"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sepuluh
"Assalamualaikum..." salam sava ketika sambungannya tersambung
"Loh... sava..? Kamu lagi sama ezra..?"
"Iya kak... kak ezra ngajak jalan-jalan tapi mau meeting dulu. Sava dikasih ponselnya disuruh nelpon siapa aja biar ngga bosan nunggu."
"Ow... gimana kabar kamu, "
Sava berbicara lama dengan sang kakak tanpa sedikitpun membahas raka. Setelah nya fandra izin karena ia juga akan meeting dan sava mengakhiri panggilannya.
Sava memencet 1 deretan nomer yang ia ingat saat sekilas melihat ezra yang masih sibuk didalam sana
"Assalamualaikum sist..?"
"Waalaikumussalam... ya ampun sava... kemana aja lo... ngga ada kabar sama sekali, no lo juga ngga bisa gw hubungi ganti nomer, ketemuan yuk kangen nih pengen nongkrong.?" Ujar adelia sahabat sava
"Hehe... satu-satu say nanya nya..., kabar gw baik, gw ngga ganti nomer ini no kakak gw, gw lagi liburan ke inggris di tempat opa oma. Kebetulan ponsel gw tinggal di indo. Nanti kalo gw pulang gw kabarin ya."
"Ich... jahat banget lo, ngga ngabarin gw. Kan gw bisa ikut liburan ke sana.."
"Iya... maaf... maaf... ini tuh dadakan soalnya." Bantah sava yang belum mau menceritakan masalahnya
"Eh.. udah dulu ya say... kakak gw udah dateng nih.. nanti kalo udah pulang baru kita ketemuan lagi ya.." pamit sava yang tiba-tiba melihat ezra sudah berdiri didepannya
Ezra agak risih saat mendengar sava mengatakan kata say, ezra mengira itu telpon dengan raka tapi ezra tidak mau bertanya, toh mereka masih ber status pacaran.
Sava memberikan ponsel yang ia pegang pada ezra sambil berkata
"Tadi sava nelpon kak fandra sama adelia sahabat sava, sava ngga sempet buka isi ponsel kakak apalagi mindahin isi rekening kakak" ucap sava yang menyadari perubahan mood ezra entah karena apa
"Loh.. ya udah lanjut aja" ucap ezra sambil mendorong kembali ponsel yang belum ia terimA
"Ich.. kakak mah kalo bercanda suka kelewatan, bisa di giling sava sama kak fandra kalo sampe tau sava mindahin isi rekening kak ezra. Lagian kak bukannya mau sombong ya, rekening sava juga lumayan karena tiap bulan ada aja keluarga yang nambahin saldo sava padahal sava sendiri jarang banget pake".
"ya udah sekarang mau kemama..?" ucap ezra sambil memasukan ponsel yang baru saja ia terima dari sava
"lah... Sava kan ngikut kakak, kenapa jadi nanya sava"
"ya kali kamu punya tempat yang mau dikunjungi, atau tempat recomend dari temen"
"hmm... temen plus sahabat sava cuma 1 kak ya si adelia yang tadi sava telpon. Selain itu ya cuma kenal sekedarnya aja"
"ya udah kalo ke lastminute London Eye dulu gimana.?" ajak ezra sambil berjalan ke parkiran dan menyerahkan ponselnya pada sava
Sava menerima ponsel yang ternyata kak ezra baru saja hunting tempat wisata
"boleh kak... Nanti kita naik kincirnya ya.." seru sava antusias
"eh.. Tapi kerjaan kakak udah selesai.?" sava memastikan
"udah.. Jadwal hari ini cuma meeting selebihnya ya paling nyerahin tugas ke kantor via email"jelas ezra yang tau sava selalu memastikan pekerjaannya terlebih dahulu.
Ezra tau sava tak ingin merepotkannya. Entah apa yang dipikirkan pacarnya sampai-sampai menyia-nyiakan wanita sesempurna sava
mereka pun beranjak ke tempat tujuan. Ezra melihat sava yang antusias kali ini. sava yang ia tau memang paling suka dengan wahana permainan dan ezra memanfaatkan pengetahuan itu untuk lebih dekat dengan sava.