NovelToon NovelToon
Gairah Istri Kesepian

Gairah Istri Kesepian

Status: tamat
Genre:Pelakor / Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Momoy Dandelion

Di Bawah Umur Harap Minggir!

*****

Salahkah bila seorang istri memiliki gairah? Salahkah seorang istri berharap dipuaskan oleh suaminya?

Mengapa lelaki begitu egois tidak pernah memikirkan bahwa wanita juga butuh kepuasan batin?

Lina memiliki suami yang royal, puluhan juta selalu masuk ke rekening setiap bulan. Hadiah mewah dan mahal kerap didapatkan. Namun, kepuasan batin tidak pernah Lina dapatkan dari Rudi selama pernikahan.

Suaminya hanya memikirkan pekerjaan sampai membuat istrinya kesepian. Tidak pernah suaminya tahu jika istrinya terpaksa menggunakan alat mainan demi mencapai kepuasan.

Lambat laun kecurigaan muncul, Lina penasaran kenapa suaminya jarang mau berhubungan suami istri. Ditambah lagi dengan misteri pembalut yang cepat habis. Ia pernah menemukan pembalutnya ada di dalam tas Rudi.

Sebenarnya, untuk apa Rudi membawa pembalut di dalam tasnya? Apa yang salah dengan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Tabiat Asli Rudi

"Lepas! Aku mau pergi!"

Lina kembali memberontak saat Rudi menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Wanita itu bersikeras ingin pergi ke tempat adiknya. Akan tetapi, Rudi tak mengijinkannya.

"Kamu tidak boleh pergi kemana-mana sebelum kita menyelesaikan masalah ini. Cepat ikut aku masuk!" bentak Rudi.

Baru kali ini Lina mendengar nada bicara Rudi yang begitu meninggi, penuh amarah. Tenaganya sangat kuat hingga menyulitkan untuk melepaskan diri.

"Aku juga butuh menenangkan diri! Kamu pikir aku bisa bicara setelah melihat hal semacam itu?"

Lina terus berusaha melepaskan tangan Rudi darinya. Ia benar-benar tidak bisa menghadapi Rudi saat ini. Perasaannya sangat kacau.

"Kamu bisa menenangkan diri di dalam. Masuk sekarang!"

Bentakan Rudi semakin keras. Lina sampai terkejut. Di saat yang bersamaan, tampak Trian memperhatikan ke arah mereka dari depan halaman rumahnya. Tatapan mereka bertemu, membuat Lina merasa malu. Ia akhirnya mengalah dan mengikuti Rudi masuk ke dalam rumah.

Rudi menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan kasar. "Dari mana kamu tahu tempat itu?" tanyanya dengan murka.

Lina terkekeh. Baru ia sadari suami yang telah dinikahi kurang dari satu tahun itu memiliki sifat yang sama sekali ia duga. Entah mengapa ia jadi kasar.

"Katakan, siapa yang memberitahumu?" Rudi bertanya sekali lagi.

Lina berusaha bangkit. Ia duduk di tepi ranjang memperhatikan suaminya yang masih diliputi amarah.

"Apa itu masih penting?" tanyanya.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu benar-benar ...."

Lina tak sanggup meneruskan kata-katanya. Perlahan air matanya turun tanpa dikehendaki.

Rudi mendekat. Ia bersimpuh di hadapan Lina dengan perasaan yang kacau. Ia pegangi tangan Lina seraya menciumnya menumpahkan segala rasa bersalah.

"Lina, maafkan aku ... Aku memang bersalah, tapi maafkan aku." Nada bicaranya terdengar parau. Ia tak tega melihat wanita di hadapannya menangis tersedu-sedu.

"Dengarkan aku, Lina ... Perbuatanku memang salah. Tapi, aku berani bersumpah kalau aku sangat mencintaimu." Tutur kata Rudi terdengar begitu mendalam.

Lina tertawa di sela tangisannya. Ia tidak tahu lagi harus berkata apa. Rasanya sekarang dia sudah menjadi gila.

"Lina, istriku tersayang, bisa tidak kamu anggap hari ini tidak ada apa-apa? Hubungan kita selama ini baik-baik saja, kan? Apa aku kurang baik sebagai suami?" Rudi tampak terus membujuk istrinya.

"Kalau sudah seperti ini bagaimana bisa baik-baik saja? Bagaimana bisa aku bersikap biasa mengetahui ternyata suamiku menyukai laki-laki?"

Lina tak habis pikir dengan jalan pemikiran suaminya. Seolah semua masalah bisa diselesaikan dengan melupakannya.

Rudi terdiam. Inilah kemungkinan buruk yang ia takutkan setelah mereka menikah.

"Aku ingin berubah, Lina. Karena itu aku menikahimu. Aku sangat mencintaimu."

Lina membuang pandangannya. "Kamu menikahi aku hanya untuk menutupi hubungan dengan bosmu. Bukan karena mencintai aku."

Rudi menghela napas dalam-dalam. "Aku akui, selama ini memang menyimpang. Tapi, setelah mengenalmu, aku punya keinginan untuk berubah. Aku benar-benar mencintaimu, Lina ... Aku ingin membina rumah tangga yang bahagia bersamamu."

"Rumah tangga seperti apa yang mau kamu bangun? Rumah tangga dengan istri yang selalu ditinggal-tinggal, dibiarkan kesepian, lalu berharap untuk terus memaklumimu?" tanya Lina.

"Lina, please ...." Rudi terus berusaha membujuk istrinya agar bisa memaafkannya.

"Selama ini ternyata kamu sibuk menghabiskan waktu dengan laki-laki? Atasanmu? Padahal aku di rumah tidak bisa tidur karena selalu mengkhawatirkanmu setiap hari!" Lina menunjukkan kemarahannya.

"Bisa tidak kita lupakan saja masalah ini?" pinta Rudi dengan raut wajah yang berubah serius.

"Aku hanya berhubungan dengan laki-laki! Bukan selingkuh dengan wanita lain. Aku memang melakukannya karena belum bisa seratus persen meninggalkannya. Demi apa? Demi kamu! Asal kamu tahu itu demi kamu!" tegasnya.

Rudi bangkit, ia berpindah duduk di samping istrinya. Ia belai pipi sang istri dengan lembut.

"Terpaksa aku masih melakukannya agar urusan pekerjaanku berjalan lancar. Dengan begitu, aku bisa memberikanmu banyak uang. Kita bisa hidup berkecukupan, orang tua kita ikut senang. Biaya kuliah adikmu juga lancar. Apa kamu mau kehilangan itu semua?"

Lina terdiam. Selama ini ia begitu dimanjakan oleh kemewahan yang Rudi berikan kepadanya.

"Aku hanya minta kamu bersabar. Sampai waktunya nanti tiba, aku pasti akan membahagiakanmu. Aku akan meninggalkan kehidupan lamaku," bujuk Rudi.

"Maaf, Rudi. Sepertinya aku tidak bisa. Rasanya aku jadi gila kalau tetap bertahan denganmu. Aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu. Aku mau pergi," pinta Lina.

"Kamu tidak boleh pergi!" Rudi tak terima. Ia tidak membiarkan istrinya pergi.

"Kamu jangan egois! Aku berhak punya keputusan sendiri! Aku ingin bercerai darimu!" Lina menepis tangan Rudi darinya.

Dengan langkah cepat, ia berjalan ke arah luar kamar. Ia ingin meninggalkan rumah itu.

"Lina!" teriak Rudi.

Kesabarannya benar-benar habis. Sebelum Lina meraih knop pintu, ia lebih dulu menariknya.

Satu tamparan keras mendarat di pipi Lina.

"Kamu tidak ada empati-empatinya, dengan apa yang sudah aku lakukan selama ini? Aku kan sudah bilang minta maaf!" bentak Rudi.

Lina memegangi pipinya yang sakit. Rudi seperti orang kesurupan. Tidak puas menampar, lelaki itu juga berusaha mencekiknya.

"Setelah apa yang aku lakukan padamu, kami meminta cerai, hah?"

"Aku kerja keras juga untuk kamu!"

Lina sekuat tenaga menendang tubuh Rudi sehingga cengkramannya terlepas.

"Nikmati saja sendiri hasil kerja kerasmu. Aku tidak mau menerimanya lagi!" tolak Lina.

Ia kembali bangkit untuk pergi dari sana. Namun, Rudi kembali menarik rambutnya.

"Apa sih masalahnya? Aku tidak selingkuh dengan wanita lain! Apa ruginya! Tinggal diam dan terima saja apa susahnya!"

Rudi yang kehilangan akal sehat memukuli Lina. Ia tidak terima keputusan sang istri untuk menceraikannya.

"Ada apa ini?"

Tiba-tiba Trian muncul dari balik pintu. Ia merasa curiga dengan kegaduhan yang terjadi di rumah sebelah. Apalagi sebelumnya tahu jika Lina ditarik paksa masuk ke dalam rumah. Trian melihat Lina sedang dijambak dan dipukuli Rudi.

"Jangan ikut campur! Ini urusan rumah tangga kami!" bentak Rudi.

Trian terkejut melihat kondisi Lina yang memprihatinkan. Wanita itu tampak berantakan dan kesakitan.

"Kalau sudah menggunakan kekerasan, aku tidak akan tinggal diam. Lepaskan Lina atau aku laporkan ke polisi!" ancam Trian.

"Brengsek! Kenapa kamu ikut campur!"

Rudi naik pitam. Ia melepaskan Lina dan menyerang Trian. Terjadi perkelahian di antara keduanya. Mereka saling adu jotos dan mendorong hingga merusak beberapa barang yang ada di rumah.

"Jangan campuri urusan orang!" teriak Rudi.

Trian membanting tubuh Rudi ke lantai. Melihat lelaki itu tidak berkutik, ia menghampiri Lina yang masih terduduk di pojokan.

"Lina, ayo kita keluar," ajak Trian.

1
Katherina Ajawaila
ko tanggung outhour
Katherina Ajawaila
lucu mertua nya Lina, pengen tau nya SMP segitu nya, anaknya seperti kuda Nil bu Melisa 🤭
Katherina Ajawaila
Arjun jd bego lama" edan maksain kehendak ngk mikir 😡
Katherina Ajawaila
gila Arjun sangkin teropasesinya sm Lina. jadi pembunuh kamu
Katherina Ajawaila
tokcer si bos, stop dulu main kuda"! nya kalau ngk di lakban dulu biar diam nolongin. dikit buat pipis 😣
Wawan Setiawan
disini yg berperan adalah Iman yg nenuntun kepada kebenaran, bukan sok benar tapì kalau dipikir secara bijak hidup manusia hanya 70thn kalau kuat 80thn selebihnya hanya itu pun banyak sakit penyakit yg akan kita hadapi dan Saya sungguh mengambil keputusan untuk bertobat di usia 40thn yg sebelumnya hidup Saya benar-benar sudah rusak terlibat perselingkuhan, narkoba dan pergaulan yg menyesatkan satu yg tidak Saya lakukan Saya tidak pernah terlibat tindakan kriminal yg merusak orang lain dan sungguh saksrang Saya hidup takut akan Tuhan agar tidak ada penyesalan ketika Tuhan Yesus memanggil Saya pulang menghadap hadirat-Nya...Amin ya Amin 🙏🙏💪
Katherina Ajawaila
paling bokis Bos somplak, paling yg di diskusiin buat ade utk Juna 🤭
Katherina Ajawaila
Trian aji mumpung di hotel, tes drive terus ngk mau rugi mumpung Juna ada sm oma
Katherina Ajawaila
dasar ibu. kalau liat orkai aja langsung, tadi mulutnya msh sumpah serapah, edan yg penting happy biar anak jd korban. amit" 😡
Katherina Ajawaila
DasarTrian somplak, jgn mau lin di manfaatin ntar doer yg ada 🤭
Katherina Ajawaila
anak udh gede x bu, udh bisa buat anak kecil msh aja mau di jodohin. mmg zaman siti nurbaya
Katherina Ajawaila
udh nikahin buruan Trian, ngk pakai lama 🤭
Katherina Ajawaila
anak mu yg sakit ibu Dari yg terhormat, knp mantan menantu yg di benci, utus anakmu punya kelainan, jadikan sih tapi mau bagaimana donk 😡
Katherina Ajawaila
jadian amat Lina, bantu lah ksmu. juga ada anak loh sm Trian🤭
Katherina Ajawaila
tolongin Reno kasihan. bukain tabir nya dia punya anak sm Lina. 🤭
Katherina Ajawaila
seru juga jadi satu sama dulu Trian pernah liat Lina pakai alat, skrng Lina liat Trian pakai foto Lina, jd mesem" bacanya outhour 🤭
Katherina Ajawaila
Lina belaga gila, udah tau Trian amnesia. semoga langsung ingat ya Trian 😲
Katherina Ajawaila
Lina itu ibu anak mu Trian🤭
Katherina Ajawaila
ibu Lina matre ngk tanya sebab akibat main tuduh anak yg ngk " . aneh aja taunya hanya duit " 😣
Katherina Ajawaila
jahat Rudi manfaatin istri nya utk selingkuh dgn bosnya ya jgn marah kalau istrimu juga ikut selingkuh jadi sm" 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!