NovelToon NovelToon
The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

The Fatalist: Legenda Para Nuswantarian

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah sejarah
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

NOVEL INI SUDAH TAMAT.. DENGAN KISAH EPIKNYA YANG MEMBAGONGKAN..

NANTIKAN NOVEL SAYA SELANJUTNYA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ch 030_kembali ke desa gousan

...___~V~___...

...KEMBALI KE DESA GOUSAN...

Keesokan harinya..

"Hmmm, ah pusing sekali, dimana ini?" Nazzares yang masih ling lung karena tiba tiba dia diatas kasur.

"Sayang, mandilah aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" ucap kandhita melihat suaminya keluar dari kamar. "Baiklah" jawab nazzares.

"Sayang sepertinya besok aku akan kembali ke hutan blora. Aku akan berlatih sesuatu" ucap zares yanh sedang menuju tempat mandi

"Kau mau apa?" Tanya kandhita.

"Ada jurus yang harus ku latih" jawab nazzares.

"Bukankah berlatih disini juga bisa" jawab kandhita kembali.

"Yaah tapi aku belum berkeliling mencari tanah yang luas, aku takut jika latihanku menimbulkan kerusakan" jawab nazzares.

"Mmmm.. baiklah tapi aku ikut, dan satu hari sebelum pengambilan seragam kita sudah harus kembali" jawab kandhita.

"Haaa, tapi jika kau ingin ikut kau harus meminta ijin dulu ke ibu oke!!, jangan buat mereka khawatir" ujar nazzares

"Baiklah sayang," jawab kandhita.

"Mm, nanti siang kita berangkat yah" ujar sang suami.

"Okey, kalau begitu aku pergi ke tempat kakak dulu" jawab kandhita.

"Ya.. baiklah" jawab nazares.

kandhita lalu pergi ketempat kakaknya ditemani oleh harpii.

"Hei lihat harpii, nanti kau akan menemukan tuanmu seperti mereka". kandhita yang melihat banyak hewan mistis berterbangan diatas kota bersama tuanya.

"Piiii" jawab harpii

Siang menjelang kandhita dan nazzares bersiap menuju kedesanya dengan berteleport..

kandhita memeluk erat suaminya menaruh wajahnya ke dada suaminya. zares mulai berkonsentrasi memfokuskan keberadaan batu yang telah dibuatkan istrinya itu yang berada di rumah lamanya. dan "cliingg" Zares telah berteleport ke desa lamanya, tepat diruang bawah tanah.

"Wah padahal belum ada sebulan, tapi sudah kotor begini" ucap kandhita melihay kondisi tumahnya begitu kotor.

"Tenang aku bisa membersihkanya dengan sekejap" jawab zares.

"Baiklah sepertinya aku akan bersantai sejenak" ucap zares setelah membersihkan rumahnya. Sementara itu kandhita berada diruang nya dibawah tanah sedang kembali membaca buku ditemani oleh harpii.

malam menjelang..

"Sepertinya alat alat untuk meracik obat akan ku bawa sedikit ke trowulan" ucap kandhita yang mengingat alat alat di rumahnya satu lagi belum lengkap.

"Sayang kau akan mulai berlatih kapan?" Tanya kandhita dibelakang rumah sambil menikmati pemandangan air terjun.

"Besok pagi aku akan langsung memulainya!" Jawab sang suami.

"Istriku kemarin aku bertemu elf muda. Dan dia, menyebutku seorang tanpa nama belakang, apa maksudnya itu?" tanya zares ke kandhita.

"Oohh itu, aku kemarin banyak membaca tentang hal itu di perpustakaan.." sebelum kandhita menyelesaikan perkataanya tiba tiba zares memotong.

"Kau.. perpustakaan,? heii aku menunggumu sampai aku bosan". Jawab zares sambil mencubit pipi istrinya.

"Rasakan ini.. hiaat" ledek zares.

"Mmm maaf suamiku, aku sampai lupa waktu" jawab kandhita dan menciumnya.

"Baiklah, teruskan" jawab zares.

"Oww baik, tadi di perpustakaan aku..." Lalu kandhita menjelaskan tentang seorang Fatalis tanpa nama belakang.

Apa itu tanpa nama belakang?

Seorang Fatalis memiliki manuskrip pencatatan silsilah klan mereka masing masing, sampai ke awal permulaan nenek moyang mereka.

Karena, seorang Fatalis hanya bisa diteruskan oleh pihak perempuan yang harus seorang fatalis. maka, pencatatan harus ada dari pihak perempuan.

Namun, setelah ratusan tahun berjalan. banyak dari pihak perempuan keluar dari keluarga mereka sendiri. karena, tidak sanggup memenuhi tuntutan keluarga mereka. yang mengharuskan, menikah dengan seorang pria dari klan mereka sendiri.

setelah ratusan tahun banyak seorang Fatalis lahir bukan dari kalangan bangsawan atau klan yang terafiliasi. Dan, terus berkembang sampai sekarang.

Bahkan, pada awal permulaan para Fatalis, pernikahan antara kakak dan adik kandung sengaja dilakukan untuk meneruskan keturunan mereka.

Kini, pihak bangsawan di seluruh nuswantorra sibuk menjodohkan putra putri mereka. Dengan tujuan, tidak kehilangan status mereka terhadap klan dan kebangsawanan mereka.

sebuah fakta jika ibunya seorang Fatalis maka anaknya juga menjadi Fatalis. namun, jika ayah dan ibunya seorang Fatalis. maka, anak yang dilahirkannya berpotensi memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada hanya mengandalkan darah dan rahim dari ibunya saja.

Tapi, tidak juga dikalangan bangsawan dikalangan non afiliasi pun sering melakukan pernikahan diantara kedua Fatalis dan banyak melahirkan fatalis kuat diantaranya ada nama seperti Laksamana Gajah Mada dan raja kita hayam wuruk.

banyak sekali bertebaran seorang fatalis yang tidak tergabung dari kalangan bangsawan atau klan, sudah melampaui jauh dalam hal jumlah populasi, dari kalangan klan atau bangsawan yang terafiliasi. dan mereka disebut TANPA NAMA BELAKANG

"Haah.. aturan bodoh macam apa itu" ujar zares setelah mendengar penjelasan istrinya.

"Semangat sayang.. tidak perduli kau dari keturunan mana, diriku hanya untukmu" jawab kandhita sambil memeluk mesra suaminya.

"Terimakasih istriku. Tapi, kau tadi belajar apa lagi, kenapa bisa lama sekali" ujar zares ke kandhita.

"Hhhhee.. maap, tadi aku juga belajar tentang ras" jawab kandhita.

"Baiklah ceritakan semuanya padaku" jawab zares kembali. "Baik sayang" kandhita.

kandhita mulai menjelaskan ke nazzares bahwa ras ras yang berada di nuswantorra sangat beragam. Namun, ada hal yang menarik tentang semua ras yang dia baca. Bahwa, setiap wanita dari semua ras, tidak bisa, mengandung benih yang ditanamkan pria dari ras lain. Seberapapun kalinya mereka mencoba tidak akan bisa menjadi anak.

Karena alasan biologis itu, banyak raja memilih selir yang berbeda dari ras mereka. Serta, banyak rumah bordil yang mengharuskan lelaki yang datang untuk bermain, mereka akan disuguhkan berbagai wanita selain dari rasnya.

"Awas kamu kalo kamu main main ke rumah bordil. Kalo kamu main main kesana, aku akan langsung bunuh diri." Ucap kandhita dengan muka merah dan cemberut imut bak seorang bidadari.

"Tenang saja istriku, kecantikanmu menurut mataku tidak akan pernah tertandingi." Jawab nazzares dengan senyum.

"Aaaaaaa...aaaaa" gemulai kandhita.

Malam hari tiba mereka segera tidur mempersiapkan aktivitas selanjutnya besok.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!