Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Uwek
Uwek
Uwek
Lydia terus mengurut tengkuk Arsyad yang sedari tadi tidak berhenti muntah , lebih tepat nya sehabis shalat subuh ...
"Masih mual?" Tanya Lydia ketika Arsyad sudah membasuh wajah nya dengan air .
Arsyad menggeleng kan kepala nya lemah . "Udah mendingan , tapi masih pusing banget kepala nya " ucap Arsyad .
Lydia mengangguk , lalu membantu Arsyad berjalan menuju ranjang tempat tidur , dan membantu membaringkan tubuh Arsyad di sana .
"Mungkin ini efek kemarin Abang makan ice cream " celetuk Lydia .
"Enggak tau juga . Tapi biasanya kalau pergi sama Zahra selalu makan ice cream rasa durian , tapi enggak sampai kayak gini" sahut Arsyad
"Berarti Abang kecapean , karena Abang kerja nya full time . Yaudah Abang istirahat aja , aku buatkan bubur ya buat Abang " ucap Lydia , dan Arsyad mengangguk kan kepala nya ,
Sepuluh menit berlalu , Lydia sudah datang dengan semangkuk bubur di tangan nya . Mendudukkan diri nya di samping ranjang , di samping Arsyad . Tangan nya terulur dengan satu sendok berisi bubur . Lydia menyuapi Arsyad , dan hal tersebut membuat Arsyad menyunggingkan senyuman nya .
Arsyad hendak membuka mulut nya , namun bau bubur membuat nya menutup kembali mulut nya , dan bergegas turun dari ranjang , dan masuk ke dalam kamar mandi .
Lydia yang melihat nya sontak panik .
"Bang , kita ke rumah sakit aja ya " ajak Lydia setelah beberapa saat Arsyad sudah kembali dengan wajah pucat dan tubuh yang lemah .
Arsyad menggeleng kan kepala nya lemah . "Enggak dek . Abang mau di rumah aja . Nanti juga sembuh sendiri "
Tolak Arsyad .
"Is abang bandel banget sih di bilangin . Kalau ada sesuatu yang serius gimana coba ? Bang ayo ke dokter . Aku enggak mau Abang kenapa-kenapa "
"Dek , Abang enggak mau ke dokter .. emmm dek , kayak nya Abang pengen makan mangga yang di belakang rumah dalam pondok deh " ucap Arsyad sambil berpikir .
Lydia dengan cepat menggeleng kan kepala nya. "Enggak boleh ya . Enak aja , makan aja belum , mau makan mangga pula si Abang. Nanti kalau kena asam lambung gimana ? Is abang aneh deh. Biasa nya dia yang suka marah kalau enggak hidup sehat" omel Lydia .
"Dek , Abang pengen x ... Ya ya sayang" rengek Arsyad seperti anak kecil , tangan nya memegang tangan Lydia , lalu di goyang-goyang kan oleh Arsyad .
"Enggak Abang . Enggak boleh . Makan dulu . Abang belum makan nasi , nanti sakit perut nya "
Arsyad menggeleng kan kepala nya , "Abang enggak mau . Abang mau nya makan mangga yang di belakang itu . Ya ya dek . Abang ke pengen kali . Dek ayo lah"
"Enggak Abang ."
"Dek "
"Enggak "
"Sayang ...."
"Enggak "
"Satu aja ya . Nanti habis itu makan nasi"
Lydia menghembuskan nafas nya kasar , lalu mengangguk kan kepala nya .
Dan hal tersebut membuat Arsyad kegirangan . Rasa nya tadi tubuh Arsyad itu lemas , tapi kenapa sekarang jadi segar begitu ? Aneh ...
"Ayo dek " ajak Arsyad menarik tangan Lydia . Lydia hanya menurut saja ...
______
"Loh , Arsyad , Lydia , mau kemana ?" Tanya umi Aisyah yang baru saja keluar dari pintu belakang rumah pondok dalam pasantren , umi Aisyah tadi ingin memetik sayur kangkung karena Dila meminta sayuran tersebut untuk di masak . Ya di belakang umi Aisyah ada Dila yang juga menatap ke arah Arsyad dan juga Lydia . Dan Arsyad sama sekali tidak menatap ke arah Dila , membuat Dila yang melihat nya merasa sakit hati.
Arsyad tersenyum . "Arsyad mau ambil buah mangga itu umi . Kayak nya enak banget . Tadi di pikiran Arsyad buah mangga nya kayak nya seger banget , eh pas di datengin tau nya seger nya nambah deh umi . Apa lagi yang hijau itu" celetuk Arsyad sambil menunjuk ke arah salah satu buah mangga yang belum matang , masih hijau ...
Lydia membulat kan kedua bola mata nya , lalu memukul bahu sang suami . "Enak aja . Tadi janji nya yang udah matang ya , Abang belum makan loh " protes Lydia .
"Tapi dek , itu enak banget tau , is pasti rasa nya enak juga , Abang udah enggak sabar nyicipin nya . Abang cari kayu dulu" ucap Arsyad lalu melangkah kan kaki nya mencari kayu untuk mengambil mangga .
Lydia yang kesal langsung mengikuti sang suami dan menahan nya untuk mengambil buah mangga yang masih muda itu .
Umi Aisyah hanya menggeleng kan kepala nya melihat tingkah anak dan menantu nya . Kedua sudut bibir nya terangkat , rasa bahagia mencuat di dalam diri nya . Bahagia melihat putra nya juga bahagia . Arsyad yang dulu tidak seperti sekarang . Arsyad sungguh banyak berubah dengan Lydia . Menjadi lebih hangat lagi kepada keluarga...
Sedangkan Dila yang menyaksikan keharmonisan antara Lydia dan juga Arsyad mengepalkan kedua tangan nya .
"Ini enggak boleh di biarin" batin Dila di dalam hati nya .
______
"Udah Abang , jangan makan banyak-banyak . Janji nya tadi cuman satu doang , ini udah lebih dari satu , bahkan udah mau enam loh" protes Lydia ketika Arsyad tidak berhenti memakan buah mangga yang di petik nya tadi . Arsyad itu belum makan loh , tadi janji nya cuman makan satu buah , ini malah makan hampir enam , dan ada tiga yang masih muda .
Arsyad menggeleng kan kepala nya . Tangan nya masih sibuk mengiris daging buah mangga tersebut , "enak banget loh dek ini . Adek enggak mau ? Enak loh makan di bawah pohon nya begini . Apa lagi di temenin sama bidadari cantik " ucap Arsyad sambil menggoda Lydia , agar Lydia tidak marah-marah .
Lydia tersipu malu mendengar kata yang keluar dari bibir Arsyad , yang memang menurut Lydia , Arsyad itu suka sekali menggombal . Entah sudah ke berapa kali , namun Lydia masih malu-malu saja jika Arsyad mengeluarkan kata-kata gombalan nya .
"Tuh kan kamu malu-malu dek , sini gabung sama Abang , Abang kupasin ya buat adek . Tapi yang sudah matang saja , yang belum buat Abang " ucap Arsyad .
Lydia mengangguk kan kepala nya , Lydia tiba-tiba juga ke pengen sama rasa buah mangga itu , terlebih buah nya langsung di suapin dari tangan Arsyad .
Arsyad mengambil buah mangga yang sudah matang , lalu mengupas nya , tidak lupa Arsyad mencuci nya terlebih dahulu .
Setelah nya , Arsyad menyuapi Lydia ,
Lydia merasa sangat senang mendapatkan suapan dari suami nya , entah lah rasa nya begitu enak .
"Mau lagi dek ?" Tawar Arsyad ketika melihat sang istri makan buah mangga dengan lahap nya .
Lydia mengangguk kan kepala nya . Arsyad dengan sigap langsung mengupas kan nya lagi .
Umi Aisyah menghampiri Kedua nya di bawah pohon mangga .
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam umi " sahut kedua nya .
Umi Aisyah terkejut ketika melihat biji mangga di dalam keranjang sampah banyak sekali , lalu menatap ke arah Arsyad dan Lidya.
"Ini kalian yang habisin ?" Tanya Umi Aisyah . Dan kedua nya mengangguk kan kepala nya .
Lalu kedua sudut bibir umi Aisyah terangkat , ketika mengingat sesuatu ... "Kayak nya kamu harus bawa Lydia ke dokter deh Syad " ucap umi Aisyah ...
Arsyad yang tengah mengupas mangga langsung menghentikan aktivitas nya , lalu menatap sang umi . "Kenapa mi ? Kan Lydia enggak sakit ?" Tanya Arsyad .
Lydia juga sama . Sama terkejut dengan perkataan sang umi . "Iya umi , malah yang sakit tadi bang Arsyad . Bang Arsyad yang muntah-muntah , sama pusing " sahut Lydia .
"Nah itu , kamu harus di bawa sayang ... Karena bisa jadi kamu hamil "
Lydia dan Arsyad saling pandang ....
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah