Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Yanuar menghentikan mobilnya di depan rumah susun dimana Sulfi dulu tinggal
Sulfi tidak memberitahukan kepada Yanuar kalau saat ini ia sudah pindah rumah
"Dimana rumahmu? Aku antar sampai rumah saja" ucap Yanuar yang akan turun dari mobil
Sulfi meminta Yanuar untuk langsung pulang karena sekarang sudah jam tujuh malam
Yanuar pun menganggukkan kepalanya dan ia meminta kepada Sulfi untuk tidak lupa datang ke pesta ulang tahunnya
"Iya, aku pasti datang. Jangan khawatir" ucap Sulfi
"Baiklah, aku pulang dulu ya." Yanuar langsung melajukan mobilnya dan tak lupa ia melambaikan tangannya kepada Sulfi
Melihat mobil Yanuar yang sudah pergi jauh, Sulfi lekas memanggil taksi dan memintanya untuk mengantarkannya ke jalan J
Jalanan yang tidak begitu ramai membuat Sulfi cepat sampai di rumah
Sulfi segera turun dan ia berjalan mengendap-endap agar Alan tidak tahu jika ia pulang selarut ini
Saat masuk ke rumah dan akan naik ke lantai atas, Sulfi dikejutkan dengan Alan yang sudah ada di ruang makan
"Darimana saja Non, kenapa sampai malam?" Tanya Alan
"B-bukankah aku tadi sudah bilang kalau ada kerja kelompok" jawab Sulfi
Alan menghampiri Sulfi dan memintanya untuk segera mandi dan beristirahat
Kemudian Sulfi lekas masuk ke kamar dan menaruh tasnya
Sebelum mandi, Sulfi memutuskan untuk merebahkan tubuhnya sejenak diatas tempat tidurnya
"Ternyata Yanuar orangnya asyik juga ya" gumam Sulfi
Sulfi mengambil ponselnya dan tidak melihat panggilan ataupun pesan dari suaminya. Sulfi malah sibuk membaca pesan dari Yanuar kalau dia sudah sampai rumah
"Daripada mikirin Mas Marshall, mending mikirin Yanuar" gumam Sulfi yang masih mengingat saat mereka berdua sedang berada di cafe
Sulfi bangkit dari tempat tidur dan segera Ia masuk ke kamar mandi
Di dalam kamar mandi, Ia merasa jengkel kenapa saat itu dia mau menikah dengan Marshall yang usianya sangat jauh darinya
"Andaikan saja aku belum menikah, pasti aku bisa bebas bertemu dengan Yanuar" gumam Sulfi
Setelah selesai mandi, Sulfi naik ke atas tempat tidur dan ia mendengar suara ponselnya yang berdering
Ia melihat kalau suaminya yang sedang menelponnya dan Sulfi tidak memperdulikannya sama sekali
Sulfi malah asyik membalas chat dari Yanuar sambil tertawa kecil
Berkali-kali suaminya menghubunginya tetap saja Sulfi tidak mengangkat ponselnya
Tok
Tok
Tok
Sulfi bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar
"Nona, Tuan Marshall menghubungi anda. Kenapa tidak diangkat?" Tanya Alan
"Aku mau tidur, besok saja aku angkatnya" jawab Sulfi dengan nada ketus
Alan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Sulfi yang tidak seperti biasanya dan Ia mengatakan kalau seorang istri harus patuh kepada suaminya
Sulfi menghela nafasnya dan ia pun langsung mengangkat ponselnya
Alan langsung turun ke bawah dan tidak mau mendengar obrolan antara Marshall dan Sulfi
"Selamat malam sayangku, lagi apa sekarang?" Tanya Marshall yang juga baru selesai mandi setelah dari tadi meeting dengan beberapa kliennya
" Malam, Masih ingat kalau punya istri? Atau sudah ada yang lain disana" jawab Sulfi yang jengkel karena dari tadi suaminya tidak menghubunginya sama sekali
Marshall menahan tawanya saat mendengar suara istrinya yang sedang marah kepadanya
"Mas masih ingat kok kalau punya istri, sayang kangen ya sama Mas" Marshall masih berkata lembut saat menghadapi istrinya yang marah
Sulfi senyum-senyum sendiri dan ia kembali naik ke atas tempat tidur
Marshall mengatakan kalau dia dari tadi sangat sibuk sehingga tidak sempat menghubungi istrinya
"Sibuk atau ada yang lainnya? Pasti disana banyak sekali wanita cantik" ucap Sulfi yang masih saja menuduh suaminya
Marshall menghela nafas panjang dan ia mengatakan kalau tidak ada wanita cantik disini
"Apakah istriku sekarang mulai cemburu?" Tanya Marshall
Sulfi langsung mengelak dan ia menjawab kalau tidak cemburu
Marshall meminta kepada istrinya untuk percaya kepada dirinya
"Sayang, seharian tadi kamu ngapain saja? Pulang dijemput Alan kan?" Tanya Marshall yang ingin tahu juga kegiatan istrinya jika tidak ada dirinya
Mendengar pertanyaan dari suaminya, Sulfi langsung kebingungan harus menjawab apa. Karena tidak mungkin ia menjawab kalau tadi ia pergi dengan Yanuar dan Yanuar juga yang mengantarkannya pulang ke rumah susun
Marshall mulai curiga saat istrinya diam dan tidak menjawab pertanyaannya
"Kenapa dia tidak menjawab pertanyaanku? Apa yang sedang ia sembunyikan?" ucap Marshall dalam hati
Marshall mengatakan kepada istrinya lebih baik berkata yang sejujurnya daripada nanti Marshall tahu dari Alan ataupun orang lain
"T-tadi a-aku pulang diantar Yanuar" Sulfi beralasan kalau tadi sedang mengerjakan tugas kelompok dan saat pulang tidak ada taksi
"Tidak ada taksi? Kan sayang bisa menghubungi Alan. Bukankah Mas sudah bilang ya kalau Alan yang akan mengantar jemput kamu" Marshall meminta agar istrinya tidak mengulangi perbuatannya
Karena saat ini Sulfi sudah menjadi seorang istri dan keluar dengan lelaki lain akan menimbulkan fitnah
Marshall menasehatinya istrinya panjang lebar dan setelah itu ia meminta agar istrinya lekas tidur karena sekarang sudah malam
Setelah menutup ponselnya, Sulfi membalas pesan Yanuar dan mengatakan kalau ia mau tidur
Yanuar: Selamat malam, mimpi indah ya.
Sulfi tersenyum tipis saat membaca pesan dari Yanuar dan sekilas ia mengingat lagi nasehat dari suaminya
"Ternyata seperti ini ya kalau sudah menikah. Banyak sekali peraturan" gumam Sulfi yang langsung memejamkan matanya
Sementara itu setelah menutup ponselnya, Marshall menghubungi Alan dan ia meminta untuk mengawasi istrinya
"Rahasiakan ini dari istriku" ucap Marshall
"I-iya Tuan" Alan sebenarnya tidak mau jika harus mengawasi Sulfi tetapi karena ini perintah dari Marshall, akhirnya Alan pun mengiyakan.
Keesokan paginya dimana Sulfi sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah
Alan juga sudah menyiapkan bekal dan ia langsung mengantarkan Sulfi ke Sekolah
"Nona, kenapa suntuk seperti itu? Apa ada masalah?" Tanya Alan
"Tidak ada, aku hanya masih mengantuk" jawab Sulfi yang semalam baru bisa tidur jam dua pagi
Alan meminta agar Sulfi menjaga kesehatannya dan jangan sering begadang
Ia sebelumnya tidak tega jika harus memata-matai Sulfi
Lima belas menit kemudian, Alan menghentikan motornya di tempat biasa dan setelah itu Sulfi turun dari sepeda
Disaat sedang melangkahkan kakinya, terdengar suara dering ponselnya dan Sulfi langsung mengangkatnya
"Sayang, selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak? Semoga untuk hari ini. I love you" Marshall langsung menutup ponselnya dan mengirimkan beberapa foto untuk istrinya
Zulfi membuka foto itu dan langsung terkejut ketika melihat suaminya yang baru saja mandi dan terlihat sangat tampan
"Tampan sekali kamu Mas" gumam Sulfi yang setelah itu menutup ponselnya
Sesampainya di kelas, Sulfi senyum-senyum sendiri mengingat apa yang dikirimkan oleh suaminya
Dhea yang baru saja tiba langsung menggoda sahabatnya itu
"Cie, cie. Ada yang sudah jadian nih sama Yanuar" Ledek Dhea
"Ishh, apaan sih. Siapa juga yang jadian sama Yanuar. Jangan suka menyebar gosip" ucap Sulfi
Tak berselang lama Yanuar datang ke kelas Sulfi untuk memberikan nasi seperti biasanya
Dhea yang dari tadi penasaran langsung bertanya kepada Yanuar
"Yan, apakah kamu dan Sulli sudah jadian?" Tanya Dhea dengan wajah penasaran
Yanuar tersenyum tipis dan ia meminta Dhea untuk menanyakan sendiri kepada Sulfi
Dhea dan teman-teman yang lain langsung bertanya kepada Sulfi
"A-aku nggak jadian sama Yanuar" jawab Sulfi
Yanuar yang mendengarnya langsung keluar dari kelas Sulfi
Ia berencana akan mengatakan cintanya kepada Sulfi tepat di acara ulang tahunnya