Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 Kado dari Barra
Kiara yang sedang memikirkan percakapannya tadi dengan Barra terkejut dengan suara tangis anak nya, kiara melihat jam lalu dia tersenyum karena memang sudah waktu nya untuk anak anak nya meng*** lagi.
Bergegas Kiara menuju kamarnya lalu mengangkat Zara yang sedang menangis sedangkan Zayn bangun tapi tidak menangis, jadilah Zara yang lebih dulu di kasih a** oleh Kiara.
Setelah Zara kenyang sekarang giliran Zayn yang me*g*si , Zayn sangat kuat kalau sudah men**si, biasanya kalau sudah memberikan anak anak nya a** kiara akan merasa lapar.
Setelah meng*** kedua anaknya, sekarang Kiara lagi di dapur mencari makanan yang sudah disiapkan bik jum.
Kiara pun makan lagi setelah makan Kiara mengambil buah yang sudah dipotong potong yang ada di lemari es yang sudah disediakan bik Jum.
“mau nambah buahnya lagi tidak non Kia” ucap bik jum yang melihat piring buah Kiara sudah kosong
“sudah cukup bik , Kia sudah kenyang terima kasih bik” ucap Kiara
“sama sama non” balas bik jum , lalu Kiara pun masuk ke kamar nya untuk melihat anak anaknya yang sedang tidur.
tidak berapa lama kado dari Barra sudah datang, Kiara kaget ternyata Barra beneran kirim kado untuk anak anaknya, lalu dia pun membukanya, didalam kotak kado itu banyak pakaian bayi untuk laki laki dan Perempuan dan berbagai macam pernak pernik untuk kebutuhan kedua bayinya.
Kiara tersenyum melihat kado dari Barra, dia pun memfoto semua hadiah dari Barra yang sudah disusun oleh Kiara sesuai peruntukkannya. Lalu mengirimkan foto itu pada bara.
“kak kado nyo sudah datang, terima kasih ya…banyak banget kak” lalu Kiara mengirimkan pesan pada Barra
“ha ha ha sudah datang ya, kamu suka tidak KI..oh ya siapa nama mereka KI?” tanya Barra
“he he he suka kak, yang cowok Namanya Zayn dan cewek Namanya Zara kak” balas Kiara
“oke KI sukur lah kalau kadonya sudah sampai, KI kakak ada meeting nanti kakak hubungi lagi ya” balas Barra
“oh iya kak, maaf Kiara tidak tau kalau kakak lagi meeting, terima kasih kak ” balas Kiara
Barra membalas pesan Kiara dengan gambar love dan orang lagi ketawa, yang membuat Kiara tersenyum. “hu uhh aku kenapa ya, bisa sebahagia ini padahal cuma chat saja sama kak Barra” gumam Kiara dalam hatinya.
“ingat Kiara kamu bukan perempuan lajang lagi, sebentar lagi akan menyandang status baru, jadi harus ingat siapa diri kamu Ya” ucap Kiara dalam hati mengingatkan dirinya sendiri jangan terlalu banyak berharap dengan perhatian kecil yang diberikan Barra.
Kiara pun membawa kado kado itu ke kamarnya dibantu suster nya anak anaknya untuk disimpan dilemari Zayn dan Zara.
**DEVAN**
Telah hampir seminggu kepergian kiara dari kediaman kalandra yan membuat Devan uring uringan.
Devan masih berusaha mencari dimana Kiara pergi bersembunyi saat ini. Devan sudah seperti orang tidak tau arah tujuan hidupnya.
Devan tidak pernah menyangka kalau kiara akan pergi lagi dari kediaman tuan kalandra, sebelumnya dia sangat yakin sekali kalau masalah mereka akan selesai dengan kelahiran anak nya.
Ternyata Devan salah, dia tidak memahami jalan pikiran kiara yang selama ini dia lihat seorang wanita yang penurut dan sangat pengertian apapun kata devan pasti dia akan lakukan.
"mas..kiara belum ada kabar lagi ya?" tanya Sera pada devan saat ini mereka baru selesai makan malam.
"belum Ra" jawab devan dengan suara pelan
"apa mama sama papa tidak tau kemana perginya Kia?" tanya Sera lagi devan hanya menggeleng kan kepalanya.
"terakhir mas bicara dengan kia dia memang mau minta pisah dan dia akan tinggal di panti sebelum dia balik ke desa dimana Kiara tinggal dulu" terang devan
Sera diam mendengar cerita Devan barusan dia kaget kalau Kiara memang sudah merencanakan kepergiannya ini, tapi sekarang dia tidak pulang ke panti.
"aku kemaren telpon ibuk, malah ibuk tanya kabarnya kia mas" ucap Sera
"mas juga sudah cek ke desa tempat kia tinggal kemaren tapi orang orang mas bilang kalau Kia tidak pernah kelihatan dirumah itu" terang devan
"mas pikir dengan kalian bicara berdua kemaren bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi kini, ternyata Kiara tetap ingin bercerai"
"bagaimana dengan anak anak mas sera, mereka akan tumbuh besar tanpa seorang ayah yang berada disamping nya, mas memang laki laki yang sangat buruk" ucap Devan bahu devan terguncang dengan keras menandakan saat ini dia sedang mencob menahan tangisnya.
"maaf kan aku mas, gara gara aku kamu berpisah dengan kia dan anak anakmu, aku menyesal mas sudah menerima pernikahan ini" ucap Sera dengan suara tangis pilunya.
"kamu tidak salah Ra, mas yang salah seandainya mas lebih memahami kia pasti ini tidak akan pernah terjadi, kiara tidak bisa memaafkan orang sudah membohonginya" jelas Devan
"kalau kita jujur pada kia mungkin kejadiannya tidak akan serumit ini" keluh devan
"jangan menangis Ra kamu tidak salah Kia juga tidak salah mas yang salah disini, jadi kamu berhenti untuk menyalahkan diri kamu sendiri" ucap Devan sambil memeluk Sera yang sedang menangis
"kita akan coba lagi cari Kia dan si kembar, mudah mudah bisa segera bertemu dengannya" hibur devan pada sera yang kelihatan sangat tertekan dengan kepergian kiara.
"ayo tidur Ra, sudah malam besok kamu harus cek kerumah sakit lagi kan?" ucap Devan, Sera hanya mengangguk kan kepalanya. Malam ini mereka tidur dengan perasaan berkecamuk.
***kiara***
"KI kamu belum tidur?" tanya Bara di telpon, mereka semenjak hari itu jadi makin sering berkomunikasi dan Kiara merasa nyaman berbicara dengan Barra
Barra yang sekarang sangatlah dewasa beda dengan Barra beberapa tahun lalu, yang egois suka php wanita dan banyak lagi kalau mau disebutkan.
“belum kak, kakak lagi ngapain?” balas Kiara
“lagi telpon kamu KI, oh ya kamu mau ikut reuni tidak?” tanya Barra
“he he he kayaknya tidak kak, anak Kia tidak bisa ditinggal masih bayi” jawab Kiara
“Maaf KI, kakak lupa kalau kamu baru lahiran, kakak mau ketemu sama kamu boleh KI?” tanya Barra lagi
“kakak mau main ke sini, soalnya Kia tidak bisa keluar kak” jawab Kiara lagi
“oke ,kakak besok mau main kesana ya” ucap Barra
“beneran mau main kesini kak, tapi kakak izin sama istri kakak dulu ya, Kia tidak mau nanti terjadi salah paham” balas Kiara
“ha ha ha ha kakak belum nikah KI, masih nunggu wanita yang kakak cintai membalas perasaan cinta kakak” jawan Barra sambil ketawa lepas.
“iya kak, Kia doakan semoga wanita yang kakak cintai itu membalas cintanya kak Barra” ucap Kiara memberikan doanya untuk Barra yang sedang menanti wanita yang di cintainya.