DON'T TOUCH ME, MR. ZAYN

Zayn menghubungi anak buahnya. Dia yakin sekali teman Hasha bernama Sindy itu  sedang berencana jahat kepada calon isterinya. Wanita itu tidak kapok-kapok padahal sudah dia beri obat mandul. Ah, mungkin karena dia tidak terima dibuat mandul sama Zayn, jadi dia dendam ke Hasha dan ingin melukai Hasha.

Jangan harap. Selama ada Zayn, dia tidak akan membiarkan siapa pun melukai perempuan yang dia cintai. Habis menelpon  anak buahnya dan mengatur rencana, Zayn menoleh ke samping.

Hasha sedang serius melihat cctv bukti perbuatan Sindy terhadapnya di i-pad milik Zayn. Semuanya terekam dengan jelas bagaimana Sindy yang sengaja memasukkan sesuatu di dalam gelasnya waktu di hotel malam itu. Sindy bohong padanya.

Ada juga cctv yang terekam di restoran yang dia dan Sindy masuki beberapa hari yang lalu. Ternyata Zayn mengambil cctv dari restoran itu juga. Dalam video itu, Sindy juga sedang memasukkan sesuatu dengan senyum jahatnya. Hasha ingat waktu itu dia sedang ke toilet.

Hasha menutup mulutnya masih tidak menyangka. Padahal dia percaya sekali pada wanita itu, ternyata semuanya palsu. Ternyata Zayn memperlakukan Sindy dengan kejam hari itu karena Sindy memang jahat, ingin melukainya. Zayn hanya marah dan ingin melindungi dia.

"Jangan dilihat lagi." Zayn mengambil i-pad tersebut dari tangan Hasha.

Ia melihat raut wajah Hasha tampak syok dan sedih. Wajar, Hashanya adalah sosok perempuan polos dan baik hati yang kalau berteman akan memperlakukan mereka dengan sangat tulus. Tapi kelemahan yang dimiliki perempuan-perempuan tipe Hasha ini adalah gampang dibodohi dan gampang tertipu. Karena pikiran mereka terlalu positif terhadap teman yang bersikap baik di depan mereka.

Tidak tahunya sudah ditipu habis-habisan dan dijahatin.

"Kenapa Sindy tega? Aku salah apa, kenapa Sindy jahatin aku?" Hasha menatap Zayn dengan wajah sedih.

Zayn mengulurkan tangannya ke kepala Hasha dan mengelusnya dengan lembut.

"Kamu nggak salah apa-apa. Orang yang sifatnya jahat, selalu iri dan tidak senang melihat wanita seperti kamu yang punya segalanya. Karena iri hati yang terlalu tinggi menimbulkan niat jahat yang ingin melukai. Kamu adalah salah satu korbannya. Sekarang kamu percaya sama aku kan? Apa yang aku lakukan semua demi kebaikan kamu. Orang jahat seperti temanmu itu, kalau dibiarkan, dia akan semakin jahat."

Hasha hanya diam.

"Hasha mau ikut bang Zayn ketemu Sindy."

"Nggak sayang. Dia kemungkinan besar mau celakain kamu lagi. Kalau dia berani bawa kamu ke hutan, artinya dia nggak sendirian. Pasti ada orang lain, komplotannya. Mungkin juga komplotannya ada banyak." Zayn menolak permintaan Hasha, tangannya terus mengelus-elus kepala wanita itu.

"Tapi aku mau tanya kenapa dia jahat begitu sama aku. Pleasee ijinin aku ikut bang Zayn ..." ujar Hasha memelas.

Zayn menghela nafas.

"Tapi kamu tunggu di mobil aja. Setelah wanita itu dan komplotannya tertangkap, kamu baru bisa keluar bicara sama dia, setuju?" putus pria itu kemudian. Hasha langsung mengangguk setuju.

Mobil Zayn pun melaju meninggalkan parkiran. Para anak buahnya sudah dalam perjalanan menuju ke alamat yang sama dengannya. Zayn akan menghubungi polisi setelah membuat perhitungan dengan orang jahat itu.

Waktu yang mereka tempuh sampai di alamat yang Sindy kirim kira-kira satu jam. Cukup jauh karena alamat tersebut memang sudah tidak di dalam kota lagi. Zayn menghentikan mobilnya di jalanan sepi pas mau masuk ke dalam hutan, sesuai dengan yang dia lihat dari maps.

Benar kan, wanita sialan itu memang sengaja menipu Hasha. Rumah sakit apanya, bahkan satu pun rumah tidak ada. Ini adalah jalanan masuk ke dalam hutan. Kalau tadi Hasha datang sendiri, Zayn tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada kekasihnya.

"Bang, tempatnya kok serem gini ya? Jangan-jangan ada setan lagi di sini." bulu kuduk Hasha mulai berdiri. Hawanya dingin sekali. Kalo kayak begini, mana mau dia ditinggalin sendirian dalam mobil.

Hasha menggeser badannya ke kanan dan memeluk lengan Zayn, menempelkan kepalanya di pundak pria itu. Zayn terkekeh. Si penakut miliknya ini lucu sekali.

Baru saja dia mau buka suara, langsung terhenti karena beberapa mobil yang datang dan berhenti di belakang mobilnya. Ada lima mobil. Anak buah Zayn semua. Dalam satu mobil ada empat orang, berarti kalau lima mobil semuanya ada dua puluh orang.

Hasha sampai terheran-heran pas melihat orang-orang tersebut turun dari mobil, karena pakaian mereka hitam-hitam semua dan rata-rata bertubuh kekar.

"Kamu tunggu di sini sebentar ya," ucap Zayn. Tapi Hasha tidak mau melepaskan genggamannya dari lengan pria itu. Zayn jadi kesulitan mau keluar. Ia menatap Hasha.

"Sayang, aku perlu ngobrol dengan anak buahku. Kamu sudah janji akan patuh kan tadi?"

"Tapi tadi Hasha nggak mikir kalo tempatnya mengerikan gini bang. Hasha takuut ... Kalo Hasha di culik setan gimana?" gumam Hasha manja.

Wajahnya menatap Zayn dengan sangat manja. Alisnya di tekuk, bibirnya melengkung ke bawah. Kalau wanita lain yang begini terhadap Zayn, pria itu akan langsung merasa jijik dan menghempas mereka jauh-jauh.

Tapi tentu berbeda kalau wanita itu adalah Hasha.

Hasha yang bersikap manja seperti ini malah membuatnya menjadi semakin lucu di mata Zayn. Pokoknya manjanya Hasha beda. Mungkin karena Hasha adalah wanita yang sangat dia cintai.

"Mana ada setan sayang, lepas dulu."

"Ada bang, di film banyak."

Zayn tertawa kecil.

"Kamu pasti kebanyakan nonton film horor. Makanya pikirannya jadi aneh-aneh." pria itu mengetuk kepala Hasha pelan.

"Tunggu di sini, sebentar aja." Zayn tetap melepaskan genggaman Hasha dari lengannya dan keluar.

Hasha sebal.

"Dasar pria tega!" katanya pelan. Zayn tidak dengar pastinya.

Ia melihat ke belakang. Zayn sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang mungkin seumuran sama dia. Wajah mereka tampak serius. Aura bos Zayn sangat kuat saat berbicara dengan anak buahnya.

Hasha senyum-senyum menikmati pemandangan indah dari dalam mobilnya. Zayn terlihat sangat bersinar di luar sana.

"Kok bang Zayn ganteng banget ya. Hihihi. " gumamnya lalu terkikik sendiri.

Tawa Hasha langsung hilang begitu mendengar suara hewan melolong dari dalam hutan. Hasha segera keluar dari mobil dan berlari secepat kilat ke Zayn. Jangan tanya lagi dia ketakutan atau tidak. Saat ini dia sudah menempel ke Zayn hingga membuat semua anak buah Zayn terheran-heran.

Mereka kenal Hasha, juga tahu Zayn mencintai wanita itu. Tapi melihat wanita itu secara langsung baru hari ini.

"Bang Zayn, ada suara hewan di hutan. Jangan-jangan itu serigala lagi!" Seru Hasha memeluk lengan Zayn kuat-kuat. Pada saat Zayn mau bicara, bunyi tembakan membuat mereka semua kaget.

Dor dor dor!