NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alea

"Nikah sama aku!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa

"Kamu nolak siap-siap aku hancurin karier kamu juga kehidupan kamu!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Tujuh

"Aku tidak sengaja perawanin anak orang!"

Hah!

Alexa berdiri mendongak menatap Nicholas dengan wajah cengo.

"Bisa gak sih kamu gak bercanda?" caci Alexa.

Nada bicara Nicholas yang terdengar biasa tanpa ekspresi membuat Alexa mengira jika Nicholas sedang bercanda.

Nicholas tidak menggubris Alexa, ia melangkah lebih dulu dengan kedua tangannya masuk ke dalam saku celana, meninggalkan Alexa yang masih berdiri di tempatnya.

"Hei, kamu tega ninggalin aku sendirian?" teriak Alexa, tetapi Nicholas masih tidak menghentikan langkahnya. "Dasar menyebalkan!"

Alexa lantas melangkah dengan berlari kecil, tetapi masih tidak bisa mengimbangi langkah lebar Nicholas. Pria itu benar-benar membiarkan dirinya berjalan sendirian di belakang.

Nicholas sampai di Vila dulu, menjatuhkan tubuhnya di sofa. Matanya tertuju pada bungkus rokok dan korek api di atas meja. Saat Nicholas akan mengeluarkan isinya, suara Alexa menghentikannya.

"Kalau kamu ngerokok, kamu gak boleh cium aku."

"Ck." Nicolas berdecak lantas membuang korek api dan rokok ke atas meja.

Alexa yang melihat itu tersenyum puas. Apakah benar perkataan Arif jika hanya dirinya yang mampu mengendalikan Nicholas saat ini.

"Se-frustrasi itu kamu kalau gak cium aku?" ledek Alexa membuat Nicholas mendengkus.

Alexa terkikik geli melihat raut wajah Nicholas, ia lantas mengayunkan langkahnya mendekati Nicholas, membungkuk, ingin mengecup pipi Nicholas. Namun karena Nicholas menoleh membuat bibir mereka menyatu. Alexa terbelalak, berniat menarik diri, tetapi pergerakan Nicholas lebih cepat

Nicholas tidak tinggal diam. Ia menarik pinggang Alexa membuat wanita itu duduk di atas pengakuannya.

"Mancing, mmm?" Nicholas bertanya tanpa memalingkan tatapannya dari Alexa.

"Gak ya." Alexa mengerucutkan bibirnya. "Aku hanya mau kasih reward karena kamu gak mau ngerokok demi cium aku."

"Rewardnya tambahin," pinta Nicholas.

"Janji dulu gak ngerokok sebulan," pinta Alexa.

"Rewardnya apa?" tanya Nicholas.

"Maunya apa?" tanya balik Alexa

"Selama sebulan kita main, kamu yang gerak dan tambah waktu ciuman setengah jam?" jawab Nicholas.

"Oke. Tapi kalau kamu gagal, jatah bulanan yang kemarin kamu bilang ke aku tambahin," pinta Alexa.

Alexa begitu percaya diri karena ia yakin Nicholas tidak akan sanggup.

"Aku tambahin 2 kali lipat kalau kamu bisa puasin aku nanti," tantang Nicholas.

"Serius?" Alexa menegakkan tubuhnya, menatap Nicholas dengan mata berbinar.

"Aku tambahin 5 kali lipat asal kamu berhenti dari kerjaan kamu," ucap Nicholas.

Bibir Alexa melengkung ke bawah mendengar perkataan Nicholas. Jelas dirinya tidak bisa. Menjadi model adalah keinginannya sejak dulu.

"Gak ada opsi lain apa?" tanya Alexa.

"Aku sanggup menghidupi kamu, Alexa," ucap Nicholas.

"Gak ya. Pernikahan kita itu sebuah perjanjian. Kita gak tahu kapan kita akan pisah," tolak Alexa. "Kalau aku berhenti bekerja, terus kita pisah bagaimana nasib aku nanti?"

Hening mengambil alih suasana. Nicholas tidak lagi merespon perkataan Alexa, ia lebih ingin menatap Alexa.

Kening Alexa mengernyit saat mendapatkan tatapan Nicholas yang sulit untuk dirinya artikan.

"Aku ke kamar dulu. Jangan terlalu banyak merokok. Tidak baik untuk kesehatan." Alexa mengecup bibir Nicholas sebelum bangun dari atas pangkuan Nicholas, mengayunkan kakinya, menaiki anak tangga menuju kamar mereka.

Nicholas mendengkus, Alexa selalu bisa membuatnya tidak berkutik. Tatapi entah mengapa Nicholas sangat suka ketika Alexa mengaturnya. Setelah Alexa pergi ke kamar, Nicholas beranjak dari tempat duduknya, mengambil bungkus rokok, membawanya ke dapur. Tujuannya bukan untuk merokok, melainkan membuangnya. Nicholas lantas kembali ke tempat semula. Duduk menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, sambil memikirkan sesuatu.

"Aaaa! Nicholas!" jerit Alexa.

Lamunan Nicholas buyar, terkejut mendengar suara teriakan Alexa. Nicholas lantas berlari ke kamar.

"Ada apa, Alexa?" Nicholas menekan gagang pintu dengan tidak sabarnya. Mata tajamnya melihat Alexa berjalan mondar-mandir. Raut wajahnya menunjukkan jika wanita itu sedang cemas.

"Aku datang bulan." Alexa mengigiti ujung kukunya.

Nicholas mendengkus kesal mendengar jawaban Alexa. Baginya kabar itu merupakan kabar yang sangat buruk. Bagaimana bisa mereka sedang bulan madu, tetapi justru sang istri datang bulan.

"Kamu teriak cuma pengin kasih tahu kabar buruk ini?"

"Aku gak bawa pembalut, Nick."

"Terus?"

"Beliin"

"Gak mau. Kamu beli saja sendiri."

"Kalau aku bisa beli sendiri, aku gak akan minta tolong sama kamu."

"Aku tetep gak mau."

"Nick, please." Alexa memohon dengan menyatukan kedua tangannya sambil menunjukkan puppy eyes, membuat Nicholas tidak bisa menolak.

Meskipun kesal Nicholas, tetap mau menuruti permintaan Alexa. Ia lantas keluar dengan mengendari mobil convertible berwarna hitamnya menuju mini market.

Alexa yang berada di kamar berlari ke arah jendela, berniat mencegah Nicholas pergi. Sayangnya Nicholas sudah lebih dulu melesat bersama mobilnya.

"Dia tahu gak ya mana yang harus dibeli?" gumam Alexa.

Alexa lantas kembali ke kamar mengambil benda pipih miliknya. Ia ingin menghubungi Nicholas. Tidak diangkat, rupanya ponsel Nicholas tertinggal di ruang tamu.

Sementara Nicholas sudah sampai di mini market. Mengelilingi bagian dalamnya, berhenti di bagian barang yang Alexa butuhkan.

"Ck, dia pakai yang mana?" Nicholas menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

Nicholas berniat menghubungi Alexa, tetapi ia lupa ponselnya tertinggal, ia hanya membawa dompet saja. Alhasil Nicholas membeli beberapa barang dengan ukuran yang sama, tetapi berbeda merek.

Sampai di kasir berapa pengunjung wanita dah juga seorang kasir wanita nampak memandangnya, berbisik sambil sesekali menahan tawa. Nicholas mengumpat di dalam hatinya.

"Kenapa? Kalian tidak pernah melihat seorang pria membeli barang ini?" Nicholas mendengkus kesal kepada wanita itu, tatapannya juga tajam seolah sedang mengintimidasi mereka.

Mendapatkan tatapan tajam dari Nicholas para wanita itu seketika diam, tidak berani memandang Nicholas lagi, bahkan untuk sekedar melirik saja. Sebenarnya para wanita itu tidak sedang mengejeknya, justru sebaliknya, mereka merasa kagum pada Nicholas. Seorang pria mau membelikan barang itu.

"Ambil saja kembaliannya." Nicholas langsung pergi dari mini market, ia kembali ke mobilnya, melajukan kereta besinya kembali ke vila.

Sepanjang perjalanan Nicholas menggerutu kesal. Sudah ditertawakan oleh pengunjung mini market, ditambah rencana bulan madunya gagal karena Alexa datang bulan. Percuma juga jauh-jauh pergi ke Swiss.

Mobil sudah masuk pekarangan villa, Nicholas memarkirkan mobilnya sesuka hati lantas masuk ke dalam rumah dengan satu kantong belanjaan di tangan kirinya.

"Nih!" Nicholas melempar barang ya ia beli ke arah Alexa. Masih beruntung Alexa bisa menangkapnya.

"Jangan marah-marah, Sayang." Alexa menunjukkan senyum terbaiknya kepada Nicholas, tetapi justru Nicholas mendengkus kesal.

Melihat itu Alexa terkikik geli. Tanpa mengucapakan terima kasih Alexa masuk ke kamar mandi. Alexa melihat barang yang Nicholas beli. Senyumnya mengembang, ternyata Nicholas tahu dan mau membeli barang yang dia butuhkan. Ck, berbeda sekali dengan Reza dulu. Dia menolak dan marah saat ia meminta tolong untuk membelikan benda itu.

Tidak berselang lama Alexa keluar dari kamar mandi sambil menghirup napas lega. Ia ingin berterima kasih kepada Nicholas, tetapi pria itu tidak ada di kamar.

"Ke mana pria itu?" tanya Alexa pada dirinya sendiri.

Nicholas ada di kamar lain, merebahkan tubuhnya sambil memerhatikan gelang emas putih yang menggantung di jarinya. Milik Alexa, perempuan yang tidak sengaja renggut kesuciannya. Sebenarnya tujuan menikah Alexa bukan hanya ingin mengambil hak waris mendiang ayahnya, juga untuk bertanggung jawab atas tindakannya dulu, meksipun itu terlambat.

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
Maricha: siap 😍😍😍😍🥰
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Eny Agustin Pramita
lanjut doonkkkk....
tina
lanjut kak
Reni Anjarwani
doubel up
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
sengaja ya Alexa,,suka banget bikin suami mu naik darah...
sabaaaar yaaa ,,sebentar juga malam
tina
lanjut kak
Upi Raswan
semua warisan untuk istrinya ...kereeen nicholas, Alexa pasti bakalan kaget sampai njundil ,, tapiii kira2 Alexa bakalan marah gak yaa kalo suatu saat nicho ngaku kalo dia pria yg bersamanya malam itu. Nicho kenapa kesannya membiarkan pelaku penjebakan?
ditunggu jawabannya thoor ,,kalo bisa jangan kelamaan hehe
Maricha: siap Kak
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
Maricha: Untuk sementara off dulu ya Kak. Stori ini lagi proses revisi total
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!