi,
hadeeechhh