Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Devan Pusing
Sudah satu minggu Kafi tinggal dengan Kiara, kesehatan sera masih belum stabil, Kafi tidak rewel mencari mamanya mungkin dia tahu dan merasakan kalau mamanya lagi sakit,
Kafi senang bermain dengan putra putrinya Kiara, walaupun sekarang Kiara sedang sibuk dengan anak anaknya dia tetap mempunyai waktu untuk merawat Kafi.
Untung kemaren sudah ada yang bekerja untuk menjaga ketiga anak anak nya.
Dan Devan juga sudah mempekerjakan tiga orang suster untuk membantu Kia merawat ketiga anak mereka.
Devan satu minggu ini menginap dikediaman utama dia tidak balik kerumah Sera, karena tidak ada orang disana. Karena Sera masih dirawat di rumah sakit dan sekarang keadaannya sudah mulai membaik.
Setelah makan malam bersama orang tuanya Devan terlibat perbincangan serius dengan kedua orang tuanya
“Sekarang kiara dan anakmu sudah disini, Sera juga sudah mulai membaik apa rencana mu selanjutnya” tanya Tuan Kalandra yang ikut pusing dengan masalah putra nya ini.
“devan bingung pah mau bagaimana dijalani saja, Sera sedang sakit Kiara habis melahirkan dua duanya butuh perhatian” jawab Devan dengan wajah letihnya
“ha ha ha ha kasian banget kamu Van punya istri dua malah sengsara, orang punya istri banyak pada senang tidak seperti kamu ruwet” ucap Nyonya Kalandra
“mama malah ketawa sih liat nasib anaknya begini, bukannya ikut bantu cari cara bagaimana kedepannya” ucap Devan
“maaf van mama tidak mau ikut campur urusan kamu, kamu selesaikan saja sendiri, bagaimana enak kan punya istri banyak” sindir mamanya lagi
“mama malah bikin pusing, mending tidur deh” ucap Devan sewot karena di sindir oleh mamanya itu.
“jangan baper jadi orang anak sudah tiga” ujar Tuan Kalandra yang ikut ikutan menertawai Devan yang saat ini pusing sendiri.
“nanti kalau sera sembuh mau bawa tinggal disini saja pah, biar gampang menjaga mereka berdua” ucap Devan dengan entengnya
“sembarangan kamu, mama tidak mau” ucap Nyonya kalandra
“terus Devan harus bagaimana mah?” ucap Devan lagi, melihat putranya yang pusing membuat Tuan Kalandra menjadi kasihan.
“coba kamu bicara baik baik dengan Kia, mana tau dia ada rencana lain untuk kalian semua” nasehat Tuan Kalandra
“kalau rencana Kia mau pergi dan cerai tidak akan Devan kasih pah” ucap Devan tegas
“ya terus kamu mau nya bagaimana? Mau poligami tidak akan mau Kiara Van” jelas Nyonya Kalandra lagi.
“nanti deh mah dipikirin lagi , kepala Devan mau meledak rasanya” Devan berdiri dan berjalan kearah rumah samping dia ingin menemui ketiga anaknya.
Tuan Kalandra dan istrinya hanya bisa diam karena mereka juga bingung saat ini, mereka saling pandang sambil mengangkat bahu
“ya sudah pah biarin saja kita liat saja pa yang akan mereka lakukan bertiga, tidur yuk pah mama jadi pusing” ajak Nyonya kalandra pada suaminya.
Sedangkan Devan yang datang menemui ketiga putranya yang sedang bermain diruang keluarga mereka belum tidur.
“sayang anak anak belum pada tidur udah malam ini” ucap Devan sambil mencium putranya itu satu Satu.
“belum mas masih belum pada ngantuk, bentar lagi juga tidur, tuh liat Kafi matanya sudah lima watt” ucap Kiara menunjuk kearah Kafi yang sudah mulai mengantuk
“Kafi digendong oleh Devan ke kamarnya lalu membaringkan di Kasur empuknya tidak berapa lama susternya kafi datang membawa botol susu untuk Kafi.
“suster tolong jagain Kafi ya, terimakasih “ ucap Devan lalu dia berjalan keluar menghampiri Kiara yang mau membawa Zayn ke kamar segera dia gendong Zara untuk dibawa ke kamar juga.
Setelah memberikan susu untuk anak kembarnya , Kiara dan Devan keluar dari kamar itu, sekarang mereka duduk di sofa ruangan keluarga itu.
“sayang mas mau bicara…” ucap Devan pada Kiara
“Bicara apa mas?” tanya Kiara
“soal kita kedepannya…kamu mau tinggal disini apa balik kerumah kita yang lama?” tanya Devan
“aku mau balik ke desa tempat kami tinggal kemaren mas, aku senang disana suasananya tenang” jawab Kiara
“tapi aku tidak mau jauh jauh dari kalian sayang” sahut Devan
“nanti aku akan urus surat cerai kita mas, kamu focus saja merawat Sera, aku dan anakku akan balik ke desa, bulan depan aku mau tinggal di panti dulu” jawab Kiara yang membuat Devan sesak nafas.
“mas sampai mati tidak akan menceraikan kamu Kia, kamu dengar ya tidak akan pernah mau bercerai dengan kamu” jelas Devan
“tapi aku mau cerai mas, aku tidak mau hidup begini” ucap Kiara lagi
Devan mengacak rambutnya dengan kasar, dia benar benar buntu saat ini menghadapi Kiara yang sangat keras kepala.
“Sera mau menikah sama mas karena dia menitipkan anaknya pada kita, dia tahu kalau hidupnya tidak akan lama lagi” ucap Devan
“memang caranya salah menitipkan Kafi ke kita bukan berarti harus menikah dengan mas, sera bilang kalau menikah Kafi mempunyai orang tua yang utuh, kalau cuma dititipkan nanti kalau besar dia bisa saja sedih karena cuma hidup numpang dengan kita” terang Devan
Kiara jadi terdiam mendengar apa yang dikatakan Devan tadi,tapi dia tetap tidak akan mau kembali lagi pada Devan.
“harusnya sera tau aku tidak akan mungkin meninggalkan Kafi sendirian di dunia ini , aku menyayangi Kafi seperti anakku sendiri, pasti ada sesuatu yang disimpan Sera sampai dia mau menikah dengan kamu mas” ucap Kiara
“mas tidak tau sayang, kamu tanya saja sama Sera mana tau dia mau jujur dengan kamu” balas Devan lagi
Kemaren malam Devan sempat bertanya pada Sera kenapa mau dia ajak menikah sedangkan Kiara sahabatnya, kalau Devan bilang ke Sera karena dia memang mencintai Sera sebelum jatuh cinta dengan Kiara.
“Bagaimana keadaan sera mas, apa sudah sembuh?” tanya Kiara
“masih dalam perawatan , sera harus cuci darah dua kali seminggu, lagi diusahan cari ginjal tapi sangat sulut mencari yang cocok” jelas Devan sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa , dia benar benar Lelah saat ini.
Kiara yang melihat Devan yang kelihatan semakin kurus saat ini, tidak ada lagi keceriaan di wajahnya kelihatan sangat Lelah,.
Kiara menjadi kasian melihat keadaan Devan sekarang, mau bersukur melihat keadaan Devan sekarang takut kualat bagaimana pun juga dia ayah dari anak kembarnya.
“Sudah malam mas mending kamu tidur besok mau kerja sama jenguk Sera di rumah sakit” ucap Kiara
“iya sayang mas sangat capek, mas tidur disini saja malas ke sebelah tadi habis berantem sama mama” jawabnya sambil berjalan masuk ke kamar tamu.
Kiara hanya bisa diam melihat tingkah Devan yang kekanak kanakan “ aku harus segera pergi dari sini” gumam Kiara dalam hatinya