NovelToon NovelToon
35 Hari Setelah Pernikahan

35 Hari Setelah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Yaya pikir mereka benar sebatas sahabat. Yaya pikir kebaikan suaminya selama ini pada wanita itu karena dia janda anak satu yang bernasib malang. Yaya pikir kebaikan suaminya pada wanita itu murni hanya sekedar peduli. Tak lebih. Tapi nyatanya, ia tertipu mentah-mentah.

Mereka ... sepasang kekasih.

"Untuk apa kau menikahi ku kalau kau mencintainya?" lirih Yaya saat mengetahui fakta hubungan suaminya dengan wanita yang selama ini diakui suaminya sebagai sahabat itu.


(Please yg nggak suka cerita ini, nggak perlu kasih rating jelek ya! Nggak suka, silahkan tinggalkan! Jgn hancurkan mood penulis! Dan please, jgn buka bab kalo nggak mau baca krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertiannya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Djiwa in action

Setelah meluapkan segala keresahan di hatinya dengan kedua orang tuanya, kini Yaya sudah bisa lebih tenang. Bahkan pagi-pagi sekali ia sudah siap untuk pergi ke restoran. Matanya yang sembab sudah tersamarkan dengan concealer. Pun ia sebisa mungkin menunjukkan ekspresi ceria seperti biasa. Alhasil, siapa yang bisa menduga kalau Yaya sedang diambang kehancuran. Tak mau terpaku dengan kesedihan, Yaya optimis bisa melalui segalanya dengan senyuman.

"Yaya," panggil Dina yang sedikit terperangah. Ia tidak percaya dalam sekejap kesedihan itu sirna dan kembali menunjukkan rona bahagia.

"Selamat pagi, Ma. Eh, Papa mana?" ucap Yaya sambil celingak-celinguk mencari keberadaan sang ayah.

"Papa pagi-pagi sekali sudah ke rumah sakit. Ada yang urgent katanya."

Yaya mengangguk sambil tersenyum. "Kamu mau kerja?"

"Hmmm ... " Yaya mengangguk.

"Memangnya kamu nggak papa? Kenapa nggak istirahat di rumah dulu aja." Dina hanya khawatir Yaya tidak bisa berkonsentrasi saat bekerja karena permasalahan yang menimpanya.

"Yaya nggak papa kok, Mama Sayang. Nggak perlu khawatir. Justru Yaya akan bosan kalau terus-terusan berada di rumah," ujar Yaya.

Dina mengerucutkan bibirnya. "Kan di rumah ada Mama. Jadi Yaya bosan ya ngobrol sama Mama?"

"Eh, nggak begitu juga." Yaya terkekeh. "Justru Yaya seneng banget bisa dekat Mama terus. Tapi emang Yaya sedang sibuk akhir-akhir ini. Yaya 'kan sedang akan membangun cabang Kampung Kita Resto, nah untuk pembangunan itu 'kan banyak yang mesti dipersiapkan. Semua harus dipikirkan matang-matang biar bisa selesai sesuai harapan dan tepat waktu pula. Belum lagi masalah perizinan. Makanya Minggu depan kemungkinan besar Yaya akan pergi lagi."

Dina tersenyum lembut. "Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan. Asal kau bahagia, Mama ikut bahagia. Yang penting hati-hati saja dimana pun kau berada."

Dina mengusap kepala Yaya yang sudah terbalut hijab pashmina berwarna salem. Ia terlihat cantik dan cerah seperti sedang tidak mengalami masalah apapun.

"Siap, Ma. Laksanakan." Yaya berujar seraya terkekeh.

"Oh ya, masalah pembatalan pernikahan, kau yang akan mengurusnya sendiri atau ... "

"Yaya mau mengurusnya sendiri, Ma," jawab Yaya cepat. Dina mengangguk. Sedikit merasa bersalah pada sang putri.

Bila dipikir-pikir, apa yang menimpa anaknya pun merupakan buah dari kesalahannya di masa lalu juga. Ia tidak bisa serta merta menyalahkan Danang. Ia dan mendiang ayah Yaya pun memiliki kesalahan besar. Tak ada yang ia sembunyikan. Tepat saat Yaya berusia 18 tahun, Dina sudah menceritakan segalanya. Namun mereka tidak menceritakan tentang Ariana yang pernah menjadi istri Danang. Mereka mencoba menutup rapat masalah itu. Beruntung Danang tidak memiliki anak dari Ariana sehingga mereka tidak perlu membahas tentang masa lalu itu.

"Semoga semua urusanmu berjalan lancar."

"Aamiin."

"Pembatalan pernikahan? Maksud Mbak Yaya apa?" cetus Djiwa yang tiba-tiba sudah berada di belakang Dina dan Yaya.

...***...

Di sekolah, wajah Djiwa tampak ditekuk. Setelah mendengar cerita dari Kakak perempuannya kalau ia akan berpisah membuat Djiwa bertanya-tanya apa yang sudah terjadi. Yaya dan Dina awalnya tidak mau menceritakannya, namun Djiwa mendesak. Ia bahkan sampai mengancam akan mendatangi Andrian di rumahnya kalau sang kakak tidak mau bercerita.

Alhasil, dengan terpaksa Yaya pun menceritakan segalanya. Adik yang mana yang tidak kesal saat mengetahui kalau suami sang kakak ternyata berselingkuh. Apalagi ia ternyata sudah memiliki anak dari perempuan lain. Pantas saja Djiwa merasa aneh dengan interaksi Andrian dan Tania. Ternyata itu karena Tania merupakan putri dari laki-laki tersebut.

"Brengsek!"

"Siapa yang brengsek?" cetus Artha.

"Sialan. Bikin kaget aja lho, Tha."

Artha terkekeh. "Lagian muka loe kayak jeruk purut gitu, asem banget." Ledek Artha. "Ada masalah?"

"Gue lagi pingin nonjok seseorang?"

"Hah! Serius? Tumben? Siapa?" Bukannya menjawab, Djiwa hanya tersenyum miring.

...***...

Waktu makan siang akhirnya tiba. Andrian pun segera beranjak keluar.

"Yas, gue mungkin baliknya agak terlambat. Gue mau aja bini gue makan siang dulu. Telepon gue aja kalau ada yang nyariin," ujar Andrian saat melepas meja rekan kerjanya.

Yasa mengangguk. "Jangan lama-lama!"

"Ok."

Andrian pun segera pergi ke restoran. Ia melajukan mobilnya sedikit lebih cepat agar bisa makan siang bersama dengan Yaya. Apalagi mengingat menu makanan di restoran itu yang tak jauh berbeda dengan masakan Yaya membuat perutnya seketika berasa lapar.

Andrian melajukan mobilnya dengan tersenyum lebar. Setibanya di tempat parkir, Andrian pun segera turun untuk mencari Yaya.

"Bu Yaya sudah pergi beberapa menit yang lalu, Pak," jawab salah satu pramusaji saat Andrian bertanya tentang keberadaan Yaya. Sontak saja mata Andrian membulat. Padahal ia sudah sangat ingin bicara dengan Yaya Ia juga ingin membujuknya agar membatalkan rencana pembatalan pernikahan. Namun ternyata ia datang terlambat. Yaya justru sudah pergi entah kemana.

"Dia pergi sama siapa?"

"Sendiri saja, Pak."

Andrian mengangguk dengan lesu. Ia pun segera berjalan keluar dari restoran sambil merogoh ponselnya.

"Halo," jawab seorang perempuan dari seberang sana.

"Yaya, ini Mas. Mas ada di resto. Mas mau bicara sama kamu. Kamu sedang berada di mana?"

"Oh. Bicaranya nanti saja ya, Mas soalnya aku hampiri sampai ini."

"Emangnya kamu mau ke mana?" tanya Andrian penasaran.

"Ke pengadilan agama. Sudah dulu ya, Mas. Aku tutup panggilannya. Assalamu'alaikum," ucap Yaya yang kemudian langsung menutup panggilannya.

Sontak saja mata Andrian membulat saat menyadari kalimat yang barusan Yaya katakan.

"A---apa katanya tadi? Pengadilan agama? Apa dia mau ... "

Andrian yang panik karena sepertinya Yaya sudah akan mengajukan pembatalan pernikahan pun segera berlari menuju mobilnya. Namun baru saja pintu mobil terbuka, tiba-tiba saja ada yang menendang pintu itu hingga kembali tertutup.

"Apa-apaan ini? Siapa yang berani ... "

Andrian menghentikan kata-katanya saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya saat ini.

"Djiwa, apa yang kau lakukan?" tanya Andrian heran saat mendapatkan perlakuan kasar dari adik Yaya tersebut. Meskipun Djiwa biasanya terkesan cuek, tapi ia tetap bersikap sopan selama ini. Namun entah kenapa, sikap Djiwa tiba-tiba berubah.

Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah putih abu-abu dengan kancing atas yang terbuka lalu dasi yang kedua ujungnya menjuntai panjang ke depan itu menatap Andrian tajam.

"Masih tanya kenapa?" sarkas Djiwa. "Bagaimana? Puas kau menyakiti mbak Yaya, hah? Dasar bajingan. Ini balasanku atas perbuatanmu pada mbak Yaya."

Belum sempat Andrian menyahuti kata-kata Djiwa, Djiwa sudah lebih dulu menghantam hidung Andrian dengan bogem mentahnya. Belum cukup sampai di situ, Djiwa juga memukul rahang kanan dan kiri Andrian hingga bibirnya pecah, hidungnya pun berdarah.

Masih belum puas, Djiwa menendang perut Andrian hingga laki-laki itu tersungkur. Ia mengusap ujung hidungnya dengan ibu jari saat melihat Andrian sudah tersungkur di paving blok.

"Djiwa, apa yang kau lakukan? Berhenti!" seru Alifa sambil berlari tergopoh-gopoh saat melihat pemuda itu menghajar Andrian. Alifa diberitahu juru parkir kalau Djiwa sedang menghajar seseorang. Alifa terkejut. Ia pun segera melihat siapa yang Djiwa hajar di tempat parkir melalui monitor yang menampilkan rekaman cctv di tempat parkir. Melihat Andrian lah yang Djiwa pukul, bukannya khawatir, Alifa justru merasa senang. Yaya tadi sudah menceritakan segalanya padanya. Alifa pun segera menyusul sambil memegang sesuatu di tangannya.

"Djiwa cuma kasi pelajaran kecil buat cecunguk ini, Mbak. Memangnya salah?"

"Salah," seru Alifa dengan lantang. "Salah karena kamu nggak ngajak-ngajak Mbak lagi," imbuhnya membuat Djiwa melongo.

"Nih pembalasan dari gue! Rasain!"

Byur ...

Alifa menyiramkan air dari botol yang ia bawa. Andrian pun mendelik kesal.

"Apa yang kalian lakukan, hah? Aku bisa melaporkan kalian atas kasus perlakuan tidak menyenangkan, kalian tau!" raung sambil mencoba berdiri.

"Laporin aja! Weee, kami nggak takut." Alifa berkacak pinggang. Lalu ia pun segera mengajak Djiwa masuk ke restoran.

"Sebentar, Mbak. Tha, ikut ke dalam yuk!" ajak Djiwa pada Artha, teman satu sekolahnya.

Artha yang berdiri di samping mobilnya sejak tadi pun mengangguk. Ia berjalan melewati Andrian tanpa memedulikan laki-laki yang sedang kesakitan itu sama sekali.

"Brengsek! Awas saja kalian!" umpat Andrian kesal karena kini ia sudah tidak mungkin kembali ke kantor sebab penampilannya yang sangat berantakan.

...***...

...Happy reading 🥰 🥰 🥰 ...

1
Dee~33🌸
astagaa/Facepalm//Facepalm/
Dee~33🌸
dihhh ga tau maluu harusnya pihak laki2 yg membiayai pernikahan bukan wanitanya
Dee~33🌸
sokorrr udh fitnah sembarangan.. shock kann
Dee~33🌸
jadi bego krn manjain adiknya
Dee~33🌸
pakeee nanya
Dee~33🌸
klu jd Yaya udah tak tampar itu Elvan.. main nuduh sembarangan, ga ada bukti sok ikut campur
Rahmawati
Luar biasa
Dee~33🌸
Ya iyalaahh Ogeb banget nih dokter kok main nuduh sembarangan..mainnya kurang jauh yaa... masa cuma dekat sm laki2 dibilang ada hubungan..ada hubuhgan
Dee~33🌸
laahh suka nya sama siapa kok ngatur/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dee~33🌸
Dokter tp Bodoh
Dee~33🌸
dokter kok nalarnya ga jalann...emang ga mikir apaa klu itu bs jadi bapaknya..
emang klu perempuan sama laki dekatan lngsung dibilang ada hubungan..Nethink aja nih
Dee~33🌸
wkwwkw ada saksi mataa
Dee~33🌸
gilaaa..hipersex kali yaa Marissa
satu keluarga nih dicobain semuaa
Dee~33🌸
Edyaannnn🤪😂
Dee~33🌸
kayaknyaa bukan pemilik butik nih
Dee~33🌸
Fitnahhh terosss
Dee~33🌸
dasar labil ga jelas/Facepalm/
Dee~33🌸
wkwkwk jangan2 tukang selingkuh jg nih 😂
Dee~33🌸
sombong banget🤦‍♀️🤦‍♀️
Dee~33🌸
oohh matree cuma ngincar hartanya aja toh..
wahh siapa bilang yaya cuma pekeejaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!