The Soldier And The CEO

Dominic menatap pemandangan dari luar jendela Hummer nya sambil berpikir. Perusahaan keluarga Dourdan adalah perusahaan kontraktor militer yang baru berdiri sepuluh tahun lalu tapi sudah memiliki laba yang fantastis. Bahkan semester terakhir ini mengumpulkan keuntungan berjumlah lima dana wali dirinya, Pip, Shaqeer, Arletta dan Pasha.

Padahal dana wali kami senilai $50juta per orang jadi total $250juta. Gila ! Dalam waktu enam bulan sudah memasukkan dana sebanyak itu dan tidak dilaporkan ke pajak ? Bagaimana IRS bisa kecolongan?!

"Kamu baik-baik saja, Dom?" tanya Liam yang menyetir Hummer.

"Tidak. Aku hanya ingin menghabisi para pengkhianat!" geram Dominic.

"Sabar Dom. Orang sabar disayang malaikat meskipun aku tidak sabaran juga. Berarti aku disayang Lucifer yaaa..." gumam Terry membuat semua yang di mobil tertawa.

"Harusnya kamu bertemu dengan Constantine..." kekeh Peter.

"Tunggu aku buat tattoo ala John Constantine nya Keanu Reeves."

"Kamu? Tattoo? Serius Terry, kamu ketemu jarum suntik saja sudah teriak heboh ..." goda Dominic sambil menoleh ke belakang.

"Oh Dominic sayang, jangan jatuhkan harga diriku yang setinggi Jupiter ini di depan Gizem dan Peter," rengek Terry.

Dominic tertawa usil. "Guys, kita berangkat semua dalam waktu dua hari ini. Kalian sudah siap ?"

"Always ready. Apa yang terjadi Dom?" tanya Liam.

"Korupsi gila-gilaan."

***

Tim Quebec tiba di tendanya dan mereka pun bersiap-siap dengan membawa bawaan yang penting-penting termasuk paspor, laptop, iPad dan semuanya. Dominic dan Gizem sudah sepakat jika nanti malam bisa menukar laptop Jim Dourdan dengan laptop kosong.

Dominic memilih jalan-jalan membuat pengamatan dan Gizem lalu menemani dirinya.

"Dom..." panggil Gizem yang berjalan di sebelahnya.

"Yes ?" balas Dominic.

"Apa yang kamu maksud dengan the C ( corruption ) tadi ?" tanya Gizem penasaran.

Dominic tidak menjawab tapi memberikan kode ke gadis itu untuk mengikutinya. Keduanya tiba di sisi pagar kawat berduri dan Dominic menatap Gizem serius.

"G, kamu sudah mengobrol dengan Shaqeer kan?"

Gizem mengangguk. "He's very cool guy."

Dominic tersenyum. "Memang. Jauh lebih dingin mukanya dibandingkan aku. Eniwaii, Shaqeer berhasil tahu bahwa ada dana gila-gilaan di perusahaan milik JD dan itu senilai $250juta," bisik Dominic membuat mata coklat Gizem terbelalak.

"Dom ! Sebanyak itu?" desis Gizem tanpa sadar mencengkram lengan pria itu saling terkejutnya.

"Yes. Shaqeer sudah menemukan dan itu hasil menjual semua senjata yang dicuri dari gudang kita. Tidak hanya pemberontak di Libya tapi juga para Ter*ris internasional tidak hanya di benua Afrika tapi juga ke Asia Selatan." Dominic mengawasi sekitarnya karena takut terdengar orang lain.

"Jadi kamu mau berkencan denganku, Dom?" tanya Gizem saat ada rekan mereka yang lewat membuat Dominic terkejut namun tahu gadis itu membuat alibi buat mereka berdua.

"Well..." Dominic menunggu sampai rekannya itu menjauh. "Kencan? Apa tidak ada yang lain ?" bisiknya membuat Gizem cekikikan.

"Yang terlintas itu dan lebih baik membuat gosip untuk menutupi semuanya..." balas Gizem sambil mendekati wajah Dominic. "Apakah Shaqeer mendapatkan buktinya ?"

"Banyak. Bahkan perusahaan cangkang mereka tempat money laundry sudah didapat oleh Shaqeer." Dominic semakin mendekati wajah Gizem. "Apakah kamu sudah bersiap untuk nanti malam?"

"Siap Dom."

Dominic tersenyum lalu menarik wajahnya menjauhi wajah Gizem. "Sorry Gizem, harus berhenti..."

"Kenapa ?" tanya Gizem yang merasa kecewa Dominic menjauh.

"Nanti aku bisa tergoda buat cium kamu."

Pipi Gizem memerah mendengar ucapan gamblang Dominic. "Bagaimana... Ehem, bagaimana rencana kita nanti ?" tanya gadis itu sambil menetralisir degup jantungnya.

"Pas makan malam, kita menyelinap ke dalam tenda JD ... Kita tukar laptopnya."

Gizem mengangguk. "Oke Dom."

"G, yang soal cium kamu itu hanya spontan ya. Maaf jika aku dianggap melecehkan kamu..." Dominic mengusap kepalanya dengan wajah menyesal.

Gizem menganga. "Eh, iya tidak apa-apa. Bukan melecehkan kok..."

Dominic menatap lembut ke Gizem. "Sekali lagi aku minta maaf ya G. Mungkin kebawa suasana.."

Gizem hanya mengangguk lagi. "Sudah aku maafkan. Kita kan memang sedang berakting." Padahal kalau kamu cium pun aku tidak menolak Dom.

"Kamu sudah persiapan kan ?" tanya Dominic.

"Sudah. Semua barang penting juga sudah aku bereskan."

***

Pada jam makan malam, Dominic dan Gizem menyelinap menuju tenda Jim Dourdan. Keduanya berusaha tidak terlihat dan Dominic membuat CCTV di tenda Jim Dourdan terkena jam ( tidak berfungsi ).

Beruntung punya Oom ilmuwan dan Tante mantan agen MI6 jadi aku banyak belajar dari mereka. Dominic memberikan kode ke Gizem untuk masuk ke dalam tenda. Tubuh Gizem lebih langsing dan kecil ditambah dia sangat lentur. Gizem pun berjalan ke belakang tenda dan mereka beruntung banyak kotak-kotak ditumpuk disana hingga banyak tempat bersembunyi.

Gizem membuka kain tenda dari bawah bagian belakang untuk mengintip apakah ada orang di dalam. Dirasa aman, dan Dominic sudah memberikan kode aman, Gizem pun masuk dari bawah dan segera ke meja Jim Dourdan sambil merunduk. Gadis itu dengan cekatan melepaskan laptop asli Jim Dourdan dan menggantinya dengan laptop palsu yang dibeli Dominic. Setelahnya, Gizem keluar dari tempat yang sama dengan sedikit berguling. Begitu sampai di luar, gadis itu segera menuju ke Dominic.

Keduanya pun bergegas ke tenda mereka dan menyimpan laptop yang disembunyikan di balik jaket itu ke dalam tas Dominic dalam keadaan mati. Dominic dan Gizem tidak mau terlacak. Tak lama ketiga rekannya pun masuk dan melihat keduanya sudah tersenyum simpul.

"Kita kabur malam ini ?" bisik Terry.

"Yes."

"Aku akan siapkan mobil. Aku sudah membuat kita jadwal patroli malam," ucap Liam.

"Bagaimana bisa kamu buat begitu ?" tanya Dominic.

"Memangnya yang bisa hacker cuma Gizem ?" cengir Liam.

***

Tim Quebec pun bersiap patroli malam dan berbeda dengan biasanya, mereka membawa tas ransel masing-masing. Mobil Hummer itu pun pergi keluar dari halaman pangakalan militer itu setelah mendapatkan ijin.

"Kita langsung ke tempat Ali !" perintah Dominic.

"On it !" jawab Terry yang bagian menyetir.

Hummer itu pun melaju kencang dan mereka pun tiba di dermaga milik Ali. Semua orang naik kecuali Terry.

"Terry ? Ayo naik !" ajak Dominic.

"No. Aku tinggal disini. Hummer ini ada pelacaknya. Jika tahu kita disini akan membuat kalian cepat ketahuan." Terry menoleh ke arah 14 orang yang sudah dibayarnya. "Kita akan mengecoh mereka semua. Bawa bukti itu ke Washington. Oma kamu kan jaksa agung... aku yakin kalian bisa membuka kebusukan mereka."

Dominic melihat sepuluh orang yang mirip dengan mereka. "Berhati-hatilah Terry ..."

"I will. Tapi aku merasa akan bertemu dengan Lucifer." Terry memberikan kode ke semua orang. "Kita berangkat ! Kalian segera pergi !"

Dua mobil Hummer yang mirip dengan mobil yang dinaiki tim Quebec pun bergegas pergi dari dermaga. Dominic baru tahu mengapa Terry minta uang tidak sedikit ternyata untuk menyelamatkan mereka semua.

Liam lalu menjalankan kapal itu meninggalkan Libya lewat laut Mediterania. Dominic hanya menatap kepergian Terry.

Semoga kamu selamat.

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️