Menceritakan tentang Mahasiswi yang mencintai dosennya. mahasiswi itu bernama Anisa Zahra. Anisa mencintai seorang pria tampan saat pandangan pertama di kampusnya. dan pria itu ternyata Dosen baru di kampusnya.
Karena Anisa penasaran dengan sosok dosen itu, Anisa pun terus mencari tau tentangnya. sampai akhirnya Anisa tau kalau ternyata Dosennya itu adalah seorang duda.
Gimana kisah cerita cinta pandangan pertama Anisa Zahra pada dosennya, yuk kita lanjut baca aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngga Jadi Ke Mall
"Tante."
Anisa kaget karena di dalam ruangan Pak Ben ada Quin.
"Hai Quin. Kok Quin ada di sini?"
Quin langsung mendekati Anisa.
"Iya Tante. Quin mau ajak Papah jemput Oma di rumah sakit."
"Oh. Memangnya Papah Quin di mana?"
"Itu Papah Quin Tante," Anisa melihat arah jari Quin menunjuk. Saat jari itu menunjuk Pak Ben, Anisa menelan ludah karena sangat kaget.
Rupanya Pak Ben juga kaget melihat anaknya yang kenal dengan Anisa. Dan di lihat sangat akrab lagi. Pak Ben melihat ke mereka berdua yang sedang bicara seperti tidak percaya.
Quin lalu menarik tangan Anisa untuk mendekat ke Papahnya.
"Papah, ini kan Tante baik," Quin mengenalkan Anisa pada Pak Ben dengan sebutan Tante baik. Pak Ben hanya mengangguk pelan.
"Quin tunggu Papah di taman depan sama sus dulu ya. Papah mau bicara sebentar sama Tante Anisa."
"Iya Pah. Tante, Quin keluar dulu ya."
"Iya," jawab Anisa sedikit gimana gitu karena Pak Ben menatapnya.
Quin dan susternya lalu keluar dari ruangan Pak Ben. Pak Ben menyuruh Anisa untuk duduk. Anisa lalu duduk di kursi depan Pak Ben.
"Kamu tau kenapa saya suruh datang ke sini?" Anisa menggelengkan kepala.
"Karena kamu sedang saya hukum, jadi saya ingin kasih tau apa saja hukuman kamu selama satu Minggu ini. Ini bacalah," Pak Ben memberikan kertas pada Anisa untuk di bacanya.
Anisa mulai membaca dan ternyata tugas Anisa cukup berat.
Setiap ada mata kuliah dan materi yang harus di tulis di papan tulis, Anisa yang akan menulisnya.
Harus membantu mengoreksi tugas mahasiswa, kalau ada tugas.
Selama satu Minggu tidak boleh bolos kuliah saat ada jam mata kuliah Pak Ben.
Anisa membacanya hanya bisa tarik nafas.
Pak Ben yang melihat Anisa tarik nafas langsung bertanya.
"Kenapa? Kamu ngga setuju?"
Tanpa menjawab Anisa menandatangani perjanjian itu.
"Ini Pak saya sudah tandatangan. Sekarang sudah selesai kan?"
Pak Ben mengambil kertas yang sudah di tandatangani Anisa sambil mengangguk kan kepalanya pelan.
"Kalau begitu saya permisi dulu," Anisa lalu akan keluar dari ruangan Pak Ben.
"Tunggu dulu," Anisa lalu berhenti berjalan.
"Saya ingin bertanya sama kamu."
"Mau tanya apa Pak?"
"Kamu kenal sama anak saya kan?" Anisa mengangguk.
"Tolong kamu jangan terlalu dekat dengannya. karena saya tidak mau anak saya dekat dengan kamu," karena pikiran Pak Ben Anisa adalah wanita ngga bener.
"Baik Pak, saya mengerti . Saya tidak akan mendekati anak Bapak."
Setelah bicara, Anisa langsung keluar dari ruangan Pak Ben.
Anisa langsung masuk kelas karena sebentar lagi sudah jam masuk kelas.
Anisa terus berpikir kenapa Pak Ben tidak membolehkan anaknya dekat dengan dirinya. Anisa juga berpikir kalau ternyata Pak Ben itu menantunya Tante Maya dan suami dari Alm kak Sinta. Memang dulu waktu Alm kak Sinta menikah, Anisa tidak datang ke pestanya karena ngga mau ikut. Jadi Anisa tidak pernah melihat suami Alm kak Sinta.
"Nis jangan melamun terus. itu dengarkan Dosen bicara. Nanti kamu kena masalah lagi kaya tadi."
"Em... Iya Nggi."
Pulang kuliah Anisa yang tadinya mau ikut ke Mall sama Anggi akhirnya tidak jadi. Anisa merasa pusing karena Pak Ben. Anisa juga masih ada catatan yang belum di catat.
"Aku mau naik taksi saja Nggi."
"Bener nih ngga mau aku antar?"
"Ngga usah. Kamu kan mau ke Mall. Ya sudah ya aku pulang dulu."
"Iya. Kamu hati hati."
"Iya."
Anisa keluar dari kampus dan mencari taksi. Anisa langsung pulang ke rumahnya.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Semangat ka Tuti di tunggu karya selanjutny 🫢🫢🫢🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Semangat dan sukses buat ka Tuti 🙏🏻🙏🏻🙏🏻